Sesi 1 Prinsip Dasar Epidemiologi Sosial

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sesi 1 Prinsip Dasar Epidemiologi Sosial"— Transcript presentasi:

1 Sesi 1 Prinsip Dasar Epidemiologi Sosial
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“ Sesi 1 Prinsip Dasar Epidemiologi Sosial M.K. Epidemiologi Sosial Alib Birwin, SKM, M.Epid

2 KONSEP DAN TEORI ILMU SOSIAL

3 PENDAHULUAN BERTEORI SOSIAL DIAWALI DENGAN KEMAMPUAN UNTUK MENGERTI DAN MEMAHAMI KONSEP-KONSEP SOSIAL TEORI SOSIAL MERUPAKAN GABUNGAN ATAU KUMPULAN DARI KONSEP-KONSEP SOSIAL YANG TELAH DIUJI KEBENARANNYA SECARA UMUM (OBYEKTIF, METODOLOGIS) DAN MEMILIKI SIFAT GENERALISASI BELAJAR TEORI SOSIAL BERBEDA DENGAN PRAKTEK TEORI SOSIAL (AKTUALISASI – REAKTUALISASI)

4 KONSEP TEORI METODOLOGI

5 APA ITU KONSEP ? MERUPAKAN GAMBARAN (WACANA) ABSTRAK DARI FENOMENA ALAMI DAN FENOMENA SOSIAL WACANA FENOMENA ALAMI, MELAHIRKAN ALIRAN POSITIVISTIK –NATURALISTIK (NATURAL LAW) WACANA FENOMENA SOSIAL, MELAHIRKAN ALIRAN HUMANISTIK – KULTURALISTIK (SOCIAL LAW)

6 KONSEP Fenomena alami, berkaitan dengan: posisi dan lokasi wilayah/geografi, kondisi sumberdaya alam, kondisi kependudukan (SDM) – disebut Trigatra/Sikayamampu

7 Fenomena sosial, berkait dengan: peristiwa ideologi, peristiwa politik, peristiwa ekonomi, peristiwa sosial, peristiwa budaya, dan peristiwa pertahanan dan keamanan masyarakat (IPOLEKSOSBUDHANKAM) Ilmu sosial merupakan kajian-kajian yang banyak berkaitan dengan fenomena-fenomena sosial (konsep sosial) yang disebut dengan aspek kemasyarakatan (Pancagatra)

8 KONSEP-KONSEP DASAR DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL :
Realita atau fenomena sosial Individu dan masyarakat Interaksi sosial Proses sosial Kategori sosial Kolektivitas sosial Kelompok sosial Posisi/kedudukan sosial Peran sosial Fungsi sosial Status sosial Struktur sosial Kebudayaan Lembaga/Pranata sosial Stratifikasi sosial Kekuasaan dan otoritas sosial Integrasi/solidaritas sosial Konflik sosial Sikap dan perilaku sosial Penyimpangan/Patologi sosial Nilai dan norma sosial Sosialisasi dan akulturasi Sistem sosial Organisasi sosial Harmonisasi/Tertib sosial

9 FUNGSI KONSEP DALAM TEORI SOSIAL
Memberi pengertian dan pemahaman ttg sesuatu (kognitif dan afektif atau understanding) Memberikan penjelasan atau keterangan ttg sesuatu (explanasi) Menilai suatu kondisi obyek sosial (evaluatif) Dapat memberitahu ttg sesuatu (informatif dan komunikatif) Menghasilkan suatu istilah yang sifatnya praktis dan sederhana (pragmatis)

10 TUJUAN KONSEP DALAM TEORI SOSIAL
Sebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa, realita, gejala atau fenomena sosial yang berisikan data dan fakta-fakta sosial Untuk merumuskan kesepakatan (komitmen) definisi, pengertian, istilah, kata-kata, kalimat atau label-label dari fenomena sosial sebagai konsep-konsep sosial

