Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SESI 7: gaya hidup pendekatan bio-psiko-sosial

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SESI 7: gaya hidup pendekatan bio-psiko-sosial"— Transcript presentasi:

1 SESI 7: gaya hidup pendekatan bio-psiko-sosial
Visi: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial”. MK. PSIKOLOGI KESEHATAN SESI 7: gaya hidup pendekatan bio-psiko-sosial Dr. Sarah Handayani, SKM.M.Kes dr Zulazmi Mamdy, MPH PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

2 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi gaya hidup. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengaruh gaya hidup terhadap kesehatan. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep Drug Abuse. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang merokok sebagai gaya hidup. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

3 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
FAKTOR RESIKO  Bedakan antara faktor kausal dengan faktor resiko.  Gaya hidup adalah faktor resiko. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

4 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Gaya hidup Perilaku berulang. Bukan hasil budaya asli. Merupakan kecenderungan umum.  Biasanya ada pencetus & trend-setter. Merupakan proses kompleks:  Melibatkan faktor emosi.  Terbuka Bersifat peniruan atau hasil persuasi. Lambat laun menjadi kebiasaan. Tidak permanen, namun sulit diubah, bahkan bila kecenderungan baru yang berlawanan muncul. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

5 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
GAYA HIDUP Umum (Tidak Mempengaruhi Kesehatan)  Berbelanja di supermarket  Cara berpakaian Yang mempengaruhi kesehatan Pengaruh positif: - Olahraga - Diet Pengaruh negatif: Merokok Diet tertentu Seks beresiko PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

6 Pengaruh gaya hidup terhadap kesehatan
PENGARUH TERHADAP INDIVIDU: LANGSUNG TIDAK LANGSUNG PENGARUH TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT  Penyebaran: ukuran-ukuran epidemiologi. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

7 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Drug abuse PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

8 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Penyalah gunaan zat ISTILAH:  DRUG ABUSE: PENYALAH-GUNAAN ZAT, penggunaan zat tertentu dengan jalan memasukkannya ke dalam tubuh secara langsung (baik oral, inhalasi maupun parenteral) untuk mendapatkan efek-efek yang tidak sesuai dengan tujuan dasar adanya zat itu.  DRUG MISUSE: PENGGUNAAN SALAH, yaitu menggunakan obat secara salah, baik salah dosis, salah pakai (karena ketidaktahuan, keteledoran). PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

9 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Penyalah gunaan zat ISTILAH:  DRUG OVERUSE, PENGGUNAAN BERLEBIH, penggunaan obat yang melebihi dosis atau melebihi kekerapan walaupun dosis sekali ambil sudah tepat, dan bukan untuk maksud memperoleh efek yang tidak sesuai dengan manfaat dasar obat.  ADICTION: ADIKSI, ketergantungan pada suatu zat psiko-aktif secara fisik dan/atau psikologis, akibat penggunaan berulang suatu zat. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

10 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
adiksi KETERGANTUNGAN FISIK: Tubuh menyesuaikan diri terhadap zat yang dikonsumsi dan menggap zat tersebut sebagai zat yang merupakan bagian normal dari fungsi tubuh kita. Dua gejala penting: TOLERANSI, proses dimana tubuh kita secara meningkat beradaptasi terhadap zat tersebut, dan makin lama makin membutuhkan dosis tinggi untuk memperoleh efek yang diinginkan. WITHDRAWAL, ketidak-nyamanan fisik dan psikologis akibat berkurang atau hilangnya zat tersebut di dalam tubuh. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

11 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
adiksi KETERGANTUNGAN PSIKOLOGIS: Keinginan menggunakan kembali secara berulang zat-zat yang sudah diadiksi tersebut untuk memperoleh efek yang diharapkan. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

12 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Drug-abuse 3 KRITERIA: Adanya pola yang jelas dalam penggunaan obat secara patologis (penggunaan secara sering dalam satu hari) dan tidak sanggup menghentikan kebiasaan itu. Meningkatnya masalah dalam hubungan sosial atau pekerjaan sebagai akibat dari penggunaan zat/obat tersebut. Pemakaian zat/obat secara patologis itu sudah berlangsung sekurang-kurangya 1 bulan. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

13 Merokok sebagai gaya hidup
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

14 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
merokok BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN: NIKOTIN  Vasokonstriksi TAR  Karsinogenik CARBONMONOXIDA  Methhemoglobin RADIKAL BEBAS AFLATOXIN  Kanker hati PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

15 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
merokok FAKTOR YANG MENYEBABKAN ORANG MULAI MEROKOK: 1. Modeling 2. Peer pressure (tekanan dari mitra/teman sebaya) PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

16 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
merokok FAKTOR YANG MENYEBABKAN ORANG MEROKOK SECARA REGULER: 1. Memperoleh efek positif 2. Mereduksi efek negatif 3. Kebiasaan  Perilaku otomatis 4. Ketergantungan psikologis Ada peran biologis  Orang kembar. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

