Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 -10.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 -10."— Transcript presentasi:

1 PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 -10

2 Agenda 1 Menggunakan prinsip pengakuan pendapatan
2 Memahami isu akuntansi untuk pengakuan pendapatan pada saat penjualan Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

3 Pengakuan Pendapatan Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal Prinsip pengakuan pendapatan: Ketika mungkin (probable) bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke entitas. Ketika manfaat dapat diukur dengan andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

4 Pengakuan Pendapatan Klasifikasi Pengakuan Pendapatan Berdasarkan Sifat Transaksi Tipe transaksi Perizinan penggunaan aset Penjualan aset selain dari persediaan Penjualan dari persediaan Pemberian jasa Deskripsi pendapatan Pendapatan dari bunga, sewa, dan royalti Keuntungan atau kerugian pelepasan aset Pendapatan dari penjualan Pendapatan dari jasa Waktu pengakuan pendapatan Tanggal penjualan (pengiriman) Jasa telah dilakukan dan dapat ditagih Seiring waktu atau saat aset digunakan Tanggal penjualan atau pertukaran Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

5 Pengakuan Pendapatan Pengakuan lebih awal dapat digunakan jika terdapat keyakinan tinggi mengenai jumlah yang dapat diterima. Pengakuan dapat ditunda jika Tingkat ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan atau biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, atau Penjualan tidak merepresentasikan penyelesaian substansial dari proses pendapatan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

6 Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan
Pendapatan harus diukur pada nilai wajar atas imbalan yang diterima atau dapat diterima dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas. jika pembayaran ditangguhkan, maka nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

7 Pengakuan Pendapatan PT A memiliki kesepakatan dengan PT B untuk memberikan diskon 2% jika PT B pembelian selama 1 periode melebihi Rp 200 juta. Tanggal 1 April periode tersebut, PT B melakukan pembelian sebanyak 100 juta, dan berdasarkan riwayat 2 periode sebelumnya, PT B selalu melakukan pembelian lebih dari 200 juta selama periode April – Desember. Berdasarkan kasus di atas, PT A harus mengurangi pendapatannya sebesar 2% x 100jt = 2 juta, dan melakukan pencatatan sbb: 1 April Piutang juta Kas juta Jika PT B ternyata gagal memenuhi batas minimum diskon selama periode tersebut, maka PT mencatat jurnal sbb: 31 Des Piutang 2 juta Penghapusan diskon 2 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

8 Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan
Ketika transaksi penjualan melibatkan transaksi pembiayaan (financing arrangement), maka nilai wajar ditentukan dengan mendiskonto pembayaran dengan suku bunga tersirat. Suku bunga tersirat dapat ditentukan dari Suku bunga yang berlaku untuk instrumen sejenis dari penerbit yang memiliki peringkat kredit sepadan, atau Suku bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen menjadi harga penjualan barang atau jasa saat transaksi. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

9 Pengakuan Pendapatan Tanggal 1 Juli, PT A menjual kain kepada PT B senilai Rp 90 juta dengan bayaran berupa wesel tanpa bunga jatuh tempo 4 tahun dengan nilai nominal Rp Nilai persediaan kain menurut catatan PT A adalah Rp 59 juta Berdasarkan kasus di atas, PT A harus mengakui pendapatan atas penjualan kain sebesar Rp 90 juta 1 Juli Wesel tagih 90 juta Penjualan 90 juta PT A kemudian mengestimasi dan menentukan suku bunga wesel sebesar 12%. PT A kemudian mencatat penerimaan bunga wesel sbb: 31 Des Wesel tagih juta Pendapatan bunga juta (12% x x Rp 90 juta) Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

10 Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan
Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Jika barang dijual dan jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, maka pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

11 Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan penjualan
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi: (a) entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; (b) entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; (c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; (d) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada entitas tersebut; dan (e) biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

12 Pengakuan Pendapatan Penjualan Tagih dan Tahan (Bill and Hold)
Pengiriman ditunda atas permintaan pembeli tetapi pembeli memperoleh hak milik atas barang dan menerima tagihan. Pendapatan diakui pada saat pembeli memperoleh hak milik, apabila: (a) kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan; (b) barang yang berada di tangan penjual, dapat diidentifikasi dan siap untuk dikirim ke pembeli pada saat penjualan diakui; (c) pembeli secara khusus mengakui adanya instruksi penangguhan pengiriman; dan (d) syarat-syarat pembayaran lazim tetap berlaku. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

13 Pengakuan Pendapatan Instalasi dan Inspeksi
Pendapatan biasanya diakui pada saat pembeli menerima pengiriman, serta instalasi dan inspeksi telah diselesaikan. Namun, pendapatan diakui segera setelah pembeli menerima pengiriman ketika: (i) proses instalasi sederhana; atau (ii) pemeriksaan dilakukan hanya untuk tujuan penentuan akhir atas harga kontrak. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

