Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIndra Indradjaja Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
ANALISIS DATA KUALITATIF: Triangulasi Data & Tematik
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
2
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Metode Penelitian/Analisis Kualitatif Digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta Metode Analisis Teks lebih cocok untuk penelitian jurnalistik dan Periklanan, dan bisa digunakan pula untuk penelitian public relations analisis isi, analisis bingkai (frame analysis), analisis semiotika, analisis konstruksi sosial media massa, hermeneutika (penafsiran/interpretasi), analisis wacana dan penafsiran teks, analisis wacana kritis Metode Analisis Tema budaya lebih cocok untuk penelitian public relations analisis struktural , analisis domain, analisis taksonomi , analisis komponensial, analisis komparatif konstan, analisis grounded, etnologi. Metode Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, serta Perilaku Institusi lebih cocok untuk penelitian public relations Fokus group discusion (FGD), studi kasus, teknik biografi, sejarah hidup (life’s history), SWOT analysis, penggunaan bahan dokumenter, penggunaan bahan visual. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
3
Model Analisis Kualitatif (Huberman dan Miles, 1994)
Pengumpulan data Presentasi data Reduksi data Kesimpulan: Penarikan/verifikasi Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
4
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Kualitatif Teknik Wawancara Mendalam Fokus Grup Diskusi Observasi- Partisipasi Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
5
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Wawancara Mendalam Probing: Elaborasi/penjelasan lengkap Klarifikasi Mengulangi jawaban Memberikan semangat Tunjukkan bahwa jawaban informan dimengerti Silent probe. Mengulangi pertanyaan Probing: penyelidikan, pemeriksaan. INFORMAN: Snowbolling Kontak personal Pendekatan kepada lembaga Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
6
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Fokus Grup Diskusi Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
7
Observasi-Partisipasi
Peneliti melakukan pengamatan dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh obyek yang diteliti Observasi: Peneliti melakukan pengamatan terhadap obyek Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
8
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Penggunaan FGD : WM FGD WM Interaksi Memperkaya Jawaban Subyek tidak Sensitif Topik Umum Materi Tidak Banyak Informan dapat disatukan Hasil Cepat Dana Terbatas Interaksi Tidak Produktif Subyek Sensitif Topik Kompleks Materi Luas dan banyak Informan tdk dapat disatukan Hasil Lama Dana Cukup Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
9
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
VALIDASI DATA Triangulasi Sumber Crosscheck dengan sumber data lain Membandingkan dan melakukan kontras data Gunakan kategori informan yang berbeda Triangulasi Metoda Menggunakan beberapa metoda dalam pengumpulan data misal : FGD + observasi atau Observasi + WM Triangulasi Data atau Analisis Analisis dilakukan oleh lebih dari satu orang Minta umpan balik dari informan Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
10
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Reliabilitasi Data Melihat dan mengamati kembali videotape Mendengarkan berkali-kali audio tape Memeriksa kembali transkrip dari audio tape Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
11
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
METODE KUALITATIF Konseptual Pragmatis : Biaya, waktu, fleksibel Penggunaan Penelitian Kualitatif Menggali gagasan Mengembangkan studi kuantitatif Menjelaskan hasil penemuan kuantitatif Metode pengumpulan data utama Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
12
ANALISIS DATA KUALITATIF
Menganalisis proses sosial yang berlangsung dan menganalisis makna dari fakta-fakta yang nampak di permukaan Digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
13
Pengelompokan Analisis data Kualitatif
Metode Analisis Teks lebih cocok untuk penelitian Journalistic, Broadcasting, Advertising, dan bisa digunakan pula untuk penelitian Public relations. Analisis Tema budaya (seni) lebih cocok untuk penelitian Public relations, Broacasting, Advertising. Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, serta Perilaku Institusi lebih cocok untuk penelitian Public relations. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
14
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Analisis Teks Analisis isi Analisis bingkai (frame analysis) Analisis semiotika Analisis konstruksi sosial media massa Hermeneutika = penafsiran/interpretasi Analisis wacana dan Penafsiran teks Analisis wacana kritis Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
15
