Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konsep Dasar Efisiensi Energi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konsep Dasar Efisiensi Energi"— Transcript presentasi:

1

2 Konsep Dasar Efisiensi Energi
Yang dijelaskan: PDAM sebagai penyedia air minum belum dapat memberi layanan dan cakupan yang optimum, hal ini umumnya disebabkan oleh inefisiensi PDAM dalam pendanaan dan pengembangan sistem mereka. Di dalam SPAM yang tipikal digunakan seperti gambar di atas, pompa umum digunakan terutama dalam pengambilan air (intake), instalasi, dan sistem distribusi. (gambar dijelaskan dengan seksama). Penggunaan listrik yang besar pada PDAM akan mengakibatkan kerugian apabila tidak dilakukan secara efisien.

3 Konsep Dasar Efisiensi Energi
Pemanfaatan energi = kegiatan menggunakan energi baik langsung maupun tidak langsung dari sumber energi. Yang dijelaskan: Maksud dari gambar: Ketika dimasukan energi ke dalam proses produksi, tidak 100% dari energi yang dimasukan tersebut akan diubah menjadi produk yang diinginkan. Akan ada energi yang terbuang percuma akibat adanya gesekan, radiasi (dalam bentuk panas), dan gas buang. Efisien = nilai maksimal yang dihasilkan dari perbandingan antara keluaran dan masukan energi pada proses/peralatan pemanfaat energi. pemanfaatan energi yang efisien = pemakaian energi sesedikit mungkin untuk menghasilkan satu unit produk atau jasa.

4 Konsep Dasar Efisiensi Energi
Perbaikan efisiensi energi adalah salah satu strategi penting dalam peningkatan kinerja perusahaan, namum implementasinya masih mengalami kendala antara lain karena: Pengetahuan tentang prinsip penghematan energi dan hubungannya dengan kinerja energi masih terbatas. Alat-alat ukur energi untuk pemantaatan unit-unit pengguna energi tidak tersedia. Sistem manajemen energi belum sepenuhnya dipahami dan diterapkan. Teknik audit energi belum dikuasai, kemampuan identifikasi potensi penghematan energi dan analisis data pemakaian energi masih lemah. Konservasi energi yang bersifat best practice kurang dipahami. Karakteristik operasi dan evaluasi kinerja energi belum dikuasai.

5 Tujuan Efisiensi Energi
PDAM yang tidak efisien dalam pemanfaatan energi = RUGI PDAM rugi = kinerja buruk = PDAM kurang sehat / sakit Dengan efisiensi energi  efisiensi produksi membaik  Kinerja PDAM meningkat  Kategori PDAM membaik (sakit > kurang sehat, kurang sehat > sehat) Yang dijelaskan: Bahwa tujuan efisiensi energi secara umum yaitu ingin meningkatkan kinerja PDAM pada salah satu aspek yang sering membuat nilai PDAM buruk, yakni NRW dan Efisiensi Produksi. Nilai efisiensi produksi umumnya buruk karena biaya yang dikeluarkan untuk produksi sangat tinggi sehingga keuntungan yang didapat menjadi rendah. Dengan melakukan efisiensi energi, maka efisiensi produksi dapat ditingkatkan dan nilai kinerja PDAM dapat meningkat.

6 Manfaat Efisiensi Energi
Mengurangi biaya energi. 50-80% dari keseluruhan biaya energi yang dibayar oleh PDAM berasal dari biaya energi untuk menggerakan motor dari pompa. Dengan meningkatkan efisiensi energi, biaya yang dikeluarkan untuk listrik dapat berkurang biaya produksi akibat energi dapat ditekan dan biaya pengehematan dapat dialokasikan untuk investasi pada bagian lain dan dapat juga untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai. Yang dijelaskan: Maksud dari gambar: Gambar merupakan grafik perbandingan nilai biaya produksi dengan biaya listrik. Ketika nilai biaya produksi lebih tinggi dari pendapatan, maka PDAM dalam keadaan rugi. Oleh karena itu, dengan efisiensi energim biaya listrik untuk produksi dapat ditekan dan keuntungan dapat diambil. Pada gambar, meskipun nilai biaya listrik masih di bawah pendapatan (masih untung), namun keuntungan dapat ditingkatkan dengan efisiensi energi dan memangkas biaya listrik.

