Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHendri Tan Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
KONSEP DASAR KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN NYERI
2
REFERENSI BUKU Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika Kozier,Berman,Snyder,2011,Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Jakarta : EGC Mubarak,Iqbal wahit,2008,Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi Dalam Praktik,Jakarta : EGC
3
A. KONSEP DASAR KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN NYERI
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
4
Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu:
1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh. 2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial. 3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan). 4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
5
B.PENGERTIAN NYERI Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Long,1996). Secara umum,nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman,baik ringan maupun berat (Priharjo,1992).
6
Sifat nyeri Sifat nyeri sebagai berikut :
1. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi 2. Nyeri bersifat subyektif dan individual 3. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah 4. Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien 5. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya 6. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis 7. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan 8. Nyeri mengawali ketidakmampuan 9. Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal
7
C.FISIOLOGI NYERI Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri dapat memberikan respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa kimiawi, termal, listrik, atau mekanisme. Stimulasi oleh zat kimiawi diantaranya seperti histamine, bradikmin, prostaglandin, dan macam-macam asam seperti adanya asam lambung yang meningkat pada gastritis atau stimulasi yang dilepaskan apabila terdapat kerusakan pada jaringan.
8
Lanjutan..... Nyeri merupakan campuran reaksi fisik , emosi , dan perilaku . cara yang baik untuk memahami pengalaman nyeri , akan membantu menjelaskan tiga komponen fisiologis berikut, yakni : resepsi dan reaksi.
9
D.KLASIFIKASI NYERI Di dalam buku ajar kebutuhan dasar manusia (Wahit Iqbal Mubarok,2008) klasifikasi nyeri dibagi menjadi tiga : 1.Nyeri perifer,nyeri ini terbagi menjadi 3 macam : (1). Nyeri superfisial,yaitu rasa nyeri yang muncul akibat rangsangan pada kulit dan mukosa; (2). Nyeri visceral,yaitu rasa nyeri yang muncul akibat stimulasi pada reseptor nyeri di rongga abdomen,cranium,dan toraks; (3). Nyeri alih,yaitu nyeri yang dirasakan pada daerah lain yang jauh dari jaringan penyebab nyeri.
10
2. Nyeri sentral yaitu nyeri yang muncul akibat stimulus pada medulla spinalis,batang otak,dan thalamus. 3. Nyeri psikogenik yaitu nyeri yang tidak diketahui penyebab fisiknya. Dengan kata lain,nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita sendiri. Seringkali,nyeri ini muncul karena factor psikologis,bukan fisiologis.
11
Dalam sumber yang lain dibahas klasifikasi nyeri :
1. Berdasarkan sumbernya a. Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti terbakar). (ex: terkena ujung pisau atau gunting) b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pembuluh Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar & lebih lama daripada cutaneous. (ex: sprain sendi) c. Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan
12
2. Berdasarkan penyebab. a. Fisik. Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur femur) b. Psycogenic. Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya) Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut
13
3. Berdasarkan lama/durasinya a. Nyeri akut
3. Berdasarkan lama/durasinya a. Nyeri akut. Nyeri akut biasanya awitannya tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera spesifik. b. Nyeri kronik. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik.
14
4. Berdasarkan lokasi/letak
a. Radiating pain. Nyeri menyebar dari sumber .nyeri ke jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain) b. Referred pain. Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dari jaringan penyebab. c. Intractable pain. Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker maligna). d. Phantom pain. Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang (ex: bagian tubuh yang diamputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis.
15
praktek klinis Nyeri Nosiseptif Nyeri Fungsional Nyeri Neuropatik Nyeri Inflamatorik
16
E.STIMULUS NYERI 1. Motorik disebabkan karena
Seseorang dapat Menoleransi menahan nyeri (pain tolerance), atau dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Terdapat beberapa jenis stimulus nyeri, di antaranya : 1. Motorik disebabkan karena • Gangguan dalam jaringan tubuh • Tumor, spasme otot • Sumbatan dalam saluran tubuh • Trauma dalam jaringan tubuh 2. Thermal (suhu) • Panas dingin yang ekstrim 3. Kimia • Spasme otot dan iskemia jaringan
17
F. TEORI NYERI 1. Teori spesifik ( Teori Pemisahan)
Ada 4 teori yang berusaha menjelaskan bagaiman nyeri itu timbul dan terasa, yaitu : 1. Teori spesifik ( Teori Pemisahan) Teori yang mengemukakan bahwa reseptor dikhususkan untuk menerima suatu stimulus yang spesifik, yang selanjutnya dihantarkan melalui serabut A delta dan serabut C di perifer dan traktus spinothalamikus di medulla spinalis menuju ke pusat nyeri di thalamus.
18
2. Teori pola (pattern) Teori ini menyatakan bahwa elemen utama pada nyeri adalah pola informasi sensoris. Pola aksi potensial yang timbul oleh adanya suatu stimulus timbul pada tingkat saraf perifer dan stimulus tertentu menimbulkan pola aksi potensial tertentu.
19
3. Teori kontrol gerbang (gate control)
Pada teori ini bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup.
20
4. Teori Transmisi dan Inhibisi.
Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf, sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmiter yang spesifik. Kemudian, inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls-impuls pada scrabut-serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogcn opiate sistem supresif.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.