Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIGNATIUS WAKE Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
PETA KONSEP CIRI-CIRI BAKTERI CIRI-CIRI BAKTERI CARA HIDUP BAKTERI CARA HIDUP BAKTERI BENTUK BAKTERI BENTUK BAKTERI STRUKTUR TUBUH BAKTERI STRUKTUR TUBUH BAKTERI REPRODUKSI BAKTERI REPRODUKSI BAKTERI PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA USAHA MANUSIA DALAM MENANGGULANGI BAHAYA BAKTERI USAHA MANUSIA DALAM MENANGGULANGI BAHAYA BAKTERI CYANOBAKTERIA (BAKTERI HIJAU-BIRU) CYANOBAKTERIA (BAKTERI HIJAU-BIRU)
4
1. CIRI-CIRI BAKTERI 1.Prokariot 2.Mikroskopis 3.Habitat – kosmopolitan – suhu habitat : Psikrofil, 0°– 30°C Mesofil,15°– 55°C Termofil, 40°– 75°C Hipertermofil, 65°-114°C 4. Dinding sel: Bakteri gram positif Bakteri gram negatif 5. Membentuk endospora
5
2. Cara Hidup Bakteri a.Cara mendapatkan makanan Autotrof: Fotoautotrof, Kemoautotrof Heterotrof : Saprofit, Parasit b. Pernapasan Bakteri Bakteri aerob Bakteri anaerob: Obligat, Fakultatif
6
3. Bentuk Bakteri Bola/kokus: monokokus, diplokokus, streptokokus, stafilokokus Batang/basil: monobasil, diplobasil, streptobasil Spiral: vibrio, spirillum, spirosera
7
11 1 1 11 1 1 1 1 1 1
8
4. Struktur Tubuh Bakteri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
9
Bakteri berdasarkan flagel: 1 2 3 4 5
10
5. Reproduksi Bakteri A. Reproduksi Bakteri secara Aseksual Gambar Skema pembelahan biner pada bakteri Contoh Bakteri: Escherrichia coli
11
B. Reproduksi Bakteri secara Seksual 1. Konjugasi DNA Kromosom Plasmid Pilus DNA Kromosom DNA polimerase Plasmid F Pilus Donor lama Donor baru Gambar skema rekombinasi genetik melalui konjugasi Cth bakteri: Salmonella typhi & Pseudomonas sp.
12
2. Transduksi Gambar Skema Rekombinasi Gen melalui Transduksi
13
Pada tahap 1 (memulai siklus litik), bakteriofage menempel pada permukaan dinding sel bakteri. Tempat penempelan virus terletak pada bagian yang mengandung protein tertentu yang dapat dikenali oleh reseptor virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut ekor virus. Kemudian bakteriofag melakukan injeksi bahan genetik (DNA) ke dalam sel bakteri.bakteri Pada tahap 2, setelah DNA bakteriofag masuk ke dalam sel bakteri, DNA virus mengambil alih kendali DNA bakteri sehingga DNA virus mampu mengendalikan segala proses di dalam sel bakteri. Setelah berhasil mengendalikan aktivitas sel bakteri, selanjutnya virus akan menggunakan DNA bakteri untuk menduplikasi DNAnya sendiri. Pada tahap ini, kromosom bakteri terdegradasi menjadi potongan-potongan (fragmen) DNA yang berukuran kecil. Pada tahap 3, setelah DNA virus berhasil diduplikasi, selanjutnya virus akan menggunakan sistem metabolisme sel inang untuk menghasilkan komponen-komponen virus, seperti kapsid, ekor, serabut ekor dan kepala. Dan setelah semuanya terbentuk, maka masing-masing komponen diduplikasi sebanyak-banyaknya. Pada tahap 4, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk, diisi dengan DNA virus. Nah pada tahap ini, kadangkala sebagian kecil dari DNA bakteri yang terdegradasi menggantikan DNA virus sehingga kapsid bakteriofag akan mengandung DNA bakteri. Selanjutnya sel bakteri mengalami lisis dan semua virus keluar dari sel. Pada tahap 5, bakteriofag yang mengandung DNA bakteri menginfeksi sel bakteri lain. Bakteriofag mulai menempel lagi pada dinding sel bakteri kemudian menginjeksi materi genetik dalam hal ini DNA bakteri ke dalam sel bakteri itu sendiri. Pada tahap 6 (memasuki siklus lisogenik), di dalam sel bakteri, virus memasuki mode profage dimana materi genetik virus (DNA bakteri pertama) berintegrasi atau bergabung dengan kromosom sel bakteri kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah terjadi. Sampai tahap ini, proses transduksi telah berhasil dilakukan. Dan Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umumkarena gen-gen bakteri ditransfer secara acak.