7 Manfaat Efisiensi Energi
Mengurangi kebutuhan pemeliharaan Pompa merupakan alat yang sangat rentan dengan kerusakan dan kegagalan sistem apabila pemilihan dan penggunaannya tidak direncanakan dengan baik. Sehingga, pompa memerlukan perawatan yang baik untuk menjaga usia pakai pompa. Usaha untuk meningkatkan efisiensi pompa: modifikasi impeller, memasang kapasitor bank memasang VSD dan filter harmonic

8 Manfaat Efisiensi Energi
Lebih baik dalam mencocokkan kapasitas sistem pompa dengan kebutuhan produksi Pompa memiliki apa yang disebut dengan kualitas daya, dimana semakin baik kualitas daya, maka jarak antara listrik yang benar-benar digunakan dengan listrik yang dibayarkan, akan semakin kecil. Masalah yang umum terdapat pada PDAM yaitu listrik yang dibayarkan akan lebih besar daripada nilai yang sebenarnya digunakan. Dengan upaya yang tepat, maka nilai yang dibayarkan dapat akan lebih dekat dengan nilai produksi, sehingga efisiensi produksi akan meningkat

9 Stakeholders Efisiensi Energi
Pemerintah bidang eksekutif daerah seperti walikota atau bupati (gubernur apabila cakupan pelayanan PDAM terkait mencakup lintas kotas, menjadi setingkat provinsi) Pemerintah bidang legislative daerah seperti DPRD Lembaga yang merumuskan perencanaan daerah, seperti BAPPEDA Badan yang mengurus pengembangan PDAM, seperti Perpamsi Kementerian dan/atau departemen yang mengelola energi dan linkungan seperti Kementerian LHK dan Kementerian PUPR, beserta perpanjangan tangan Lembaga tersebut pada tingkat daerah Masyarakat selaku konsumen

10 Persiapan Pelaksanaan EE
P untuk Plan: merupakan penentuan dari dasar energi awal, indikator performa energi (EnPIs), tujuan strategis dan operatif energi, dan rencana penerapan. Konsumsi energi pada area berbeda di perusahaan ditentukan dengan menggunakan kajian ini. Hal tersebut memungkinkan identifikasi potensi peningkatan efisiensi energi. D untuk Do: perencanaan dan penerapan dilakukan berdasarkan tujuan peningkatan. Indikator dan tujuan untuk performa energi ditentukan berdasarkan hasil penilaian energi. Dalam melakukan hal tersebut, perencanaan aksi juga dibuat, di mana tujuan untuk peningkatan performa energi dapat dicapai. Perencanaan yang telah dibuat sebelumnya juga pada fase ini. C untuk Check: Aksi baru memiliki nilai jika menghasilkan hasil yang diharapkan. Hasilnya dibandingkan dengan tujuan yang telah dibuat sebelumnya. A untuk Act: Pengukuran konstan dibagi menjadi laporan. Hal ini membangun dasar untuk studi lanjutan yang akan meningkatkan performa energi dan EMS.

11 TAHAPAN PENYELENGGARAAN EFISIENSI ENERGI

12 Kondisi Eksisting Penggunaan Energi
Pada umumnya pemakaian energi listrik yang terbesar di PDAM berasal dari penggunaan pompa, khususnya yang menggunakan air baku dari sungai maupun yang menggunakan sumur bor serta pendistribusian air minum yang dilakukan dengan pemompaan. energi listrik untuk menggerakan motor listrik dari pompa ini bisa mencapai 50-80% dari seluruh energi listrik yang digunakan PDAM,  sedangkan selebihnya digunakan untuk operasional kantor dan penerangan.

