Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdi Pranoto Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PENENTUAN OUTPUT AGREGAT DAN TINGKAT UPAH
Pertemuan 9
2
Agenda Penawaran Tenaga Kerja dan Input
Penentuan Output dan Penawaran Agregat Keseimbangan Agregat
3
Penawaran Tenaga Kerja dan Input
Tenaga kerja telah mengubah berbagai input menjadi output Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang terpenting dan menentukan Tenaga kerja sebagai input utama dalam berproduksi
4
SL W (a) L W SL (b) L full-employment L
5
Panel (a) menunjukkan keseluruhan proses penawaran tenaga kerja dalam suatu perekonomian.
Panel (b) menunjukkan jumlah maksimum tenaga kerja yang tersedia untuk melakukan kegiatan produksi dalam suatu perekonomian.
6
Panel (b) merupakan kasus khusus di mana semua orang sudah bekerja, apa pun jenis pekerjaannya.
Dalam analisis selanjutnya, kondisi yang akan dipakai adalah situasi yang direpresentasikan dalam panel (b) Dalam Islam, kerja adalah salah satu prinsip: bahwa setiap orang Islam diperintahkan untuk bekerja
7
Meskipun jumlah input yang ada sama, namun bisa menghasilkan output yang berbeda pada satu titik pilihan (kombinasi) dengan yang lainnya. Tingkat eksplorasi terhadap efisiensi oleh agen produksi Pada tingkat efisiensi maksimum, input yang ada mampu menghasilkan tambahan output yang terbesar.
8
Penentuan Output dan Penawaran Agregat
Pertimbangan agen ekonomi dalam menentukan output serta jumlahnya : 1. Banyaknya mashlahah yang ingin dipunyai 2. Ketersediaan input yang akan dipakai untuk berproduksi
9
FUNGSI PRODUKSI…..1 menyatakan hubungan antara kuantitas faktor input (seperti jumlah tenaga kerja yang digunakan) dan kuantitas maksimum dari output yang dapat diproduksi dengan menggunakan input tersebut Y = F (N, …) Y = Output Riel N = Input tenaga kerja
10
FUNGSI PRODUKSI…..2 Y = F (N, …) N No ∆N ∆Y Yo
11
FUNGSI PRODUKSI DAN PRODUK MARGINAL TENAGA KERJA (MPN)
Gambar sebelumnya memperlihatkan adanya diminishing return . Kenaikan tenaga kerja berturut- turut akan menghasilkan output tambahan yang semakin berkurang . Produk marginal tenaga kerja diperlihatkan oleh kemiringan fungsi produksi.. ∆Y/ ∆N, yaitu kenaikan output akibat kenaikan per unit tenaga kerja.
12
PERMINTAAN TENAGA KERJA…1
Perusahaan akan menggunakan tenaga kerja tambahan selama produk marginal tenaga kerja (marginal product of labor/MPN) melebihi biaya tenaga kerja tambahan Biaya tenaga kerja tambahan ditentukan oleh tingkat upah riel Tingkat upah riel yaitu upah nominal dibagi dengan tingkat harga
13
PERMINTAAN TENAGA KERJA…2
Upah riel (W/P) (W/P)o N0 N1 N2 MPN
14
PERMINTAAN TENAGA KERJA…3
MPN adalah fungsi yang menurun terhadap besarnya kesempatan kerja karena adanya diminshing returns. Pada tingkat upah riel (W/p)o tertentu, pilihan kesempatan kerja yang optimal adalah No Pada N1 produk marginal tenaga kerja lebih kecil daripada upah riel, sehingga perusahaan akan menghemat dengan mengurangi kesempatan kerja
15
PERMINTAAN TENAGA KERJA…4
Pada N2 produk marginal melebihi upah riel, sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan mengangkat pekerja tambahan Posisi kesempatan kerja optimal dari perusahaan diwujudkan pada bentuk persamaan berikut : MPN = W/P
16
KESEIMBANGAN PASAR TENAGA KERJA..1
Kesemppatan keja NS MPN N1 N* (W/P) E (W/P)1 (W/P)O
17
KESEIMBANGAN PASAR TENAGA KERJA..2
Kurva penawaran tenaga kerja adalah NS Kurva permintaan tenaga kerja (MPN) Equilibrium pasar tenaga kerja dicapai pada tingkat upah riel (w/p)o. Pada tingkat upah riel yang lebih rendah terdapat kelebihan permintaan akan tenaga kerja Pada tingkat upah riel yang lebih tinggi terdapat kelebihan penawaran atau pengangguran
18
WAGES AND UNEMPLOYMENT…1
W = P* F (u , z) (- , + ) W = Nominal Wages u = Unemployment rate z = a catchall variable P* = Expected price level
19
WAGES AND UNEMPLOYMENT…1
L = E + U L = Labor force E = Employment U= Unemployment u = U/L u = Unemployment rate
20
Pandangan Islam tentang Tenaga Kerja
20 Menurut Imam Syaibani : “Kerja merupakan usaha untuk mendapatkan uang atau harga dengan cara halal. Dalam Islam kerja sebagai unsur produksi didasari konsep istikhlaf, dimana manusia bertanggung jawab untuk menginvestasikan dan mengembangkan harta yang diamanatkan Allah untuk menutupi kebutuhan manusia. 8/6/2019
21
Kontrak Tenaga Kerja (Ijarah) dalam Persfektif Islam
21 Ijarah adalah pemilikan jasa dari seorang ajir (orang yang dikontrak tenaganya) oleh musta'jir (orang yang mengontrak tenaga), serta pemilikan harta dari pihak musta'jor oleh seorang ajir. Atau dengan kata lain, ijarah merupakan transaksi terhadap jasa tertentu dengan disertai kompensasi. Transaksi ijarah sah jika jasa yang dikontrak adalah jasa yang mubah. Kontrak tenaga kerja Ijarah tidak boleh untuk jasa yang diharamkan 8/6/2019