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Analisis isi (content analysis) terkait isi komunikasi (verbal/non verbal) lebih bersifat kuantitatif (obyektif, sistematis, manifes) Dalam penelitian kualitatif, analisis isi menekankan pada: Keajegan dari isi komunikasi secara kualitatif. Pemaknaan isi komunikasi Arti simbol-simbol Pemaknaan isi interaksi simbolis dalam komunikasi. Langkah-langkah analisis isi kualitatif: Menemukan fenomena komunikasi teramati Memilih unit analisis Untuk data komunikasi verbal disebutkan waktu dan tempat, serta alat komunikasi yang digunakan Untuk pesan komunikasi perlu identifikasi media pengantar pesdannya. Coding terhadap istilah, kata, kalimat yang relevan dengan tujuan penelitian, berdasar kategori dan klasifikasinya. Mendiskripsikan hasil analisis terhadap hubungan makna antar kategori Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
16
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Analisis bingkai (frame analysis) melihat dan menemukan perspektif atau bingkai yang digunakan untuk mengamati, menganalisis, dan menginterpretasikan realitas sosial contoh, bingkai: reformasi, terorisme, pendidikan dll. Cara analisis bingkai pemberitaan: Identifikasi masalah Identifikasi penyebab masalah Evaluasi moral Memberikan saran pemecahan masalah Model analisis bingkai: Model Gamson dan Modiglani Model Media Package Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
17
Model Analisis Bingkai Gamson dan Modiglani
STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT PENGAMATAN SINTAKSIS Cara wartawan menyusun fakta 1. Skema berita Headline news, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernytaan, penutup SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta 2. Kelengkapan berita 5W dan 1H TEMATIK Cara wartawan menilis fakta 3. Detail 4. Maksud kalimat, hubungan 5. Nominalisasi (penamaan) antar kalimat 6. Koherensi (pertalian) 7. Bentuk kalimat 8. Kata ganti Paragraf, proposisi RETORIS Cara wartawan menekankan fakta 9. Leksikon (kosa kata) 10. Grafis 11. Metafora 12. Pengandaian Kata, idiom, gambar/foto, grafik Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
18
Analisis Bingkai Model Media Package
MEDIA PACKAGE (BUNGKUS MEDIA) CORE FRAME (BINGKAI INTI) CONDENSING SYMBOLS (memadatkan simbol-simbol) FRAMING DEVICE (wahana pembingkai) REASONING DEVICES (wahana penalaran) Metafors (matafora) Exemplar (peningkatan bobot makna) Catch phrases (istilah) Depiction (penggambaran) Visual images (citra visual) Root (analisis kausal) Apeal to principles (argumentasi pembenar analisis non kausal) Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
19
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Analisis semiotika analisis berdasar pendekatan interpretif semiotika komunikasi menganalisis berdasar teori produksi tanda, dan berdasar proses komunikasi (faktor SMCR dan hal yang dibicarakan ) menganalisis isi berita/iklan secara keseluruhan dalam konteks sosial FOKUS ANALISIS SEMIOTIKA Hubungan antara penalaran dengan jenis penandanya: Qualisign tanda berdasar sifat: merah berarti berani. Sinsign tanda berdasar tampilan sebenarnya: gerakan/kata-kata kasar berarti kemarahan, ancaman. Legisign tanda berdasar aturan umum: tanda lalu lintas, isyarat tradisional seperti mengangguk. Hubungan kenyataan dengan jenis dasarnya: Ikon pelaksana fungsi penanda serupa bentuk obyeknya: gambar, foto, lukisan Indeks pelaksana fungsi penanda yang mengisyaratkan petandanya: suara, gerak, bau Simbol pelaksana fungsi penanda yang sudah lazim di masyarakat: makna gambar, makna suara, makna bau. Hubungan pikiran (penanda /reference) dengan jenis petandanya: Rheme or seme penanda yang bertalian dengan kemugkinan dipahami oleh petandanya Dicent or decisign or pheme penanda yang memberikan informasi tentang petandanya Argument penanda yang petanda akhirnya bukan benda tapi kaidah Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
20
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Analisis konstruksi sosial media massa Analisis terhadap keberpihakan media di dalam proses konstruksi media Konstruksi sosial atas realitas adalah proses alamiah melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari (Berger dan Luckmann) melalui proses yang berlangsung lamban. Tahap-tahap konstruksi sosial media massa: 1) penyiapan mater, 2) sebaran materi, 3) pembentukan materi, 4) konfirmasi. Dalam tahap penyiapan materi ada hal penting: Keberpihakan media pada kapitalisme. Keberpihakan semu pada masyarakat. Keberpihakan kepada kepentingan umum Dalam tahap sebaran konstruksi, umumnya media berprinsip real time semua informasi harus sampai secepatnya. Dalam tahap pembentukan kontruksi: Terbentuk konstruksi realitas, dengan tahap-tahap : konstruksi realitas pembenaran, kesediaan dikonstruksi oleh media, pilihan konstruktif. Terbentuk konstruksi citra, yang dibangun dalam dua model: model good news (mengkonstruksi kebaikan) dan bad news (mengkonstruksi kejelekan). Dalam tahapkonfirmasi, media massa dan khalayak memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat pada pembentukan konstruksi. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
