Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STRATEGI PENGISIAN INSTRUMEN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI Versi 3

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STRATEGI PENGISIAN INSTRUMEN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI Versi 3"— Transcript presentasi:

1 STRATEGI PENGISIAN INSTRUMEN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI Versi 3
STRATEGI PENGISIAN INSTRUMEN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI Versi 3.0 dengan 9 Kriteria Oleh SUWITO Bahan diskusi pada acara sosialisasi IAPT Versi 3.0 dengan 9 Kriteria yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI Kamis, 2 Agustus 2018 di Bali

2 Sumber Bahan PANDUAN PENYUSUNAN SELF EVALUATION REPORT (SER)
PANDUAN PENYUSUNAN INSTITUTIONAL PERFORMANCE REPORT (IPR) MATRIKS PENILAIAN SELF EVALUATION REPORT (SER) DAN INSTITUTIONAL PERFORMANCE REPORT (IPR) Oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Jakarta 2018. Pedoman ini secara resmi belum dipublikasikan oleh BANPT karena kemungkinan masih ada revisi.

3 Dokumen Akreditasi yang Diperlukan
Dokumen yang diperlukan untuk akreditasi Perguruan Tinggi Versi 3.0 dengan 9 Kriteria hanya 2, yaitu: INSTITUTIONAL PERFORMANCE REPORT (IPR) dan SELF EVALUATION REPORT (SER)

4 1. INSTITUTIONAL PERFORMANCE REPORT (IPR)
IPR merupakan borang indikator kinerja utama. Yang diisikan dalam borang ini adalah data kuantitatif dan kualitatif sesuai format yang tersedia tentang: Tata Pamong dan Kerjasama, Mahasiswa, Sumber Daya Manusia, Keuangan, Sarana dan Prasarana, dan Luaran dan Capaian Persiapkan IT Perguruan Tinggi selengkap dan secanggih mungkin dengan data yang komprehensif. Semua data yang ditulis harus di-link-kan ke database. IPR ini menjadi persyaratan dalam penyusunan SER.

5 Contoh Soal/Perintah dalam IPR
1. Tata Pamong dan Kerjasama a. Sertifikasi/Akreditasi/Audit Eksternal   Tuliskan jenis sertifikasi/akreditasi eksternal dan audit eksternal keuangan yang diberlakukan di perguruan tinggi beserta opini (hasil sertifikasi/akreditasi/audit) dengan mengikuti format tabel berikut ini.

6 Lembaga Sertitikasi/ Akreditasi/ Audit
Tabel 1.a Sertifikasi/Akreditasi Eksternal dan Audit Eksternal Keuangan No Lembaga Sertitikasi/ Akreditasi/ Audit Lingkup (PT/Unit) *) Masa Berlaku Opini Keterangan Sertifikasi/Akreditasi Eksternal Audit Eksternal Keuangan Catatan: *) Lingkup atau cakupan sertifikasi/akreditasi/audit dapat berada di tingkat perguruan tinggi, fakultas, program studi, laboratorium, atau unit lain yang relevan

7 2. SELF EVALUATION REPORT (SER)
SER memuat 9 kriteria akreditasi yang meliputi kriteria: luaran dan capaian tridharma, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat (PkM), tata pamong, mahasiswa, sumberdaya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana, dan visi, misi, tujuan, dan strategi

8 ISI LAPORAN EVALUASI DIRI (SER)
PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF PENDAHULUAN KRITERIA (Berisi 9 Kriteria: 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, 2) Tata Pamong , 3) Mahasiswa, 4) Sumber Daya Manusia, 5) Keuangan, Sarana, dan Prasarana, 6) Pendidikan, 7) Penelitian, 8) Pengabdian kepada Masyarakat, dan 9) Luaran dan Capaian Tridharma) ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN INSTITUSI PENUTUP

9 ISI SETIAP KRITERIA Secara umum, sub kriteria terdiri atas:
1. Latar Belakang 2. Kebijakan 3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar 4. Indikator Kinerja Utama 5. Indikator Kinerja Tambahan 6. Evaluasi Capaian Kinerja 7. Penjaminan Mutu 8. Kepuasan Pengguna Deskripsi SWOT Masing-masing sub kriteria dirinci lagi ke dalam banyak hal yang dapat ditemukan dalam buku pedoman penyusunan SER.