22
Hal-hal yang berkaitan dengan kesepakatan kerja…1
22 Ketentuan kerja, ijarah adalah memanfaatkan jasa seseorang yang dikontrak untuk dimanfaatkan tenaganya. Oleh karena itu, dalam kontrak kerja harus ditentukan bentuk kerja, waktu, upah serta tenaganya. Jenis pekerjaan harus dijelaskan, sehingga tidak kabur, karena transaksi ijarah yang masih kabur hukumnya adalag fasid (rusak). Bentuk kerja, harus merupakan pekerjaan yang halal. Didalam ijarah harus tertulis jenis dan bentuk pekerjaan yang harus dilakukan oleh ajir 8/6/2019
23
Hal-hal yang berkaitan dengan kesepakatan kerja..2
23 Waktu kerja, dalam transaksi ijarah harus disebutkan jangka waktu berlakuknya perjanjian pekerjaan yang dibatasi oleh jangka waktu berlakuknya perjanjian atau selesainya pekerjaan tertentu. Selain itu, harus ada juga perjanjian waktu bekerja bagi ajir Gaji kerja, diisyaratkan juga honor transaksi ijarah tersebut jelas, dengan bukti dan ciri yang bisa menghilangkan ketidakjelasan. Kompensasi transaksi ijarah boleh tunai, dan boleh juga tidak dengan syarat harus jelas. 8/6/2019
24
Upah dalam Prinsip Ekonomi Islam…………………….1
24 Pengertian Q.S. At Taubah : 105 Upah disebut juga dengan ujrah dalam Islam. Upah adalah bentuk kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja “Dan Katakanlah : Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberikanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” 8/6/2019
25
Upah dalam Prinsip Ekonomi Islam……………….2
25 Q.S. An Nahl : 97 Sintesis “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Jadi dalam Islam, jika seseorang mengerjakan pekerjaan dengan niat karena Allah (amal shaleh) maka ia akan mendapatkan balasan baik didunia (berupa upah) maupun diakhirat (berupa pahala), yang berlipat ganda. Dari dua ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa upah dalam konsep Islam memiliki dua aspek, yaitu dunia dan akhirat. 8/6/2019
26
Proses Penentuan Upah 26 HR. Ibnu Majah dan Imam Thabrani Proses penentuan upah yang Islami berasal dari dua faktor, obyektif dan Subyektif. Obyektif adalah upah ditentukan melalui pertimbangan tingkat upah di pasar tenaga kerja, sedangkan subyektif adalah upah ditentukan melalui pertimbangan- pertimbangan sosial. Maksud dari pertimbangan- pertimbangan sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan dari tenaga kerja tersebut. Selama ini ekonomi konvensional berpendapat bahwa upah ditentukan melalui pertimbangan tingkat upah dipasar tenaga kerja. Namun ada sisi kemanusiaan yang harus diperhatikan pula. Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda:”Berikanlah upah orang sebelum kering keringatnya Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Abi Said ”Bahwa Nabi SAW melarang mengontrak seorang ajir hingga upahnya menjadi jelas bagi ajir tersebut”. 8/6/2019
27
PENGGOLONGAN UPAH 27 Upah yang telah disebutkan (ajrul musamma) Upah yang sepadan (ajrul mistli), upah yang telah disebutkan pada awal transaksi, syaratnya adalah ketika disebutkan harus diterima oleh kedua belah pihak. upah yang sepadan dengan kerjanya serta sepadan dengan kondisi pekerjannya. Maksudnya adalah harta yang dituntut sebagai kompensasi dalam suatu transaksi yang sejenis pada umumnya. 8/6/2019
28
pandangan Yusuf Qardhawi
28 Sesungguhnya seorang pekerja hanya berhak atas upahnya jika ia telah menunaikan pekerjaannya dengan semestinya dan sesuai dengan kesepakatan, karena umat Islam terikat dengan syarat-syarat antar mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Namun, jika ia membolos bekerja tanpa alasan yang benar atau sengaja menunaikannya dengan tidak semestinya, maka sepatutnya hal itu diperhitungkan atasnya (dipotong upahnya), karena setiap hak diiringi kewajiban. Selama ia mendapatkan upah secara penuh, maka kewajibannya juga harus dipenuhi. Sepatutnya hal ini dijelaskan secara detail dalam “peraturan kerja” yang menjelaskan masing-masing hak dan kewajiban kedua belah pihak. 8/6/2019
29
Keseimbangan Agregat Output yang dihasilkan membentuk penawaran agregat Penawaran agregat bisa digunakan untuk mengetahui pasar barang (output)
30
Pasar Barang Dan Kurva IS Dalam Persfektif Islam
Pada system ekonomi Islam bunga tidak diberlakukan, sehingga keseimbangan di pasar barang pada ekonomi Islam ini sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang pada system ekonomi konvensional. Hal ini karena system bunga dihapuskan dan diganti dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (r).
