Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas."— Transcript presentasi:

1

2 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas

3 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Kompetensi Inti 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dalam membuat keputusan.

4 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Kompetensi Dasar 3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan senyawa karbon (haloalkana, alkanlo, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkaoat, dan alkil alkanoat). 3.8 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya. 4.7 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (haloalkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat). 4.8 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya.

5 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Indikator 1.Menjelaskan senyawa karbon 2.Mengklasifikasi senyawa karbon berdasarkan gugus fungsi 3.Menjelaskan alkena dan sikloalkana 4.Mengidentifikasi reaksi-reaksi alkena dan sikloalkana 5.Menjelaskan haloalkana 6.Menjelaskan alkanol dan alkoksi alkana 7.Menuliskan isomer struktur haloalkana 8.Mengidentifikasi sifat-sifat fisik haloalkana 9.Menjelaskan kegunaan haloalkana 10.Menjelaskan alkanol dan alkoksi alkana 11.Menuliskan struktur dan tata nama alkanol dan alkoksi alkana 12.Menuliskan isomer alkanol dan alkoksi alkana 13.Mengidentifikasi sifat-sifat alkanol dan alkoksi alkana 14.Menjelaskan kegunaan alkanol dan alkoksi alkana 15.Menjelaskan alkanal (aldehid) dan alkanon (keton)

6 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Indikator 16.Menuliskan struktur dan tata nama alkanal dan alkanon 17.Menuliskan isomer alkanal dan alkanon 18.Mengidentifikasi sifat-sifat fisik alkanal dan alkanon 19.Menjelaskan kegunaan dari alkanal dan alkanon 20.Menjelaskan asam alkanoat (asam karboksilat) dan alkil alkanoat (ester) 21.Menuliskan struktur dan tata nama asam alkanoat dan alkil alkanoat 22.Menuliskan isomer asam alkanoat dan alkil alkanoat 23.Mengidentifikasi sifat-sifat fisik asam alkanoat dan alkil alkanoat 24.Menjelaskan kegunaan asam alkanoat dan alkil alkanoat 25.Menjelaskan benzena dan turunannya 26.Menuliskan struktur dan tata nama benzena beserta turunannya 27.Menuliskan isomer benzena dan turunannya 28.Mengidentifikasi sifat-sifat benzena dan turunannya 29.Menjelaskan kegunaan benzena dan turunannya 30.Menjelaskan bahaya benzena terhadap kesehatan

7 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Materi Maju SENYAWA KARBON, baik yang alami maupun yang buatan, merupakan senyawa-senyawa yang dekat dalam kehidupan kita. Bahkan, kita sering tidak menyadari bahwa beberapa bagian tubuh kita maupun bahan-bahan yang kita gunakan sehari-hari tersusun dari senyawa-senyawa karbon. Penggunaan senyawa karbon buatan makin hari semakin luas, bahkan menggantikan beberapa bahan alami yang saat ini mulai sulit dijumpai dan kurang pragmatis.

8 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Materi Maju Klasifikasi Senyawa Karbon Senyawa Karbon Klasifikasi Senyawa Karbon Senyawa Karbon A A Alkena dan Sikloalkana dan Sikloalkana Alkena dan Sikloalkana dan Sikloalkana B B Haloalkana C C Alkanol dan Alkoksi Alkana dan Alkoksi Alkana Alkanol dan Alkoksi Alkana dan Alkoksi Alkana D D Alkanal dan Alkanon Alkanal dan Alkanon Alkanal dan Alkanon Alkanal dan Alkanon E E Asam Alkanoat Asam Alkanoat dan Alkil Alkanoat dan Alkil Alkanoat Asam Alkanoat Asam Alkanoat dan Alkil Alkanoat dan Alkil Alkanoat F F Benzena dan Turunannya dan Turunannya Benzena dan Turunannya dan Turunannya G G Turunan Hidrokarbon dengan Beberapa Gugus Fungsi Turunan Hidrokarbon dengan Beberapa Gugus Fungsi Turunan Hidrokarbon dengan Beberapa Gugus Fungsi Turunan Hidrokarbon dengan Beberapa Gugus Fungsi H H Makna Saintifik dan Religi Makna Saintifik dan Religi Makna Saintifik dan Religi Makna Saintifik dan Religi I I

9 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju

10 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Sifat khas senyawa karbon ditentukan oleh gugus fungsinya.  Perbedaan gugus fungsi memberikan perbedaan sifat-sifat kimia dan sifat- sifat fisik senyawa karbon.  Gugus fungsi adalah suatu struktur yang berpengaruh pada karakteristik kimia suatu molekul.  Beberapa gugus fungsi:

11 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Alkena Sikloalkana Gugus fungsi berbeda Rumus molekul sama (C n H 2n ) Alkena: ikatan rangkap dua Sikloalkana: tidak memiliki gugus fungsi

12 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Reaksi identifkasi yang penting untuk membedakan antara alkena dengan sikloalkana adalah reaksi adisi dan reaksi oksidasi.  Reaksi adisi terjadi pada ikatan rangkap  Reaksi oksidasi Identifikasi Alkena & Sikloalkana Alkena  mengalami reaksi adisi Sikloalkana  tidak mengalami reaksi adisi Reaksi oksidasi alkena terjadi jika: Alkena direaksikan dengan larutan oksidator kuat pekat seperti K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4, dan KClO 4 dalam suasana asam. Alkena direaksikan dengan pereaksi-pereaksi lain seperti ozon, senyawa- senyawa peroksida, dan oksidator kuat encer dingin dalam suasana basa.

13 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi oksidasi alkena dengan larutan oksidator kuat pekat pada suasana asam  menghasilkan produk-produk reaksi sesuai dengan letak ikatan rangkap Reaksi Oksidasi Alkena (Suasana Asam)

14 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi oksidasi alkena dengan larutan KMnO 4 pekat dalam larutan H 2 SO 4  1-propenaCH 2 = CH – CH 3 CO 2 HCOO – CH 3 Jadi, reaksi oksidasi 1-propena: CH 2 = CH – CH 3 CO 2 + CH 3 – COOH + H 2 O KMnO 4 pekat  2-butena CH 3 – CH = CH – CH 3 CH 3 – COOH + CH 3 – COOH + H 2 O KMnO 4 pekat CH 3 – CH = CH – CH 3 2CH 3 – COOH + H 2 O KMnO 4 pekat Jadi, reaksi oksidasi 2-butena: Contoh

15 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi oksidasi alkena dengan larutan oksidator kuat encer pada suasana basa  menghasilkan senyawa glikol Reaksi Oksidasi Alkena (Suasana Basa) alkena glikol Reaksi oksidasi 2-butena dengan larutan KMnO 4 encer dalam suasana basa CH 3 – CH = CH – CH 3 CH 3 – CH – CH – CH 3 + MnO 2 (s) KMnO 4 encer OH Contoh

16 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Haloalkana  senyawa-senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi halogen. Nama IUPAC  haloalkana Monohaloalkana Multihaloalkana Haloalkana Mengandung satu atom halogen Mengandung lebih dari satu atom halogen Nama trivial  alkil halida

