Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehcalee putra Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
POTENSI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TUNA POLE AND LINE DI KABUPATEN FLORES TIMUR O L E H BUPATI FLORES TIMUR KABUPATEN FLORES TIMUR LARANTUKA..... 2014
2
PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM KABUPATEN FLORES TIMUR Kabupaten Flores Timur merupakan Kabupaten kepulauan yang terdiri dari 3 (Tiga) buah pulau besar yakni : Pulau Solor, Adonara, dan Flores daratan dan 10 (Sepuluh) buah gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya yang terdiri atas : 19 kecamatan, 250 desa / kelurahan. Secara geografis Kabupaten Flores Timur terletak pada 8˚04 ΄ - 8˚40 ΄ LS dan 122˚38 ΄ -123˚20 ΄ BT. Kabupaten Flores Timur merupakan Kabupaten kepulauan yang terdiri dari 3 (Tiga) buah pulau besar yakni : Pulau Solor, Adonara, dan Flores daratan dan 10 (Sepuluh) buah gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya yang terdiri atas : 19 kecamatan, 250 desa / kelurahan. Secara geografis Kabupaten Flores Timur terletak pada 8˚04 ΄ - 8˚40 ΄ LS dan 122˚38 ΄ -123˚20 ΄ BT.
3
Luas Daratan : 1812, 85 km² (31% dari luas wilayah) Luas Laut : 4.170,53 km² (65% dan luas wilayah) Dengan Panjang garis pantai yaitu sepanjang 652,40 km Jumlah Desa pantai sebanyak 127 Desa pantai Potensi yang strategis memudahkan nelayan untuk berkonsentrasi dan cenderung beraktifitas sebagai nelayan. Luas Daratan : 1812, 85 km² (31% dari luas wilayah) Luas Laut : 4.170,53 km² (65% dan luas wilayah) Dengan Panjang garis pantai yaitu sepanjang 652,40 km Jumlah Desa pantai sebanyak 127 Desa pantai Potensi yang strategis memudahkan nelayan untuk berkonsentrasi dan cenderung beraktifitas sebagai nelayan. Luas Wilayah Kabupaten Flores Timur 5983,38 km² yang terdiri atas :
4
B. POTENSI DAN PEMANFAATNYA POTENSI : Potensi ikan pelagis : 13,764 ton/tahun Potensi ikan demersal : 7,411 ton/tahun Tingkat produksi : 7.000 – 10.000 ton (meningkat setiap tahun) PEMANFAATANNYA : Konsumsi Lokal : 52% Antar Pulau : 26% Ekspor : 22 % PEMANFAATANNYA : Konsumsi Lokal : 52% Antar Pulau : 26% Ekspor : 22 %
5
C. NELAYAN & SARANA TANGKAP Jumlah kelompok nelayan sampai dengan tahun 2012 sebanyak 956 kelompok yang terdiri dari : Nelayan Penuh : 1666 RTP/7.602 orang Nelayan Sambilan Utama : 893 RTP/ 2.036 orang Nelayan Sambilan Tambahan : 442 RTP/ 888 orang Sarana tangkap yang dimiliki oleh nelayan sebagai berikut. 1. Armada Tangkap (kapal motor untk semua ukuran 1.066 unit) 1 - 5 GT : 408 Unit 6 – 10 GT : 468 Unit 11 – 20 GT : 150 Unit 21 – 30 GT: 31 Unit 31 – 50 GT: 1 Unit
6
Dari jumlah armada (khusus 1-5 GT) terdapat pada nelayan tradisional yang mendominasi penggunaan armada dengan menggunakan perahu/sampan dayung sebanyak 60%. Ini berarti potensi penangkapan tuna/cakalang di Kabupaten Flores Timur masih belum dimanfaatkan secara optimal. Dari jumlah armada (khusus 1-5 GT) terdapat pada nelayan tradisional yang mendominasi penggunaan armada dengan menggunakan perahu/sampan dayung sebanyak 60%. Ini berarti potensi penangkapan tuna/cakalang di Kabupaten Flores Timur masih belum dimanfaatkan secara optimal. Dari jumlah armada yang ada khusus KM. Pole and Line berjumlah 61 unit. Jumlah nelayan cenderung meningkat setiap tahunnya karena mulai terjadi pergeseran mata pencaharian ke laut yaitu dari petani ke nelayan. Dari jumlah armada yang ada khusus KM. Pole and Line berjumlah 61 unit. Jumlah nelayan cenderung meningkat setiap tahunnya karena mulai terjadi pergeseran mata pencaharian ke laut yaitu dari petani ke nelayan.
