Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehpida saragih Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
BIOMEKANIKA Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
2
Fisika Fisika berasal dari bahasa Yunani, physikos yang berarti ‘alamiah’. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya yang terjadi di alam semesta ini. Hal-hal yang dibicarakan di dalam fisika, selalu didasarkan pada pengamatan, eksperimental dan pengukuran yang bersifat kuantitatif. Studi dalam fisika bersifat empiris, artinya didasarkan pada pangalaman atau pengamatan. Segala sesuatu yang diketahui manusia tentang dunia fisika dan tentang azas-azas yang mengatur sifat-sifat serta kejadian-kejadian dalam dunia fisika dapat dipelajari berdasarkan pengamatan gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa alam.
3
Ciri pokok dari fisika adalah ilmu yang didasarkan pada pengukuran Fisika terbagi atas dua bagian, yaitu: 1) Fisika klasik yang meliputi bidang: Mekanika, Listrik Magnet, Panas, Bunyi, Optika dan Gelombang. 2) Fisika modern yang bertolak dari perkembangan fisika mulai abad 20 yaitu penemuan teori Relativitas oleh Albert Einstein, perkembangan teori Atom, Radiasi, Fisika Kuantum dan lain-lain.
4
Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa memahami prinsip-prinsip ilmu fisika yang terkait dengan peningkatan kemampuan dalam melakukan pengkajian, interpretasi dan evaluasi data.
5
Tujuan Pembelajaran Khusus a. Menguraikan ruang lingkup Biomekanika b. Menerangkan dasar-dasar pengukuran antropometri c. Memberikan penjelasan tentang cara menghindari terjadinya kesalahan pengukuran dalam tindakan medis. d. Menerangkan hukum-hukum Newton tentang gerak dalam kaitannya dengan bidang kesehatan. e. Memberikan penjelasan tentang jenis-jenis gaya dalam lingkup Biomekanika. f. Memberikan uraian tentang gaya yang bekerja pada saat terjadi pergerakan pada tubuh. g. Menerangkan dasar-dasar sistem pengumpil pada tubuh manusia. h. Memberikan contoh penerapan gaya dalam dunia kesehatan. i. Menguasai dan menerapkan pokok-pokok perhitungan dalam lingkup Biomekanika
6
Perkembangan ilmu fisika tidak terlepas dari kemajuan bidang MIPA lainnya. Untuk mempelajarinya, bukan hanya dituntut kemampuan ilmu dan metodologi fisika sendiri tetapi harus ditunjang oleh kemampuan menggunakan berbagai perkakas fisika serta pengetahuan bidang lain yang mempunyai kaitan dengan ilmu fisika. Perkakas ilmu fisika merupakan sarana yang digunakan untuk mempermudah pemahaman dalam mempelajari obyek kajian fisika melalui pengamatan, pengukuran berbagai besaran, merancang dan melakukan percobaan serta melakukan interpretasi hasil percobaan.
7
Ilmu fisika turut mendukung dan menunjang perkembangan teknologi: enginering (teknik sipil, elektro, mesin, pertambangan, dll), bidang kesehatan, yaitu: kebidanan, keperawatan, kedokteran, dan lain-lain. Dalam bidang kesehatan, kajian ilmu fisika seringkali dicirikan dengan penambahan awalan Bio, misalnya: Biomekanika, Biothermal, Biofluida, Bioakustik, Biooptik, Bioradiasi, Bioelectric, dan lain-lain.
8
BIO MEKANIKA Biomekanika adalah disiplin ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa besaran-besaran fisis tubuh dan gaya yang terjadi pada tubuh.