17 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Monohaloalkana Tata Nama IUPAC Monohaloalkana  “halo” menunjukkan nama halogen (F = fluoro, Cl = kloro, Br = bromo, I = iodo)  Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan atom halogen.  Nomor halogen, nama halogen, nama cabang alkil, dan nama rantai induk alkana ditulis dalam satu kata.  “alkana” menunjukkan nama rantai alkana. CH 3 – CH – CH 2 – Cl CH 3 123 halogen (halo) Nama IUPAC: 1-kloro-2-metilpropana rantai induk (alkana) rantai samping Contoh

18 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Monohaloalkana  “alkil” menunjukkan nama rantai karbon (CH 3 = metil, C 2 H 5 = etil, C 3 H 7 = propil)  Nama trivial monohaloalkana  alkil halida  “halida” menunjukkan nama halogen yang terikat pada rantai karbon. (F = fluorida, Cl = klorida, Br = bromida, I = iodida) CH 3 –Cl halida Nama trivial: metil klorida  Nama alkil dan halida ditulis secara terpisah. alkil CH 3 CH 2 –Br bromida Nama trivial: etil bromida etil Contoh

19 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuContoh

20 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Pengelompokan Senyawa Halida CH 3 – X Gugus metil berikatan dengan atom halogen Metil halida R – CH 2 – X Atom halogen terikat pada atom C primer Halida primer (1  ) Didasarkan pada jenis atom karbon yang berikatan dengan halogen Atom halogen terikat pada atom C sekunder R – CH – X R Atom halogen terikat pada atom C tersier R – C – X R R Halida sekunder (2  ) Halida sekunder (2  ) Halida tersier (3  ) Halida tersier (3  )

21 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju (CH 3 ) 3 C – I Contoh

22 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Multihaloalkana Tata Nama IUPAC Multihaloalkana  Untuk haloalkana yang mengandung lebih dari satu atom halogen sejenis, jumlah atom halogen ditulis serangkai dan mendahului nama halogen.  Jika atom halogen lebih dari 1 jenis, prioritas urutan penomoran sesuai dengan prioritas kereaktifan F > Cl > Br > I 123 Nama IUPAC: 4-bromo-2-kloro-1-fluoro- 3-metilbutana butana metil dikloro = 2 atom Cl, trikloro = 3 atom Cl, tetrakloro = 4 atom Cl 4 CH 2 – CH – CH –CH 2 – F CH 3 BrCl kloro fluoro bromo Contoh

23 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Multihaloalkana  “alkil” menunjukkan nama rantai karbon (CH 3 = metil, C 2 H 5 = etil, C 3 H 7 = propil)  Nama trivial monohaloalkana  alkil halida  “halida” menunjukkan nama halogen yang terikat pada rantai karbon. (F = fluorida, Cl = klorida, Br = bromida, I = iodida) CH 3 –Cl halida Nama trivial: metil klorida  Nama alkil dan halida ditulis secara terpisah. alkil CH 3 CH 3 –Br bromida Nama trivial: etil bromida etil Contoh

24 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju CH 3 CH 2 CH 2 C(Cl) 2 CH 3 CH 2 BrCHBrCH 2 CH 3 CH 2 ClCH 2 CH 2 CH 2 Br Nama IUPAC: 2,2-dikloropentana Nama trivial: pentil 2,2-diklorida Nama IUPAC: 1,2-dibromobutana Nama trivial: butil 1,2-dibromida Nama IUPAC: 4-bromo-1-kloro-butana Nama trivial: butil 4-bromida-1-klorida Contoh

25 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju CH 2 X 2 = metilen halida CHX 3 = haloform CX 4 = karbon tetrahalida Beberapa halometana memiliki nama trivial yang tidak terkait secara jelas dengan strukturnya. Contoh

26 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Isomer Struktur Haloalkana  Isomer struktur yang dapat terjadi pada haloalkana adalah isomer rantai dan isomer posisi. CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 Cl  Senyawa-senyawa dengan struktur yang berbeda memiliki sifat yang berbeda. Isomer struktur C 4 H 9 Cl Rantai tak bercabang: CH 3 CH 2 CHClCH 3 1-klorobutana 2-klorobutana Rantai bercabang: CH 3 CH 3 – CH – CH 2 –Cl 1-kloro-2-metilpropana CH 3 CH 3 – C – CH 3 Cl 2-kloro-2-metilpropana Contoh

27 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Sifat Fisik Haloalkana Titik Didih Haloalkana  Gaya tarik antarmolekul alkil halida yang paling kuat adalah gaya London, yaitu gaya tarik antarpermukaan molekul yang berasal dari pembentukan dipol-dipol sesaat.  Molekul-molekul alkil halida dengan permukaan lebih luas:  gaya London lebih kuat  titik didihnya lebih tinggi  Alkil halida dengan berat molekul lebih tinggi:  permukaan lebih luas  titik didihnya lebih tinggi Etil fluorida (td. –38  C)Etil klorida (td. 12  C) Etil bromida (td. 38  C)Etil iodida (td. 72  C)

28 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kerapatan/Massa Jenis Haloalkana  Alkil fluorida dan alkil klorida dengan satu atom halogen  kerapatannya lebih rendah daripada air (1,00 g/L)  Alkil fluorida dan alkil klorida dengan lebih dari satu atom halogen  kerapatannya lebih tinggi daripada air (1,00 g/L)  Semua alkil bromida  kerapatannya lebih tinggi daripada air (1,00 g/L)

29 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Identifikasi Haloalkana Reaksi Substitusi Haloalkana Contoh:  Pembentukan alkohol  Pertukaran halida Contoh:

30 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Contoh:  Sintesis Williamson  Sintesis amina Contoh:

31 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Contoh:  Sintesis nitril  Sintesis alkuna Contoh:

32 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Eliminasi Haloalkana  Dalam reaksi eliminasi, molekul H  X atau X  X dilepaskan dari haloalkana atau dihaloalkana menghasilkan alkena.  Menurut aturan Zaitsev, produk reaksi eliminasi yang dominan adalah alkena dengan substituen terbanyak.  Substituen  alkil (R) yang terikat langsung pada atom C berikatan rangkap (C=)

33 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Dehidrohalogenasi  Dehalogenasi Contoh:

34 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kegunaan Haloalkana HalotanKloroform Anestesi Pelarut/pembersih Metilen klorida

35 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Freon AC (air conditioning) Pendingin kulkas

36 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju DDT Pestisida Lindan Pembasmi kutu dalam sampo Antirayap Klordan

37 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Alkanol (Alkohol) Alkanol (Alkohol) Alkoksi Alkana (Eter) Alkoksi Alkana (Eter) Gugus fungsi berbeda Rumus molekul sama C n H 2n+2 O Alkanol: gugus fungsi –OH Alkoksi alkana: gugus fungsi –O –

38 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Alkanol (Alkohol) Tata Nama IUPAC Alkanol (Alkohol) Alkanol  nama IUPAC untuk senyawa yang mengandung gugus –OH Contoh:  berasal dari alkana dengan satu atom H diganti dengan OH R – H menjadi R – OH alkanaalkanol

39 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Untuk senyawa alkanol bercabang:  Rantai induk  rantai terpanjang yang mengandung gugus –OH  diberi akhiran –ol  Cabang  alkil yang terikat pada rantai induk  diberi akhiran –il  Penomoran  menunjukkan letak gugus –OH dan alkil pada rantai induk  dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan gugus –OH  Jika gugus –OH lebih dari satu 2 gugus –OH = alkanadiol, 3 gugus –OH = alkanatriol, dst. Contoh: CH 3 CH(OH)CH 2 OH = propanadiol atau propana-1,2-diol  Hidroksi alkana  nama IUPAC yang lain untuk alkanol Hidroksi menunjukkan gugus –OH dan alkana menunjukkan rantai karbon.

