Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMIKIR ESTETIKA INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMIKIR ESTETIKA INDONESIA"— Transcript presentasi:

1 PEMIKIR ESTETIKA INDONESIA

2 ESTETIKA Keluhuran Budi Ki Hajar Dewantoro Ki Ageng Suryomentaram
Nicolaus Driyarkara

3 Ki Hajar Dewantoro (1889 – 1959) Bernama asli R.M. Soewardi Soerjaningrat. Mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa pada Juli 1922 Berpendapat bahwa suatu bangsa, dan anak- anaknya, perlu KEMERDEKAAN Kemerdekaan itu mengarah pada keluhuran budi yaitu KEBUDAYAAN Kebudayaan tersebut hendaknya menjadi dasar KEBANGSAAN namun tidak bertentangan dengan dasar yang lebih luas yaitu KEMANUSIAAN ESTETIKA dengan demikian adalah kemanusiaan yang (me)merdeka(kan), berbudi pekerti luhur dan (men)cerdas(kan)

4 Ki Ageng Suryomentaram (1892 – 1962)
Putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Pandangan filsafat-nya dituangkan dalam beberapa buku; Filsafat Rasa Hidup, Rasa Bebas dan Ilmu Pengetahuan dan Seni Suara. Berpendapat bahwa manusia perlu memiliki KEPEKAAN mengenai hal-hal yang INDAH Keindahan yang dimaksud adalah KUALITAS hal-hal atau benda-benda atau karya/ produk kerja manusia sesuai dengan MAKNA, FUNGSI dan KEBERADAAN-nya Dalam memandang keindahan, manusia harus BEBAS dari segala emosi (senang, sedih, marah) yang bisa menghalangi RASA INDAH yang sebenarnya

5 Nicolaus Driyarkara (1913 – 1967)
Rohaniwan kelahiran Purworejo, menempuh pendidikan filsafat di Universitas Gregoriana, Roma. Meski berpendidikan barat, tetapi pemikirannya tentang filasafat timur, khususnya jawa, sangat kental. Aktif menulis di majalah mingguan berbahasa jawa, PRABA. Pokok pemikirannya adalah bahwa manusia itu adalah KAWAN BAGI SESAMA MANUSIA (homo homini socius) Keindahan adalah bagian dari PEMENUHAN EKSISTENSI manusia. Nilai keindahan terus berkembang melalui KREATIFITAS yang adalah bagian keadaban

6 ESTETIKA Citra dan Originalitas Y.B. Mangunwijaya Achmad Sadali

7 Y.B. Mangunwijaya (1929 – 1998) Panggilan populernya adalah Romo Mangun, Rohaniwan multi-talenta kelahiran Ambarawa; Arsitek, penulis/ novelis, sekaligus aktifis sosial Berpendapat bahwa CITRA suatu benda indah menjadi hal yang lebih utama ketimbang GUNA Citra mewartakan MENTAL dan jiwa produsen/ seniman/ desainer dan juga pemiliknya KARYA SENI termasuk arsitektur bukan sekedar masalah teknis namun harus mampu menyentuh dimensi alamiah; rumah siput, ikan tropis dan kelenturan rumpun bambu misalnya. Keindahan adalah yang muncul dari dalam suatu bentuk dan adalah kesejatian atau KEBENARAN bentuk itu sendiri. Keindahan bersifat KONTEKSTUAL dengan jamannya

8 Achmad Sadali (1924 – 1987) Cendekiawan, sekaligus filsuf islam ini adalah pendiri Universitas Islam Bandung Mengadopsi gagasan mengenai manusia paripurna (ulil al-bab) Keparipurnaan itu dicapai jika manusia menggunakan sarana yang dimiliki sebaik- baiknya, seimbang, sinkron, dinamis dan bertanggung jawab kepada Tuhan Keindahan/ estetika terjadi karena dua faktor yaitu ORISINALITAS dan ciri khas atau IDENTITAS

9 ESTETIKA Budaya yang Hidup Sutan Takdir Alisyahbana Dick Hartoko
Umar Kayam

10 Sutan Takdir Alisyahbana
(1908 – 1996) Penulis, Budayawan sekaligus Intelektual ini sering disebut dengan STA; beliau adalah juga Rektor Universitas Nasional, Jakarta Menurut STA, dari perkembangan sejarah, diketahui bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa “penerima”. Lain halnya dengan SENI di Indonesia sudah mencapai tingkat keindahan yang sulit ditandingi Namun kesenian itu KERING dari RASIONALITAS dan terlalu dikuasai PERASAAN Mentalitas ARTISTIK dianggap sebagai penghambat kemajuan/ kemodernan