10 Contoh Rambu-rambu dalam menulis PENDAHULUAN dalam SER
A. Latar Belakang Latar belakang berisi deskripsi yang memuat dasar penyusunan, tim penyusun, dan mekanisme kerja penyusunan SER. 1. Dasar penyusunan Bagian ini berisi kebijakan tentang penyusunan evaluasi diri di perguruan tinggi yang didalamnya termasuk juga tujuan dilakukannya penyusunan SER. Pada bagian ini, institusi harus mampu menunjukkan keterkaitan SER dengan laporan evaluasi diri dan recana pengembangan institusi.

11 A. RINCIAN CAKUPAN EVALUASI DIRI
PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF 3. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penyusunan . Tim penyusun dan tanggung jawabnya Mekanisme kerja penyusunan SER

12 Kondisi Eksternal (Environmental Setting)
Profil Institusi Sejarah Institusi Visi, misi, tujuan, sasaran, dan tata nilai Organisasi dan Tata Kerja Mahasiswa dan lulusan Dosen dan tenaga kependidikan Keuangan, sarana, dan prasarana Sistem Penjaminan Mutu Kinerja institusi

13 B. KRITERIA EVALUASI DIRI
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Latar Belakang Kebijakan Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Tambahan Evaluasi Capaian Kinerja Deskripsi SWOT VMTS

14 2. Tata Pamong Latar Belakang Kebijakan
Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar Indikator Kinerja Utama Sistem Tata Pamong Kepemimpinan Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Kerjasama 5. Indikator Kinerja Tambahan Evaluasi Capaian Kinerja Penjaminan Mutu Tatapamong Deskripsi SWOT Tatapamong.

15 3. Mahasiswa Latar Belakang Kebijakan
Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar Indikator Kinerja Utama a) Kualitas input mahasiswa b) Layanan kemahasiswaan 5. Indikator Kinerja Tambahan 6. Evaluasi Capaian Kinerja 7. Penjaminan Mutu Mahasiswa 8. Kepuasan Pengguna 9. Deskripsi SWOT Mahasiswa

16 4. Sumber Daya Manusia Latar Belakang Kebijakan
Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar Indikator Kinerja Utama Profil Dosen Kinerja dosen Tenaga Kependidikan 5. Indikator Kinerja Tambahan 6. Evaluasi Capaian Kinerja 7. Penjaminan Mutu SDM 8. Kepuasan Pengguna 9. Deskripsi SWOT SDM.

17 5. Keuangan, Sarana, dan Prasarana
1. Latar Belakang 2. Kebijakan 3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar 4. Indikator Kinerja Utama a) Keuangan Sarana Kecukupan, Aksesibilitas, dan Mutu Prasarana. 5. Indikator Kinerja Tambahan 6. Evaluasi Capaian Kinerja 7. Penjaminan Mutu Luaran 8. Kepuasan Pengguna 9. Deskripsi SWOT keuangan, sarana dan prasarana.

18 6. Pendidikan 1. Latar Belakang 2. Kebijakan
3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar 4. Indikator Kinerja Utama a) Kurikulum b) Pembelajaran c) Layanan kepada Mahasiswa. d) Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran e) Suasana akademik 5. Indikator Kinerja Tambahan 6. Evaluasi Capaian Kinerja 7. Penjaminan Mutu Proses Pendidikan 8. Kepuasan Pengguna 9. Deskripsi SWOT Pendidikan

19 7. Penelitian 1. Latar Belakang 2. Kebijakan
3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar 4. Indikator Kinerja Utama 5. Indikator Kinerja Tambahan 6. Evaluasi Capaian Kinerja 7. Penjaminan Mutu Proses Penelitian 8. Kepuasan Pengguna 9. Deskripsi SWOT Penelitian

20 8. Pengabdian kepada Masyarakat
1. Latar Belakang 2. Kebijakan 3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar 4. Indikator Kinerja Utama 5. Indikator Kinerja Tambahan 6. Evaluasi Capaian Kinerja 7. Penjaminan Mutu PkM 8. Kepuasan Pengguna 9. Deskripsi SWOT PkM.

21 9. Luaran dan Capaian Tridharma
1. Indikator Kinerja Utama 2. Indikator Kinerja Tambahan 3. Evaluasi Capaian Kinerja Penjaminan Mutu Luaran Kepuasan Pengguna 6. Deskripsi SWOT Luaran dan Capaian .

