Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sesi 4: PENGUMPULAN DATA RUTIN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sesi 4: PENGUMPULAN DATA RUTIN"— Transcript presentasi:

1 Sesi 4: PENGUMPULAN DATA RUTIN
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“ Sesi 4: PENGUMPULAN DATA RUTIN Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM Pengumpulan Data, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

2 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Capaian Pembelajaran Mahasiswa memahami dan menjelaskan tentang pengumpulan data kesehatan rutin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

3 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Tujuan Menjelaskan tentang sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas; sistem pencatatan dan pelaporan Rumah Sakit; registrasi statistik vital kependudukan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

4 Pengumpulan Data Rutin
Data dan Informasi  Populasi, institusi, organisasi Sebagai bentuk pertanggungjawaban Hasil pencatatan : untuk institusi sendiri (menilai kinerja; menilai berjalannya sistem) atau pihak lain Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

5 PENGUMPULAN DATA PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelayanan yang peran dan tanggung jawabnya diamanahkan melalui Permenkes 75/2014  Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

6 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

7 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
UKM Memelihata dan meningkat kesehatan Mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat UKP Peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorang Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

8 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

9 Prinsip Kerja Puskesmas – Paradigma Sehat
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

10 Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
Tujuan: agar semua hasil kegiatan Puskesmas, baik di dalam mau di luar gedung dapat dilaporkan ke jenjang selanjutnya sebagai pertanggungjawaban program Puskesmas mendapatkan umpan balik untuk memperbaiki kinerja Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

11 Tujuan Pencatatan di Puskemas
Sebagai Akuntabilitas Sebagai pertanggungjawaban Pemantauan pembangunan yang berwawasan kesehatan  Puskesmas juga mencatat hasil kegiatan advokasinya terhadap institusi pemerintah dan non pemerintah, juga aktivitas, dan jenis keterlibatan yang dilaksanakannya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

12 Tujuan Pencatatan di Puskemas
Sebagai Upaya Pemeliharaan Pembangunan Kesehatan  UKM dan UKP UKP  Kegiatan untuk kegiatan perorangan : umumnya dilakukan pada kegiatan di gedung puskesmas; Pustu; Polindes; Pusling, dsb. Juga pencatatan kegiatan harian : Hasil pemeriksaan harian (seperti pemeriksaan klinis; KB, dsb). Pencatatannya menggunakan kartu rekam kesehatan, kartu indeks penyakit, buku register, dan sensus harian Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

13 Tujuan Pencatatan di Puskemas
UKM  pencatatan untuk pelayanan/pembangunan kesehatan masyakarakat yang dilaksanakan perangkat puskesmas maupun institusi lain di wilayah kerja Puskesmas Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas dibuat berdasarkan catatan dari Posyandu, UPGS, UKS, dsb Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

14 Tujuan Pencatatan di Puskemas
Pencatatan kasus khusus atau diduga wabah atau masuk dalam kategori KLB. Dilakukan jika ada temuan kasus dan harus ditindaklanjuti. Pencatatan kadang ditindaklanjuti dengan telaah lanjutan, seperti autopcy verbal untuk kasus kematian bayi dan ibu, survei dinamika penularan untuk kasus malaria atau survei sanitansi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

15 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
SP2TP Seluruh catatan harian yang dilaksanakan oleh masing-masing program Puskesmas itu menjadi satu laporan terpadu Puskesmas yang disebut sebagai Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

16 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Puskesmas 1. Register Rawat Jalan (R.I) = Digunakan : unit pelayanan kesehatan (BP) di Puskesmas/ Pustu; kegiatan Pusling; kegiatan posyandu (meja 5); kunjungan rumah Data mencakup : - Pasien : > 5 tahun, kecuali bumil/menyusui - Pemegang : perawat/ dokter - Kegiatan Pusling, posyandu, kunjungan rumah pada masing-masing lokasi dibuatkan 1 buku R.I dan datanya tidak perlu dipindahkan ke R.I dalam gedung Puskesmas/ Pustu - Sumber data : dalam gedung (Kartu status); luar gedung langsung pasien (bila tidak ada kartu status) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

17 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Puskesmas 2. Register Rawat Jalan Pelayanan Gigi (R.I.1) : Digunakan : unit pelayanan kesehatan gigi puskesmas Pemegang/ yang mengerjakan : Dokter gigi atau Perawat gigi Sumber data : kartu status kesehatan gigi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

