Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIvan Sugiarto Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
KOMPETENSI DAN STANDART KOMPETENSI SDM
Salamiah Sari Dewi S.Psi, M.Psi
2
Pengertian kompetensi
KOMPETENSI adalah karakteristik dasar seseorang yang dapat dipakai untuk memprediksi tingkat efektifitas, dan atau keberhasilan dalam tugas dan tanggung jawab dalam situasi tertentu. Kompetensi berasal dari kata Inggris ‘competence’ yang artinya kecakapan, kemampuan atau wewenang. Adapun secara etimologi kompetensi diartikan sebagai dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seorang pemimpin atau staf yang mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang baik.
3
Apakah yang dimaksud dengan standar kompetensi ditinjau dari bahasa?
Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati Kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan suatu pekerjaan Yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
4
Aspek Konsep Kompetensi
Aspek-aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut: - Knowledge (Pengetahuan): yaitu kesadaran dalam bidang kognitif. Misalnya, seorang karyawan mengetahui cara melakukan pembelajaran yang baik sesuai dengan kebutuhan yang ada di perusahaan. - Understanding (Pemahaman): yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya, karyawan dalam melaksanakan pembelajaran harus mempunyai pemahaman yang baik tentang kondisi kerja secara efektif. - Skill (Keterampilan): yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. - Value (Menghargai): yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. - Attitude (Sikap): yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu peristiwa yang datang dari luar - Interest (Kepentingan/Perhatian): yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
5
Domain Kompetensi Domain Kompetensi Merupakan standar kemampuan seseorang yang ditunjukkan di tempat kerja setiap hari yang mencakup perilaku, dan juga kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menunjukkan dan mengaplikasikan ketrampilannya tersebut di dalam kehidupan nyata sesuai dengan bidang- bidang yang dibutuhkan dan memiliki standar syarat yang telah ditetapkan pada bagian tersebut.
6
Manfaat Kompetensi Seleksi: Penggunaan wawancara dan pengujian perilaku bila sesuai, untuk menyaring kandidat pekerjaan berdasarkan apakah mereka memiliki profil Pelatihan dan Pengembangan: Pengembangan rencana pembelajaran individu untuk individu atau kelompok karyawan berdasarkan “kesenjangan” yang terukur antara kompetensi kerja atau tingkat kemahiran kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka dan portofolio kompetensi yang diproses . Manajemen Kinerja: Menyediakan pengukuran reguler terhadap perilaku dan hasil kinerja yang ditargetkan yang terkait dengan faktor profil kompetensi kerja Jalur Karir: Pengembangan batu loncatan yang diperlukan untuk promosi dan pertumbuhan karir jangka panjang Perencanaan Sukses: Persiapan yang cermat dan metode difokuskan untuk mempertahankan dan mengembangkan portofolio kompetensi yang penting agar organisasi dapat bertahan dan sejahtera
7
Tiga hal pokok dalam kompetensi SDM adalah:
1.Pengetahuan (Knowledge), merupakan penguasaan ilmu dan teknologi yang dimiliki seseorang dan diperoleh melalui proses pembelajaran serta pengalaman selama kehidupannya. Indikator pengetahuan dalam hal ini adalah, pengetahuan manajemen bisnis, pengetahuan produk atau jasa, pengetahuan tentang konsumen, promosi dan strategi pemasaran. 2.Keterampilan (Skill), adalah kapasitas khusus untuk memanipulasi suatu objek secara fisik. Indikator keterampilan meliputi keterampilan produksi, berkomunikasi, kerjasama dan organisasi, pengawasan, keuangan, administrasi dan akuntansi. 3.Kemampuan (Ability), adalah kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Indikator kemampuan meliputi kemampuan mengelola bisnis, mengambil keputusan, memimpin, mengendalikan, berinovasi, situasi dan perubahan lingkungan bisnis.
8
Faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang yaitu: keyakinan dan nilai-nilai,
Keterampilan, Karakteristik Pribadi, Motivasi, Isu Emosional, Kemampuan Intelektual, Budaya Organisasi
9
Kompetensi Yang Dibutuhkan Perusahaan
Perusahaan perlu melihat lebih jauh mengenai “kompetensi” yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Dengan demikian, plot pada alur kerja yang ada bisa meningkat lebih efisien. Ini tentu saja akan menjadi solusi yang bagus terutama dalam meningkatkan produktivitas baik individu atau pun perusahaan itu sendiri.