14 Pengakuan Pendapatan Penjualan cicilan (instalment sales)
Pendapatan yang terkait dengan harga penjualan, tidak termasuk bunga, diakui pada tanggal penjualan. Harga jual adalah nilai kini dari imbalan, ditentukan dengan mendiskontokan cicilan piutang pada suku bunga tersirat Elemen bunga diakui sebagai pendapatan ketika telah menjadi haknya, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

15 Pengakuan Pendapatan Hak pengembalian oleh pembeli
Jika terdapat ketidakpastian mengenai kemungkinan pengembalian atas barang, maka pendapatan diakui ketika pengiriman telah secara resmi diterima oleh pembeli atau barang telah dikirimkan dan jangka waktu untuk penolakan telah berlalu. Metode pengakuan yang dapat digunakan adalah: Tidak mencatat penjualan sampai semua hak-hak pengembalian kadaluarsa Mencatat penjualan, tetapi dikurangi dengan perkiraan pengembalian di masa depan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

16 Pengakuan Pendapatan Penjualan konsinyasi
Penjualan konsinyasi: penerima/pembeli (consignee) berjanji untuk menjual barang atas nama pengirim/penjual (consignor). Pendapatan diakui oleh pengirim saat barang telah dijual oleh penerima kepada pihak ketiga. Penerima tidak mencatat barang yang akan dijual sebagai asetnya Pengirim mendapatkan laba atas penjualan. Pengirim mendapatkan komisi atas penjualan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

17 Pengakuan Pendapatan Penjualan secara kredit (lay away sales)
Barang dikirim hanya ketika pembeli melakukan pembayaran terakhir dalam serangkaian cicilan. Pendapatan dari penjualan tersebut diakui pada saat barang dikirim. Jika pengalaman menunjukkan bahwa sebagian besar penjualan tersebut terealisasi, pendapatan dapat diakui ketika setoran/uang tanggungan yang signifikan diterima sepanjang barang berada di tangan penjual, dapat diidentifikasi dan siap untuk dikirim ke pembeli. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

18 Pengakuan Pendapatan Penjualan dengan opsi beli (jual) bagi penjual (pembeli) Perlu dianalisis apakah penjual secara substansial telah memindahkan manfaat dan resiko kepemilikan kepada pembeli. Jika penjual masih memiliki risiko dan manfaat kepemilikan, meskipun hak milik telah dipindahkan, maka transaksi tersebut merupakan perjanjian pendanaan dan tidak menimbulkan pendapatan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

19 Pengakuan Pendapatan Hubungan Principal-Agent
Jumlah yang boleh diakui sebagai pendapatan oleh agen hanya komisi atas penjualan saja (net approach), bukan total nilai penjualan barang atau jasa. Karakteristik principal: Memiliki tanggung jawab utama di dalam menyediakan atau memenuhi pesanan atas barang atau jasa. Menanggung resiko atas persediaan sebelum dan sesudah pemesanan, selama pengiriman, atau saat pengembalian Memiliki kekuasaan di dalam menentukan harga (langsung / tidak langsung) Menanggung resiko kredit pelanggan jika penjualan dilakukan dengan kredit. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

20 Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan penjualan
Ketika pembayaran (atau pembayaran parsial) diterima dimuka atas pengiriman barang yang sekarang belum dimiliki sebagai persediaan, misalnya, barang masih harus dibuat atau akan dikirimkan langsung kepada pelanggan dari pihak ketiga, maka pendapatan diakui saat barang dikirimkan kepada pembeli. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

21 Pengakuan Pendapatan Kontrak Jasa
Mengikuti kriteria yang sama dengan kontrak jangka panjang. Pendapatan diakui jika: Pendapatan dapat diukur secara andal. Manfaat ekonomi mungkin (probable) diperoleh. Tingkat penyelesaian dapat diukur dengan andal. Biaya dapat diukur dengan andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

22 Pengakuan Pendapatan Kontrak Jasa
Peristiwa kritis untuk pengakuan pendapatan  pelaksanaan jasa 1 tindakan: Pendapatan diakui saat jasa dilaksanakan. Lebih dari 1 tindakan: Pendapatan diakui sebagai bermacam-macam tindakan yang menyebabkan terjadinya keseluruhan transaksi. Dapat digunakan dalam kondisi: Jumlah yang ditentukan untuk tindakan indentik atau sejenis. Jumlah yang ditentukan untuk tindakan yang ditentukan, tetapi tidak identik. Jumlah yang tidak ditentukan untuk tindakan identik atau sejenis selama periode tetap (fixed) pelaksanaan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