14
3. Transformasi Gambar Skema Rekombinasi Gen melalui Transformasi Cth Bakteri: Streptococcus, Neisseria, Pneumococcus dan Bacillus
15
Klasifikasi Bakteri A.Archaebacteria 1.Bakteri Metanogen (Methanomonas, Methanobacterium) 2.Bakteri Halofil (Halobacterium) 3.Bakteri termofil atau Termoasidofil (Sulfolobus, Thermus aquaticus, Bacillus caldolyticus, & Bacillus caldotenax) B. Eubacteria 1.Proteobacteria Bakteri ungu (Chromatium) Proteobacteria kemoautotrof (Rhizobium leguminosarum) Proteobacteria kemoheterotrof (Salmonella sp. dan Escherechia coli) 2. Bakteri gram positif 3. Cyanobacteria 4. Spirochaeta 5. Chlamydia
16
6. Peranan Bakteri a.Menguntungkan Menambah kesuburan tanah Industri makanan Bidang farmasi/kesehatan Pengendali hama Bidang industri Kebersihan lingkungan Penghasil Biogas b. Merugikan Penyebab penyakit (Bakteri patogen) Penghasil racun Membusukkan makanan
17
7. Usaha Manusia dalam Menanggulangi Bahaya Bakteri A.Sterilisasi Sterilisasi ruangan menggunakan disinfektan (karbol) Sterilisasi alat dilakukan melalui pemanasan dengan autoklaf B. Melindungi tubuh dari bahaya Bakteri Konsumsi makanan bergizi Imunisasi atau vaksinasi Menjaga kebersihan badan, berolahraga dan istirahat yang cukup dan berkualitas. C. Pengolahan dan teknologi pengawetan makanan Pemanasan Pengeringan Pendinginan Penambahan bahan kimia (Zat pengawet) Sistem kemasan Iradiasi
18
8. Cyanobacteria (Bakteri hijau-biru) A.Ciri-ciri Cyanobacteria 1.Bentuk dan ukuran tubuh Uniseluler, berbentuk bulat soliter (Cth: Chroococcus dan Anacystis) dan berkoloni (Cth: Merismopedia dan Nostoc). Multiseluler, berbentuk filamen/benang (trikoma) (Cth: Oscillatoria, Microcoleus, Rivularia, dan Anabaena). Ukuran 1-60 µm Pada trikoma terdapat beberapa sel dengan bentuk dan fungsi yang berbeda- beda, sbb: 1.Heterosista 2.Akinet 3.Baeosit Gambar Filamen Cyanobacteria dengan 3 macam sel
19
2. Struktur Sel Cyanobacteria Gambar Struktur Sel Cyanobacteria
20
B. Cara hidup dan Habitat Cyanobacteria 1.Cara Hidup Hidup bebas ataupun bersimbiosis mutualisme Memiliki klorofil a sehingga mampu menggunakan air sebagai sumber elektron dan mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat
21
2. Habitat Air laut, air tawar, rawa, sawah, kolam, air got, tanah, tembok, batu, gurun dan menempel pada tumbuh-tumbuhan
22
C. Reproduksi Cyanobacteria 1.Pembelahan biner 2.Fragmentasi 3.Pembentukan endospora
23
Pembelahan Biner (Gloeocapsa sp.)
24
Fragmentasi Hormogonium Hormogonium
25
Pembentukan Endospora
26
D. Contoh Cyanobakteria dan peranannya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.