10
memiliki competence (pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku) yang memadai;
commitment terhadap organisasi; Selalu bertindak secara cost–efectiveness dalam setiap aktivitasnya; dan congruence of goals, yaitu bertindak sesuai dengan tujuan organisasi perusahaan, SDM
11
Identifikasi Kompetensi terhadap Posisi Tertentu yaitu mengenai identifikasi kompetensi terhadap suatu posisi atau pekerjaan tertentu. Setidaknya perlu ditelaah lebih jauh lagi mengenai apa saja kompetensi yang diperlukan untuk menangani sebuah pekerjaan. Ini akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menetapkan job description yang lebih spesifik dan menyesuaikan kompetensi kandidat. Pembuatan Standar Kerja Pembuatan standar kerja ini erat berkaitan dengan job description yang ada. Jangan sampai terjadi tumpang tindih antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Dengan adanya identifikasi kompetensi yang sebelumnya sudah dilakukan, maka ini akan sangat membantu dalam membuat standar kerja yang memang bisa menciptakan kriteria minimal bagaimana pekerjaan akan diselesaikan.
12
Pengembangan Kandidat melalui Kursus atau Pelatihan Selanjutnya yaitu tentang pengembangan kandidat. Upgrade kandidat dengan menggunakan pelatihan atau kursus tertentu akan menciptakan kandidat yang lebih berkompeten dalam menyelesaikan masalah. Ini akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas dari kompetensi kandidat itu sendiri. Analisis Kandidat Terakhir yaitu analisis terhadap kandidat yang ada. Perusahaan bisa melihat bagaimana karakteristik masing-masing kandidat yang dimiliki. Dengan demikian, kandidat yang ada bisa dikaji lebih jauh mengenai kompetensi yang cenderung menjadi keahliannya. Ini akan berguna dalam menempatkan masing-masing individu supaya kebutuhan perusahaan bisa dipenuhi dengan optimal.
13
Hard Skill Dan Soft Skill
Hard skill merupakan penguasaan keterampilan teknis dari hasil pembelajaran yang berhubungan dengan suatu bidang ilmu tertentu. soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. jadi , dalam dunia kerja, hard skill dan soft skill sangat berpengaruh terhadap kinerja dan prestatsi karyawan. Keduanya sangat penting dan saling melengkapi satusama lain
14
Perbedaan Hardskill dengan Softskill
Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Contoh kemampuan hardskill adalah keterampilan teknis seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan. Hardskill dapat dilihat/diukur dari riwayat pendidikan. Sedangkan softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh softskill adalah pribadi dan perilaku interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia misalnya, pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan, inisiatif.
15
Cara mengukur tingkat kompetensi karyawan:
Tes Exercise atau Simulasi Self preference atau inventory Wawancara
16
Jenis Kompetensi & Profesi
Karya Penyanyi, Artis Pengetahuan Konsultan, Juru Taksir Ketrampilan Pilot, Tukang Las Perilaku Kasir, Operator Telpon Sikap Penerima Tamu Motif Sales Bakat Tester © JS
17
HAL LAIN YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM MENENTUKAN LEVEL KOMPETENSI
Tingkat kesulitan yang harus dilakukan untuk mencapai unit dimaksud. Tanggung jawab yang akan diembannya Tingkat iptek yang terkandung di dalamnya Penggunaan kata kerja yang terkait dengan Level Taksonomi yang menyangkut: Pengetahuan Psikomotor Afektif
18
PENGUJIAN Bukti Kriteria
- Pengujian berdasarkan kompetensi merupakan suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis serta pembuatan keputusan tentang perilaku seseorang terhadap standar kompetensi yang telah ditetapkan . Bukti Kriteria
19
Pengujian Berbasis Kompetensi
Didasarkan kepada : Kriteria pengujian sebagaimana ditetapkan dalam Unit Kompetensi . Perilaku di tempat kerja Penekanan pada : Penampakan luaran (output) perilaku . Penilaian bagi masing-masing individu
20
Keterampilan melaksanakan pekerjaan (Task Skills)