9
PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN
10
1.2 BESARAN DAN SATUAN Besaran : Sesuatu yang dapat diukur dinyatakan dengan angka (kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll. Mengukur : Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. contoh : panjang jalan 10 km nilai satuan SATUAN : ----- Adalah ukuran dari besaran
11
MACAM-MACAM BESARAN 1. Besaran dasar (besaran pokok) yaitu : besaran yg cara pengukurannya tidak bergantung pada besaran lain Contoh : panjang, massa dan waktu 2. Besaran turunan yaitu : besaran yg cara pengukurannya tergantung pada dua atau lebih besaran dasar. Contoh : kecepatan, gaya, usaha dll
12
3. Besaran pelengkap/tambahan yaitu besaran yang bukan besaran dasar, tapi cara pengukurannya tidak bergantung pada besaran lain. Besaran pelengkap tidak mempunyai dimensi Ada 2 besaran pelengkap a.Sudut bidang datar satuannya radian b.Sudut ruang satuannya steradian (Sr)
13
DIMENSI adalah : cara penulisan besaran-besaran dgn menggunakan lambang-lambang besaran dasar Dimensi berguna untuk : 1.Menentukan dimensi besaran dalam suatu rumus yang tidak diketahui 2.Mengecek/ mengkaji kebenaran suatu rumus Ada 3 besaran Dimensi pokok 1.Panjang yang memakai simbol ( L) 2.Massa yang memekai simbol ( M) 3.Waktu yang memakai simbol (T)
14
Di dalam fisika ada sistem satuan yaitu : 1. Sistem Metrik 2. Sistem Inggris Sistem metrik atau disebut juga sistem metrik absolut didasarkan pada panjang L, massa M dan waktu T. Sistem ini secara resmi digunakan pertama kali pada tahun 1866 di Perancis, dan sejak tahun 1889 dikenal dengan Sistim Internasional.
15
Sistem matrik terdiri atas 2 bagian yaitu : o Sistem MKS (meter-kilogram-sekon) o Sistem CGS (centimeter- gram-secon) SISTEM INGGRIS Disebut juga sistem fps (food, pound, second) Sistem fps didasarkan pd gaya (F), panjang (L) dan waktu (T). Sistem fps disebut juga sistem gravitasi Inggris dan dipakai di negara-negara yg berbahasa Inggris didalam kehidupan sehari-hari serta dipakai dalam pengerjaan mesin-mesin.
16
Pengukuran Fisika : Pengukuran kuantitas sistem SI Fisika Kedokteran : satuan Non Standar Contoh : tekanan : N/m 2 ; Dyne/cm2;Pound/inch 2 tekanan darah : mm air raksa pulse rate pulsogium ( pendulum simpel) untuk mengukur pulse rate penderita
17
Besaran Waktu Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa Misalnya Waktu Siang = sejak matahari terbit hingga matahari tenggelam Waktu hidup = sejak dilahirkan hingga meninggal. Segala sesuatu yang berulang secara periodik contoh: rotasi bumi, revolusi bumi Alat Ukur Waktu Jam Atom (Atomic Clock): 1 detik ≡ waktu yang diperlukan untuk mencapai 9.192.631.770 kali periode osilasi dari atom cesium)
18
Proses Pengukuran 1. Proses pengukuran pengulangan - Sejumlah pengulangan /detik/menit/jam Mis :pengukuran pernafasan 15/menit denyut nadi 70/menit 2. Proses pengukuran yang tidak ulang - Dilakukan sekali terhadap individu Mis : substansi asing yang dikeluarkan ginjal, potensial aksi dari sel saraf
19
Yang perlu diperhatikan : Ketelitian ( accuracy) dan kebenaran ( precision) Ketelitian : - Menunjukkan pengukuran yang bagaimana memberikan pendekatan untuk memperoleh suatu standar Contoh : tinggi badan 1,765 m dengan ketelitian 0,003 m ( 33 mm) dibanding dengan patokan( standar ) meter - Pengukuran berkali-kali, lalu dirata-rata, dan dicari standar deviasi
20
Contoh : pengukuran tekanan systolik Dilakukan pengukuran sebanyak 25 x (n). maka tekanan rata-rata : Standar Deviasi =
