Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFransisca somalinggi Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial 1. Konflik dalam Kehidupan Sosial 2. Integrasi dalam Kehidupan Sosial
3
1.Konflik dalam Kehidupan Sosial a.Pengertian Konflik Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin configere yang artinya saling memukul. KBBI mengartikan konflik sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. Konflik adalah bagian dari sebuah proses interaksi sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku John Lewis Gilin dan John Philip Gilin melihat konflik sebagai bagian dari proses interaksi social manusia yang saling berlawanan (oppositional process). Arti
4
B. Faktor-Faktor Penyebab Konflik 1.Perbedaan Individu 2.Perbedaan Kebudayaan 3.Perbedaan Kepentingan 4.Perubahan Sosial
5
c. Bentuk-Bentuk Konflik 1.Bentuk Konflik Menurut Ralf Dahrendorf a.Konflik antara peran-peran social, seperti konflik antara peran-peran dalam keluarga atau profesi. b.Konflik antara kelompok-kelompok sosial. c.Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisasi dan tidak terorganisasi. d.Konflik-konflik di antara satuan nasional, seperti antarpartai politik, antarnegara, atau antarorganisasi internasional.
6
D. Situasi Pemicu Konflik 1.Konflik dengan orang tua sendiri Konflik terjadi akibat ketidakserasian perilaku anak dan harapan orang tua. 2.Konflik dengan anak-anak sendiri Konflik ini terjadi sebagai reaksi orang tua atas perilaku anak yang tidak sesuai dengan harapannya. 3.Konflik dengan keluarga Konflik ini dapat terjadi dalam seluruh perkembangan seseorang. 4.Konflik dengan orang lain Konflik ini dapat timbul dalam hubungan sosial dengan teman, tetangga, rekan kerja, dll. Terjadi karena adanya perbedaan pandangan dengan suatu hal. 5.Konflik dengan suami/istri Terjadi karena adanyapertentangan dalam hubungan. 6.Konflik di sekolah 7.Konflik dalam pekerjaan 8.Konflik agama 9.Konflik pribadi
7
E. Dampak Konflik 1.Segi Positif Konflik a.Membantu memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum tuntas di telaah. b.Memungkinkan untuk penyesuaian kembali norma, nilai, serta hubungan yang sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok. c.Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group solidarity) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain. d.Jalan mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok. e.Membantu menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru. f.Sarana mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat. g.Memunculkan sebuah kompromi baru antara pihak-pihak yang berkonflik.
8
2. Segi Negatif Konflik a.Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok b.Berubahnya sikap kepribadian para individu, baik yang mengarah kepada hal-hal positif atau negatif. c.Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia. d.Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
9
F. Upaya Pengendalian Konflik 1)Konsiliasi 2) Mediasi 3) Arbitrase
10
2. Integrasi dalam Kehidupan Sosial a.Pengertian Integrasi Sosial KBBI menuliskan bahwa integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-Unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, system nilai, dan norma.
11
B. Syarat Integrasi Sosial 1.Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan- kebutuhan mereka. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga keterikatan antara satu dengan yang lainnya. 2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norrma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi antara satu dan lainnya. 3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijalankan konsisten oleh masyarakat.
12
C. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial 1.Integrasi Normatif Integrasi normatif diartikan sebagai integrasi yang terjadi akibat adanya norma yang berlaku di masyarakat (norma yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia). 2.Integrasi Fungsional Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi tertentu dalam masyarakat. 3.Integrasi Koersif Integrasi Koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.
13
D. Proses Integrasi Sosial 1.Asimilasi Asimilasi merupakan suatu proses social yang ditandai adanya usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu atau kelompok dalam masyarakat 2.Akulturasi Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan yang asing dan berbeda. Proses social terjadi hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah menjadi budaya sendiri. Kebudayaan asing akan relatif mudah diterima apabila memenuhi syarat berikut ini : 1.Tidak ada hambatan geografis 2.Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang baik daripada kebudayaan yang lama 3.Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang lama 4.Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan 5.Kebudayaan itu bersifat kebendaan
14
E.FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTEGRASI SOSIAL 1.Adanya toleransi pada kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda 2.Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda 3.Sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya 4.Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan 5.Perkawinan campuran (amalgamation) 6.Terdapat musuh bersama dari luar
15
Thank you
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.