Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERCEPTION & DECISION MAKING

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERCEPTION & DECISION MAKING"— Transcript presentasi:

1 PERCEPTION & DECISION MAKING

2 Menurut Stephen P. Robbins (1998), persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan terhadap kesan-kesan sensori untuk memberi arti pada lingkungannya.

3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Persepsi
Faktor-Faktor dalam diri si Pengarti Sikap - Sikap Harapan Minat – Minat Motif – Motif Pengalaman Faktor-Faktor dalam Situasi Waktu Keadaan Kerja Keadaan Sosial PERSEPSI Faktor-Faktor dalam diri si Target Sesuatu yang Baru Gerakan Suara Ukuran Latar Belakang Kedekatan Kemiripan

4

5

6 Menjaga Pohon agar tidak rubuh? Atau Berpegangan pada Pohon?

7 Mana Yang Lebih Panjang?

8 Individu menilai orang lain menurut persepsi pribadi mereka
KENAPA PERSEPSI PENTING Keputusan-keputusan dan kualitas penetapan akhir individual dalam suatu organisasi. Sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi. Perilaku Individu didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri Individu menilai orang lain menurut persepsi pribadi mereka

9 Proses Terjadinya Persepsi
Pengamatan/ Pandangan/ Pikiran/ Konsep STIMULUS PENGINDRAAN TRANSFORMASI Umpan Balik

10 Persepsi Seseorang : Membuat Penilaian Tentang Individu
Teori Atribusi/Attribution/Hubungan : Ketika Individu – Individu mengamati perilaku orang lain, mereka menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh: - Faktor Internal : Perilaku yang berada di bawah kendali orang itu. - Faktor Eksternal : Perilaku yang disebabkan oleh factor – factor dari luar. Penentuan factor tersebut tergantung pada 3 factor, yaitu kekhusuan, consensus, dan konsistensi.

11 Teori Hubungan

12 Kesalahan/Bias Teori Hubungan di ORGANISASI
Kesalahan Hubungan yang Fundamental (Fundamental attribution error) - Tingginya kecenderungan untuk merendahkan factor eksternal dan meninggikan factor internal (pribadi) dalam menilai orang lain. Bias Pemikiran diri Sendiri (Self – serving bias) Ex : - Keberhasilan diri  Faktor Internal - Kegagalan diri  Faktor eksternal ataupun sebaliknya.

13 Jalan Pintas yang sering digunakan dalam menilai orang lain
Persepsi Selektif : Menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman dan sikap seseorang. Contoh : Manajer yang mengkritisi keadaan perusahaan sesuai dengan bidangnya saja. Efek Halo : Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan karakteristik (pandangan awal) saja. Efek Kontras : Evaluasi tentang karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan – perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik – karakteristik yang sama. Contoh : Seorang pelamar cenderung menerima evaluasi yang lebih baik bila didahului pelamar yang lebih buruk.

14 Jalan Pintas yang sering digunakan dalam menilai orang lain
Proyeksi : Menghubungkan karakteristik diri sendiri dengan individu lain. Contoh: Anda adalah orang yang jujur dan bias dipercaya, jadi anda menganggap orang lain juga jujur dan dapat dipercaya. Pembentukan Stereotip : Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana ia tergabung.

15 Specific Applications of shortcut in Organization
1.      Employment interview Hanya beberapa orang yang langsung diberi pekerjaan tanpa melalui interview. Tetapi seringkali proses interview membuat persepsi terhadap penilaian menjadi tidak akurat karena yang dilihat hanyalah kesan awal. 2.      Performance expectations Orang-orang berusaha untuk mensahkan persepsi mereka tentang kenyataan bahkan ketika persepsi tersebut salah. Self fullfilling prophecy atau pygmalion effect, telah berkembang untuk mendeskripsikan kenyataan bahwa perilaku seorang individu ditentukan oleh harapan individu lain.

16 Specific Applications of shortcut in Organization
3.      Ethnic profiling / pembentukan profil etnis Pembentukan stereotype dimana satu kelompok individu dipilih, biasanya berdasarkan ras atau etnis untuk penyelidikan intensif, inspeksi ketat atau investigasi. 4.      Performance evaluations Sebuah penilaian dari kinerja seorang karyawan bisa penilaian obyektif.Misalnya, sebuah restoran dalam sehari laku berapa banyak, banyak pekerjaan-pekerjaan evaluasi dalam bentuk obyektif karena ukuran obyektif lebih rendah untuk di implementasikan serta memberi manajer keleluasaan yang lebih besar, dan banyak pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dengan ukuran-ukuran obyektif.