11 Dick Hartoko (1924 – 2001) Nama aslinya adalah Theodore Willem Geldorp, berdarah Indo-Belanda, lahir di Lumajang, Jatim; seorang Budayawan dan Pendidik. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan hanya melihat sesuatu dari “kulit luar”, PENGALAMAN ESTETIK dan moral menembus “kedalaman”. Pengalaman estetika penting karena di dalamnya manusia merasa tenang, terpesona, kagum dan selaras, harmoni dengan lingkungannya Di dalam pengalaman itu manusia menjadi TERBUKA terhadap kenyataan; tidak hanya MATEMATIS namun juga PUITIS

12 Umar Kayam (1932 – 2002) Guru Besar Fakultas Sastra, saat ini FIB, UGM, sekaligus novelis dan aktor. Estetika di Indonesia adalah suatu TRANSFORMASI Transformasi yang adalah pemilihan kembali WARISAN dalam upaya mencari KESEPAKATAN IDIOM Bahwa transformasi itu bukan sesuatu yang lancar namun membentuk tegangan menuju proses sintesa budaya yang HARMONIS Untuk itu perlu suatu DIALOG dan bukan KONFRONTASI ; dan ini merupakan KEWASKITAAN (wisdom) Asia Tenggara

13

14 ESTETIKA Keindahan yang Membumi S. Sudjojono Sanento Yuliman

15 S. Sudjojono (1913 – 1986) Sindoesoedarsono Sudjojono, adalah pelukis yang sering ditahbiskan sebagai Bapak Seni Rupa Indonesia Modern. ESTETIK melalui pengungkapan (ekspresi) internasional sesuatu itu harus memiliki jiwa NASIONALIS. Dalam pengungkapan estetika itu harus seniman memiliki WATAK yang menjadi dasar Watak itu adalah KEJUJURAN akan REALITAS SOSIAL yang ada di sekitar sang seniman

16 Sanento Yuliman (1936 – 1994) Intelektual dan Kritikus Seni ini, adalah perupa dan pengajar seni rupa di Institut Teknologi Bandung. ESTETIKA adalah sesuatu yang tidak bersekat antara SENI ATAS dan SENI BAWAH Dengan demikian estetika akan menjadi KAYA akan KODE yang beragam Yakin bahwa seniman dalam kerangka kode yang beragam MENGUNGKAPKAN DIRI sebagai pribadi kreatif, orisinil, dan ekspresif

17

18

19 ESTETIKA Mencumbui Makna Mudji Sutrisno Yasraf Amir Piliang
Tommy F. Awuy

20 Mudji Sutrisno (1954 – .....) Rohaniwan, intelektual dan budayawan ini cukup konsisten dengan pemikirannya mengenai estetika. Dia juga beberapa kali mengadakan pameran tunggal sketsa-sketsanya. PENGALAMAN ESTETIKA adalah pelibatan indrawi dan keseluruhan kemanusiaan (jiwa- raga) Pengalaman itu memakan waktu atau waktu berhenti, seakan menusia sejenak meninggalkan dunia sehari-hari. Pengalaman estetis  PENGALAMAN RELIGIUS  dirindukan untuk diulangi

21 Tommy F. Awuy (.....) Intelektual, seniman, penulis dan budayawan ini pengajar di program studi filsafat FIB Universitas Indonesia Sejak peradaban dipenuhi dialog-dialog filosofis maka nuansa ambiguitas seni tersibak secara transparan  SENI TIDAK PERNAH menjadi suatu PARADIGMA UTAMA, namun selalu PENTING Seni itu menyatakan kebenaran, bukan MIMESIS seperti pengertian Plato  terlebih di era digital saat ini sudah tidak ada lagi batas “seni elit” dan “seni massa” Prihatin atas APRESIASI terhadap seni  didominasi hal di luar estetika; politik, ekonomi dan teknologi

22 Yasraf A. Piliang (.....) Pengajar senirupa, pemikir estetika dan posmodern yang cukup terkemuka. Buku- bukunya sering dinilai memusingkan bagi yang tidak menyukai pergumulan pemikirannya Pasca industrialisasi yang menggeser masyarakat modern ke masa pascamodern obyek estetika dimaknai secara berbeda  fungsionalisme berubah menjadi coding semiotik (bahasa tanda) Tanda, termasuk unsur-unsur formal dalam seni, tidak lagi merepresentasikan sesuatu  petanda telah mati. Satu-satunya referensi adalah MASSA yang DIAM (the silence mass)


Download ppt "PEMIKIR ESTETIKA INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google