18 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Puskesmas 3. Register Ibu Hamil/ Menyusui (R.I.2) = Digunakan : Unit pelayanan KIA di Puskesmas/ Pustu; kegiatan Pusling; kegiatan Posyandu (meja 5) Data mencakup : Pasien : bumil dan ibu menyusui Pemegang/ petugas : Bidan / dokter Kegiatan di Pusling, Posyandu, kunjungan rumah pada masing-masing lokasi dibuatkan 1 buku R.I dan datanya tidak perlu dipindahkan ke R.I.2 dalam gedung Puskesmas/ Pustu Sumber data : dalam gedung (Kartu status Bumil/ menyusui); luar gedung (langsung masuk R.I.2) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

19 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Puskesmas 4. Register Kesehatan Lingkungan (R.III) = Digunakan : kegiatan kesehatan lingkungan Pemegang : petugas kesehatan lingkungan 5. Register Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (R.IV) Digunakan : unit PKM Pemegang/ yang mengerjakan : petugas PKM Catatan : kegiatan penyuluhan yang dilakukan semua program di Puskesmas (register ini); masing-masing pengelola program membuat buku bantu tentang kegiatan penyuluhan sebelum masuk register Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

20 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Puskesmas 6. Register Imunisasi (R.V) : Digunakan : kegiatan Posyandu (imunisasi- setiap posyandu 1 buku) Pasien : balita (1 buku); bumil (1 buku) Pemegang : juru imunisasi/ bidan Catatan : kegiatan masing-masing Posyandu dibuatkan 1 buku, masing-masing untuk balita maupun ibu hamil Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

21 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pencatatan Puskesmas 7. Register laboratorium (R.VI) = Digunakan : unit laboratorium Puskesmas Pemegang/ yang mengerjakan : petugas laboratorium Digunakan untuk mencatat kegiatan laboratorium baik aktif maupun pasif Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

22 PENGUMPULAN DATA RUMAH SAKIT
Merupakan Pengumpulan Data di tingkat Pelayanan kesehatan sekunder = pelayanan rujukan kuratif berupa Rumah Sakit Pengumpulan data dapat berupa paper atau komputerisasi. Database dengan komputerisasi menghasilkan informasi pasien secara sistematis, bila dibandingkan dengan rekam medis manual yang seharusnya dapat dikumpulkan dalam format yang telah ditentukan (standar). Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

23 PENGUMPULAN DATA RUMAH SAKIT
Bentuk instrument atau sarana pengumpulan data berupa : dokumen rekam medis, sensus harian, formulir pendaftaran, formulir asuhan keperawatan, register pasien, resep, hasil pemeriksaan penunjang. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

24 SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN RUMAH SAKIT
Pencatatan dan pelaporan di rumah sakit didasarkan pada ketentuan pada UU Nomor 44 tentang Rumah Sakit pada pasal 52 ayat (1) Aturan tersebut (1) dengan UU No. 14 tahun tentangKeterbukaan Informasi Publik Sejalan juga dengan PERMENKES No. 117 Tahun pasa (1) ayat (1) tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) : “Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).” Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

25 PERAN PENCATATAN DAN PELAPORAN RUMAH SAKIT
Melihat kondisi kesehatan masyarakat Melihat tren perkembangan kondisi penduduk  bermanfaat untuk surveillans Melihat dinamika distribusi tenaga kesehatan Melihat perkembangan pola kesakitan suatu wilayah Dapat melengkapi data untuk studi epidemiologi dan kebijakan kesehatan setempat Menjadi profil kesehatan wilayah bersama dengan laporan rutin Puskesmas Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

26 PENGUMPULAN DATA DI RUMAH SAKIT
1. Data pasien non-rawat inap = data yang dkumpulkan untuk pasien gawat darurat, rawat jalan, klinik atau pasca pengobatan harus terdiri dari: identifikasi pasien sebagai pasien rawat inap; riwayat yang sesuai untuk menunjukkan penyakit atau kondisi fisik; pengamatan klinis; laporan dari test dan prosedurnya seperti imunisasi, skreening kesehatan; hasil dari visit. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