22 C. ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN INSTITUSI
1. Analisis capaian kinerja 2. Analisis SWOT atau analisis lain yang relevan 3. Strategi pengembangan 4. Program Keberlanjutan D. PENUTUP

23 LANGKAH UNTUK MEMPERSIAPKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
Buatlah DATABASE TERPADU/TERINTEGRASI tingkat Perguruan Tinggi yang sangat lengkap, mampu menyajikan klasifikasi sesuai peruntukan, cepat dan tepat menyajikan data, sedikit jenis tetapi kaya fungsi.

24 Contoh Kasus Manfaat Database
Database harus secara cepat dan benar mampu menyajikan: Jumlah dan nama Program Studi yang memperoleh akreditasi A. Jumlah dan nama sertifikat internasional yang diperoleh dosen tetap dalam 3 tahun terakhir. Jumlah dan data mahasiswa asing dalam 5 tahun terakhir. Jumlah dan nama dosen yang memperoleh Sertifikat HKI. Dan seterusnya.

25 Updating Data Secara Rutin
Secara umum, Perguruan Tinggi sudah memiliki aplikasi database tetapi cenderung tidak ada “penghuni”nya. Borang yang disediakan oleh aplikasi cenderung KOSONG. Oleh karena itu, diperlukan orang yang “gila” dan paham data sehingga secara rutin mengingatkan kepada para dosen, tenaga kependidikan, biro, bagian, unit, dan sebagainya untuk mengupdate isian aplikasi database.

26 1) Database Sertifikat Perguruan Tinggi harus memiliki database yang menyimpan dan dapat diakses secara benar dan cepat tentang 1) sertifikat, 2) akreditasi, 3) audit keuangan atau 4) semacamnya dari lembaga eksternal tingkat nasional dan internasional untuk Institusi, Prodi, Jurnal, Perpustakaan, Laboratorium, Rumah Sakit, Sekolah, dll yang berada di bawah koordinasi perguruan tinggi, di tingkat perguruan tinggi, fakultas, program studi, laboratorium, atau unit lain yang relevan. Data ini hendaknya dapat diakses dari aspek lingkup perguruan tinggi atau unit, masa berlaku, opini (hasil), atau lainnya yang relevan.

27 2) Database Kerjasama Perguruan Tinggi harus memiliki database yang menyimpan dan dapat diakses secara benar dan cepat tentang bukti-bukti kerjasama yang dapat diakses dari aspek tingkat: 1) lokal, 2) nasional, dan 3) internasional, bidang 1) pendidikan, 2) penelitian, dan 3) pengembangan kepada masyarakat. Selain itu, melalui database ini harus dapat juga diakses masa berlaku, nama institusi, hasil yang diperoleh, dan bukti-bukti lain yang relevan termasuk evaluasi, monitoring dll.

28 3) Database Mahasiswa dan Lulusan
Antara lain berisi 1) daya tampung, 2) pendaftar, 3) lulus seleksi, 4) regular, 5) transfer, 6) program studi, 7) mahasiswa asing, 8) lulusan, 9) ipk, 10) sertifikat kompetensi/profesi/industri, 11) prestasi (akademik dan non-akademik, 12) tingkat (wilayah, nasional dan internasional), 13) rasio kelulusan setiap jenjang, 14) lama studi mahasiswa, 15) daya saing lulusan, 16) studi penelusuran lulusan, 17) rata-rata masa tunggu mendapatkan pekerjaan pertama, 18) kesesuaian bidang kerja, 19) banyaknya lulusan dan banyaknya lulusan yang dinilai oleh pengguna, 20) penilaian kepuasan pengguna lulusan berdasarkan aspek-aspek: a) etika, b) keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama), c) kemampuan berbahasa asing, d) penggunaan teknologi informasi, e) kemampuan berkomunikasi, f) kerjasama dan g) pengembangan diri, serta 21) tingkat/ukuran tempat kerja/berwirausaha lulusan (wiraswasta, dll,

29 4) Database Dosen dan Tenaga Kependidikan
Antara lain bersisi tentang 1) Status (tetap dan tidak tetap}, 2) latar belakang pendidikan, 3) profesi, 4) jabatan fungsional, 5) homebase, 6) sertifikasi yang dimiliki, 7) beban kerja, 8) perbandingannya dengan mahasiswa dan mahasiswa tugas akhir, 9) produktifitas penelitian dan pkm, 10) sumber pembiayaannya, 11) rekognisi dosen: misalnya: a) menjadi dosen tamu (visiting lecturer) di perguruan tinggi tingkat nasional/ internasional, b) menjadi invited speaker pada pertemuan ilmiah tingkat nasional/ internasional, c) menjadi staf ahli di lembaga tingkat nasional/ internasional, d) menjadi mitra bestari pada jurnal nasional terakreditasi/ jurnal internasional bereputasi, e) mendapat penghargaan atas prestasi dan kinerja di tingkat nasional/ internasional. Melalui database ini juga harus dapat diakses publikasi karya ilmiah, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dosen, sitasi, paten, seminar dll.