31
Lanjutan…1 Secara matematis, hubungan fungsional antara pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dan pendapatan (Y) dapat dinyatakan sebagai berikut : C = f ( Y) dengan C = C1 + C2 Dimana : C1 = pendapatan muzakki ; C2 = pendapatan mustahiq
32
Lanjutan…2 Investasi perusahaan dalam ekonomi Islam tergantung dari tingkat keuntungan yang diharapkan dan biaya asset yang kurang produktif. Dalam analisis keseimbangan sektor riil, kondisi keseimbangan perekonomian dapat digambarkan kedalam sebuah kurva yang disebutkan kurva IS.
33
Kurva IS dalam perspektif islam
Dalam teori IS-LM, kurva IS berslope negatif (kurva dari kiri atas ke kanan bawah) artinya tingkat bunga berbanding terbalik dengan pendapatan nasional Dengan kata lain, kenaikan tingkat bunga akan direspon secara negatif dengan menurunnya pendapatan nasional.
34
Lanjutan…1 Sebaliknya bentuk kurva IS Islam berslope positif (kurva dari kiri bawah ke kanan atas) artinya tingkat expected rate of profit berbanding lurus dengan pendapatan nasional. Peningkatan expected rate of profit akan mendorong peningkatan pendapatan nasional.
35
Pasar Uang dan Kurva LM dalam persfektif Islam
Menurut Metwally ada dua motif utama seorang muslim dalam memegang uang, yaitu: 1. motivasi transaksi 2. Motivasi berjaga-jaga Permintaan uang untuk tujuan spekulasi sebagaimana yang dikemukan Keynes tidak akan ada dalam suatu sistem perekonomian islam
36
Lanjutan…1 Permintaan uang dalam ekonomi islam menurut Mettwaly juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Besarnya persediaan uang tunai akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan frekuensi pengeluaran.
37
Lanjutan…2 Permintaan uang seorang muslim dipengaruhi oleh pendapatannya, Fahim Khan membuat hubungan secara sistematis yaitu : L = bY Selain dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya, permintaan uang dalam sistem ekonomi islam juga tergantung kepada ekspektasi return dari financial asset.
38
Lanjutan…3 Ekspektasi yang tinggi dari financial asset menyebabkan uang menjadi kurang bermanfaat jika uang hanya dipegang dan tidak diinvestasikan. Fahim Khan menambahkan bahwa dalam Islam terdapat suatu institusi pengendali dari permintaan uang yang speculative yaitu zakat.
39
Lanjutan…4 Rumus dari keseimbangan di pasar uang dalam perspektif islam adalah : M=L M= L1(Y)+ L2 (r) = L1 (Y) atau M = bY (fahim khan) Pasar uang dibangun berdasarkan asumsi jumlah uang beredar dan tingkat harga yang tetap, sehingga jumlah uang rill yang beredar pun tetap.
40
Kurva LM islami Kurva LM islami akan berbeda dengan kurva LM konvensional karena tidak adanya konsep bunga dan motif spekulasi dalam islam Uang yang beredar hanya terpakai untuk motif transaksi dan berjaga-jaga Dengan ketentuan seperti ini maka kurva LM akan tegak lurus sejajar dengan sumbu vertikal
41
Keseimbangan IS-LM Perspektif Islam
Model IS-LM secara utuh kurang relevan menjelaskan keseimbangan pasarbarang dan pasar uang dalam Islam, karena sebagian variabel dalam model IS-LM mempunyai perbedaan yang mendasar dengan variabel ekonomi Islam
42
Belanja Pemerintah dan Permintaan Agregat
Pengeluaran (b) The Shift in Aggregate Demand Agregat AE 1 AD3 AE 0 Aggregate demand, AD1 PDB Riil , PDB Riil Copyright © South-Wester
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.