Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Infiltrasi, embedding, dan sectioning

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Infiltrasi, embedding, dan sectioning"— Transcript presentasi:

1 Infiltrasi, embedding, dan sectioning
Eko Prasetya, M.Sc.

2 infiltrasi

3 infiltrasi Tahapan yang menentukan kualitas sayatan
Medium embedding diinfiltrasikan ke seluruh jaringan tanaman Menggunakan paraffin lembut, paraffin medium, dan terakhir paraffin keras Jika hanya memiliki satu jenis paraffin, maka tetap dipindahkan sebanyak tiga kali, tetapi menggunakan jenis paraffin yang sama Perbedaan paraffin lembut, medium dan keras terdapat pada titik leleh dari paraffin tersebut

4 Infiltrasi (lanjutan)
Selama proses pengerjaan, paraffin harus tetap cair Suhu yang digunakan dalam pencairan paraffin harus sesuai dengan titik leleh paraffin karena suhu terlalu tinggi dapat merusak jaringan Parafin yang disimpan dalam bentuk cair dalam oven lebih baik daripada paraffin yang dicairkan Jaringan tidak boleh terendam dalam paraffin lebih dari 20 menit

5 embedding

6 Embedding Setelah diinfiltrasi, jaringan siap ditanam dalam cetakan paraffin untuk membuat blok paraffin. Tahapan ini terkadang disebut juga dengan blocking (membuat blok) Ukuran cetakan yang digunakan harus disesuaikan dengan ukuran jaringan yang akan di embedding

7 Cetakan parafin Cetakan dengan dua buah logam berbentuk L
Cetakan logam yang dapat dirangkai mirip sarang lebah Cetakan yang terbuat dari gelas Cetakan dari bahan kertas yang dapat dibentuk (dilipat) sesuai dengan ukuran yang diinginkan cetakan plastic Cetakan Es

8 Peralatan untuk membuat blok parafin
Cawan petri Gelas arloji Jarum pentul Lampu spritus Pinset halus

9 Tahapan pembuatan blok parafin
Pertama, mengisi cetakan hingga penuh dengan paraffin yang telah dicairkan Kedua, memasukkan jaringan yang telah diinfiltrasi ke dalam cetakan hingga jaringan tertanam Ketiga, keluarkan gelembung udara yang terperangkap dalam paraffin menggunakan jarum yang telah dipanaskan Keempat, biarkan blok mengeras secara perlahan dan untuk mempercepat letakkan dalam ruangan bersuhu dingin Blok telah siap untuk digunakan

10 sectioning

11 Sectioning (Penyayatan)
Untuk mengamati jaringan pada mikroskop perlu dilakukan penyayatan (sectioning) setipis mungkin dan ditempelkan pada permukaan slide Tujuan utamanya adalah menghaslkan irisan setipis mungkin tanpa merusak struktur umum jaringan tersebut. Peralatan yang digunakan dalam penyayatan adalah mikrotom.

12 Sectioning (lanjutan)
Setiap tahapan pengerjaan preparat histologi mempengaruhi proses penyayatan sehingga setiap proses harus dijalankan dengan benar Peralatan, keterampilan dan factor lingkungan kerja juga ikut mempengarui keberhasilan proses penyayatan

13 Kelebihan dan kekurangan metode paraffin (keuntungan)
Sesuai untuk memproduksi slide besar-besaran di laboratorium Baik digunakan untuk sayatan serial dan rekontruksu struktur mikroskopis Memiliki ketebalan sayatan yang konstan pada ketebalan yang telah diatur Memiliki presisi dan akurasi yang tinggi

14 Kelebihan dan kekurangan metode paraffin (kekurangan 1)
Merupakan metode yang cukup lambat pengerjaannya Mengharuskan menggunakan pemanasan sehingga potensi jaringan rusak sangat tinggi Jaringan lemak dan kelenjar tertentu serta berbagai inklusi sel menjadi terlalu rapuh jika diproses dengan metode ini Jaringan padat seperti kartilago, tendon dan saraf sulit untuk diinfiltrasi menggunakan paraffin Pada jaringan longgar atau kelenjar memiliki ruangan dimana udara terperangkap sehingga sulit untuk melakukan infiltrasi

15 Kelebihan dan kekurangan metode paraffin (kekurangan 2)
Gerakan kecil pada tahapan sectioning dapat merusak sayatan Penyayatan membutuhkan tempat khusus dengan temperature udara dan kelembaban yang terkontrol dengan baik dengan aliran udara diperkecil

16 Penempelan (affixing)

17 Penempelan (affixing)
Hasil sayatan blok pada tahapan sectioning kemudian ditempelkan pada permukaan slide Penempelan membutuhkan reagen tertentu akar dapat merekat erat dan tidak lepas selama proses pewarnaan Reagen yang umum digunakan: Albumin mayer (merupakan campuran antara albumin dan gliserol) Lem pabrikan (merupakan reagen yang lebih praktis)

18 Tahapan affixing Membersihkan slide
Merendam dengan alcohol 70%, asam nitrit, dan dibilas dengan alcohol lalu dikeringkan Slide bekas dapat direndam dengan xilol kemudian direbus dengan air yang berisi kepingan sabun, lalu dibilas dengan akuades sebelum dikeringkan Untuk melepas cover glass dari object glass dapat menggunakan pemanasan lalu menggesernya sedikit demi sedikit menggunakan scalpel.

19 Tahapan affixing (lanjutan)
Penempelan sayatan paraffin Melapisi slide dengan albumin mayer Meletakkan slide diatas meja lalu permukaannya ditutup dengan air Hasil sayatan dipotong lalau dipindahkan ke atas permukaan air diatas slide menggunakan scalpel atau kuas yang telah dibasahi Slide diletakkan pada hotplate dan biarkan pita sayatan mengembang dan merata Buang kelebihan air lalu keringkan hingga seluruh molekul air menguap.

20 Hal yang perlu diperhatikan selama prose penempelan
Gunakan slide bersih Lapisi slide dengan albumin mayer setipis mungkin Jangan menyentuk permukaan slide yang telah dilapisi ambumin mayer Buang seluruh albumin pada permukaan slide yang tidak ditempat dengan tissue Permukaan pita sayatan yang mengkilap menghadap permukaan slide Jaga agar paraffin jangan sampai mencair Slide yang telah ditempeli dapat disimpan dalam oven hangat minimal tiga hari


Download ppt "Infiltrasi, embedding, dan sectioning"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google