30 5) Database Keuangan, Sarana dan Prasarana
Antara lain berisi rincian tentang 1) perolehan dana, 2) penggunaan dana. Antara lain berisi rincian tentang 1) sarana dan prasarana yang dimiliki, 2) penggunaan sarana dan prasarana, 3) pemeliharaan, 4) pengawasan, dll. termasuk sistem informasi kampus.

31 6) Database Kebijakan-Kebijakan
Antara lain berisi berbagai kebijakan tentang: 1) Visi, misi, tujuan, sasaran, dan tata nilai, 2) Organisasi dan Tata Kerja, 3) Tata Pamong, 4) Mahasiswa dan Lulusan, 4) Sumber Daya manusia, 5) Keuangan, Sarana, dan Prasarana, 6) Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pengajaran, 7) Penelitian, 8) Pengabdian kepada Masyarakat.

32 7. Database Kegiatan Harian
Perguruan Tinggi dan semua unit yang ada di dalamnya wajib memiliki database kegiatan harian secara lengkap. Hal ini sangat penting dimiliki untuk banyak kepentingan. Utamanya adalah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban publik. Contohnya akan dapat menjawab terhadap pertanyaan “apa saja kegiatan yang pernah dilakukan oleh unit ini selama bulan/tahun sekian sampai dengan bulan/tahun sekian?” Dan seterusnya. Masih sangat banyak kegunaannya.

33 8. Database Persuratan Sudah dapat dipastikan bahwa Perguruan Tinggi dan semua unitnya memiliki Agenda Surat Keluar dan Masuk akan tetapi sering hanya ditulis tangan secara manual sehingga sulit melacak kembali surat yang pernah keluar dan masuk untuk beberapa waktu yang lalu. Database persuratan ini salah satunya sangat membantu ketika mengisi Borang atau menulis Laporan Evaluasi Diri untuk kepentingan akreditasi. Akibatnya, penulisan borang dan ED miskin data dan sumber data.

34 9. Database Lain Database lain, selain yang sudah disebut dapat dibuat. Akan tetapi upayakan jenis database jangan terlalu banyak. Sedikit jenis tetapi kaya fungsi. Terlalu banyak jenis database dapat membuat dosen kesal sehingga yang ada adalah “database tanpa isi” Sekarang banyak ditemukan jenis database yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi tetapi umumnya berupa dtabase yang tidak terpadu/terintegrasi sehingga kurang mampu menjawab banyak s keperluan.

35 Indikator Kinerja Tambahan
Instrumen APT Versi 3.0 dengan 9 Kreiteria mewajibkan adanya Indikator Kinerja Tambahan dalam penyusunan SER pad setiap Kriteria. Indikator Kinerja Tambahan adalah indikator lain (tambahan bagi Indikator Kinerja Utama) yang ditetapkan oleh masing masing perguruan tinggi. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

36 Saran Apapun model instrumen akreditasi yang akan ditetapkan, hal prinsip yang perlu adalah sbb.: Setiap Perguruan Tinggi wajib memiliki database yang lengkap dan selalu update sehingga mampu menjawab semua data yang diminta apapun model tampilannya. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (SER) harus terhindar dari unsur plagiasi dan duplikasi. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (SER) harus berdasar pada rambu-rambu resmi dari BAN-PT, bukan contoh yang dibuat pihak lain. Uraian dalam Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (SER) harus sarat data dan sumber data. Semua data yang tercantum dalam SER dn IPR wajib link secara online dengan database/website.

37 Tulis yang Anda Kerjakan, Kerjakan yang Anda Tulis, dan Online-kan
Tulis yang Anda Kerjakan, Kerjakan yang Anda Tulis, dan Online-kan. Menulis keinginan mempercepat keberhasilan. Terima Kasih


Download ppt "STRATEGI PENGISIAN INSTRUMEN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI Versi 3"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google