Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHendra Budiono Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
“Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 Menjadi Salah Satu Pusat Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Yang Menghasilkan Lulusan Unggul Di Tingkat Nasional Yang Memiliki Kecerdasan Spiritual, Intelektual, Emosional, Dan Sosial”. RACUN GAS
2
Racun Gas Diantara Gas beracun yang banyak digunakan di industri bersifat toksik dan terpenting dalam Kesehatan Kerja dalam perusahaan adalah : Asam sianida (HCN) Asam sulfida (H2S) Karbonmonoksida (CO) Karbondioksida (CO2) Nikel Karbonil Ni(CO)4 Fosgen (COCl2) Arsin (AsH3).
3
Asam Sianida (HCN) Asam sianida disebut juga dengan hidrogen sianida (HCN) Sianida merupakan racun yang bekerja cepat Berbentuk kristal seperti sodium sianida atau potasium sianida. Bentuk cairan HCN tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar, dikenal sebagai asam prussit dan asam hidrosianik. Sianida stabil bila berada dalam kondisi kering, tapi akan toksik bila larut dalam air dan bisa timbul gas HCN yang sangat toksik dalam kondisi asam.
4
Sifat HCN Tidak Berwarna Mudah menguap pada suhu kamar
Mempunyai berat molekul yang ringan Sukar terionisasi (terurai menjadi ion dalam tubuh) Mudah berdifusi (Perpindahan zat) Lekas diserap melalui paru-paru, saluran cerna dan kulit.
5
Kegunaan Asam Sianida (HCN) Di Industri
Asam sianida (HCN) atau disebut juga asam biru digunakan untuk fumigasi tikus (pengendalian hama menggunakan pestisida) dan untuk sintesa bahan-bahan kimia. Asam ini terdapat di alam sebagai racun singkong (manihot utilisma) Asam sianida dipergunakan untuk membuat bahan-bahan kimia sintesis dipergunakan dalam pembuatan Acrylonitrile (CH2CHCN) yang dipergunakan untuk memproduksi oil resistent, membuat karet sintesis, plastik. Sianida antara lain dipakai sebagai sumber asam sianida, garam-garam sianida dipakai untuk membersihkan logam, untuk membersihkan atau menghasilkan emas murni dari biji-bijinya.
6
Jenis Keracunan HCN Accidental poisoning
Merupakan suatu kecelakaan tanpa adanya unsur kesengajaan sama sekali Homicidal poisoning Keracunan ini terjadi akibat tindak kriminal yaitu seseorang dengan sengaja meracuni seseorang Self poisoning / food poisoning Self poisoning biasanya terjadi karena kekurang hati-hatian dalam penggunaan. Misalnya : akibat paparan asap rokok. Pada perokok pasif dapat ditemukan sekitar 0.06 μg/mL sianida dalam darahnya, sementara pada perokok aktif ditemukan sekitar 0.17 μg/mL sianida dalam darahnya. Hidrogen sianida sangat mudah diabsorbsi oleh paru, gejala keracunan dapat timbul dalam hitungan detik sampai menit.
7
Toksisitas HCN Sianida dapat menyebabkan sesak pada bagian dada, inhibit sistem sitokrom oksidase dalam sel-sel, hal ini menyebabkan oksigen tidak dapat berikatan dengan Hb dalam membentuk Oksihemoglobin sehingga oksigen tidak dapat dapat beredar ke seluruh jaringan sel-sel dalam tubuh Pada keracunan ini menimbulkan rangsangan saraf pusat terjadilah kelumpuhan (paralysis) dari alat-alat pernapasan yang menyebabkan kegagalan bernapas (asphyxia) bila tidak tertolong menimbulkan kematian. Sianida yang tidak berikatan akan didetoksifikasi melalui metabolisme menjadi tiosianat (penanda biologis) yang merupakan senyawa yang lebih non toksik yang akan diekskresikan melalui urin.
8
Hubungan Antara Konsentrasi HCN di Udara Dengan Efek Bila Seorang pekerja Menghirup Gas Tersebut
Konsentrasi (mg) Efek 300 Kematian dengan cepat 200 Mati dalam waktu 10 menit 150 Mati setelah 30 menit Sangat berbahaya (fatal) setelah menit 50-60 Dapat bertahan selama 20 menit-1 jam tanpa pengaruh 20-40 Gejala ringan selama beberapa jam
9
Kadar Tertinggi Yang diperkenankan dan Cara Monitoring HCN
KTD (kadar tertinggi yang diperkenankan) : 5 mg/m3, 4,7 BDS (bagian dalam sejuta) (Permenaker 13/MEN/X/2011 dan SNI ) CARA MONITORING : Paparan asam sianida di tempat kerja dapat ditentukan dengan menganalisis tingkat tiosianat dalam urin. Tiosianat adalah metabolit utama sianida dan memiliki waktu paruh sekitar empat sampai enam hari . Ini berarti tiosianat dapat digunakan sebagai penanda biologis untuk mendeteksi sianida dalam tubuh Kehadiran tiosianat dalam urin tidak selalu menunjukkan paparan di tempat kerja tetapi juga sejumlah sumber terkait non – kerja, termasuk merokok tembakau dan makan makanan tertentu seperti brokoli, kembang kol, kubis dan sayuran hijau lainnya yang menghasilkan tingkat rendah sianida dalam tubuh.