40 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju CH 3 –CH 2 –CH 2 –OH ol Nama IUPAC: propanol (hidroksi propana) propana CH 3 CH 2 CH 2 OH propana CH 3 CH(OH)CH 3 CH 3 –CH –CH 3 OH 123 ol Nama IUPAC: 2-propanol (2-hidroksi propana) CH 3 CH(OH)CH(CH 3 ) 2 butana CH 3 –CH –CH – CH 3 OHCH 3 12 ol 34 metil Nama IUPAC: 3-metil-2-butanol (2-hidroksi-3-metil butana) Contoh

41 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Alkanol (Alkohol)  “alkil” menunjukkan nama rantai karbon (CH 3 = metil, C 2 H 5 = etil, C 3 H 7 = propil)  Nama trivial alkanol  alkil alkohol  “alkohol” menunjukkan gugus –OH CH 3 –OH alkohol Nama trivial: metil alkohol  Nama alkil dan alkohol ditulis secara terpisah. metil alkohol Nama trivial: 2-propil alkohol propil CH 3 CH 2 CH 3 OH Contoh

42 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuContoh

43 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Pengelompokan Senyawa Alkanol (Alkohol) R – CH 2 – OH Gugus –OH terikat pada atom C primer Alkohol primer (1  ) Alkohol primer (1  ) Didasarkan pada letak gugus –OH pada rantai karbon Gugus –OH terikat pada atom C sekunder R – CH – OH R’ Gugus –OH terikat pada atom C tersier R – C – OH R’ Alkohol sekunder (2  ) Alkohol sekunder (2  ) Alkohol tersier (3  ) Alkohol tersier (3  )

44 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju CH 3 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – OHn-butil alkohol sek-butil alkoholCH 3 – CH 2 – CH – OH CH 3 ters-butil alkohol CH 3 – C – OH CH 3 Contoh

45 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Alkoksi Alkana (Eter) Tata Nama IUPAC Alkoksi Alkana (Eter) Alkoksi Alkana  nama IUPAC untuk senyawa dengan rumus struktur R – O – R R –– O –– R  alkoksi berasal dari alkil dan oksigen lebih pendek alkoksi  Jika R berbeda: Alkoksi  R – O atau O – R (rantai R yang lebih pendek) Alkana  rantai R yang lebih panjang lebih panjang alkana atau R –– O –– R lebih panjang alkoksi lebih pendek alkana

46 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Penomoran  menunjukkan letak gugus alkoksi dan alkil pada rantai alkana  dimulai dari ujung alkana yang terdekat dengan gugus alkoksi (–OR) etana Nama IUPAC: metoksi etana metoksi CH 3 – O – CH 2 CH 3 CH 3 – O – CH 2 CH 2 CH 3 123 propanametoksi Nama IUPAC: 1- metoksi propana 123 CH 3 – CH – CH 3 O CH 3 propana metoksi Nama IUPAC: 2- metoksi propana Contoh

47 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Alkoksi Alkana (Eter)  Penyebutan nama alkil tidak harus sesuai dengan urutan abjad awalan nama alkil  Nama trivial alkoksi alkana  alkil alkil eter CH 3 – O – CH 2 CH 2 CH 3 eter Nama trivial: metil propil eter atau propil metil eter metil Nama trivial: etil propil eter atau propil etil eter propil CH 3 CH 2 – O – CH 2 CH 2 CH 3 propil eteretil Contoh

48 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Isomer Alkanol dan Alkoksi Alkana  Antarsenyawa alkanol  isomer rantai dan isomer posisi CH 3 – CH 2 – CH 2 – OH Isomer struktur C 3 H 8 O Isomer alkanol:1-propanol 2-propanol Isomer alkoksi alkana: OH CH 3 – CH – CH 3  Antarsenyawa alkoksi alkana  isomer rantai dan isomer posisi  Antara senyawa alkanol dan alkoksi alkana  isomer gugus fungsi CH 3 – O – CH 2 – CH 3 metoksi etana Jadi, isomer C 3 H 8 O ada 3 Contoh

49 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Sifat Fisik Alkanol & Alkoksi Alkana Titik Didih Alkohol & Eter  Titik didih alkohol lebih tinggi daripada alkana (dengan berat molekul yang sama)  Titik didih eter lebih rendah daripada alkohol (dengan berat molekul yang sama) Propana (bm = 44, td. –42  C) Alkana Etanol (bm = 46, td. 78  C) Alkohol Eter Dimetil eter (bm = 46, td. –25  C)

50 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Etanol  polar, ada ikatan hidrogen  titik didih tinggi Ikatan hidrogen  Dimetil eter  polar, gaya tarik dipol-dipol, tidak membentuk ikatan hidrogen  titik didih lebih rendah dari etanol  Propana  nonpolar, gaya London  titik didih lebih rendah dari etanol dan dimetil eter Alkohol Tidak ada ikatan hidrogen Eter

51 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kelarutan Alkohol & Eter  Alkohol dapat larut dalam air karena: Air dan alkohol mengandung gugus OH sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen Alkohol membentuk ikatan hidrogen dengan air. Alkohol bersifat polar, jadi pelarut yang baik untuk molekul-molekul polar (seperti air)  Gugus alkil (nonpolar) pada alkohol  hidrofobik Jadi, alkohol juga larut dalam pelarut nonpolar Contoh: kelarutan etanol < metanol  Kelarutan alkohol dalam air  berkurang dengan bertambah panjangnya rantai alkil

52 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi-reaksi Alkanol (Alkohol) Gugus fungsi hidroksil (–OH) pada alkohol mudah diubah menjadi gugus fungsi lain

53 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Reaksi pemecahan dengan asam halida (HX) Eter tidak reaktif terhadap basa, tetapi dapat bereaksi dalam kondisi asam. Eter dapat bereaksi dengan HCl, HBr, dan HI pekat. Reaktivitas asam: HI > HBr >> HCl  Reaksi autooksidasi Reaksi-reaksi Alkoksi Alkana (Eter)

54 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Identifikasi Alkanol & Alkoksi Alkana Reaksi Substitusi Gugus fungsi hidroksil (–OH) pada alkohol mudah diubah menjadi gugus fungsi lain

55 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi substitusi dengan HCl Alkohol: CH 3 CH 2 OH + HCl CH 3 CH 2 Cl + H 2 O Eter: CH 3 OCH 2 CH 3 + HCl CH 3 Cl + CH 3 CH 2 Cl + H 2 O Reaksi substitusi dengan PCl 3 Alkohol: 3CH 3 CH 2 OH + PCl 3 3CH 3 CH 2 Cl + H 3 PO 3 Eter: CH 3 OCH 2 CH 3 + PCl 3 Reaksi substitusi dengan PCl 5 Alkohol: CH 3 CH 2 OH + PCl 5 CH 3 CH 2 Cl + POCl 3 + HCl Eter: CH 3 OCH 2 CH 3 + PCl 5 CH 3 Cl + CH 3 CH 2 Cl + POCl 3Contoh

