Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Leadership in Sport: A Matter of Style

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Leadership in Sport: A Matter of Style"— Transcript presentasi:

1 Leadership in Sport: A Matter of Style
Indah Praditasari-Dhinda Putri-Fhany Aprilia

2 Roles of the Coach Leader adalah seseorang yang mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan dari kelompok yang terorganisir untuk mencapai tujuan tertentu. Bertanggung jawab untuk mempengaruhi perilaku dan tindakan dari banyak individu yang berbeda dalam tim, dan biasanya pada saat yang sama. Profesi pelatih membutuhkan penguasaan keterampilan pribadi dan teknis.

3 Leader Follower Teacher Role Model Limit Setter Psychologist or Counselor Friend and Mentor Parent Subtitute Family Member

4 Theory of Leadership In Sport
Fiedler’s Contigency Model Efektivitas leadership style tergantung pada situasi dan lingkungannya. + skill level, age, maturity. Komponen : Personal Relations : Berkaitian dengan tingkat keyakinan, kepercayaan dan rasa hormat group member dengan lader. (baik—buruk) Task structure : penjelasan mengenai apa yang harus dikerjakan oleh member, bagaimana mereka mengerjakannya, kapan dan pada kondisi seperti apa harus dilakukan, serta pilihan apa yang mereka miliki (tinggi— rendah). Position power : kekuatan yang melekat pada posisi Leader (kuat—lemah); untuk kemudian dikaitkan dengan situasi yang dialami oleh posisi Leader tersebut apakah bersifat menguntungkan atau tidak.

5 The Life Cycle Thoery tingkat pendidikan dan pengalaman kelompok
Leader yang efektif harus menunjukan : mereka menyelesaikan goal atau goal kelompok, serta mereka memfasilitasi interaksi positif antara anggota kelompok. Tindakan pemimpin yang sebagian tergantung pada kematangan anggota kelompok. khususnya kematangan pekerjaan dan kematangan psikologis. Task – relevant maturity. Komponen Job Maturity : kapasitas kelompok untuk menetapkan dan mencapai tujuan. kemauan dan kemampuan kelompok untuk memikul tanggung jawab. tingkat pendidikan dan pengalaman kelompok

6 The Multidemensional Model
Gabungan tori-teori kepemimpinan yang ada. Pada dasarnya model kepemimpinan menitik beratkan pada tiga perilaku pemimpin, yaitu: Perilaku pemimpin yang dibutuhkan. Perilaku pemimpin yang disukai. Perilaku pemimpin yang aktual. Ketiga tipe ini menentukan perilaku- perilaku kepemimpinan yang diklasifikasikan ke dalam: Karakteristik situasi Karakteristik anggota Karakteristik pemimpin penampilan kelompok dan kepuasan anggota.

7

8 Leader Behavior Level Task Oriented Relation Oriented Profesional High Low Collage Moderate High Moderate to low High School Moderate Low Modarate to high Elementary - youth sport Very High

9 Measurement of Sport Leadership
Alat ukur : The Leadership Scale for Sports (LSS) Chelladurrai & Saleh (1980). Training and instruction (berat pelatihan, skill instruction) Democratic behavior(atlet boleh menentukan keputusan) Autocratic behavior (Personal authority) Social Support (lingkungan tim yg positif, hubungan interpersonal yg hangat. Positive feedback (mengenali dan memberi reward terhadap kinerja yang baik)

10 Mediational Model Mediasi antara Coach individual, Player individual, faktor situasi Coach harus (Mengenali perbedaan individu). Perilaku pelatih muncul dari hasil  Cognitive & Affective proses. Dipengaruhi juga oleh sport expercience.

11 Mediational Model

12 Theory X and Theory Y Theory y: Theory x:
Memandang upaya fisik dan mental pada pekerjaan dianggap natural dan perlu Mampu melaksanakan self-direction dan self-control ketika bertemu dengan group yang objektif dan komitmen. Belajar untuk melakukan pekerjaan mereka dengan sesuai Menerima tanggung jawab Theory x: 1. Tidak menyukai pekerjaannya dan menghindari pekerjaan. 2. Bawahan harus dipaksa, dikontrol, diarahkan, bahkan diperlakukan untuk kerja seefisien mungkin 3. Pengikut kebanyakan lebih menyukai diarahkan; menghindari tanggung jawab