11 Untuk merumuskan simbol-simbol, kategorisasi, mitos, formula/dalil, dan kode-kode (morse) sebagai hasil konstruksi kelompok tertentu yang sifatnya lebih halus daripada peristiwa dan konsep-konsep sosial yang dirumuskan sebelumnya

12 MANFAAT KONSEP Dengan konsep, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain dan bahkan dengan machluk lain, karena adanya kesamaan pemahaman (mutual understanding) dan kesamaan pemaknaan (mutual meaning)

13 FOKUS PEMBELAJARAN TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
REALITA E M P I R S FENOMENA/PERISTIWA KONSEP TEORI METODOLOGI

14 Peristiwa/Fenomena/Realita/Gejala Proses dan kemampuan Penginderaan (sensing) Definisi konsep (sbg knowledge) Pembentukan proposisi (postulat/aksioma dan teorem) TEORI Non Uji Hipotesis (kualitatif) Uji Hipotesis (kuantitatif) Variabel dan Indikator Definisi operasional Fokus

15 MEMAHAMI TEORI ILMU-ILMU SOSIAL

16 MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN

17 AAH…TEORI !!

18 KANKER GIGI DAN RONGGA MULUT

19 TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
Politik/ Adm Teori Politik/ Adm A - Z ILMU-ILMU SOSIAL (UMUM) Ilmu Ekonomi Teori Ekonomi A - Z Sosiologi Teori Sosiologi A - Z

20 TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Teori A - Z TEORI ILMU POLITIK/ADM (KHUSUS) Teori A - Z TEORI ILMU EKONOMI (KHUSUS) Teori A - Z TEORI SOSIOLOGI (KHUSUS)

21 TEORI Serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial dan alami secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji kebenarannya secara sistematis dan metodologis sehingga memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai kesepakatan dunia akademis

22 PERSOALAN POKOK TEORI SOSIAL
Adalah bagaimana memandang dan memahami kenyataan kehidupan sosial sebagai realita yang harus dihadapi secara bijaksana (wisdom) dan bebas nilai (values free/ neutral/ non- etic)

23 TUJUAN TEORI SOSIAL Untuk memberikan pengertian dan pemahaman (understanding) terhadap realita/fenomena sosial Untuk memberikan penjelasan (explanation) terhadap realita/fenomena sosial Untuk kepentingan prediksi atau peramalan (forcasting) terhadap fenomena-fenomena sosial Sebagai kritik dan pengawasan (control) terhadap perkembangan konsep dan teori-teori sosial Melatih kepekaan dan tanggungjawab sosial (sensitivity and responsebelity)

24 MANFAAT TEORI SOSIAL Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan realita/fenomena sosial Sebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap fenomena sosial yang diamati Sebagai sarana atau upaya peneliti untuk melakukan konstruksi, rekonstruksi atau dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena sosial yang diamati dengan persyaratan: relevan (cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan konsisten (runtut dan sistematik)

25 INTENSITAS TEORI SOSIAL
Jika situasi dan kondisi dalam keadaan normal (stabil), maka wacana teori memiliki intensitas rendah, tetapi aplikasinya tinggi Jika situasi dan kondisi dalam keadaan tidak normal (labil), maka wacana teori memiliki intensitas tinggi, tapi aplikasinya rendah bahkan tertolak

26 EPIDEMIOLOGI Epidemiologi berkembang pesat:
th yl. Hypocrates lingkungan mempengaruhi penyakit. - John Snow 1855  penyelidikan epi demiologi cholera di London - Doll&Hill 1950’sMerokok dan Ca paru….Mulai epidemiologi modern

27 Yang dipelajari: - awalnya epidemi(wabah)
- epidemi dan penyakit (John Snow) - penyakit dan kecelakaan “ epidemiology is defined as the study of distribution and determinant of disease and injuries in human population” (Mausner & Bahn 1974 ) - Masalah berkaitan dng kesehatan dan kontrol masalah “ epidemiology is the study of the distribution and determinant of health related states or events in specified population and yhe application of this study to control of health problems” ( Last 1995)

