Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HIPEREMISIS GRAVIDARUM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HIPEREMISIS GRAVIDARUM"— Transcript presentasi:

1 HIPEREMISIS GRAVIDARUM
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM

2 Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi mual dan muntah yang berat selama kehamilan, yang menyebabkan tidak seimbangnya cairan, elektrolit, asambasa, defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan yang cukup berat. Pada hiperemesis gravidarum dapat terjadi dehidrasi, asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat hilangnya asam hidroklorida pada saat muntah, hipokalemia dan ketonuria, sehingga mengharuskan pasien masuk dan dirawat di rumah sakit.

3 Etiologi Teori yang menjelaskan patogenesis hiperemesis gravidarum, yaitu faktor endokrin dan faktor non endokrin. Yang terkait dengan faktor endokrin antara lain Human Chorionic Gonodotrophin, estrogen, progesteron, Thyroid Stimulating Hormone, Adrenocorticotropine Hormone, human Growth Hormone, prolactin dan leptin. Sedangkan yang terkait dengan faktor non endokrin antara lain immunologi, disfungsi gastrointestinal, infeksi Helicobacter pylori, kelainan enzym metabolik, defisiensi nutrisi, anatomi dan psikologis.

4 Diagnosis Pemeriksaan fisik pada pasien hiperemesis gravidarum biasanya tidak memberikan tanda-tanda yang khusus. Lakukan pemeriksaan tanda vital, keadaan membran mukosa, turgor kulit, nutrisi dan berat badan. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai penurunan berat badan 5 % dari berat sebelum hamil, dehidrasi, turgor kulit yang menurun, perubahan tekanan darah dan nadi. Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan antara lain, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kadar elektrolit, keton urin, tes fungsi hati, dan urinalisa untuk menyingkirkan penyebab lain.

5 Komplikasi Baik komplikasi yang relatif ringan maupun berat bisa disebabkan karena hiperemesis gravidarum. Kehilangan berat badan, dehidrasi, acidosis akibat dari gizi buruk, alkalosis akibat dari muntah-muntah, hipokalemia, kelemahan otot, kelainan elektrokardiografi dan gangguan psikologis dapat terjadi. Komplikasi yang mengancam nyawa meliputi ruptur esofagus yang disebabkan muntah-muntah berat, Wernicke's encephalopathy (diplopia, nystagmus, disorientasi, kejang, coma), perdarahan retina, kerusakan ginjal, pneumomediastinum spontan, IUGR dan kematian janin. Pasien dengan hiperemesis gravidarum pernah dilaporkan mengalami epistaxis pada minggu ke-15 kehamilan karena intake vitamin K yang tidak adekuat yang disebabkan emesis berat dan ketidakmampuannya mentoleransi makanan padat dan cairan.

6 Manifestasi Klinik Gastritis Ulkus Peptik (luka lambung)
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), asam lambung Adenokarsinoma Lambung (kanker lambung)

7 Penanganan Terdapat beberapa kontroversi mengenai tipe pengobatan yang harus diberikan pada wanita hamil dengan hiperemesis gravidarum. Terapi cairan dan elektrolit parenteral pengganti, pemberian vitamin B6, antiemetik dan tirah baring secara rutin digunakan pada hiperemesis gravidarum. Antibiotik Terapi Tambahan, pemberian cairan parenteral dan elektrolit yang sesuai merupakan regimen terapi pada hiperemesis gravidarum. Diberikan larutan kristaloid intravena untuk memperbaiki dehidrasi, ketonemia, defisit elektrolit, dan ketidakseimbangan asam-basa. Cairan intravena diberikan hingga muntah dapat dikontrol

8


Download ppt "HIPEREMISIS GRAVIDARUM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google