Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ETIKA BISNIS USM-INDONESIA. NILAI Spranger  adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ETIKA BISNIS USM-INDONESIA. NILAI Spranger  adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan."— Transcript presentasi:

1 ETIKA BISNIS USM-INDONESIA

2 NILAI Spranger  adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Kluckhohn  adalah sebuah konsepsi dari apa yang diinginkan dan mempengaruhi seseorang dalam menentukan tindakan terhadap cara dan juga tujuan yang ingin dicapai. nilai yang dominan pada masyarakat tradisional adalah nilai agama, nilai solidaritas, dan nilai seni. Nilai yang dominan pada masyarakat modern ialah nilai keilmuan, nilai kuasa dan nilai ekonomi.

3 John J. Macionis:  adalah segala aturan dan harapan masyarakat yang memandu segala perilaku angota masyarakat. Soerjono Soekanto  adalah sebuah perangkat dimana hal itu dibuat agar hubungan didalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan. Isworo Hadi Wiyono  adalah suatu bentuk peraturan atau petunjuk hidup yang memberikan acuan-acuan perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perbuatan mana yang harus dihindari. A. Ridwan Halim  adalah segala peraturan baik tertulis maupun tidak yang pada intinya merupakan suatu peaturan yang berlaku sebagai acuan atau pedoman yang harus ditaati oleh setiap individu dalam masyarakat. NORMA

4 MORAL Immanuel Kant  hal kenyakinan serta sikap batin dan bukan hanya hal sekedar penyesuaian dengan beberapa aturan dari luar, entah itu aturan berupa hukum negara, hukum agama atau hukum adat-istiadat. W.Poespoprojo adalah kualitas perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Maria Assumpta  adalah aturan aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.

5 Aristoteles: 1. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. 2. Manner and custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terikat dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia. Drs. O.P. Simorangkir  pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku manusia. James J. Spillane SJ  mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain. Prof. DR. Franz Magnis Suseno  Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia. Pengertian Etika Menurut Para Ahli

6 3 Aspek Pokok Bisnis 1. Sudut Pandang Ekonomis  kegiatn tukar-menukar, jual-beli, memproduksi- memasarkan, bekerja-mempekerjakan, dan interaksi lainnya dengan tujuan memperoleh keuntungan. 2. Sudut Pandang Moral  Etis tidaknya suatu tindakan sesuai tatanan moral yang berlaku 3. Sudut Pandang Hukum  sudut pandang normatif dan menetapkan apa yang bisa dilakukan dan apa yang di larang.

7 Tolok Ukur sudut pandang diatas A.Hati Nurani  Prof.K.Bertens, hati nurani adalah “instansi” atau bagian dalam diri sesorang yang menilai perbuatan manusia baik dan buruknya. B.Kaidah Emas  Mulyana & Rakhmat, kaidah emas yaitu memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh mereka C.Penilaian Umum  penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitati

8 Apa Itu Etika Bisnis Hill dan Jones  merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar, guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Steade  standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis. Bertens  merupakan nilai dan norma moral yang menjadi acuan bagi manusia secara individu maupun kelompok dalam mengatur segala tingkah lakunya.

9 1.Makro  Etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dan sistem ekonomi sebagai keseluruhan. Cth: Aspek etis kapitalisme dan globalisme, masalah keadilan pembangunan, dsb. (Inggris dan Irlandia) 2.Meso  menyelidiki masalah-masalah etis di bidang organisasi. Cth. Perusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi, dll. (Jepang dan Korea selatan) 3.Mikro  fokus pada individu dalam hubungan dengan bisnis. Cth. Produsen-konsumen, karyawan-pemilik modal, Bawahan-manajer, pemasok-investor, dll. (Amerika dan Kanada) Tingkatan Etika Bisnis :

10 Perkembangan Etika Bisnis 1.Situasi Dahulu  Konsep 2.Masa Peralihan (1960)  diajarkan di universitas 3.Lahir di Amerika (1970)  penerapan di Amerika 4.Meluas Ke Eropa (1980)  menyebar ke Eropa 5.Global  semua negara mulai menerapkan

11 Faktor Sejarah dan Budaya dalam Etika 1.Kebudayaan Yunani Kuno 2.Agama Kristen 3.Agama Islam 4.Kebudayaan Jawa 5.Sikap Modern

12 Kritik Terhadap Etika Bisnis 1.Etika Bisnis Mendiskriminasi 2.Etika Bisnis Kontradiktif 3.Etika Bisnis Tidak Praktis

13 Etika dibedakan menjadi 2 jenis : 1. Etika sebagai Praktis a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan. b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral. 2. Etika sebagai Refleksi a. Pemikiran moral yang berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya. c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.

14 Hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis: 1. Pengendalian diri; 2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility); 3. Mempertahankan jati diri dan tidak; 4. Menciptakan persaingan yg sehat; 5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”; 6. Menghindari sifat Koneksi, Kolusi, dan Komisi; 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar; 8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah; 9. Konsekuen &konsisten dgn aturan main yg telah disepakati; 10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati; 11. Perlunya etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif berupa peraturan perundang-undangan.

15 Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam Etika bisnis yaitu: 1. Sistematik  pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi. 2. Korporasi  pertanyaan dalam Permasalahan korporasi perusahaan. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan. 3. Individu  pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

16 TERIMAKASIH.


Download ppt "ETIKA BISNIS USM-INDONESIA. NILAI Spranger  adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google