56 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Reaksi substitusi alkohol sekunder dengan gugus −OH yang terletak berdekatan dengan atom C tersier diselingi dengan reaksi penataan-ulang (rearrangement)  Alkil halida yang dihasilkan bukan alkil halida sekunder, tetapi alkil halida tersier. Reaksi substitusi antara 3-metil-2-butanol dengan HBr 3-metil-2-butanol Contoh

57 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Oksidasi Alkohol dapat dioksidasi dengan larutan oksidator kuat, seperti KMnO 4 dan K 2 Cr 2 O 7 dalam media asam  Reaksi oksidasi alkohol primer menghasilkan alkanal (aldehid) dan asam alkanoat (asam karboksilat) R – CH 2 OH [O] Alkohol primerAlkanalAsam karboksilat R – CHOR – COOH  Reaksi oksidasi alkohol sekunder menghasilkan alkanon (keton) R – CH – R’ OH [O] Alkohol sekunderAlkanon  Reaksi oksidasi alkohol tersier Tidak dapat dioksidasi karena atom C hidroksil tidak memiliki atom H Alkohol tersier [O] R – C – R’ O OH R’’

58 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju 1-propanol  alkohol primer Reaksi oksidasi dengan larutan KMnO 4 dalam H 2 SO 4 encer 2-propanol  alkohol sekunder 2-metil-2-propanol  alkohol tersier, tidak teroksidasi propanal Contoh

59 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Dehidrasi Dengan H 2 SO 4 pekat pada suhu 140  C: Alkohol  mengalami dehidrasi Alkoksi alkana  tidak mengalami dehidrasi  Dehidrasi bimolekuler alkohol primer  menghasilkan eter simetris  Reaksi dehidrasi unimolekuler  menghasilkan alkena Contoh:

60 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi dehidrasi (H 2 SO 4 pekat pada 140  C) 2-butanol  alkohol sekunder  reaksi dehidrasi unimolekuler 3-metil-1-butanol  alkohol primer  reaksi dehidrasi bimolekuler Aturan Zaitsev  Produk reaksi dehidrasi alkohol adalah alkena dengan jumlah substituen alkil terbanyak Menurut aturan Zaitsev, alkena yang dihasilkan 2-butena, bukan 1-butena Contoh

61 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi dengan Logam Aktif  Alkanol bereaksi dengan logam aktif  Alkoksi alkana tidak bereaksi dengan logam aktif Contoh: Reaksi logam natrium dan etanol menghasilkan garam alkoksida dan gas hidrogen

62 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju C 4 H 10 O  memiliki rumus umum C n H 2n+2 O  bisa alkanol atau alkoksi alkana Dehidrasi etanol: Senyawa X dengan rumus C 4 H 10 O tidak bereaksi dengan logam natrium. Senyawa X dapat dibuat melalui dehidrasi etanol dengan H 2 SO 4 pekat pada suhu 140  C. Apa nama senyawa X tersebut? C 4 H 10 O  tidak bereaksi dengan Na  alkoksi alkana Alkoksi alkana yang mungkin: CH 3 CH 2 −O−CH 2 CH 3 CH 3 −O−CH 2 CH 2 CH 3 CH 3 CH(OCH 3 )CH 3 2CH 3 CH 2 OH H 2 SO 4, 140  C CH 3 CH 2 OCH 2 CH 3 + H 2 O Jadi, X adalah CH 3 CH 2 OCH 2 CH 3 atau dietil eter Contoh

63 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Esterifikasi  Alkanol  bereaksi dengan asam alkanoat membentuk alkil alkanoat (ester)  Alkoksi alkana  tidak bereaksi dengan asam alkanoat Contoh:

64 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kegunaan Alkanol & Alkoksi Alkana Pelarut Bahan bakar Metanol

65 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Gel antiseptik Bahan bakar (gasohol) Etanol Antiseptik pada obat kumur Parfum

66 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Pembersih alat elektronik Antiseptik untuk pembersih luka Propanol

67 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Alkanal (Aldehid) Alkanal (Aldehid) Alkanon (Keton) Alkanon (Keton) Gugus fungsi berbeda Rumus molekul sama C n H 2n O Alkanal: gugus fungsi formil –CHO Alkoksi alkana: gugus fungsi karbonil –CO –

68 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Senyawa Karbonil Senyawa karbonil  mengandung gugus fungsi karbonil (C=O) Senyawa karbonil yang paling sederhana  aldehid dan keton Aldehid  mengandung satu alkil (atau aril) dengan satu atom H yang terikat pada atom C karbonil Keton  mengandung dua alkil (atau aril) yang terikat pada atom C karbonil Gugus karbonilAldehidKeton

69 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Alkanal (Aldehid) Tata Nama IUPAC Alkanal (Aldehid) Alkanal  nama IUPAC untuk senyawa yang mengandung gugus –CHO Contoh: R – H menjadi R – CHO alkanaalkanal HCHO

70 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Untuk senyawa alkanal bercabang:  Rantai induk  rantai terpanjang yang mengandung gugus –CHO  diberi akhiran –al  Cabang  alkil yang terikat pada rantai induk  diberi akhiran –il  Penomoran  menentukan letak cabang pada rantai induk  atom C pada gugus –CHO selalu menempati nomor 1  penomoran dimulai dari atom C gugus metil Nama IUPAC: 2-metil propanal propanal CH 3 CH(CH 3 )CHO CH 3 – CH – C – H CH 3 O 123 Contoh

71 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Alkanal (Aldehid)  “alkil” menunjukkan nama rantai karbon (CH 3 = metil, C 2 H 5 = etil, C 3 H 7 = propil)  Nama trivial alkanol  alkil aldehid (kecuali HCHO = formaldehid)  “aldehid” menunjukkan gugus –CHO CH 3 –CHO aldehid Nama trivial: metil aldehid  Nama alkil dan aldehid ditulis secara terpisah. metil aldehid Nama trivial: etil aldehid etil CH 3 – CH 2 – C – H OContoh

72 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Nama trivial aldehid juga diturunkan dari nama trivial asam karboksilat Contoh

73 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Alkanon (Keton) Tata Nama IUPAC Alkanon (Keton) Alkanon  nama IUPAC untuk senyawa dengan rumus struktur R – CO – R R – H menjadi R – CO – R alkanaalkanon Contoh:

74 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Untuk senyawa alkanal bercabang:  Rantai induk  rantai terpanjang yang mengandung gugus –CO –  diberi akhiran –on  Cabang  alkil yang terikat pada rantai induk  diberi akhiran –il  Penomoran  menentukan letak cabang dan letak gugus fungsi –CO– pada rantai induk  penomoran dimulai dari ujung rantai terdekat dengan gugus –CO– Untuk alkanon tak bercabang: Penomoran hanya digunakan untuk menentukan letak gugus −CO−

75 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju –on Nama IUPAC: 2-pentanon pentana CH 3 COCH 2 CH 2 CH 3 CH 3 – C – CH 2 – CH 2 – CH 3 O 32145 (CH 3 ) 2 CHCOCH 2 CH 3 –on pentana 32145 CH 3 – CH – C – CH 2 – CH 3 O CH 3 metil Nama IUPAC: 2-metil-3-pentanon Contoh