21
Kebenaran: berhubungan dengan kemampuan pengembalian dari suatu pengukuran tanpa memperdulikan ketelitian dalam pengukuran Contoh: Penderita yang diukur temperaturnya dalam 10 x (36,1 ;36,0;36,2;36,1;36,4;36,3;36,0;36,3;36,4; dan 36,2 o C ), Temp tubuh normal 37 o C Hasil ini menunjukkan kebenaran dalam pengukuran dengan nilai rata-rata 36,2 o C dan variasi 0,2 o C, Apabila dibandingkan dengan termometer standar tampak ada ketidak sempurnaan dari termometer yang dipakai, selisih pembacaan 3 o C
22
Registrasi : mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran 1. Falsa Positif suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak 2. Falsa negatif suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita suatu penyakit
23
Yang Harus Dilakukan : 1.Pengambilan pengukuran 2.Pengulangan pengukuran 3.Penggunaan alat-alat yang dipercayai 4.Kaliberasi alat
24
SATUAN Satuan-Satuan dasar SI Besaran Dasar Nama Simbol Panjang meter m Massa kilogram kg Waktu sekon/detik s/dt Arus Listrik ampere A Temperatur kelvin K Jumlah zat mole mol Intensitas cahaya candela cd
25
Tabel Turunan Satuan International KuantitasSatuanSingkatanDimensi GayaNewtonNKg m/sec 2 TekananPascalPa ;N/m 2 Kg/ msec 2 EnergiJouleJ;NmKg m 2 /sec 2 TenagaWattW;J/secKg m 2 /sec 3 FrekuensiHertzHzsec - 1 Disintegrasi rate BecquerelBqsec - 1 Dosis absorpsi GrayGy; J/Kgm 2 /sec 2 FrekuensiHertzHzsec - 1
26
Tabel Turunan Satuan International KuantitasSatuanSingkatanDimensi GayaNewtonNKg m/sec 2 TekananPascalPa ;N/m 2 Kg/ msec 2 EnergiJouleJ;NmKg m 2 /sec 2 TenagaWattW;J/secKg m 2 /sec 3 FrekuensiHertzHzsec - 1 Disintegrasi rate BecquerelBqsec - 1 Dosis absorpsi GrayGy; J/Kgm 2 /sec 2 FrekuensiHertzHzsec - 1
27
Non SI KuantitasSatuanSingkatan GayaDyne TekananAtmosfirAtm EnergiKaloriCal TenagaKilo kalori/menitKcal/mnt WaktuMenitmin TemperaturFahrenheitF
28
Data Standar Manusia Umur30 tahun Berat badan690 N ( 154 lb) Tinggi badan172 cm Massa70 Kg Luas permukaan1,85 m 2 Temperatur tubuh37,0 o C Basal Metabolisme38 Kcal/ m 2 hr Kebutuhan O 2 260 ml/min
29
Data Standar Manusia Produksi CO 2 260 ml/mnt Volume darah5,2 lt Cardiac output5 lt / min Tekanan darah120/80 mm Hg Heart rate70 beat/min Total lung capacity6 lt Breathing rate15 / min Muscle mass30.000 g ( 43% dr massa badan
30
Dalam mekanika hanya digunakan 4 besaran dasar yaitu : panjang, massa, waktu dan jumlah zat Dalam SI ada beberapa satuan dgn nama khusus yaitu : N (Newton) = kg. m. s-2 J (Joule) = N.m untuk satuan kerja (energi) W (watt) = J.S-1 untuk satuan daya
31
PENDEFENISIAN SATUAN DASAR Satu meter adalah jarak yg ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299.792.458 sekon (CGPM ke 17, 1983) Satu kilogram (kg) adalah massa sebuah kilogram standar yg disimpan di lembaga timbangan ukuran internasional (CGPM ke-1 1899) Massa kilogram standar juga disamakan dg masa dari 1 liter air murni pada suhu 4°C
32
Satu sekon (s) adalah selang waktu yg diperlukan oleh atom cesium untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara 2 tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke 13) Satu ampere (A) adalah : kuat arus tetap yg jika dialirkan melalui 2 buah kawat yang sejajar dan sangat panjang dg tebal yg dpt diabaikan dan diletakkan pd jarak pisah 1 meter dalam vakum menghasilkan gaya 2 x 10 -7 newton pd setiap meter kawat (CGPM ke-13, 1967)
33