17

18 “In Live There is Unlimited number of choices, but among them you can only choose one. Choosing only one is difficult for everyone” .

19 Hubungan Antara Keputusan Individu dan Persepsi
Bagaimana individu di organisasi membuat berbagai keputusan dan kualitas dari pilihan-pilihan akhir mereka sangat dipengaruhi oleh persepsi-persepsi mereka. Pembuatan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah. Artinya, ada ketidaksesuaian antara perkara saat ini dengan keadaan yang diinginkan yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat beberapa tindakan alternative.

20 Decision Making Ke arah Mana?

21 Bagaimana seharusnya keputusan dibuat?
Pembuat keputusan yang baik adalah yang rasional. Artinya, Pembuat keputusan tersebut membuat pilihan – pilihan yang konsisten dan memaksimalkan batasan – batasan tertentu. Pengambilan keputusan mengikuti langkah-langkah model pembuatan keputusan yang rasioanal (retional decision making model).

22 Rational decision making model Tetapkan Masalah
Identifikasi kriteria keputusan Alokasikan bobot pada kriteria Membuat berbagai alternatif Mengevaluasi alternative Memilih alternative terbaik Rational decision making model

23 Gaya Pengambilan Keputusan
Gaya Direktif cenderung lebih efisien dan logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Berfokus pada fakta dan bekera cepat. Ciri-ciri: toleransi rendah pada ambiguitas, berorientasi pada tugas dan masalah teknis, berorientasi pada tindakan, ingin mengontrol, kepemimpinan otoraktis. Gaya Analitik Cenderung menganalisis sesuatu, dan memerlukan waktu lama untuk mengambil keputusan Ciri-ciri : Toleransi tinggi terhadap ambiguitas, orientasi pada tugas dan masalah teknis, evaluasi lebih banyak alternatif, kepemimpinan otoraktis.

24 Gaya Pengambilan Keputusan
Gaya Konseptual Ciri-ciri : Toleransi ambiguitas tinggi, peduli pada lingkungan sosial, Pembuat keputusan suka mempertimbangkan pilihan dan kemungkinan dimasa datang, membahas sesuatu dengan banyak orang, menggunakan intuisi, berani mengambil resiko. Gaya Perilaku Ciri-ciri : Toleransi ambiguitas rendah, peduli lingkungan sosial, cenderung bekerja baik dengan orang laing, menerima saran, sportif dan bersahabat menghindari konflik, sulit mengatakan “tidak”.

25 Matriks Gaya Kepemimpinan
Tinggi Analitik Konseptual Toleransi Ambiguitas Direktif Perilaku Rendah Perhatian Pada Tugas dan Teknis Perhatian Pada Orang dan Sosial Orientasi Nilai

26 Meningkatkan Kreativitas dalam pembuatan keputusan
Kreativitas : Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang baru dan bermanfaat Kreativitas memungkinkan pembuat keputusan untuk menilai memahami masalah dengan lebih mendalam Penelitian menunjukan bahwa sebagian besar individu memiliki potensi menjadi kreatif - Berada pada suasana hati yang baik - berkumpul dengan individu kreatif - Model kreativitas komponen

27

28 Bagaimana Sebenarnya Keputusan Organisasi dibuat
Rasionalitas yang dibatasi (Bounded Rationality) Penyederhanaan masalah Bias & Kesalahan umum - Overconfidence Bias - Anchoring bias - Confirmation bias - Availability bias - Escalation of commitment - Randomness Error - Risk Aversion (Menghindari resiko) - Hindsight Bias (Memandang ke masa lampau)

29 Bagaimana Sebenarnya Keputusan Organisasi dibuat
INTUISI : Pengambilan Keputusan dengan pertimbangan tidak rasional Perbedaan Individual & Kultural, Contoh : Kepribadian, gender, umur, mental, suku, ras, agama. Batasan Organisasional

30 Beberapa Cara Mengurangi BIAS dan Kesalahan
Fokus pada Tujuan Mencari Informasi yang melemahkan keyakinan anda Jangan mengartikan peristiwa yang tidak sengaa (kebetulan) Perbanyak Pilihan

31 ETIKA DALAM KEPUTUSAN Kriteria Keputusan Etis
Utilitarian Memberikan jumlah yang terbesar untuk jumlah yang terbesar Menekankan pada Hak Melindungi dan menghormati hak dasar individu Menekankan Pada Keadilan Memberlakukan dan memperkuat aturan – aturan secara adil dan tidak memihak.

32 THANK YOU


Download ppt "PERCEPTION & DECISION MAKING"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google