28 Saat ini yg dipelajari epidemiologi ;
- masalah kesehatan - distribusi masalah(termasuk besarnya) -determinan masalah - kontrol masalah Perkembangan epidemiologi bisa dilihat dari macam epidemiologi epid klinik .epid komunitas,epid sosial, epid lingkungan, epid biomolekular dll

29 Pendekatan epidemiologi
Besarnya masalah rate, rasio Distribusi masalah berdasar :Time (Waktu) Tempat(Place), Orang(Person) Determinan Agent(Penyebab). Host (Penjamu) dan Environment (Lingkungan) Tindakan/program terhadap populasi

30 Keuntungan pendekatan epidemiologi
-data analisis dan interpretasi baikstrategi dan kontrol masalah baik dan akurat -selalu memperhitungkan populasi -untuk penyakit dipelajari natural history faktor risiko, perjalanan penyakit dan tingkatan penyaki - selalu memakai data informasi bebrba

31 basis populasi, -selalu dilihat dampak dari tindakan terhadap populasi Diperlukan Pendekatan epidemiologi karena : - Populasi tak pernah statis. - Kesehatan ditiap populasi punya karak- teristik sendiri-sendiri, -Perlu tahu apa konsekwensi adanya masalah

32 ngaruh terhadap status kesehatan.
-sistem dan organisasi kesehatan berpe ngaruh terhadap status kesehatan. -Sistem,organisasi dan program apa sesuai dengan lingkungan. -Kebijakan harus diambil berdasar analisis yang baik

33 PERMASALAHAN SOSIAL (Social Problems)

34 PROBLEM EMPIRICAL WORLD CONCEPTUAL WORLD RESEARCH THEORY EMPIRIC
EXPLANATION UNDERSTANDING PREDICTION CONTROL THEORY EMPIRIC

35 MASALAH SOSIAL Sesuatu yang menimbulkan pertanyaan 5 W + 1 H (what, why, who, where, when, how) Sesuatu yang mengandung keragu-raguan dan ketidak pastian dalam kehidupan masyarakat (anomie) Suatu kesenjangan (gap) antara sesuatu yang seharusnya (das sollen, teori) dengan sesuatu yang senyatanya (das sein, empiris)

36 Adanya kesenjangan (gap) antara teori sosial dan praktek teori sosial
Adanya sesuatu yang dianggap masih kurang (dis- distribution) Adanya ketidakseimbangan (dis-equity/dis-balance) Adanya sesuatu yang dianggap tidak cocok/tidak relevan (defesiensi) Sesuatu yang tidak layak (veasible), dianggap layak dan dipakai terus

37 Masalah sosial ada yang bisa terpecahkan dan ada pula yang tidak bisa terpecahkan (social connatus)
Dalam penelitian sosial, permasalahan sosial (social problems) dapat dirumuskan secara teoritis, empiris, dan normatif

38 MASALAH SOSIAL (UMUM) Kemiskinan Keadilan Sosial Pemerataan
Penataan Kelembagaan Demokrasi Hak Azasi Manusia Supremasi dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Ketidak percayaan Sosial (social distrust) dan Kebohongan Publik (public lie)

39 Penyalahgunaan Obat Terlarang (psikotropika)
Persamaan gender (egalitarian) Kebebasan (the freedom) Pemberdayaan SDM (empowerment) Terorisme dan Separatisme Aborsi dan Prostitusi Pornografi dan Pornoaksi Konflik Peradaban (civilization conflict) Kebebasan Informasi Publik (KIP)

40 MASALAH SOSIAL (KHUSUS)
1. Tingginya jumlah pengangguran 2. Kesenjangan pembangunan 3. Rendahnya kualitas SDM ((Pendidikan) 4. Menurunnya kualitas SDA 5. Rendahnya penegakan hukum dan keadilan 6. Rendahnya kualitas pelayanan kepada publik 7. Belum optimalnya fungsi kelembagaan 8. Ancaman separatisme dan terorisme 9. Tingginya tingkat kejahatan/kriminalitas/korupsi (konvensional, transnasional) 10. Rendahnya kemampuan Hankam 11. Kekerasan atas nama agama