Satu Kelvin ( K) adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tropel air (CGPM ke - 13, 1967). Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dgn es dan uap jenuhnya Satu Kandela (cd) adalah : intensitas cahaya suatu sumber cahaya yg memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 10 12 hertz dg intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersbut (CGPM ke-16, 1979)
34
Pengukuran Parameter Fisik
35
Berikut ini contoh terapan lainnya: Indeks Massa Tubuh: yaitu pengukuran antropometri untuk menilai postur tubuh ideal atau apakah komponen tubuh sesuai dengan standard normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (dalam kg) dan tinggi badan (dalam m) kuadrat, yang disebut Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut : IMT = BB (kg) / (TB)^2
36
Obesitas perlu diwaspadai karena biasanya berpotensi juga menderita penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus, hipertensi, hiperkolesterol dan kelainan metabolisme lain yang memerlukan pemeriksaan lanjut baik klinis atau laboratorium.
37
IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: Alia dengan tinggi badan 159 cm, mempunyai berat badan 70 kg. Maka IMT Alia adalah : 70 70 ——————– = ——– = 27,7 (1,59 X 1,59) m 2,53 Berarti status gizi Alia adalah gemuk tingkat berat, dan Alia dianjurkan menurunkan berat badannya sampai menjadi 47- 63 kg agar mencapai berat badan normal (dengan IMT 18,5 – 25,0). PERHATIAN ! Seseorang dengan IMT > 25,0 harus berhati-hati agar berat badan tidak naik. Dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai dalam batas normal.
38
Berat Badan Ideal : Atau untuk mengetahui Berat Badan ideal dapat menggunakan rumus Brocca sebagai berikut : BB ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100) Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%. Bila > 10% sudah kegemukan dan bila diatas 20% sudah terjadi obesitas. Contoh: wanita dengan TB = 161 cm, BB = 58 kg BB ideal = (161 – 100) – 10% (161 – 100) = 61 – 6,1 = 54,9 (55 kg) BB 58 kg masih dalam batas > 10%.
39
Lila (Lingkar Lengan Kiri Atas): Pengukuran lain yang dapat dilakukan untuk menilai apakah seseorang tersebut kurus menderita kurang gizi, normal atau gemuk, dengan mengukur Lingkar lengan kiri atas (Lila). Biasanya dilakukan pada wanita usia 15 – 45 tahun. Bila Lila < 23,5 cm, wanita tersebut menderita Kurang Energi Kronis (KEK).
40
RLPP (Rasio Lingkar Perut dan Lingkar Pinggang): Pengukuran antropometri lain yang sering digunakan adalah mengukur rasio Lingkar perut dan Lingkar Pinggang (RLPP). Pada wanita RLPP yang disarankan 1 pada laki-laki mempunyai risiko menderita penyakit jantung lebih besar dari yang RLPP nya dibawah ambang batas. 3 Hal yang menjadi faktor penentu ketepatan tindakan pengukuran, yaitu: (1) Alat, (2) Metode, dan (3) manusia- nya.
41
Kesalahan Pengukuran dalam Tindakan Medis (False) Untuk menyatakan seseorang sakit atau tidak, perlu dilakukan pengukuran terhadap besaran fisis tubuh seperti suhu badan, tekanan darah, frekuensi detak jantung dan sebagainya. Kesalahan dapat terjadi dari proses pengukuran disebabkan: faktor alat, metode maupun human error, sehingga terjadi false positif dan negatif. False Positif: Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal tidak False Negatif: Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal menderita suatu penyakit
42
Untuk menghindari : 1. Dalam pengambilan pengukuran 2. Pengulangan pengukuran 3. Penggunaan alat yang dapat dipercaya 4. Kalibrasi terhadap alat.