76 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Alkanon (Keton)  Penyebutan nama alkil tidak harus sesuai dengan urutan abjad awalan nama alkil  Nama trivial alkanon  alkil alkil keton CH 3 – CO – CH 3 keton Nama trivial: dimetil keton metil Nama trivial: etil metil keton atau metil etil keton etil CH 3 – CO – CH 2 CH 3 metil ketonmetil Contoh

77 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Isomer Alkanal dan Alkanon  Antarsenyawa alkanal  isomer rantai dan isomer posisi CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CHO Isomer struktur C 5 H 10 O Isomer alkanal:n-pentanal 2-metil butanal  Antarsenyawa alkanon  isomer rantai dan isomer posisi  Antara senyawa alkanal dan alkanon  isomer gugus fungsi Jadi, isomer C 5 H 10 O ada 7 CH 3 CH 2 CH(CH 3 )CHO CH 3 CH(CH 3 )CH 2 CHO 3-metil butanal (CH 3 ) 3 CCHO 2,2-dimetil propanal CH 3 CH 2 CH 2 COCH 3 Isomer alkanon:2-pentanon 3-pentanon CH 3 CH 2 COCH 2 CH 3 (CH 3 ) 2 CHCOCH 3 3-metil-2-butanon Contoh

78 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Sifat Fisik Alkanal & Alkanon Titik Didih Aldehid & Keton  Polarisasi gugus karbonil  menimbulkan gaya tarik dipol-dipol antarmolekul aldehid dan keton  Titik didih aldehid dan keton lebih tinggi daripada alkana dan eter (dengan berat molekul yang sama) Butana (bm = 58, td. 0  C)Alkana CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 Eter CH 3 OCH 2 CH 3 Metoksi etana (bm = 60, td. 8  C) Keton Aseton (bm = 58, td. 56  C) CH 3 – C – CH 3 O Aldehid Propanal (bm = 58, td. 49  C) CH 3 CH 2 C – H O

79 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Titik didih aldehid dan keton lebih rendah daripada alkohol (dengan berat molekul yang sama)Keton Aseton (bm = 58, td. 56  C) CH 3 – C – CH 3 OAldehid Propanal (bm = 58, td. 49  C) CH 3 CH 2 C – H OAlkohol 1-propanol (bm = 60, td. 97  C) CH 3 CH 2 CH 2 OH

80 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kelarutan Aldehid & Keton  Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul-molekul lain yang memiliki O–H, N–H, atau F–H  Aldehid dan keton larut dalam air  hidrogen −OH dari air dapat membentuk ikatan hidrogen dengan pasangan elektron bebas pada atom O gugus karbonil  Adanya ikatan hidrogen  menyebabkan aldehid dan keton dapat menjadi pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa yang mengandung gugus hidroksil seperti alkohol ikatan hidrogen aldehid air keton air ikatan hidrogen

81 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Identifikasi Alkanal & Alkanon Reaksi Oksidasi (oksidator kuat, suasana asam)  Reaksi oksidasi alkanal (aldehid) menghasilkan asam alkanoat (asam karboksilat) Contoh:  Alkanon (keton) tidak mengalami reaksi oksidasi

82 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Oksidasi (Pereaksi Fehling) Fehling A  campuran larutan tembaga(II) sulfat pentahidrat (CuSO 4.5H 2 O) dengan beberapa tetes asam sulfat pekat Fehling B  campuran larutan kalium natrium tartrat (C 4 H 4 KNaO 6.4H 2 O) dan natrium hidroksida  Reaksi oksidasi alkanal (aldehid) dengan Fehling menghasilkan asam alkanoat dan endapan merah Cu 2 O  Alkanon (keton) tidak bereaksi dengan Fehling

83 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Oksidasi (Pereaksi Tollens) Ion perak (Ag + ) dapat digunakan untuk menguji gugus fungsi aldehid.  Alkanon (keton) tidak bereaksi dengan pereaksi Tollens Jika sampel mengandung aldehid  aldehid mengoksidasi ion perak menjadi logam perak sebagai cermin perak yang menempel pada dinding tabung.  Reaksi oksidasi alkanal (aldehid) dengan pereaksi Tollens menghasilkan cermin perak Pereaksi Tollens  campuran antara larutan AgNO 3 dengan NH 4 OH dengan adanya NaOH

84 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Reduksi  Reduksi alkanal (aldehid) menghasilkan alkohol primer Aldehid dan keton umumnya direduksi dengan natrium borohidrat (NaBH 4 ) Litium aluminium hidrida (LiAlH 4 ) juga dapat digunakan sebagai pereduksi, tetapi lebih sulit diterapkan Contoh:

85 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Reduksi alkanon (keton) menghasilkan alkohol sekunder  Reduksi aldehid dan keton dapat dilakukan dengan penambahan dua atom H pada ikatan C=O  hidrogenasi katalitik menggunakan katalis Raney nikel Contoh: Contoh:

86 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju C 4 H 8 O  memiliki rumus umum C n H 2n O  bisa aldehid atau keton Hasil uji positif dengan pereaksi Fehling dan Tollens ditunjukkan oleh suatu senyawa organik dengan rumus C 4 H 8 O menghasilkan suatu asam alkanoat bercabang. Apa nama senyawa C 4 H 8 O ini? C 4 H 8 O  menunjukkan hasil uji positif terhadap pereaksi Fehling dan Tollens  bukan keton, tapi aldehid Produk reaksi  asam alkanoat bercabang  merupakan aldehid bercabang Jadi, nama senyawa C 4 H 8 O adalah 2-metilpropanal CH 3 – CH – C – H O CH 3 C 4 H 8 O bercabang: Contoh

87 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kegunaan Alkanal & Alkanon Resin Plastik Metanal(Formaldehid) Pengawet spesimen biologi

88 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Pelarut cat kuku Aseton Pelarut dalam industri Pelarut cat

89 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) Gugus fungsi berbeda Rumus molekul sama C n H 2n O 2 Asam alkanoat: gugus fungsi karboksil –COOH Alkil alkanoat: gugus fungsi karbonil –COOR Alkil Alkanoat (Ester) Alkil Alkanoat (Ester)

90 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Asam Karboksilat Asam karboksilat  mengandung gugus fungsi karboksil (–COOH) Asam karboksilat alifatik  rantai alkil terikat pada gugus karboksil Gugus karboksil Asam karboksilat Asam karboksilat aromatik  rantai aromatik (aril) terikat pada gugus karboksil

91 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Asam karboksilat  asam lemah  terurai sebagian dalam air menghasilkan ion H + dan ion karboksilat Turunan asam karboksilat  Senyawa-senyawa dengan gugus fungsi yang dapat diubah menjadi asam karboksilat melalui reaksi hidrolisis asam atau basa sederhana  Contohnya ester (RCOOR’)

92 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) Tata Nama IUPAC Asam Alkanoat Asam alkanoat  nama IUPAC untuk senyawa yang mengandung gugus –COOH Contoh: R – H menjadi R – COOH alkanaasam alkanoat Alkana, C n H (2n+2) Asam Alkanoat, C n H 2n O 2 Rumus StrukturNama IUPACRumus StrukturNama IUPAC CH 4 metanaHCOOHasam metanoat CH 3 etanaCH 3 COOHasam etanoat CH 3 CH 2 CH 3 propanaCH 3 CH 2 COOHasam propanoat CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 butanaCH 3 CH 2 CH 2 COOHasam butanoat

93 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Untuk senyawa asam alkanoat bercabang:  Rantai induk  rantai terpanjang yang mengandung gugus –COOH  diberi awalan asam dan akhiran –oat  Cabang  alkil yang terikat pada rantai induk  diberi akhiran –il  Penomoran  menentukan letak cabang pada rantai induk  atom C pada gugus –COOH selalu menempati nomor 1  penomoran dimulai dari atom C gugus metil Nama IUPAC: asam 2-metil propanoat asam propanoat CH 3 CH(CH 3 )COOH CH 3 – CH – C – OH CH 3 O 123 Contoh

94 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Asam Alkanoat Nama trivial asam alkanoat  asam alkana karboksilat CH 3 –COOH asam karboksilat Nama trivial: asam metana karboksilat metana Seperti halnya aldehid, nama trivial asam alkanoat juga dapat dinyatakan dengan menyertakan huruf latin , , dan . metil Nama IUPAC: asam  -metilbutirat asam butirat (CH 3 ) 2 CHCH 2 COOH  CH 3 – CH – CH 2 – C – OH O CH 3Contoh

95 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Nama trivial juga disesuaikan dengan sumbernya atau sifat khasnya.

