Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Syara Marsa Pembimbing dr. Cut Putri Yohana, M.sc, Sp.KK.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Syara Marsa Pembimbing dr. Cut Putri Yohana, M.sc, Sp.KK."— Transcript presentasi:

1 Syara Marsa 18174005 Pembimbing dr. Cut Putri Yohana, M.sc, Sp.KK

2  Nama: Ny.R  Umur : 54 thn  Jenis kelamin: Perempuan  Pekerjaan : Ibu rumah tangga  Agama: Islam  Alamat: peureumu

3 => Keluhan utama: Kulit mengelupas seluruh badan => Keluhan tambahan: Kemerahan padda kulit,darah tinggi,pusing,demam

4 +1 mingu yang lalu timbul bercak bercak merah dari satu bagian menjalan ke bagian lainnya sampai seluruh tubuh lalu mengering dan lama kelamaan mengelupas dan pada saaat digaruk meningglkan bekas hitam

5 Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi (+) Riwayat Penggunaan Obat Ada Riwayat Penyakit Keluarga Keluhan serupa (-)

6  Lokasi generalisata terdapat eritematosa, kulit mengelupas dan hiprpigmentasi

7  Erupsi obat  Stefen johnson Syndrome

8  IUFD RL 2o gtt/I  Inj. Rantidin 1 amp/hari  MP 16g 1x1  Interhistin 1x1  Deksosmetason 2x1  Elux (malam)

9 Definisi Salah satu bentuk reaksi silang obat pada kulit adalah erupsi obat. Erupsi obat atau drug eruption itu sendiri adalah reaksi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengancara sistemik

10  Jenis kelamin dan usia  Faktor genetik  Pajanan obat sebelumnya  Bentuk obat  Faktor Genetik  Riwayat penyakit yang dimiliki  Cara masuk obat

11 Chatterjee et al, menyatakan insidens erupsi obat mencapai 2,66% dari total 27.726 pasien dermatologi selama setahun.Erupsi obat terjadi pada 2-3% pasien yang dirawat di rumah sakit, tetapi hanya 2% yang berakibat fatal.Insidens erupsi obat pada negara berkembang berkisar antara 1-3%. Di India, kasus erupsi obat mencapai 2-5%. Erupsi obat terjadi 2-3% dari seluruh reaksi silang obat.Hampir 45% dari seluruh pasien dengan erupsi di kulit merupakan kasus erupsi obat.Insidens erupsi obat lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Lebih dari 50% kasus sindroma Stevens-Johnson dan hampir 90% penderita toxic epidermal necrolysis terkait dengan penggunaan obat

12  Eritema (Kemerahan)  Pruritus (Gatal) karna pelepasan histamin pada kulit akibat proses inflamasi  Demam  Urtikaria (Benjol di kulit)  Perubhan warna kulit di tempat tertentu  fesikel (benjolan berisi air atau nanah)  Mengelupasnya kulit

13 Terdapat dua mekanisme yang dikenal yaitu mekanisme imunologis dan mekanisme non imunologis.Umumnya erupsi obat timbul karena reaksi hipersensitivitas berdasarkan mekanisme imunologis.Reaksi ini juga dapat terjadi melalui mekanisme non imunologis yang disebabkan karena toksisitas obat, over dosis, interaksi antar obat dan perubahan dalam metabolisme.Terdapat empat mekanisme imunologis.Reaksi pertama yaitu reaksi tipe I (reaksi anafilaksis) merupakan mekanisme yang paling banyak ditemukan.Pada tipe ini, imunoglobulin yang berperan ialah imunoglobulin E yang mempunyai afinitas tinggi terhadap mastosit dan basofil. Pajanan pertama dari obat tidak

14 menimbulkan reaksi, tetapi bila dilakukan pemberian kembali obat yang sama,maka obat tersebut akan dianggap sebagai antigen yang akan merangsang pelepasan bermacam-macam mediator seperti histamin, serotonin, bradikinin, dan heparin. Mediator yang dilepaskan ini akan menimbulkan bermacam- macam efek misalnya urtikaria. Reaksi anafilaksis yang paling ditakutkan adalah timbulnya syok. Mekanisme kedua adalah reaksi tipe II (reaksi autotoksis) dimana terdapat ikatan antara imunoglobulin G dan imunoglobulin M dengan antigen yang melekat pada sel. Aktivasi sistem komplemen ini akan memacu sejumlah reaksi yang berakhir dengan lisis.

15 Mekanisme ketiga adalah reaksi tipe III (reaksi kompleks imun) dimana antibodi yang berikatan dengan antigen akan membentuk kompleks antigen antibodi. Kompleks antigen antibodi ini mengendap pada salah satu tempat dalam jaringan tubuh mengakibatkan reaksi radang.Aktivasi sistem komplemen merangsang pelepasan berbagai mediator oleh mastosit. Sebagai akibatnya, akanterjadi kerusakan jaringan. Mekanisme keempat adalah reaksi tipe IV (reaksi alergi seluler tipe lambat).Reaksi ini melibatkan limfosit.Limfosit

16  Biopsi kulit  Uji tempel  Laboratorium

17 Apabila penyebabnya sudah diketahui sebaiknya hindari penggunaan obat yang membuat alergi agar tidak ada timbulnya lagi sakit yang sama


Download ppt "Syara Marsa Pembimbing dr. Cut Putri Yohana, M.sc, Sp.KK."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google