43
HUKUM DASAR BIOMEKANIKA HUKUM NEWTON I HK NEWTON II HUKUM NEWTON III : konsep gaya menurut Isaac Newton (1643-1727)
44
Hukum Newton I ( Kelembaman ) o Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya o Hukum Newton pertama ini dikenal sebagai hukum inersia (hukum kelembaman) * Kelembaman melawan perubahan gerak * Benda yang pejal sangat lembam, sehingga diperlukan gaya yang besar untuk mengubah geraknya Contoh : - bola bowling lebih inersia dibanding bola tennis. - tempat tidur dengan pasien lebih inersia dibanding tempat tidur tanpa pasien
45
HK NEWTON II : F=ma Jika ada sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan dimana arah percepatannya sama dengan arah gayanya Jika yang bekerja pada benda lebih dari satu gaya, maka : ΣF = m a ; Σ F = jumlah vektor gaya yang bekerja ( N ) m = massa( Kg) a = percepatan ( m/dt 2 ) Dalam komponen vektor : ΣF x = ma x ΣF y = ma y ΣF z = ma z
46
HUKUM NEWTON III : F aksi = - F reaksi ( arah berlawanan) Gaya :Internal dan Eksternal Gaya Internal : gaya berat, gaya normal gaya gesek Jika sebuah benda memberikan gaya (aksi) sebesar F pada benda lain, maka benda kedua akan memberi gaya (reaksi) yang besarnya sama pada benda pertama tetapi arahnya berlawanan
47
Dalam konsep gaya menurut Newton juga dikenal adanya gaya normal dan gaya gesek. Gaya normal adalah gaya yang arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh sedangkan gaya gesek adalah gaya yang arahnya sejajar bidang sentuh tetapi berlawanan dengan pergerakannya. Gaya gesek meliputi gaya gesek statis yaitu gaya gesek dalam keadaan diam (µ s ) dan gaya gesek kinetis yaitu gaya gesek dalam keadaan bergerak (µ k ) (µ s ) > (µ k ) atau f s = (µ s ). N > f k = (µ k ). N.
48
Gaya Pada Tubuh Gaya pada tubuh adalah gaya yang bekerja pada tubuh, misalnya : jika kita menabrak suatu objek maka kita dapat merasakan gaya dari tubuh kita sendiri. Gaya di dalam tubuh adalah gaya yang berada di dalam tubuh kita sendiri, misalnya: gaya otot yang menyebabkan mengalirnya darah dan paru-paru yang memperoleh udara
49
Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil. Terdapat 3 macam sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia yaitu : a. Sistem pengumpil klas pertama. Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot. Keterangan : W = Gaya Berat M = Gaya Otot O = Titik Tumpuan
50
b. Sistem pengumpil Klas kedua Gaya berat terletak di antara titik tumpuan dan gaya otot. Keterangan : W = Gaya Berat M = Gaya Otot O = Titik Tumpuan
51
c. Sistem pengumpil Klas ketiga Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat. Keterangan : W = Gaya Berat M = Gaya Otot O = Titik Tumpuan
52
KEUNTUNGAN MEKANIK Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat Keuntungan mekanik(KM) = M/W = l W / l M Gaya Berat ( W) O Gaya otot ( M ) l M l W
53
Analisa Gaya dan Kegunaan Klinik Gaya yang bekerja pada suatu benda atau tubuh manusia. Gaya vertikal Gaya horizontal Penggunaan klinik Gaya yang membentuk sudut
54
Gaya Vertikal Apabila seseorang berdiri di atas suatu benda, maka orang tersebut memberi gaya di atas benda tersebut, sedangkan benda tersebut akan memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan orang itu namun dengan arah yang berlawanan. Peristiwa ini merupakan hukum Newton ketiga. (aksi sama dengan reaksi).