21
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Hermeneutika = penafsiran/interpretasi melakukan penafsiran terhadap bahasa melalui penafsiran gramatikal dan penafsiran psikologis (dengan pemahaman dalam konteks makna tradisional) Hermeneutik adalah metode penafsiran terhadap bahasa melalui penafsiran gramatikal dan penafsiran psikologis. Pemahaman hermeneutik: Diarahkan pada konteks tradisional tentang makna. Melibatkan 3 kelas ekspresi kehidupan: Ekspresi linguistik muncul dalam bentuknya yang absolut. Ekspresi tindakan 1) tindakan teleologis (mempertahankan tujuan khusus melalui keputusan), 2) tindakan normatif (diarahkan kepada anggota kelompok), 3) tindakan dramaturgik (tindakan peserta yang ditujukan kepada masyarakat umum/khalayak), 4) tindakan komunikatif (interaksi dari setidaknya dua orang yang memiliki kemampuan bicara) Ekspresi pengalaman mencerminkan pengalaman hidup. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
22
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Analisis wacana dan Penafsiran teks memberikan penafsiran teks dengan melihat keajegan isi komunikasi, membaca simbol, dan memaknakan isi interaksi simbolis dalam komunikasi Analisis wacana merupakan salah satu cara untuk mempelajari makna pesan sebagai alternatif akibat terbatasnya analisis isi. Analisis wacana berpretensi memfokuskan diri pada pesan tersembunyi/laten Pretensi adalah muatan, nuansa, dan konstruksi makna yang laten dalam teks komunikasi. Analisis wacana menganalisis cara komunikator mengungkapkan pesannya. Analisis wacana beraliran kritis: 1. Menekankan unsur-unsur filosofis komunikasi. 2. Melihat struktur sosial sebagai konteks yang sangat menentukan realitas, proses dan dinamika komunikasi manusia. 3. Memusatkan perhatian kepada siapa yang mengendalikan komunikasi. 4. sangat yakin bahwa teori komunikasi manusia, khususnya teori komunikasi massa, tidak mungkin bisa menjelaskan realitas secara utuh dan kritis jika mengabaikan teori-teori sosial. Analisis wacana menggunakan pendekatan konstruksionisme. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
23
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Analisis wacana kritis penafsiran wacana dan teks berdasar pandangan kritis yang melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam pembentukan subyek, dan berbagai tindakan representasi apa yang terjadi dimasyarakat Karakteristik analisis wacana kritis: Memahami wacana sebagai tindakan bertujuan: mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyanggah, bereaksi dll. Mempertimbangkan konteks dari wacana latar, kondisi, situasi, peristiwa. Untuk mengerti suatu teks menempatkan wacana itu dalam konteks historis tertentu. Mempertimbangkan elemen kekuasaan dalam analisnya. Mengangap bahwa suatu wacana bertujuan mereproduksi dan meligitimasi dominasi dari kelompok dominan, yang salah satu strateginya adalah membuat kesadaran pada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
24
Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, dan Perilaku Institusi
Fokus group discusion (FGD) Studi kasus Teknik biografi Sejarah hidup (life’s history) SWOT analysis Penggunaan bahan dokumenter Penggunaan bahan visual Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
25
Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, dan Perilaku Institusi
Fokus group discusion (FGD) digunakan untuk meneliti pemecahan masalah kelompok atau tanggapan suatu kelompok terhadap suatu fenomena, misalnya masalah kenakalan remaja, acara televisi tertentu, kriminalitas dll tangapan kelompok yang terlepas dari kepentingan-kepentingan individual anggotanya. Studi kasus analisis terhadap sebuah fenomena (kasus) unik yang terjadi pada sebuah individu atau sebuah unit sosial tertentu (single –case), atau pada beberapa unit sosial tertentu (multiple-case) Teknik biografi menganalisis sejarah hidup seseorang (biografi atau autobiografi) dengan mengungkap domain-domain sejarah penting dan jati diri orang tersebut. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
26
Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual, dan Perilaku Institusi
Sejarah hidup (life’s history) menggunakan sejarah hidup orang (-orang) untuk mendiskripsikan reaksi, interpretasi atau tanggapan masyarakat tertentu terhadap sebuah realitas sosial. SWOT analysis analisis terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (oportunity), dan ancaman (threats). Untuk mendapatkan alternatif dalam implementasi suatu kebijakan suatu institusi. Penggunaan bahan dokumenter digunakan untuk mendukung analisis data pada penelitian lainnya. Penggunaan bahan visual untuk menjelaskan hubungan- hubungan sejarah , serita-cerita dll. Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
27
Thank You For Attention
Maqhfirah DR, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.