7
2. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Amagarapati PPI Amagarapati (Bantuan hibah Jepang) PPI Ritaebang (Sumber dana APBN) PPI Lamahala Jaya (Sumber dana APBD II) 2. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Amagarapati PPI Amagarapati (Bantuan hibah Jepang) PPI Ritaebang (Sumber dana APBN) PPI Lamahala Jaya (Sumber dana APBD II) 3. Pasar Ikan terdapat 10 Unit 1 (Satu) Unit induk pasar ikan di Kota Larantuka 9 (Sembilan) pasar tradisional yang tersebar di Kabupaten Flores Timur 3. Pasar Ikan terdapat 10 Unit 1 (Satu) Unit induk pasar ikan di Kota Larantuka 9 (Sembilan) pasar tradisional yang tersebar di Kabupaten Flores Timur
8
4. SPDN (Solar Penyaluran Daerah Nelayan) 1 (Satu) Unit Berlokasi di PPI Amagarapati 4. SPDN (Solar Penyaluran Daerah Nelayan) 1 (Satu) Unit Berlokasi di PPI Amagarapati 5. Pabrik Es 1 (Satu) unit milik pemerintah 3 (Tiga) unit milik swasta (Perusahan Perikanan) Namun kebutuhan nelayan masih sangat tinggi sehingga masih sangat membutuhkan tambahan dari pemerintah yakni sarana Pabrik Es. 5. Pabrik Es 1 (Satu) unit milik pemerintah 3 (Tiga) unit milik swasta (Perusahan Perikanan) Namun kebutuhan nelayan masih sangat tinggi sehingga masih sangat membutuhkan tambahan dari pemerintah yakni sarana Pabrik Es.
9
D. INVESTOR DI BIDANG USAHA PERIKANAN Ada investor yang bergerak di bidang usaha perikanan yaitu terdapat 6 (enam) perusahan skala besar, 36 perusahan perikanan skala menengah, 20 perusahan perikanan skala kecil yang bergerak di bidang penangkapan ikan penampungan ikan dan pengolahan ikan tuna, cakalang, tongkol. 6 (Enam) Perusahan tersebut adalah : 1.PT. Okishin Flores 2. PT. Ocean Mitramas 3. PT. Prima Indo Ikan 4. PT. Tritunggal Lintas Benua 5. PT. Tradisi Adi Perkasa 6. UD. Sang Surya 6 (Enam) Perusahan tersebut adalah : 1.PT. Okishin Flores 2. PT. Ocean Mitramas 3. PT. Prima Indo Ikan 4. PT. Tritunggal Lintas Benua 5. PT. Tradisi Adi Perkasa 6. UD. Sang Surya
10
Salah satu perusahan yang sudah mulai beroperasi tahun 2012 yaitu PT. Tradisi Adi Perkasa yang bergerak di bidang usaha Pengolahan Tepung ikan Hasil usaha dari investor ini dipasarkan baik secara lokal, antar pulau dan kemancanegara.