96 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Alkil Alkanoat Tata Nama IUPAC Alkil Alkanoat Alkil alkanoat  nama IUPAC untuk senyawa dengan rumus struktur R – COOR R – H menjadi R – COOR alkanaalkil alkanoat Contoh: CH 3 COOCH 3 CH 3 COOCH 2 CH 3 metil etanoat etil etanoat HCOOCH 3 HCOOCH 2 CH 3 metil metanoat etil metanoat

97 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Untuk senyawa alkil alkanoat bercabang:  Rantai induk  rantai terpanjang yang mengandung gugus –COOR  diberi akhiran –oat  Cabang  alkil yang terikat pada rantai induk  diberi akhiran –il, dituliskan digabung dengan rantai induk  Penomoran  menentukan letak cabang pada rantai induk  penomoran dimulai dari ujung rantai terdekat dengan gugus –COOR  Alkil gugus  diberi akhiran –il, dituliskan di awal (CH 3 ) 2 CHCOCH 2 CH 3 metil gugus propanoat 123 CH 3 – CH – C – O – CH 3 O CH 3 metil dalam rantai induk Nama IUPAC: metil 2-metilpropanoat Contoh

98 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Trivial Alkil Alkanoat  Penyebutan nama alkil tidak harus sesuai dengan urutan abjad awalan nama alkil  Nama trivial alkil alkanoat  alkil alkil ester CH 3 – COO – CH 3 ester Nama trivial: metil metil ester metil Nama trivial: etil metil ester atau metil etil ester etil CH 3 – COO – CH 2 CH 3 metil estermetil Contoh

99 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Isomer Asam Alkanoat & Alkil Alkanoat  Antarsenyawa asam alkanoat  isomer rantai dan isomer posisi CH 3 CH 2 CH 2 COOH Isomer struktur C 4 H 8 O 2 Isomer asam alkanoat:asam butanoat asam 2-metilbutanoat  Antarsenyawa alkil alkanoat  isomer rantai dan isomer posisi  Antara senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat  isomer gugus fungsi Jadi, isomer C 4 H 8 O 2 ada 6 CH 3 CH(CH 3 )COOH CH 3 CH 2 COOCH 3 Isomer alkil alkanoat:metil propanoat etil etanoat CH 3 COOCH 2 CH 3 HCOOCH 2 CH 2 CH 3 propil metanoat HCOOCH(CH 3 ) 2 isopropil metanoat Contoh

100 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Sifat Fisik Asam Alkanoat & Alkil Alkanoat Titik Didih Asam Karboksilat & Ester Titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada alkohol, keton, dan aldehid (dengan berat molekul yang sama)Alkohol CH 3 CH 2 CH 2 OH 1-propanol (bm = 60, td. 97  C)Keton Aseton (bm = 58, td. 56  C) CH 3 – C – CH 3 OAldehid Propanal (bm = 58, td. 49  C) CH 3 CH 2 C – H O Asam Alkanoat Asam asetat (bm = 60, td. 118  C) CH 3 – C – OH O

101 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Tingginya titik didih asam karboksilat disebabkan oleh terbentuknya dimer ikatan hidrogen yang stabil  Titik didih ester lebih rendah daripada asam karboksilat dengan berat molekul yang sama, karena antarester tidak terjadi ikatan hidrogen. dimer asam karboksilat

102 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kelarutan Asam Karboksilat & Ester  Asam karboksilat larut dalam air  karena membentuk ikatan hidrogen dengan air  Kelarutan asam karboksilat dalam air makin berkurang dengan bertambahnya panjang rantai karbon hingga 10 atom karbon.  Asam-asam karboksilat dengan atom C lebih dari 10 tidak larut dalam air. asam karboksilat air ikatan hidrogen

103 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Asam karboksilat juga larut dalam alkohol karena asam karboksilat membentuk ikatan hidrogen dengan alkohol.  Ester larut dalam pelarut-pelarut organik umum seperti alkohol, eter, haloalkana, dan hidrokarbon aromatik.  Karena alkohol kurang polar dibandingkan dengan air, maka asam-asam karboksilat rantai panjang lebih mudah larut dalam alkohol daripada dalam air.  Kebanyakan asam karboksilat sedikit larut dalam pelarut-pelarut yang relatif nonpolar seperti kloroform, karena asam karboksilat membentuk struktur dimer dalam pelarut nonpolar.  Beberapa ester kecil juga larut dalam air karena kepolarannya yang tinggi dan membentuk ikatan hidrogen dengan air.  Ester sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik karena ester dapat memberikan medium reaksi polar tanpa gugus O  H atau N  H yang dapat mendonasikan proton (H + ).

104 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Identifikasi Asam Alkanoat & Alkil Alkanoat Reaksi dengan alkanol (esterifikasi)  Reaksi asam alkanoat dengan akanol menghasilkan ester (alkil alkanoat) Contoh:  Ester (alkil alkanoat) tidak bereaksi dengan alkanol

105 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi dengan air  Reaksi asam alkanoat dengan air  Reaksi alkil alkanoat dengan air menghasilkan asam karboksilat dan alkohol Contoh: Contoh:

106 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi dengan basa kuat  Reaksi asam karboksilat dengan basa kuat  Reaksi ester dengan basa kuat menghasilkan garam dan alkohol Contoh: Contoh:

107 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi dengan logam aktif (misalnya Na atau K)  Reaksi asam karboksilat dengan natrium menghasilkan garam natrium dan gas hidrogen  Ester tidak bereaksi dengan logam natrium Contoh:

108 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Reduksi  Litium aluminium hidrida (LiAlH 4 atau LAH) mereduksi asam alkanoat menjadi alkohol primer. Aldehid merupakan produk reaksi antara, tetapi tidak dapat dipisahkan karena aldehid lebih mudah tereduksi daripada senyawa asam alkanoat asal.  Ester tidak mengalami reaksi reduksi

109 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kegunaan Asam Alkanoat & Alkil Alkanoat Cuka Asam asetat Pengawet bahan makanan

110 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuEster Pemberi aroma pada makanan Bahan pewangi pada parfum