13 Identifikasi Permasalahan Penggunaan Energi
Berdasarkan pengamatan di lapangan, rendahnya efisiensi energi umum disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:   Desain sistem yang tidak optimal (Overdesign, beberapa konfigurasi motor-pompa air dilakukan dengan safety-factor yang tinggi yang mengakibatkan motor bekerja berada dibawah titik kerja optimalnya) instalasi listrik yang tidak memenuhi standar pola pengoperasian mekanikal dan elektrikal yang tidak tepat penurunan kinerja peralatan listrik dan pompa pemeliharaan peralatan mekanikal dan listrik yang tidak sempurna non-teknis (misalnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan administrasi).  

14 Identifikasi Permasalahan Penggunaan Energi
Berdasarkan pengamatan di lapangan, rendahnya efisiensi energi umum disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:   Desain sistem yang tidak optimal (Overdesign, beberapa konfigurasi motor-pompa air dilakukan dengan safety-factor yang tinggi yang mengakibatkan motor bekerja berada dibawah titik kerja optimalnya) instalasi listrik yang tidak memenuhi standar pola pengoperasian mekanikal dan elektrikal yang tidak tepat penurunan kinerja peralatan listrik dan pompa pemeliharaan peralatan mekanikal dan listrik yang tidak sempurna non-teknis (misalnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan administrasi).  

15 Identifikasi Permasalahan Penggunaan Energi
Pada sistem perpompaan, masalah yang umum terjadi umumnya adalah Kualitas daya buruk Inefisiensi motor Harmonik pada alat

16 Baseline Angka Penggunaan Energi
Baseline angka penggunaan energi dimaksud dengan angka pembanding sebelum dan sesudah dilakukannya program. Apabila dapat diketahui terdapat peralatan elektronikal dan mekanikal apa saja yang digunakan di dalam instalasi maupun kantor untuk kegiatan operasional, maka dapat dilakukan perhitungan estimasi daya secara teoritis yang digunakan untuk keseluruhan operasional dengan kapasitas tesebut. Hasil estimasi tersebut dapat dijadikan baseline angka konsumsi enegi listrik pada PDAM. Baseline produksi PDAM ditentukan dengan menghitungan berapa biaya listrik yang diperlukan untuk memproduksi 1 m3 air.

17 Inventarisasi Kebutuhan Monitoring Energi
Pengawasan yang dilakukan adalah dalam bentuk pengukuran di lapangan, dengan peralatan yang digunakan antara lain sebagai berikut: Alat Pengukur Debit Alat yang biasa dipakai dalam audit energi ini adalah ultra sonic flow meter yang dapat mengukur debit dan kecepatan aliran air dalam pipa dengan mudah tanpa merubah sistem perpipaan. Kesulitan pelaksanaan pengukuran dapat terjadi, yang biasanya terdapat pada instalasi yang sudah tua, yaitu karena adanya penumpukan kotoran dalam pipa, atau kesulitan penempatan sensor dari alat tersebut, sesuai instruksi pemakaian alat tersebut. Manometer, Alat Pengukur Tekanan Air  Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan air. Besaran yang ditunjukkan biasanya dalam bar atau kg/cm² yang dapat dikonversikan ke meter. 1 bar = 1 kg/cm² = 10 m. Untuk manometer di sisi suction sebaiknya dipasang manometer yang dapat menunjukkan tekanan positif atau nalisa.

18 Inventarisasi Kebutuhan Monitoring Energi
Alat Pengukur Kelistrikan  Antara lain dapat dipakai: Volt/ampere meter, alat ini biasanya disebut ampere tang dan hanya bisa mengukur arus dan voltase kelistrikan. Power meter, dapat mengukur selain amper dan voltase, juga daya kW dan nalis daya (cosφ) yang diperlukan dalam perhitungan audit energi. Dll Alat Ukur Penunjang Thermometer, pengukur panas Thermal Imager, penala adanya panas yang berlebihan dari obyek, misalnya pada kabel, motor, panel listrik.