17 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
BAGAIMANA KETERGANTUNGAN TERJADI: 1. Nicotine Regulation Model Nikotin merupakan zat yang mempunyai efek adiktif. Perokok cenderung ingin mempertahankan kadar nikotin di dalam darahnya. Bila orang merokok  nikotin dengan cepat beredar dalam darah dalam jumlah yang semakin banyak. Pertanyaan: Orang sudah hilang nikotin dalam tubuhnya dalam jangka panjang, tapi tetap nagih?. Chippers, orang yang biasa merokok dalam jumlah tidak terlalu banyak, tapi tidak mengalami adiksi, tidak alami toleransi. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

18 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
BAGAIMANA KETERGANTUNG TERJADI: 2. Biobehavioral Model (Ovide & Pomerleau, 1989). Nikotin mengatur aspek kognitif dan status emosional Nikotin merangsang otak untuk membentuk (menghasilkan) acetylcholine dan norepinephrine. Acethylcholine dan norepinephrin: 1. Membuat kita jadi siaga (allert). 2. Mengurangi gejala withdrawal nikotin dan gejala cemas. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

19 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Mencegah merokok TRADITIONAL: menumbuhkan rasa takut (fear arrousal technique). PENDEKATAN PSIKO SOSIAL 1. SOCIAL INFLUENCE (Pengaruh Sosial) 2. LIFE SKILL TRAINING (Pelatihan Keterampilan Hidup) PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

20 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Mencegah merokok  PENDEKATAN PSIKO SOSIAL 1. SOCIAL INFLUENCE (Pengaruh Sosial) Informasi tentang efek jangka pendek dan panjang dari rokok. Diskusi pemutaran film. Pemodelan dan main peran tentang keterampilan untuk menolak ajakan. Meminta peserta untuk memutuskan dan menyatakan di depan umum (training) apakah dia akan merokok atau tidak merokok. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

21 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Mencegah merokok 2. LIFE SKILL TRAINING (Pelatihan Keterampilan Hidup) Informasi tentang pengaruh sosial untuk merokok dalam jangka pendek dan jangka panjang. Keterampilan pribadi: Pembuatan keputusan. Teknik mengatasi anxietas. Keterampilan sosial. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

22 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Berhenti merokok Perokok berat (> ¾ pak) ringan (< 15 batang) 60% yang mencoba berhenti merokok  berhasil - minimum 3 bulan - rata-rata 7 tahun  Orang sesungguhnya dapat berhenti merokok kalau dia mau. Pada umumnya keberhasilaan berhenti merokok setelah mencoba beberapa kali. (CATATAN: mengurangi bertahap sampai berhenti  shaping atau succesive approximation). PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

23 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Berhenti merokok Siapa yang berhasil berhenti merokok (sukarela): 1. Sudah memutuskan ingin dan siap berhenti merokok. 2 Merasa yakin akan berhasil berhenti merokok (self efficacy) 3. Merokok kurang dari satu pak sehari 4. Merasa tidak (kurang) terikat nikotin, jarang mengalami masalah bila tidak merokok, tidak atau kurang merasakan efek withdrawal misalnya tidak gelisah. 5. Mempunyai motivasi tinggi untuk berhenti (terutama intrinsic). 6. Tetap ingin mencoba berhenti bila gagal. Berhenti merokok setelaah ada peraturan larangan merokok misalnya di tempat kerja  merasa ada dukungan. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

24 Metode yang dipakai orang untuk berhenti merokok
Sebagian besar melakukan secara langsung (cold turkey) tanpa melalui tahapan pengurangan jumlah rokok. Sebagian besar menggunakan substitusi oral (gum, permen) Sebagian besar melakukan sendiri tanpa melibatkan orang lain, namun sebagian melibatkan orang lain. Sebagian besar menggunakan strategi kognitif, misalnya dengan mengatakan pada dirinya: “saya tidak memerlukan rokok”, atau mengingatkan dirinya akan bahaya kesehatan dari merokok, mengingatkan akan komitmennya untuk berhenti atau mengingatkan hadiah yang akan diraih. Sebagian kecil menjanjikan imbalan meterial bagi dirinya jika dia berhasil. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

25 Strategi membantu berhenti merokok
Penggunaan obat: - Substitusi nikotin: gum mengandung nikotin dengan penurunan bertahap (tapering off). - Tranquilizer Metode behavioral 1. Menggunakan stimulus yang tidak menyenangkan (aversion strategy). - Merokok dalam dosis yang sangat berlebihan. - Syok listrik. - Membayangkan keadaan negatif. 2. Self management PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

26 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
QUIZ Apa yang dimaksud dengan “substitusi nikotin” dalam upaya berhenti merokok?. Berikan contoh penbggunaan teknik “aversion” dalam upaya berhenti merokok. PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA

27 Pustaka Sumber utama: Greene, et.alene et al.
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA


Download ppt "SESI 7: gaya hidup pendekatan bio-psiko-sosial"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google