Apa yang diuji ? Keterampilan melaksanakan pekerjaan (Task Skills) Keterampilan mengelola pekerjaan (Task Management Skills) Keterampilan mengantisipasi kemungkinan ( Contingency Management Skills ) Keterampilan Mengelola Lingkungan Kerja (Job/Role Environment Skills ) Keterampilan beradaptasi (Transfer Skills )
21
Metode Uji Kompetensi Keterampilan Praktis diuji Melalui Simulasi melalui : Observasi Tugas Role play Latihan Off the job Pekerjaan nyata seperti: Observasi Proyek di lapangan/tempat kerja
22
Metode Uji Kompetensi (Lanjutan)
Pengetahuan diuji melalui Tertulis seperti : Pilihan Ganda Jawaban singkat Tugas-tugas Proyek Esai Benar/salah di lapangan/diklat Lisan seperti : Lisan Pertanyaan lisan Role play Wawancara Presentasi Kelompok Diskusi di lapangan/diklat
23
KAREKTERISTIK MASING-MASING METODE PENGUJIAN
No. Metode Kelebihan Kelemahan 1. Wawancara · Dapat mengungkap aspek keterampilan dan pengetahuan dan sikap secara komperhensif · Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal · Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. · Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri · Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya 2. Observasi · Dapat mengungkap aspek keterampilan dan sikap secara komperhensif. · Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan. · Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. · Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri · SOP dan manual serta dokumen lain yang terkait harus tersedia sebagai acuan untuk menilai · Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya
24
3. Tes tertulis · Dapat mengungkap aspek pengetahuan secara komperhensif · Dapat dilakukan untuk menguji peserta dalam jumlah yang besar pada saat yang bersamaan. · Dapat dilaksanakan oleh orang yang tidak menguasai materi · Hasil penilaian objektif · Waktu pelaksanaan relatih lebih singkat dari metode yang lain. · Kesulitan dalam penyusunan soal dan membutuhkan waktu untuk uji coba dan validasi. · Harus disusun oleh orang yang benar-benar menguasai materi secara masteri · Ada kecenderungan peserta ujian menjawab secara untung-untungan. 4. Portfolio · Dapat dipakai sebagai sebagai alat untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang telah dikuasai/dimiliki sebelumnya. · Memberikan apresiasi kepada pelatihan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya · Menghemat sumber daya yang dipergunakan · Kriteria bukti phisik yang akan diajukan, harus ditetapkan dengan jelas. · Memerlukan waktu dan ketelitian dalam menilai bukti khisik yang diajukan · Kemunginkan peserta ujian, memalsukan bukti phisik yang diajukan
25
5. Penugasan /proyek · Dapat mengungkap aspek pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif · Dapat dilaksanakan sebagai bagian dari pekerjaaan yang selama ini ditekuni · Hasil/output dapat dijadikan acuan untuk penetapan penilaian secara objektif · Peralatan dan bahan yang dibutuhan sesuai dengan penugasan harus tersedia, agar metode tersebut dapat dilaksanakan. · Penguji harus menguasai secara masteri terhadap unit kompetensi/ materi yang diujikan · Bila penugasan/proyek tidak dapat dilaksanakan secara simulasi dapat memungkinkan mengganggu proses produksi 6. Pengujian oleh atasan/ sipervisor · Dapat mengungkap aspek pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif. · Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan. · Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal · Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. · Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri · SOP dan manual serta dokumen lain yang terkait harus tersedia sebagai acuan untuk menilai · Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya
26
PERUMUSAN KALIMAT PERTANYAAN BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