111 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Tahun 1825, Michael Faraday mengisolasi senyawa murni dengan titik didih 80  C dari campuran seperti minyak yang dikondensasi dari gas penerangan  Rumus empiris: CH  Tahun 1834, Eilhard Mitcherlich mensintesis senyawa yang sama dengan memanaskan asam benzoat yang diisolasi dari getah benzoin (kapur barus) dengan kapur (CaO)  Rumus empiris: CH Rumus molekul: C 6 H 6  Senyawa ini disebut benzena

112 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Struktur Benzena Penentuan rumus empiris dan berat molekul benzena Penggambaran benzena berawal dari asumsi-asumsi yang menghubungkan struktur dan kestabilannya. Asumsi-asumsi ini selanjutnya diuji secara eksperimen.  Komposisi benzena  C = 92%, H = 8%  Rumus empiris   Rumus empiris = CH  Rumus molekul Rumus molekul = C 6 H 6  Struktur benzena (menurut Kekulé) 

113 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Masalah 1 Masalah 1  Benzena tidak reaktif  Benzena diduga memiliki sifat seperti alkena yang lain Alkena + air bromin bromoalkana  Alkena bereaksi dengan bromin dalam ruang gelap pada suhu kamar  Hasil pengamatan  benzena tidak bereaksi dengan air bromin  Kesimpulan  Benzena bukan alkena

114 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Masalah 2 Masalah 2  Kestabilan termodinamika benzena  Entalpi hidrogenasi (adisi hidrogen) sikloheksena:  Secara teoretis  entalpi hidrogenasi benzena = 3 × (−119 kJ/mol) = −357 kJ/mol.  Berapa entalpi hidrogenasi (adisi hidrogen) benzena?  Hasil eksperimen  entalpi hidrogenasi benzena = −208 kJ/mol  Kesimpulan  Benzena lebih stabil daripada struktur siklik cincin 6 karbon dengan 3 ikatan rangkap 2

115 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Masalah 3 Masalah 3  Panjang ikatan benzena  Data panjang ikatan:  Kesimpulan Panjang ikatan C–C sikloheksana > antar C dalam benzena > C=C sikloheksena Berdasarkan data panjang ikatan: Struktur benzena seharusnya bukan tetapi  Hasil Scanning Tunneling Microscopy (STM) : tidak stabil semua ikatan dalam benzena memiliki panjang yang sama

116 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Masalah 4 Masalah 4  Produk reaksi substitusi  Reaksi monosubstitusi benzena: Menghasilkan satu produk benzena monosubstituen Kesimpulan  Keenam atom H dalam benzena adalah ekivalen.  Reaksi distubstitusi benzena: Benzena disubstituen memiliki 3 struktur ekivalen

117 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuDugaan  Ikatan rangkap dan tunggal tidak menempati posisi yang jelas  resonansi  Resonansi menggambarkan bahwa dua bentuk struktur benzena berubah secara cepat, tetapi bukan dalam kondisi kesetimbangan  Struktur benzena yang sebenarnya (disebut sebagai struktur resonansi) bukan merupakan salah satu dari kedua struktur yang digambarkan, tetapi campuran dari keduanya.  Elektron dari ikatan rangkap terbagi merata di dalam cincin 6 karbon dan digambarkan sebagai lingkaran

118 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Mengacu pada struktur resonansi benzena, maka reaksi monosubstitusi dan disubstitusi benzena dapat digambarkan sebagai:

119 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Teori saat ini  Kimia organik modern menggunakan istilah “konjugasi” (menggantikan istilah resonansi) untuk menggambarkan delokalisasi (perpindahan) ikatan rangkap secara terus-menerus.  Menurut teori ikatan valensi  benzena mengandung orbital p tak terhibridisasi yang tumpang-tindih membentuk awan rapat elektron di bawah dan di atas cincin 6 karbon  Ikatan antar-C terjadi karena adanya tumpang-tindih antarorbital sp 2  Benzena berbentuk segienam planar dengan sudut-sudut ikatan 120° orbital p orbital sp 2

120 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Benzena Tata Nama Benzena Monosubstituen  Tata nama IUPAC benzena monosubstituen CH 2 CH 3 Nama substituen sebagai awalan dan benzena sebagai rantai induk ditulis dalam satu kata. Letak substituen tidak perlu dinyatakan dengan penomoran. C CH 3 CH 3 ClCl etil ters-butil kloro etilbenzenaters-butilbenzenaklorobenzena Contoh

121 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Tata nama trivial benzena monosubstituen CH 3 C 6 H 5 CH 3 Toluena (metilbenzena) OH C 6 H 5 OH Fenol (hidroksibenzena) NH 2 C 6 H 5 NH 2 Anilin (aminobenzena) C 6 H 5 CHO Benzaldehida C – H O C 6 H 5 COOH Asam benzoat C – OH O SO 3 H C 6 H 5 SO 3 H Asam benzena sulfonat

122 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Benzena Disubstituen  Sistem pertama: Letak substituen dinyatakan dengan orto, meta, dan para orto X 1 2 3 6 5 4 meta para Cl o-diklorobenzena Cl m-diklorobenzena Cl p-diklorobenzena  Jika dua substituen dalam cincin benzena berbeda, nama gugus ditulis sesuai dengan urutan abjad awalan nama substituen mengawali kata benzena Cl Br m-bromoklorobenzena Contoh Contoh

123 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Sistem kedua: Sistem penomoran untuk menunjukkan letak substituen Cl 1,2-diklorobenzena Nomor substituen dimulai dari substituen dalam molekul benzena monosubstituen induk. Substituen berikutnya menempati nomor yang sekecil mungkin. 1 2 bukan 1,6-diklorobenzena CH 3 O2NO2N 1 23 4 56 4-nitrotoluena bukan 4-metilnitrobenzena CH 3 OH 3 1 3-metilfenol bukan 5-metilfenol 3-hidroksitoluena 5-hidroksitoluena Jika substituen lebih dari 1 macam, penomoran mengikuti prioritas berikut. Contoh

124 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tata Nama Benzena Polisubstituen  Penamaan dilakukan dengan sistem penomoran.  Penamaan orto, meta, dan para tidak dapat diterapkan.  Benzena monosubstituen dapat dipilih sebagai struktur induk.  Penomoran dimulai dari substituen dalam benzena monosubstituen induk. NO 2 1,3,5-trinitrobenzena 1 3 5 CH 3 Cl 2,4-diklorotoulena 1 2 4 bukan 4,6-diklorotoulena Contoh

125 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Cincin benzena (C 6 H 5 −) disebut juga sebagai substituen atau gugus fenil  C 6 H 5 CH 2 − sebagai substituen atau gugus benzil Cl fenilkloridabenzilklorida Contoh CH 2 Cl Contoh

126 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Senyawa aromatik bercincin banyak Mengandung dua atau lebih cincin benzena yang berdempetan naftalena C 10 H 8 antrasena C 14 H 10 fenantrena C 14 H 10 pirena C 16 H 12

127 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Isomer Struktur Benzena Berdasarkan posisi substituen pada cincin benzena:  Benzena monosubstituen  hanya memiliki satu isomer  Benzena disubstituen  perbedaan struktur terjadi karena perbedaan posisi substituen pada cincin benzena, yaitu posisi orto (1,2), meta (1,3), dan para (1,4). Asam hidroksibenzoat  benzena disubstituen  memiliki 3 isomer struktur COOH OH asam o-hidroksibenzoat COOH OH asam m-hidroksibenzoat COOH OH asam p-hidroksibenzoat Contoh

128 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Sifat-sifat Benzena & Turunannya  Struktur resonansi benzena sangat stabil  akibatnya benzena tidak dapat mengalami reaksi adisi seperti halnya alkena  Perbandingan reaktivitas antara sikloheksena dengan benzena juga menunjukkan kestabilan benzena oleh reaksi-reaksi adisi  Reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada benzena adalah reaksi-reaksi substitusi, bukan reaksi-reaksi adisi.