19 Audit Energi Persiapan dan Perencanaan Pengumpulan Data Sekunder
Peninjauan dan Pengukuran Lapangan Perhitungan AnalisaPenyebab Rekomendasi

20 APLIKASI EFISIENSI ENERGI

21 LESSON LEARNED Perlu adanya perubahan mindset dan perilaku dari pihak internal PDAM Perubahan yang diinginkan agar terjadi dalam implementasi sebuah program hanya akan berjalan apabila terdapat kemawasan diri dari pihak-pihak yang mengoperasikan. Perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pihak eksternal PDAM Implementasi program efisiensi energi akan menggunakan metode serta peralatan yang akan melibatkan pihak eksternal, seperti penyediaan energi, penyediaan jaringan komunikasi (seperti internet), dan penyediaan alat (vendor alat).

22 Success Story: PDAM Surakarta
Rp. 6,5 Milyar/Tahun Penghematan Rp. 966 Juta/Tahun Menambah pompa baru berkapasitas rendah Memindahkan pompa ke lokasi tepat Mengganti pompa dengan spesifikasi sesuai kebutuhan Memasang teknologi penghemat daya Rp. 5,534 Milyar/Tahun

23 Success Story: PDAM Tirtanadi
REK. LISTRIK SEBELUM PROGRAM EE (Rp Juta/bulan) ESCO PROJECT (Rp Juta) REKENING LISTRIK SETELAH ESCO (Rp. 78,8 Juta/bulan) BESAR SIMPANAN (Rp. 35,2 Juta/bulan) PENDAPATAM PDAM TIRTANADI BEP (32 BULAN) BAGI HASIL 67% 33% BELUM SUDAH 90% Rp.31,6 Juta/bulan 10% Rp.3,5 Juta/bulan Rp. 42,2 Juta/tahun

24 Identifikasi Strategi
Solusi 1: Meningkatkan Efisiensi Sistem yang telah ada

25 Identifikasi Strategi: Pemilihan Pompa yang Baik
Solusi 2: Merancang Sistem Baru Penentuan Debit Penentuan Tekanan dibutuhkan Membaca Kurva Pompa Menempatkan Pompa denganTepat terhadap Muka Air Menghitung Daya Pompa

26 Identifikasi Strategi: Pemilihan Pompa yang Baik
Hal yang perlu diperhatikan dalam kurva pompa adalah efisiensi pompa untuk menentukan BEP (Best Efficiency Point) dan menentukan titik operasi, menyesuaikan dengan kurva sistem operasi yang telah dibuat sebelumnya Seperti dapat dilihat pada Gambar 3.5, kondisi operasional pada umumnya dekat dengan Best Efficiency Point, yakni pada umumnya terletak pada bagian tengah kurva. Pada tekanan (head) dan debit yang optimal terhadap kondisi operasi, akan membuat pompa memiliki efisiensi kerja yang baik.

27 Skala Prioritas Program Efisiensi Energi
Menentukan skala prioritas merupakan hal yang krusial pada perencanaan program Efisiensi Energi. Hal ini dimaksudkan agar dana yang dikeluarkan untuk program EE tersebut akan tepat sasaran dan dapat memberikan dampak yang signifikan.

28 KELEMBAGAAN APLIKASI EFISIENSI ENERGI

29 Tim Adhoc Tim adhoc merupakan sistem kelembagaan yang terdiri dari kumpulan staff PDAM yang memiliki fungsi tambahan untuk pemantauan kinerja implementasi program Efisiensi Energi. Sistem pemantauan kinerja tim dapat berupa adanya laporan per kurun waktu tertentu kepada jajaran direksi. Tipe kelembagaan jenis ini dapat diaplikasikan untuk PDAM skala kecil atau sedang, atau untuk inisiasi program Efisiensi Energi Divisi Pembentukan divisi dilakukan untuk penerapan dan penjaminan keberlanjutan program Efisiensi Energi. Pembentukan divisi berarti menugaskan sekelompok orang khusus untuk tugas dan fungsi yang bertanggungjawab akan energi, temasuk di dalamnya konservasi energi dan pengaplikasian efisiensi energi. Divisi yag bertugas tentang efisiensi energi umumnya merupakan divisi yang berhubungan langsung dengan peralatan yang menggunakan energi


Download ppt "Konsep Dasar Efisiensi Energi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google