DISKRIPSI Mengetahui terminologi secara umum. Mengetahui fakta yang spesifik Mengetahui konsep dasar. Konsep prinsip KOGNITIF Memahami fakta. Mengintepretasikan chart dan grafik. Menjastifikasi prosedur dan metode. Mengestimasikan kebutuhan. Mengungkap kembali Mengaplikasikan konsep dan prinsip-prinsip kedalam situasi yang baru. Memecahkan problem matematika. Menyususn grafik dan chart. Mendemontrasikan penggunaan metode dan prosedur. Komperhensif Aplikasi Mengenal dan menggunakan logika berfikir untuk menyampaikan suatu alasan. Menevaluasi relevansi data. . Analisis Sintesa Mengungkap suatu konsepdi yang terorganisasi secara baik. Merumuskan sesuatu konsepsi baru. Evaluasi Menjastifikasi nilai suatu pekerjaan
27
. Lanjutan……………………………………………………. KOGNITIF Mengungkap kembali
Mendifine, mengenal, mencocokan,mengingat,pengulang, membedakan,mengidentifikasi, menyebut, melabel, memanggil kembali, menghubungkan, mencatat KOGNITIF Menterjemahkan, merubah, mengatur kembali, mengekpresikan, memberi contoh, mengilustrasikan, menggeneralis, menterjemahkan, menyimpulkan, mendiagnosis Mengungkap kembali Mengaplikasikan, mengorganisasikan,merestrukturisasi,memecahkan,mentransfer,menggunakan,mengklasifikasi,memilih, mendramatisasi, membuat sket, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, menangani, mengkakulasi Komperhensif Aplikasi Membedakan, memilahkan, membandingkan, mendiferensialkan, membuat diagram, menjelaskan, menganalisa, mengkatagorikan, memeriksa, mendebat, menguji, melakukan eksperimen Analisis Sintesa Memadukan, mengkomposisi, mengkosntruks, merencanakan, memodifikasi, memformulasi Evaluasi Menyimpulkan, menjastifikasi, meranking, mendukung, mengradasi, menjelaskan. Menilai, menyeleksi, mengapresiasi, membobot merevisi
28
Lanjutan…………………………………………………….
DISKRIPSI Menirukan gerakan yang telah diamati PSIKOMOTORIK Menggunakan konsep untuk melakukan gerakan Imitasi Memanipulasi Melakukan gerakan dengan benar Persisis Artikulasi Merangkaikan berbagai gerakan secara berkelanjutan dan teriontegrasi . Naturalisasi Melakukan gerakan secara wajar dan efisien serta telah menjadi bagian dari kebiasaannya
29
Lanjutan…………………………………………………….
Mengamati, menirukan (gerakan) sederhana PSIKOMOTORIK Memanipulasi gerakan (sesuai dengan instruksi), melakukan suatu gerakan ( sesuai dengan instruksi) Imitasi Memanipulasi Mengartikulasi, melakukan sesuatu dengan akurat. Persisis Artikulasi Mengkoordinasikan beberapa kemampuan. Naturalisasi Melakukan secara habitual
30
Lanjutan…………………………………………………….
DISKRIPSI Ingin menerima Ingin menghadiri Sadar akan situasi dan kondisi serta fenomena AFEKTIF Aktif berpartisipasi Receive/menerima Menerima nilai-nilai/norma. Taat kepada nilai/norma Memegang teguh nilai/norma Responding/merespon Valuing/menilai Menghubungkan nilai/norma yang telah dianutnya. Mengintegarsikan nilai.norma kedalam kebiasaan hidup sehari-hari. Organization/mengorganisasi Characterization Internailasi nilai/norma menjadi pola hidup
31
Lanjutan…………………………………………………….
Menerima, memilih, menanyakan, mendengar, menyeleksi dan menghadiri. AFEKTIF Membuktikan, memberitahukan, menolong, melakukan dengan sukarela, mengklaim Receive/menerima Responding/merespon Memilih, mendukung, “sharing” mengapresiasi, mengundang, bergabung Valuing/menilai Memformulasi, mempertahankan, mengabstak, menghubungkan, melakukan dengan benar dan menetapkan Organization/mengorganisasi Characterization Bertingkah laku, melakukan, menyelesaikan, membedakan
32
CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
1) Mengungkap kembali Dimana peserta ujian harus mengatakan apa yang mereka ketahui, contoh : 1. Nama bagian yang dipakai pada ……. 2. Sebutkan 3 komponen yang dipakai pada ……. 3. Tentukan terminologi tentang…….. 2). Komprehensif Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka memahami informasi, misal : 1. Dengan menggunakan kalimat anda sendiri jelaskan bagaimana …….. 2. Bagaimana anda dapat membedakan antara….. dengan …… 3. Berikanlah contoh-contoh yang anda maksud dengan………… Aplikasi Dimana peserta ujian mengaplikasikan informasi yang dimilkinya dalam suatu situasi, misal : Rencanakan suatu bentuk…………………………… Transferlah data dan spesifikasi untuk ………… Gunakanlah pengetahuan anda tentang ….. Untuk ……………..