23 Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs)
MDAs memberikan produk atau jasa majemuk kepada pelanggan sebagai bagian dari satu perjanjian (arrangement) Isu utama akuntansi Bagaimana mengalokasi pendapatan dari berbagai macam produk dan jasa Bagaimana mengalokasi pendapatan pada periode yang sesuai Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

24 Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs)
Semual unit di MDA dianggap sebagai unit akuntansi terpisah, mengingat: Item yang telah dikirim memiliki nilai untuk pelanggan pada basis mandiri (standalone basis) Perjanjian termasuk hak pengembalian umum untuk barang yang telah dikirim. Pengiriman atau pelaksanaan item yang belum dikirim dianggap mungkin/probable dan secara substansial di dalam kontrol penjual. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

25 Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs)
Intermediate Accounting, Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

26 Pengakuan Pendapatan Situasi Pendapatan Lainnya
Bunga, royalti, dividen Bunga  diakui selama periode penyediaan jasa dan menggunakan metode suku bunga efektif Royalti  diakui sesuai dengan substansi perjanjian, umumnya menggunakan metode garis lurus. selama masa perjanjian Dividen  ketika pemegang saham memiliki hak atas pembayaran (tanggal pengumuman) Pertumbuhan (aset biologis) Basis penyelesaian produksi Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

27 Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34

28 Agenda Metode presentase penyelesaian untuk kontrak jangka panjang 1
Metode pemulihan biayauntuk kontrak jangka panjang 2 Akuntansi untuk kerugian di dalam kontrak jangka panjang 3 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

29 Karakteristik Kontrak Konstruksi
Kontrak konstruksi dapat untuk aset tunggal atau berkaitan dengan sejumlah aset. Kontrak konstruksi meliputi : Kontrak konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa untuk manajer proyek dan arsitek; dan kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan setelah penghancuran aset. Kontrak dapat berbentuk: Kontrak harga tetap Kontrak biaya plus Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

30 Pendapatan Kontrak Pendapatan kontrak terdiri dari:
nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif: sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan dapat diukur secara andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

31 Penyimpangan Kontrak Penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak. Penyimpangan dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika: kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul dari penyimpangan tersebut; dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

32 Klaim Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak. Pengukuran pendapatan dari klaim mengandung ketidakpastian dan tergantung pada hasil negosiasi. Klaim dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika: negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh pelanggan, dapat diukur secara andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

33 Pembayaran Insentif Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau dilampaui. Misalnya, pembayaran karena penyelesaian yang lebih awal dari suatu kontrak. Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika: kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan jumlah pembayaran insentif dapat diukur secara andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

34 Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak
Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. (Par 22) Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban sesuai dengan paragraf 36. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

35 Pendapatan – Konstruksi (PSAK 34)
Ada dua metode akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang: Metode prosentase penyelesaian. Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan dilakukan. Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan yang berhubungan dilakukan. Metode kontrak selesai, artinya pendapatan diakui jika kontraknya telah selesai dilaksanakan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

36 Pendapatan – Konstruksi
Dasar pemikiran penggunaan metode prosentase penyelesaian adalah: Pembeli dan penjual memiliki hak yang dilaksanakan (enforceable rights). Pembeli memiliki hak secara hukum untuk meminta kinerja spesifik di dalam kontrak. Penjual memiliki hak untuk meminta pembayaran atas kemajuan kontrak untuk memberikan bukti kepemilikan pembeli. Hasilnya, penjualan berkelanjutan terjadi sementara pekerjaan berlanjut, dan entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan kemajuan pekerjaan tersebut. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

37 Pendapatan – Konstruksi
Perusahaan menggunakan metode prosentase penyelesaian jika semua kondisi berikut terpenuhi. Jumlah pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal Ada kemungkinan manfaat ekonomis terkait kontrak masuk ke perusahaan Biaya kontrak sampai selesai dan tingkat penyelesaian pada akhir periode pelaporan dapat diukur dengan andal. Biaya kontrak yang berasal dari kontrak dapat diidentifikasi dan diukur dengan andal, sehingga biaya aktual kontrak dapat dibandingkan dengan perkiraan awal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

38 Pendapatan – Konstruksi
Perhitungan pendapatan yang diakui – prosentase penyelesaian Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

39 Pendapatan – Konstruksi
Contoh: PT A memiliki kontrak membangun gedung senilai Rp 800 juta dan perkiraan biaya Rp 700 juta. Kontrak dimulai Juli 2012 dan selesai Agustus 2014. 2012 2013 2014 Biaya yang dikeluarkan 315jt 568jt 710jt Perkiraan biaya sampai selesai 385jt 142jt - Kemajuan tagihan 300jt 350jt 150jt Kas terkoleksi 200jt Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