55
Gaya horizontal Jika ada dua buah gaya (F 1 dan F 2 ) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua gaya tersebut sama, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan hasil pen. jumlahan kedua gaya tersebut. F total = F 1 + F 2 F 1 F 2 F total = F 1 + F 2
56
Jika ada dua buah gaya (F 1 dan F 2 ) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua gaya tersebut berlawanan, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan selisih dari kedua gaya tersebut F total = F 1 - F 2 Contoh beberapa penggunaan analisa gaya horisontal yang diterapkan pada penggunaan klinik baik untuk pengobatan maupun untuk terapi.
57
Analisa Gaya Untuk Penggunaan Klinik Gaya yang membentuk sudut Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau garis vertikal pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor-vektornya yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi komponen- komponen yang bertitik tangkap sama dan terletak pada satu bidang. Vx = V cos α Vy = V sin α
58
Penguraian gaya-gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor untuk mendapatkan beban sebagai pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan traksi otot.
59
BIOMEKANIKA Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
61
Pengukuran Fisika : Pengukuran kuantitas sistem SI Fisika Kedokteran : satuan Non Standar Contoh : tekanan : N/m 2 ; Dyne/cm2;Pound/inch 2 tekanan darah : mm air raksa pulse rate pulsogium ( pendulum simpel) untuk mengukur pulse rate penderita
62
Proses Pengukuran 1. Proses pengukuran pengulangan - Sejumlah pengulangan /detik/mnt/jam Mis :pengukuran pernafasan 15/mnt denyut nadi 70/mnt 2. Proses pengukuran yang tidak ulang - Dilakukan sekali terhadap individu Mis : substansi asing yang dikeluarkan ginjal, potensial aksi dari sel saraf
63
Yang perlu diperhatikan : Ketelitian ( accuracy) dan kebenaran ( precision) Ketelitian : - Menunjukkan pengukuran yang bagaimana memberikan pendekatan untuk memperoleh suatu standar Contoh : tinggi badan 1,765 m dengan ketelitian 0,003 m ( 33 mm) dibanding dengan patokan( standar ) meter - Pengukuran berkali-kali, lalu dirata-rata, dan dicari standar deviasi
64
Contoh : pengukuran tekanan systolik Dilakukan pengukuran sebanyak 25 x (n). maka tekanan rata-rata : Standar Deviasi =
65
Kebenaran: berhubungan dengan kemampuan pengembalian dari suatu pengukuran tanpa memperdulikan ketelitian dalam pengukuran Contoh : Penderita yang diukur temperaturnya dalam 10 x (36,1 ;36,0;36,2;36,1;36,4;36,3;36,0;36,3;36,4; dan 36,2 o C ), Temp tubuh normal 37 o C Hasil ini menunjukkan kebenaran dalam pengukuran dengan nilai rata-rata 36,2 o C dan variasi 0,2 o C, Apabila dibandingkan dengan termometer standar tampak ada ketidaksempurnaan dari termometer yang dipakai, selisih pembacaan 3 o C
66
Registrasi : mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran 1.Falsa Positif suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak 2. Falsa negatif suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita suatu penyakit
67
Yang Harus Dilakukan : 1.Pengambilan pengukuran 2.Pengulangan pengukuran 3.Penggunaan alat-alat yang dipercayai 4.Kaliberasi alat
68