33
CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
Analisis Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka dapat menguraikan dan menganalisa informasi, contoh : Badingkan dan bedakan antara kedua sistem berikut ini…… Hitunglah perkiraan biaya untuk ………. Diskusikan penyebab utama dari ……… Sintesa Dimana peserta ujian dapat menunjukan bahwa mereka dapat mengintegrasikan informasi untuk menciptakan atau mensintesa informasi, misal: Apa yang akan terjadi bila nilai kalor bahan bakar lebih rendah dari standar yang ditetapkan. Bila mutu air pengisi boiler banyak mengandung alkalin, maka yang terjadi ……. Evaluasi Dimana peserta ujian menunjukan bahwa meraka dapat menilai dan menguji informasi untuk suatu keperluan yang spesifik, contoh : Sampaikan argumentasi anda tentang ……… Evaluasi dampak dari penggunaan …. Untuk ………… Bandingkan antara biaya dan keuntungan yang anda peroleh dari penggunaan …. Untuk ……..
34
BAGAIMANA MERUMUSKAN UNIT K-UNIT KOMPETENSI KEDALAM SOAL BERDASAR PADA MODEL PENGUJIAN
METODE WAWANCARA METODE OBSERVASI KODE UNIT URAIAN UNIT SUB KOMP. KUK. 1………….. KSA 2. ……….. 3. ………... ACUAN PENILAIAN KONDISI UNJUK KERJA METODE TES TERTULIS METODE PORTFOLIOS METODE PENUGASAN METODE PIHAK KETIGA
35
PENILAIAN KOMPETENSI PRIBADI
No. ASPEK PSIKOLOGIS SKALA PENILAIAN 1 2 3 4 5 6 A. KESUKSESAN dan TINDAKAN 1. Semangat untuk berprestasi 2. Teliti, rapi dan berkualitas 3. Inisiatif dan proaktif 4. Pengumpulan informasi, pendefinisian masalah B. MENOLONG dan MELAYANI KONSUMEN 1. Empati 2. Kepedulian terhadap kepuasan pelanggan C. DAMPAK dan PENGARUH 1. Pengaruh strategis 2. Kesadaran berorganisasi 3. Membangun hubungan
36
PENILAIAN KOMPETENSI PRIBADI
No. ASPEK PSIKOLOGIS SKALA PENILAIAN 1 2 3 4 5 6 D. MANAJERIAL 1. Mengembangkan orang lain 2. Ketegasan dan kegunaan kekuatan posisi 3. Kerja kelompok dan kerjasama 4. Memimpin kelompok E. KEMAMPUAN INTELEKTUAL 1. Kemampuan menganalisis 2. Kemampuan berfikir secara konseptual 3. Kemampuan teknikal / profesional / managerial F. EFEKTIVITAS PRIBADI 1. Pengendalian diri / stamina 2. Kepercayaan terhadap diri sendiri 3. Fleksibilitas / kemampuan untuk beradaptasi 4. Visi / komitmen berorganisasi
37
KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI OLEH ASESOR?
Minimal kompeten pada unit kompetensi yang diujikan Memiliki kualifikasi yang memadai Mampu melaksanakan pengujian: persiapan, pelaksanaan dan pelaporan Mampu menjaga integritas sebagai asesor
38
PRINSIP APA YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN?
Dapat dipercaya – taat azas dan prosedural Fleksibel – terkait dengan peralatan, tempat dan waktu Adil – tidak memberikan perlakuan yang berbeda Valid- bukti yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan
39
Kesimpulan Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap- sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. Penilaian kompetensi juga tergantung dari pihak perusahaan ataupun organisasi yang telah di tetapkan. Kompetensi sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan aset yang berharga bagi organisasi itu sendiri, Oleh sebab itu, tingkat skill dan hard skill sangat diperlukan dalam dunia kerja, karna sangat berpengaruh terhadap kinerja dan prestatsi karyawan. Keduanya sangat penting dan saling melengkapi satu sama lain.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.