41 (Problem Operationalization) Dijawab dengan asumsi,
PERNYATAAN MASALAH (Problem Statement) RUMUSAN MASALAH DEFINISI MASALAH (Problem Definition) OPERASIONALISASI MASALAH (Problem Operationalization) Dijawab dengan asumsi, Proposisi, hipotesa, dan teori

42 PERAN ILMU SOSIAL DALAM PEMECAHAN MASALAH SOSIAL
MEMBANTU MEMPERJELAS MASALAH YANG DIHADAPI MENGUMPULKAN DATA DAN FAKTA MENGANALISA DAN MENAFSIRKAN DATA MENGAJUKAN REKOMENDASI PEMECAHAN MASALAH Proses dimulai lagi MEMBERIKAN PENJELASAN DAN MENDORONG KEGIATAN MENANGGULANGI MASALAH SARAN-SARAN MEMPELAJARI HALANGAN YANG MUNGKIN TERJADI

43 Epidemiologi Sosial Sejalan dengan perhatian pada masalah social dan masalah lingkungan di kalangan ahli epidemiology berkembang social epidemiology Social epidemiology ( Berkman and Kawachi 2000)..

44 Social Epidemiology has been defined as the branch of epidemiology that studies the social distribution and social determinants of health (Berkman and Kawachi 2000).. Faktor sosioekologi yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan Social and environmental risk factors in the emergence of infectious diseases Robin A Weiss1 & Anthony J McMichael (2004) Diseases can be considered to be products of biological and social processes Environmental determinants of infectious disease( Esienberg. Desai, Levy et al 2007) Environmental and social influences on emerging infectious diseases (McMichael,2004

45 Epidemilogi sosial merupakan studi yang sistematis dan komprehensif tentang sehat, kesejahteraan, kondisi sosial atau masalah sosial, penyakit atau kesakitan dan penyebabnya (langsung dan/atau tidak langsung) dengan menggunakan pendekatan atau metoda epidemiologi dan ilmu-ilmu sosial dalam mengembangkan intervensi, program, kebijakan maupun pelembagaan yang dapat memecahkan masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan promosi status kesehatan.

46 Era Paradigm Analytic approach Prevention
Susser’s Eras in Epidemiology Source: M. Susser. Am J Public Health 1996;86:674-7. Era Paradigm Analytic approach Prevention Sanitary Miasma theory Clustering of mortality Sanitation Infectious disease Germ theory Laboratory Vaccination Chronic disease Black box Risk ratios Host, agent, environment Eco-epidemiology Integrated and multilevel Determinants at many levels Contextual to molecular / life course

47 Social epidemiology di dasarkan atas 3 dasar teori
Tautan yg erat antara epidemiology dan ilmu social menfasilitasi kebutuhan analisa health determinants, pada tingkat micro pada mana keadaan biologis individu berkaitan dgm tingkat meso dan macro yang di ekspresikan oleh kondisi sosial pda mana komunitas dan kebijakan struktural di komunitas dan nasional serta global pada tatanan kehidupan, pendekatan ini dikenal sebagai “social epidemiology.” The principal concern is the study of how society and different forms of social organization include structure/policy influence the health and well-being of individuals and populations.. Social epidemiology di dasarkan atas 3 dasar teori (1) psychosocial, (2) social production of disease and/or political economy of health, and (3) ecosocial theory and related multi-level frameworks. Epidemiological Bulletin, Vol. 23 No. 1, March 2002 Krieger Theories for social epidemiology in the 21st century: an ecosocial perspective

48 Social-Ecological Model
PUBLIC POLICY National, state, local laws COMMUNITY Relationships among organizations ORGANIZATIONAL Organizations, social institutions INTERPERSONAL Family, friends, social networks INDIVIDUAL Attitudes, Knowledge, Skills

