Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Syaftian Mardi Kusuma(M15013) Mirza Aditya Pangestu(M15033) Hotman Rudianto S(M15042) Kelompok 3.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Syaftian Mardi Kusuma(M15013) Mirza Aditya Pangestu(M15033) Hotman Rudianto S(M15042) Kelompok 3."— Transcript presentasi:

1 Syaftian Mardi Kusuma(M15013) Mirza Aditya Pangestu(M15033) Hotman Rudianto S(M15042) Kelompok 3

2 Yang dimaksud dengan sambungan pipa adalah sebuah benda yang dipergunakan untuk menyambung dua buah pipa atau lebih. Benda ini lebih sering disebut fitting. Dalam proses menyambung pipa baja menggunakan fitting, tentunya akan di pelajari terlebih dahulu apakah sambungan yang akan dibuat tersebut bersifat tetap dan tidak bisa dibuka atau sambungan tersebut diinginkan sewaktu-waktu dapat dibuka untuk keperluan maintenance. Oleh karena itulah sambungan pipa atau fitting ini secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis, adapun jenis jenis sambungan pipa tersebut yaitu:

3 1. Welded Component yaitu fitting yang digunakan bersifat tetap. Artinya pipa disambung dengan di las, sehingga sambungannya menjadi tetap dan tidak dapat dibuka. 2. Threaded Component atau fitting yang berulir. Dengan menggunakan fitting jenis ini pipa yang disambung dapat di buka kembali, dan ini memudahkan untuk proses maintenance.

4 1.Pengelasan 2.Ulir (threaded) 3.Menggunakan flens (flange)

5 Jenis pengelasan yang dilakukan adalah tergantung jenis pipa dan penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless steel menggunakan las busur wolfram, dan untuk pipa baja karbon digunakan las metal.  Kelebihan : Sambungan yang paling sempurna jika dilihat dari sisi pencegahan bocor dan ketahanan akan tekanan fluida yang mengalir adalah menyambung langsung dengan las.  Kekurangan : Tetapi dengan las membuat sambungan itu bersifat permanen, yang bukan merupakan hal baik jika sambungan itu butuh dilepas untuk perawatan atau perbaikan. Las juga tidak bisa diaplikasikan jika ada bagian dalam yang tidak tahan akan suhu tinggi yang dihasilkan proses las

6 Gambar 1 : Menyambung Pipa dengan Cara Las

7 Penyambungan ini dilakukan pada pipa bertekanan tak terlalu tinggi. Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dengan uliran (threaded joint), seperti menyambung baut dengan mur.  Kelebihan : Sambungan dengan threaded joint dapat dibongkar pasang  Kekurangan : tidak bisa diaplikasikan untuk sambungan dengan ukuran besar dan bertekanan tinggi

8 Gambar II : Pipa Berulir

9 Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang digunakan saat menyambung antara pipa dan elemennya dengan katup, bejana, pompa dan lainnya. Kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat dengan baut, Sesama flange direkatkan dengan baut dan mur.  Kelebihan : Karena adanya kekasaran pada permukaan metal, sambungan metal dengan metal tidak akan mencegah kebocoran. Karena itulah dibutuhkan juga gasket diantara flange untuk menutupi celah-celah kecil dari kekasaran permukaan flange sehingga tidak bocor sama sekali.

10  Kekurangan : flange mempunyai keterbatasan dari sisi pembuatannya. Karena itu, flange tidak desain satu per satu menurut tekanan fluida, tetapi dikelompokkan menjadi beberapa kelas (150, 300, 600, 900, 1500, 2500). Standart untuk metal flange biasanya menggunakan ASME B16.5, B16.47 atau MSS SP 44. Untuk gasket menggunakan ASME B16.20 atau B16.21. Dan untuk katup menggunakan ASME B16.34. Walaupun dengan flange akan menambah berat material dan membutuhkan baut, mur dan gasket, flange tetap banyak digunakan.

11 Gambar III : Jenis – Jenis Flange

12 Sambungan langsung (stub in) Sambungan penguatan dengan penguat pelana kuda

13 Siku (ellbow)

14 Te (tee)

15 Pemerkecil (reducer)

16 Ada hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan reducer. Reducer dibagi menjadi dua, eccentric dan concentric.  Jika dipasang pada pipa vertikal, apapun yang dipakai tidak masalah, walaupun concentric reducer lebih sering dipakai.  Tetapi jika dipasang di pipa horizontal jika dengan fluida cairan, eccentric reducer dengan bagian yang datar dibawah adalah desain yang baik. Jika fluida gas, eccentric reducer dengan bagian datar dibagian atas merupakan desain yang baik. Keduanya adalah untuk mencegah terakumulasinya fluida yang dapat membuat korosi lebih cepat.

17 Kap (cap) Silang (cross)

18 Desain fitting mengikuti desain pipa mengenai ketebalannya. Fitting distandarisasikan di ASME B16.9 dan B16.11. Mengenai sambungan dengan pipa, macam fitting dapat dibagi menjadi jenis las (welding end), jenis uliran (threaded end) dan jenis flange (untuk jenis ini diatur oleh standar untuk flange, ASME B16.5). Gambar IV : Jenis – jenis Sambungan Flange

19

20 Gambar : Sambungan Latrolet Gambar : Sambungan Threadolet

21 Gambar : Sambungan Ellbolet

22 Bagaimana jika pipa, valve, flange ataupun fitting yang dibutuhkan ukurannya tidak tercakup di dalam standar? Dari tahun ke tahun kapasitas pabrik LNG semakin besar karena dinilai akan lebih ekonomis dan menguntungkan. Dengan besarnya kapasitas, segala sesuatunya juga menjadi besar. Desain pipa, katup, flange, fitting dan lainnya, yang selama ini cukup dengan mengikuti standar dan memilih dari standar, kali ini harus mendesain dari awal, butuh analisa, perhitungan serta test yang lebih rumit karena merupakan “prototype“. Karena itu ada istilah yang mengatakan, dengan besarnya pabrik “ design by rules ” harus berubah menjadi “ design by analysis “

23


Download ppt "Syaftian Mardi Kusuma(M15013) Mirza Aditya Pangestu(M15033) Hotman Rudianto S(M15042) Kelompok 3."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google