10
JALUR MASUK DAN EFEK TERHADAP KESEHATAN
Melalui Mulut (oral) Sebagian keracunan terjadi melalui jalur ini anak-anak sering menelan racun secara tidak sengaja dan orang dewasa terkadang bunuh diri dengan menelan racun. Efek mual, muntah, gangguan pencernaan. 2) Melalui kulit Kebanyakan kasus disebabkan kecelakaan pada saat bekerja sehingga cairan sianida kontak dengan kulit dan meninggalkan luka bakar. Efek : sesak napas, ruam, gatal-gatal. 3) Melalui Inhalasi Inhalasi Sisa pembakaran produk sintesis yang mengandung karbon dan nitrogen seperti plastik akan melepaskan sianida. Hidrogen sianida sangat mudah diabsorbsi oleh paru, gejala keracunan dapat timbul dalam hitungan detik sampai menit. Gas sianida menghambat enzim sitokrom oksidase. Efek : pusing, paralysis, asphyxia, kematian. Paparan hidrogen sianida dapat menimbulkan iritasi pada mata dan kulit. Muncul segera setelah paparan atau paling lambat 30 sampai 60 menit. Efek: iritasi , kebutaan.
11
Biotaransformasi Mengeliminasi zat kimia yang masuk dengan cara merubah struktur kimianya menjadi metabolite. Keuntungan tubuh dari proses biotransformasi ini adalah merubah molekul zat kimia asal menjadi zat yang lebih mudah dieksresi. Biotransformasi HCN utamanya di Hati oleh enzim mitokondria rhodanase dengan mengkatalisasi transfer sulfane sulfur dari tiosulfat dengan ion sianida untuk membentuk tiosianat. Eksresi HCN yang telah dimetabolisme akan dieksresi dalam bentuk tiosianat dalam urin. Dalam kadar yang rendah, HCN dapat juga dikeluarkan melalui paru-paru, ludah, keringat, atau urine dalam keadaam tidak berubah.
12
PENCEGAHAN HCN Pencegahan yang dapat dilakukan dalam menghindari bahaya dari asam sianida (HCN), yaitu: Penggunaan APD . Pemilihan alat pelindung diri yang tepat harus didasarkan pada evaluasi terhadap karakteristik kinerja alat pelindung terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukan, kondisi yang ada, durasi pemakaian, dan potensi bahaya dan/atau risiko yang mungkin terjadi selama pemakaian. Misalnya Pelindung tangan: Pakai sarung tangan yang sesuai, Kacamata- pengaman. Tindakan higienis : Tangani sesuai dengan praktik higiene industri yang baik. Ketika menggunakan, jangan makan, minum, atau merokok. Hindari paparan asap rokok maupun kebakaran yang menyebabkan keracunan dengan menggunakan masker yang memenuhi standar.
13
PENGENDALIAN HCN ELIMINASI : Menghilangkan penggunaan sianida dalam proses kerja SUBSTITUSI : Mengganti penggunaan sianida dalam proses kerja dengan dengan bahan kimia yang kurang berbahaya. Misalnya menggantikan tembaga sianida dengan pirofosfat tembaga dalam elektroplating. REKAYASA ENGINERING berupa : ISOLASI Mengisolasi sianida dari zat-zat yang dapat bereaksi dengan asam sianida untuk menghindari reaksi berbahaya yang bisa menghasilkan hidrogen sianida atau gas berbahaya lainnya. Misalnya menyimpan sianida jauh dari asam , agen yang bersifat oksidatif dan zat yang berbahaya untuk asam sianida lainnya. Melampirkan proses yang melibatkan sianida untuk menghilangkan kemungkinan paparan pekerja. KONTROL ALAT berupa memasang sistem ventilasi pembuangan lokal. Menggunakan ventilasi pembuangan lokal untuk lebih meminimalkan paparan potensi untuk asap sianida, kabut dan gas.
14
PENGENDALIAN HCN 4) ADMINISTRASI
Menyediakan pekerja dengan informasi yang relevan , pelatihan dan instruksi mengenai : Potensi bahaya dan risiko yang terkait dengan pekerjaan sianida, termasuk penggunaan yang aman, penanganan dan penyimpanan sianida Operasi dan pemeliharaan tindakan pengendalian rekayasa, misalnya pengujian rutin ventilasi dan darurat sistem- Penggunaan yang tepat dan pemeliharaan APD Prosedur darurat di tempat kerja Kesadaran prosedur yang harus diikuti dalam kasus kebakaran atau tumpahan atau kebocoran b. Membatasi akses ke daerah-daerah di mana sianida yang digunakan , diproses atau disimpan ke petugas yang berwenang saja Menempatkan pemberitahuan dari tindakan yang akan diambil dalam kasus darurat di posisi terkemuka di daerah di mana sianida ditangani dan disimpan. 5) APD : ketika pilihan tingkat terbesar kulit, pernapasan, dan pelindung mata diperlukan. Sebuah Alat pernapasan yang disebut Self-contained breathing apparatus (SCBA) bersertifikat NIOSH.
15
Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)
16
Tugas Kelompok Sesi 10 Buat Kelompok kerja 6 kelompok, Masing-masing kelompok mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai toksikologi Racun Gas Di Industri dari Zat (masing kelompok 1 racun gas): Asam sulfida (H2S) Karbonmonoksida (CO) Karbondioksida (CO2) Nikel Karbonil Ni(CO)4 Fosgen (COCl2) Arsin (AsH3). Dikerjakan secara kelompok dengan kertas buram panjang yang nantinya akan di presentasikan pada saat sesi 10 ini.
17
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.