SATUAN Satuan-Satuan dasar SI Besaran Dasar Nama Simbol Panjang meter m Massa kilogram kg Waktu sekon/detik s/dt Arus Listrik ampere A Temperatur kelvin K Jumlah zat mole mol Intensitas cahaya candela cd
69
Besaran :SKALAR DAN VEKTOR Skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai. Contoh : waktu, massa, intensitas,usaha kalor Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah Contoh : kecepatan,percepatan, gaya momentum, dll
70
Tabel Turunan Satuan International KuantitasSatuanSingkatanDimensi GayaNewtonNKg m/sec 2 TekananPascalPa ;N/m 2 Kg/ msec 2 EnergiJouleJ;NmKg m 2 /sec 2 TenagaWattW;J/secKg m 2 /sec 3 FrekuensiHertzHzsec - 1 Disintegrasi rate BecquerelBqsec - 1 Dosis absorpsi GrayGy; J/Kgm 2 /sec 2 FrekuensiHertzHzsec - 1
71
Tabel Turunan Satuan International KuantitasSatuanSingkatanDimensi GayaNewtonNKg m/sec 2 TekananPascalPa ;N/m 2 Kg/ msec 2 EnergiJouleJ;NmKg m 2 /sec 2 TenagaWattW;J/secKg m 2 /sec 3 FrekuensiHertzHzsec - 1 Disintegrasi rate BecquerelBqsec - 1 Dosis absorpsi GrayGy; J/Kgm 2 /sec 2 FrekuensiHertzHzsec - 1
72
Non SI KuantitasSatuanSingkatan GayaDyne TekananAtmosfirAtm EnergiKaloriCal TenagaKilo kalori/menitKcal/mnt WaktuMenitmin TemperaturFahrenheitF
73
Data Standar Manusia Umur30 tahun Berat badan690 N ( 154 lb) Tinggi badan172 cm Massa70 Kg Luas permukaan1,85 m 2 Temperatur tubuh37,0 o C Basal Metabolisme38 Kcal/ m 2 hr Kebutuhan O 2 260 ml/min
74
Data Standar Manusia Produksi CO 2 260 ml/mnt Volume darah5,2 lt Cardiac output5 lt / min Tekanan darah120/80 mm Hg Heart rate70 beat/min Total lung capacity6 lt Breathing rate15 / min Muscle mass30.000 g ( 43% dr massa badan
75
Berapa Jumlah Segiempat ( Bujur sangkar )
76
HUKUM DASAR BIOMEKANIKA HUKUM NEWTON I HK NEWTON II HUKUM NEWTON III :
77
Hukum Newton I ( Kelembaman ) Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadan itu oleh gaya- gaya yang berpengaruh padanya * Kelembaman melawan perubahan gerak * Benda yang pejal sangat lembam, sehingga diperlukan gaya yang besar untuk mengubah geraknya
78
HK NEWTON II : F=ma Jika yang bekerja pada benda lebih dari satu gaya, maka : ΣF = m a ; Σ F = jumlah vektor gaya yang bekerja ( N ) m = massa( Kg) a = percepatan ( m/dt 2 ) Dalam komponen vektor : ΣF x = ma x ΣF y = ma y ΣF z = ma z
79
HUKUM NEWTON III : F aksi = - F reaksi ( arah berlawanan) Gaya :Internal dan Eksternal Gaya Internal : gaya berat, gaya normal gaya gesek
80
Gaya Pada Tubuh di dalam Tubuh Gaya pada tubuh dalam keadaan statis - Tubuh dalam keadaan setimbang - Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil. Ada 3 macam sistem pengumpil: a. Klas pertama sistem pengumpil b. Klas Kedua sistem pengumpil c. Klas ketiga sistem pengumpil
81
Klas pertama sistem pengumpil Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan gaya otot Klas kedua sistem pengumpil : Gaya berat diantara titik tumpuan dan gaya otot Klas ketiga sistim pengumpil : Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
82
KEUNTUNGAN MEKANIK Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat Keuntungan mekanik(KM) = M/W = l W / l M Gaya Berat ( W) O Gaya otot ( M ) l M l W
83
Analisa Gaya dan Kegunaan Klinik Gaya vertikal Gaya horizontal Penggunaan klinik Gaya yang membentuk sudut
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.