129 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Perbandingan reaktivitas antara sikloheksena dengan benzena  Senyawa-senyawa aromatik sederhana seperti benzena bersifat nonpolar, tidak larut dalam air, mudah menguap, dan mudah terbakar.  Tidak seperti alkena, beberapa senyawa aromatik bersifat toksik (beracun), benzena sendiri sebagai bahan kimia pemicu kanker.

130 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Sifat-sifat senyawa turunan benzena Fenol Kristal tak berwarna, sangat berbau. Larutannya dalam air bersifat asam Bereaksi dengan NaOH membentuk garam natrium fenolat. Tidak membentuk ester jika direaksikan dengan asam alkanoat. Tidak dapat dioksidasi Asam benzoat Asam lemah Dapat mengawetkan Bereaksi dengan Na dan NaOH membentuk garam Na-benzoat Dapat direduksi menjadi alkohol primer

131 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Nitrobenzena Zat cair berwarna kuning Beracun Toluena Bereaksi dengan oksidator kuat membentuk asam benzoat. Bereaksi dengan campuran HNO 3 dan H 2 SO 4 membentuk trinitrotoluena (TNT). Bereaksi dengan O 2 berkatalis Fe 2 O 3 menghasilkan benzaldehid Asam salisilat Bersifat asam lemah Pembunuh jamur kulit Antigatal

132 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi-reaksi Benzena halogenasi X asilasi C = O R alkilasi R nitrasi NO 2 SO 3 H sulfonasi

133 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Halogenasi Klorinasi Bereaksi dengan Cl 2 Menggunakan katalis FeCl 3 Menghasilkan klorobenzena Brominasi Iodinasi Bereaksi dengan I 2 Menggunakan oksidator (seperti H 2 O 2 atau CuCl 2 ) Menghasilkan iodobenzena Bereaksi dengan Br 2 Menggunakan katalis FeBr 3 Menghasilkan klorobenzena

134 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Nitrasi Cincin benzena bereaksi dengan campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat (HNO 3 dan H 2 SO 4 ) menghasilkan nitrobenzena Reaksi Sulfonasi Cincin benzena bereaksi dengan asam sulfat berasap (campuran H 2 SO 4 pekat dan SO 3 ) menghasilkan asam benzena sulfonat

135 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Reaksi Alkilasi: Friedel-Crafts Cincin benzena bereaksi dengan alkil klorida dengan katalis AlCl 3 menghasilkan arena Reaksi Asilasi: Friedel-Crafts Cincin benzena bereaksi dengan asil klorida dengan katalis AlCl 3 menghasilkan metoksibenzena

136 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Kegunaan Benzena & Turunannya Fenol Antioksidan Pewarna DisinfektanPlastik bakelit

137 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuNitrobenzena Penambah aroma sabun Bahan dasar zat warna azo Bahan pembuat anilina Anilina

138 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuToluena Bahan dasar pembuatan TNT (bahan peledak) Bahan dasar pembuatan asam salisilat, metil salisilat, dan benzaldehid Bahan dasar pembuatan asam benzoat Asam benzoat Pengawet makanan/minuman

139 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuAsamsalisilat Obat antigatal, pembunuh jamur kulit Bahan peledak Trinitrotoluena(TNT)

140 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi MajuStirena Bahan dasar pembuatan polistirena (styrofoam) Bahan parfum Benzaldehid Naftalena Kapur barus

141 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Bahaya Benzena terhadap Kesehatan  Sumber utama benzena adalah asap rokok.  Menghirup uap benzena terlalu banyak  timbul rasa kantuk yang berlebihan, kepala pusing, denyut jantung yang cepat, tremor (gemetar), bingung, dan tak sadarkan diri.  Makan atau minum makanan atau minuman yang mengandung benzena secara berlebihan  rasa pedih pada lambung, muntah-muntah, pusing, tertidur, terbahak-bahak sendiri, denyut jantung yang cepat, dan kematian.  Efek jangka panjang dari konsumsi benzena terhadap kesehatan  rusaknya sumsum tulang dan berkurangnya sel darah merah yang menyebabkan anemia, keluarnya darah secara berlebihan, dan penurunan sistem kekebalan sehingga mudah terinfeksi.  The US Occupational Safety and Health Administration (OSHA) merekomendasikan batas paparan benzena yang diperbolehkan sebesar 1 bagian per juta udara (1 ppm) dalam tempat kerja selama 8 hari kerja, 40 jam kerja seminggu.

142 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Semua senyawa turunan hidrokarbon mengandung gugus fungsi yang spesifk. Aturan penamaan sistematik senyawa bergugus fungsi Semua aturan pada penamaan alkana berlaku untuk penamaan senyawa bergugus fungsi. Penomoran digunakan untuk menentukan letak gugus fungsi dan letak cabang alkil pada rantai induk. Untuk senyawa-senyawa bergugus fungsi rantai bercabang, penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan gugus fungsi. Untuk senyawa dengan gugus fungsi lebih dari satu jenis, penentuan nama rantai karbon atau nama rantai induk (untuk rantai bercabang) berdasarkan urutan prioritas gugus fungsi sebagai berikut

143 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju Tentukan nama untuk senyawa HO–CH 2 –CH 2 –CH=CH–CH 3 HO – CH 2 – CH 2 – CH = CH – CH 3 Prioritas−OH lebih tinggi daripada −C=C− Penomoran dimulai dari C induk yang mengikat −OH Nama rantai karbn diberi akhiran –ol. 12345 Rantai karbon mengandung 5 atom C, 1 ikatan C=C, dan I gugus –OH  pentenol Gugus –OH terikat pada atom C nomor 1  1-ol Ikatan C=C dimulai dari C pentenol nomor 3  3-penten Nama senyawa: cis atau trans-3-penten-1-ol Contoh

144 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Mundur Materi Maju  Makna saintifik yang tak pernah habis membangkitkan kita untuk menggali dan memodifkasi sebanyak mungkin senyawa-senyawa karbon yang makin hari makin banyak diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan.  Banyaknya senyawa karbon dengan berbagai gugus fungsi yang spesifk dan manfaatnya menggugah inovasi dan kreativitas kita untuk memberdayakan senyawa karbon dengan berbagai ragam penelitian dan pengembangannya.  Pemahaman kimia karbon akan membuat kita makin terkesan dan sadar dengan kesempurnaan Tuhan menciptakan alam ini dengan begitu mendetail dan lengkap.  Penamaan sistematik senyawa karbon memberikan makna akan pentingnya berpikir sistematis atau terstruktur. Pola pikir yang demikian menjadi kendali bagi setiap sikap dan perbuatan kita dalam menjalani kehidupan yang terorganisir dan semakin baik.

145 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Evaluasi

146 Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas Lihat Halaman 259


Download ppt "Kompetensi Inti Keluar Kompetensi Dasar Indikator Materi Evaluasi Tugas."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google