49 Levels of Influence in the Social-Ecological Model
Behavior change influenced at all levels Structures, Policies, Systems Local, state, federal policies and laws to regulate/support healthy actions Institutions Rules, regulations, policies & informal structures Community Social Networks, Norms, Standards Interpersonal Family, peers, social networks, associations Individual Knowledge, attitudes, beliefs

50 Uraian dari 4 faktor dlm kaitan kes indivdu dan populasi
Incl institusi

51 Konsekwensi pendekatan socioecological ini
Perhatian tidak pada faktor resiko individual tetapi pada multilevel dan pelbagai faktor yang berkaitan Menjelaskan mengapa resiko terjadi pada dan diantara populasi, berguna untuk mengatasi kelemahan faktor resiko yg berorientasi individual Causal link pada tingkat populasi yang dipengaruhi interaksi pd tingkat individual

52 Juga berlaku untuk penyakit kronik

53 Batterman, Eisenberg,Hardin et al 200( sustainable control of water related infectious diseases EHP perspective vol117 july 2009

54 Batterman, Eisenberg,Hardin et al 200( sustainable control of water related infectious diseases EHP perspective vol117 july 2009

55 Penelitian tentang pengaruh faktor social dan ekologi pada penyakit infeksi
Terutama pada hiv/aids dan STD misalnya faktor penjara , situasi kehidupan di perkampungan kumuh dan setting kehidupan kompleks psk/ penjara dll Untuk penyakit infeksi lainnya misalnya tb dan malaria ( penyakit MDG) perlu dilakukan Review peny infeksi di Indonesia slide berikut

56 Social Determinant /SD as Factors in Indonesian Research of Infectious Diseases
Few research on SD of on sexual health due to study on prevalence and clinical trial

57 Social Determinant NTD of WHO Social Determinant of Indonesian studies
1.Water and sanitation and housing 2,Environment as bio social determinant 3.Migration, Disasters and conflicts 4.Socio cultural factors 5.Gender 6.Poverty including inadequate income , subsistence and wealth 1.Individual and community characteristics and their culture 2. Environment and climate change 3 Vector and their habitat and transportation 4. Systems and policies

58 Model Intervensi TB ( kebijakan tb nasional Shubuh 2011)
FAKtOR RESIKO MATI INFEKSI TB SEMBUH EXPOSURE s+op TB use do+s Preventif BCG Profilaksis Intervensi Lingkungan PSB Dampak Sosek Gizi BCG STIGMA ??? SOCIAL ECOLOGY FACTORS ???

59

60 Physical & Social Environmental Exposures
Population Health Framework Political Social Cultural Economic Spiritual Ecological Technological Health Outcomes Forces Nation-States Regions (Urban Entities) Neighborhoods / Communities Most Health Care Families / Couples / Households Lifecourse of Individuals Biological Endowment Physical & Social Environmental Exposures Gene-Environment Interactions Most Public Health Interventions 27

61 Social determinant of health
Bagian terbesar masalah kesehatan dan kesakitan terjadi karena kondisi sosial pada masyarakat hidup dan bekerja dikemukakan dalam laporan Bridging the gap 1. Kesenjangan yg terjadi kaena keadaan kehidupan sehari hari pada saat kelahirah, pertumbuhan, hidup dan bekerja dan usia tua mngakibatkan kesenjangan kesehatan di dalam negara serta antar negara; 2. Keadaan kehidupan sehari hari itu dipengaruhi oleh keadaan struktural karena kesenjangan keuangan, sumber daya dan kekuasaan. 3. Ada Kebutuhan untuk memperluas dan menyebarkan pengetahuan tentang social determinants of health dan mengevaluasi program dan aksi yang dilakukan secara kritis disamping melakukan pelatihan tentang SDH Ada kebutuhan untuk merumuskan hal itu menjadi agenda kesmas yang pragmatis

62 Terima Kasih


Download ppt "Sesi 1 Prinsip Dasar Epidemiologi Sosial"
Iklan oleh Google