27 PENGUMPULAN DATA DI RUMAH SAKIT
Data pasien non-rawat inap Contohnya, follow-up perkembangan pengobatan, pendaftaran di rumah sakit; grafik tumbuh kembang anak; informasi yang medukung dari korespondensi dokter atau perawat; tanda tangan dari rumah sakit yang mengindikasikan perawatan pasien sebagai bentuk tanggung jawabnya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

28 PENGUMPULAN DATA DI RUMAH SAKIT
2. Data dari pasien klinis spesialis rawat inap = di berbagai negara, dokter spesialis mengatur pasien untuk berkonsultasi dari kondisi yang spesifik : a. Pasien rawat inap spesialis merupakan seorang pasien dengan kasus kronik seperti hipertensi, diabetes, dsb, pasien anak-anak atau pasien rawat inap yang lama, mereka harus membuat janji untuk konsultasi ke dokter spesialis. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

29 PENGUMPULAN DATA DI RUMAH SAKIT
b. Suatu saat di klinik, perjanjian harus dicatat sebagai pasien datang atau tidak datang, karena informasi ini dibutuhkan untuk mengukur beban kerja masing-masing klinik dan menentukan jumlah kunjungan untuk berikutnya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

30 PENGUMPULAN DATA RUMAH SAKIT
c. Pada akhir bulan dicatat untuk jumlah kunjungan pasien yang datang dan tidak datang sebagai laporan bulanan d. Laporan statistik lainnya akan dikumpulkan dengan cara yang sama untuk semua pasien rawat jalan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

31 REGISTRASI STATISTIK VITAL KEPENDUDUKAN
Registrasi yang sering dilakukan oleh pemerintah yang membidangi statistik dan kependudukan Melakukan pemutakhiran data kependudukan dalam suatu wilayah admistrasi, seperti kabupaten/kota Sebagai informasi dasar atau vital tentang penduduk yang tinggal di suatu wilayah (kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, migrasi) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

32 REGISTRASI STATISTIK VITAL
Tujuannya adalah agar dapat dipresentasikan kondisi statistik vital penduduk dari wilayah masing-masing pada akhir/awal tahun Wajib dilakukan dan harus “up to date” Kekurangan : registrasi ini sering dipertanyakan kualitasnya Untuk menutupi kekurangan tersebut ada alternatif sistem registrasi rutin, seperti sample vital registration, disease surveillans point, dan Sensus Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

33 Sample Vital Registration
DIBUAT DENGAN DASAR BAHWA : Kematian dan penyebab kematian adalah indikator penting dalam pemantauan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Berbagai program perlu dibuat berdasarkan informasi penyebab kematian Sistem registrasi vital belum memadaikan untuk informasi tentang kematian dan penyebab kematian Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

34 Sample Vital Registration
Pada SKRT, ada data penyebab kematian, akan tetapi survei ini hanya dilakukan 3 tahun sekali dan itupun ada masalah under-reporting dan recall error Diperlukan sistem pencatatan kelahiran dan kematian yang baik, di mana harus berkesinambungan, tepat waktu, dan menghasilkan informasi yang akurat serta sesuai untuk kebijakan dan perencanaan pembangunan kesehatan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

35 Disease Surveillans Point (DSP)
Dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan Indonesia akan sistem pencatatan kelahiran dan kematian yang baik Suatu sistem registrasi vital berdasarkan sampel yang dilakukan secara terus-menerus Kunci keberhasilan DSP adalah aktif, prospektif, dan terus berjalan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

36 Disease Surveillans Point (DSP)
DSP merupakan sistem yang terus berjalan dan harus merupakan sistem yang terintegrasi pada kegiatan rutin Melalui DSP  sistem pemantauan terus menerus untuk kejadian vital dapat dilakukan Pada sistem DSP, semua kejadian vital pada populasi terpilih dicatat kemudian ditelusuri penyebab kematianya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

37 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
SENSUS PENDUDUK Proses total pengumpulan, kompilasi, evaluasi, analisis, dan penerbitan atau penyebarluasan data demografi, ekonomi, dan sosial yang terkait pada waktu tertentu untuk semua orang di dalam dan luar negeri Karakteristik dari sensus adalah universality, individual enumeration, simultaneity, dan defined periodicity Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

38 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sensus Penduduk Sumber data yang sangat berharga bagi suatu bangsa Merupakan kerangka sampel yang baik untuk survei Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

39 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Terima Kasih Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat


Download ppt "Sesi 4: PENGUMPULAN DATA RUTIN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google