13 Tannebaum and Schmidt’s Model
Force in the manager  dari leader centered berubah menjadi group member centered Forces in the work group(ekspektasi atlit terhadap pemimpin, kemampuan atlit untuk memikul tanggung jawab, jumlah instruksi dan pembelajaran yang diperlukan untuk sukses, kedewasaan emosi tim, kemampuan pemain untuk mentoleeransi ketidakhadiran pemimpin,Level kepuasan tim) Forces in the situatuion (melihat dengan objektif pada situasi)

14 What leadership Theories Do and Do Not Tell Us
Kepemimpinan yang efektif tidak dapat didikte untuk semua situasi dan populasi. Rekomendasi dapat diturunkan dari teori kepemimpinan ini: There is no best way to lead for all situations Effective managers of groups tune in to the needs of members. There is a balance between task and relationship oriented style Coach must teach skills There is a difference between a facilitator and a power broker. Gaya kepemimpinan kemungkinan merupakan salah satu karakteristik yang paling penting yg dapat mempengaruhi bagaimana ia memandang grupnya.

15 Successful VS Effective Leadership  kemampuan untuk membuat orang lain berprilaku seperti yang managernya maksud. Suuccessful (but inefective) Coaches  Sukses lebih sering menang drpada tidak, dan merespek pelatihnya. Namun dengan cara begini akan mengintrimidasi dan menyakiti perasaan pemain. (see pages 251) Effective Leaders pelatih yang dapat berdiri tidak pada kaki oranglain (see page 252)

16 Leadership Styles 1. The Authoritarian (otoriter)  achievement oriented, biasanya tahan terhadap kritik. 2. The Behaviorist pelatih yang menepuk pemain di belakang atas permainan yang baik atau mengekpresikan kekecewaan ketika permainan buruk.

17 The Humanist >Hal essensial antara authoritarianism atau behaviorism dan humanism→ Melihat para atlet sebagai kelompok dan melihat tim sebagai kelompok yang terdiri dari individu-individu yang memainkan olahraga tertentu. >Characteristics of humanistic coaching: 1. Komunikasi dengan tulus dan jujur dengan anggota tim. 2. Memahami dan merespon perbedaan individual antara pemain. 3. Menyadari sifat hubungan dan interaksi antara para pemain, serta antara pemain dan pelatih.

18 The Democrat >Litwin & Stringer (1968), menemukan bahwa ketika anggota kelompok menginginkan partisipasi dalam pengambilan keputusan, kinerja dan kelompok kepuasan anggota mereka dipengaruhi baik secara positif maupun negatif, tergantung apakah kebutuhan ini terpenuhi. >Sementara pemimpin yang otoriter mengatakan bahwa demokrat kadang-kadang dipandang sebagai pengambilan keputusan yang lambat, tidak efisien, dan bingung.

19 Applying Different Coaching Styles in Sport
> Kriteria pelatih dalam menentukan gaya kepimimpinan: Kepribadian pelatih → sesuai dengan olahraga dan situasi, serta pelatih harus merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Karateristik atlet muda membutuhkan lebih banyak arah, namun mereka tidak merespon baik trhdp tingkah laku otoratif. Atlet tua, pemain lebih terampil (ingatan, usia, dan tingkat keterampilan). Situasi berkaitan dengan para pemimpin yang mudah dan baik dalam beradaptasi. What we don’t know about sport leadership >Pelatih menggunakan banyak gaya kepemimpinan yang berbeda saat ini dalam dunia olahraga dan kebanyakan berhasil >Perhaps effective coaching: (1) Memilih pelatih olahraga yang komatibel dengan kepribadian mereka (2) Bekerja dengan atlet yang merespon secara efektif terhadap gaya pelatih (3) Menggunakan pendekatan kepemimpinan yang paling efektif untuk situasi.

20 The Workaholic Coach >Pelatih → kecanduan kerja (gangguan OCD)
>OCD → ketidakmampuan untuk mengatur kebiasaan kerja, dan mengesampingkan sebagian besar kegiatan kehidupan lainnya (Robinson, 1998). >Efek samping: Frustasi, kecemasan, pembelaan, kemarahan, dll.

21 con’t >Strategi mental untuk menghindari OCD:
Mengubah bagaimana berpikir tentang diri sendiri Belajar mengidentifikasi perasaan dan menerima kenyataan Berikan diri dengan pembicaraan yang membangkitkan semangat Belajar untuk menerima keterbatasan tanpa merasa kurang.

22 REVIEW

23


Download ppt "Leadership in Sport: A Matter of Style"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google