11
1. Berkembangnya kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat pesisir a. Terfasilitasinya kelompok UEP masyarakat pesisir di bidang usaha perikanan E. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN UNTUK MENDUKUNG PENANGKAPAN TUNA POLE AND LINE Sesuai dengan visi misi pemerintah kabupaten Flores Timur untuk mewujudkan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan demi terwujudnya masyarakat Flores Timur yang sejahtera maka arah pembangunan kebijakan Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Flores Timur yang ditempuh beberapa program/kegiatan sebagai berikut : Program perberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan sasaran
12
2.Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan sasaran : a. Pengembangan budidaya laut b. Pengembangan budidaya payau c. Pengembangan Budidaya Tawar Rumput laut, Lobster, kerapu Bandeng, Kepting bakau Lele, Tawes, Gurame, Karper, Nila, Patin
13
3. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan sasaran yaitu berupa penyediaan/pengadaan sarana tangkap, antara lain : a. Pengadaan KM. Pole and Line b. Pengadaan perahu bagan c. Pengadaan perahu jukung d. Pengadaan KM. Pancing tuna
14
4.Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan, dengan sasaran : a. Pembangunan pabrik es dan cool storage b. Pengadaan cool box c. Pembangunan pasar ikan d. Pembangunan pabrik tepung ikan. 5.Program pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulua kecil, dengan sasaran : a. Pengelolaan kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) b. Penyediaan infrastruktur dasar untuk masyarakat pesisir (penyediaan air bersih di daerah pesisir bagi nelayan )
15
6.Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendaya gunaan sumberdaya laut, dengan sasaran : a. Gelar operasi terpadu tindakan pelanggaran kelautan dan perikanan 7.Program pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan, dengan sasaran : a. Penyelenggaraan pelatihan/bimtek bagi nelayan
16
Perairan Kabupaten Flores Timur memiliki karakteristik karena memiliki kekayaan sumberdaya hayati laut yang tinggi Dengan letaknya yang strategis yaitu terletak di segitiga emas antara samudera Fasipik, Atlantik dan Hindia sehingga menjadi jalur migrasi dan ruang makan ikan pelagis.. Maka banyak terdapat potensi ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Adapun jenis ikan unggulan sbb : Ikan Pelagis : Cakalang, Tuna, tongkol,layang, layur, tembang, beronang, selar Ikan Domersal : kerapu, kakap, napoleon. Dan lobster (udang karang) Untuk data potensi dan produksi dapat dilihat pada peta dan grafik berikut ini F. POTENSI IKAN UNGGULAN DI KAB. FLORES TIMUR
17
Gambar 1: Peta Sebaran Alat Tangkap di Kab. Flores Timur
18
Grafik 1. Produksi dan Jumlah Alat Tangkap di Kab. Flores Timur
19
Dari grafik 1, terbaca bahwa alat tangkap Gill net memiliki jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan alat tangkap lainnya ; dan terlihat bahwa alat tangkap tuna (Huhate) masih sangat kurang. Salah satu faktor penyebab terbatasnya armada dan alat tangkap tuna adalah keterbatasan dana untuk pengadaan/pembelian.
20
Gambar 2. Peta Sebaran Potensi Perikanan di Kab. Flores Timur
21
Grafik 2. Produksi Perikanan Pelagis Besar (3 Tahun terakhir)
22
Dari grafik 2, terbaca produksi tuna masih jauh dibawah dibandingkan jenis pelagis besar lainnya dan produksinya cenderung tetap. Hal ini dikarenakan armada tangkap tuna cenderung tidak bertambah setiap tahunnya dan masih sangat terbatas sehingga ketersediaan umpan tuna sebagian besarnya digunakan untuk ikan konsumsi masyarakat.
23
Grafik 3. Produksi Perikanan Pelagis Kecil (3 Tahun terakhir)
24
Terbaca dari grafik 3 diatas bahwa produksi umpan tuna berupa tembang dan layang masih berpotensi untuk pengembangan dan perlu adanya penambahan armada tangkap tuna.
25
PERMASALAHAN 1. Terbatasnya umpan hidup untuk pancing tuna Pole and Line karena umpan hidup yang dihasilkan juga dimanfaatkan untuk ikan konsumsi karena ikan umpan yang diproduksi oleh armada penangkapan purse seine tidak dapat dijadikan sebagai umpan karena ikannya dalam kondisi mati. 2. Produksi tangkapan ikan tuna, cakalang, tongkol (3 tahun terakhir) cenderung meningkat namun tidak mengalami kenaikan signifikan di sebabkan terbatasnya jumlah armada penangkapan pole and line 3. Jenis ikan tuna cenderung di ekspor ke luar negeri sehingga untuk kebutuhan konsumsi tidak terpenuhi. 4. Ekspor tuna belum bisa melalui pelabuhan Larantuka karena belum memiliki pelabuhan peti kemas.
26
4.Terbatasnya keterampilan nelayan yang terdidik dan terlatih karena belum memiliki sertifikat atkapin dan ankapin. 5. Terbatasnya jumlah armada tangkap pole and line
27
LANGKAH-LANGKAH YANG INGIN DICAPAI 1. Perlu adanya pengaturan pengelolaan kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) dengan pihak WWF. 2. Pengembangan alat tangkap yang ramah lingkungan 3. Perlu adanya pengaturan dalam regulasi perizinan 4. Pembinaan sumberdaya manusia 5. Pembatasan pengadaan armada tangkap purse seine sehingga menjamin ketersediaan ikan umpan hidup bagi kesinambungan penangkapan tuna pole and line.
28
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.