40 Pendapatan – Konstruksi
Perhitungan prosentase penyelesaian 2012 2013 2014 Harga kontrak Rp 800jt (-) biaya dikeluarkan 315jt 568jt 710jt (-) perkiraan biaya sampai selesai 385jt 142jt Perkiraan total laba kotor Rp 100jt Rp 90jt Rp 90jt Prosentase penyelesaian 45% 80% 100% 𝑅𝑝 315jt 𝑅𝑝 700jt 𝑅𝑝 568jt 𝑅𝑝 710jt 𝑅𝑝 710jt 𝑅𝑝 710jt Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

41 Pendapatan – Konstruksi
PT A melakukan penjurnalan atas (1) biaya konstruksi, (2) kemajuan penagihan (termin), (3) penagihan. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mencatat biaya konstruksi: Konstruksi dalam proses 315 253 142 Kas, utang, dsb Untuk mencatat termin: Piutang usaha 300 350 150 Penagihan konstruksi dalam proses Untuk mencatat penagihan: Kas 200 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

42 Pendapatan – Konstruksi
Prosentase penyelesaian, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun Sampai periode (juta) Diakui periode sebelumnya (juta) Diakui periode sekarang (juta) 2012 Pendapatan (800jt x 45%) 360 Biaya 315 Laba kotor 45 2013 Pendapatan (800jt x 80%) 640 280 568 253 72 27 2014 Pendapatan (800jt x 100%) 800 160 710 142 90 18 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

43 Pendapatan – Konstruksi
PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mengakui pendapatan dan laba kotor Konstruksi dalam Proses (laba kotor) 45 27 18 Beban konstruksi 315 253 142 Pendapatan 360 280 160 Untuk mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas Konstruksi dalam proses 800 Konstruksi dalam proses Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

44 Pendapatan – Konstruksi
Isi akun konstruksi dalam proses – metode prosentase penyelesaian. Konstruksi dalam proses 2012 biaya konstruksi 315 31/12/14 Untuk menutup proyek selesai laba kotor diakui 45 800 2013 253 27 2014 142 18 Total Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

45 Pendapatan – Konstruksi
Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian Untuk menghindari double-counting akun persediaan, selama kontrak PT A melaporkan selisih akun konstruksi dalam proses dan akun penagihan konstruksi dalam proses di dalam laporan posisi keuangan. Jika selisih tersebut di posisi debit, maka dilaporkan sebagai aset lancar Jika selisih tersebut di posisi kredit, maka dilaporkan sebagai kewajiban lancar Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

46 Pendapatan – Konstruksi
Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian PT A melaporkan aset lancar dari selisih tersebut sebagai kelebihan biaya dan laba diakui dari tagihan di laporan posisi keuangan. Berikut contoh penghitungan pada tahun 2012 Pendapatan kontrak diakui tahun 2012 Rp 360 juta Penagihan tahun 2012 300 juta Pendapatan belum tertagih Rp 60 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

47 Pendapatan – Konstruksi
Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian PT A Laporan Laba-rugi (dalam juta) 2012 2013 2014 Pendapatan dari kontrak jangka panjang 360 280 160 Biaya konstruksi 315 253 142 Laba kotor 45 27 18 Laporan Posisi Keuangan (dalam juta) Aset lancar Persediaan Konstruksi dalam proses Dikurangi: Penagihan 300 Kelebihan biaya dan laba diakui dari penagihan 60 Piutang 100* 150* Kewajiban lancar Penagihan 650 Dikurangi: Konstruksi dalam proses 640 Kelebihan penagihan dari biaya dan laba diakui 10* Piutang: 2012 = 300 – 200 = 100 2013 = ( ) – ( ) = 150 Kewajiban lancar 2013 = ( ) – 640 = 10 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

48 Pendapatan – Konstruksi
Pemulihan Biaya, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun Sampai periode (juta) Diakui periode sebelumnya (juta) Diakui periode sekarang (juta) 2012 Pendapatan 315 Biaya Laba kotor 2013 568 253 2014 800 232 710 142 90 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

49 Pendapatan – Konstruksi
PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mengakui pendapatan dan laba kotor Beban konstruksi 315 253 Pendapatan Konstruksi dalam Proses (laba kotor) 90 142 232 Untuk mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas Konstruksi dalam proses 800 Konstruksi dalam proses Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

50 Pendapatan – Konstruksi
Perbandingan laba kotor antara metode prosentase penyelesaian dengan metode pemulihan biaya Tahun Prosentase penyelesian Pemulihan biaya 2012 Rp 45 juta Rp 0 2013 27 juta 2014 18 juta 90 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

51 Pendapatan – Konstruksi
Laporan Keuangan – Pemulihan Biaya PT A Laporan Laba-rugi (dalam juta) 2012 2013 2014 Pendapatan dari kontrak jangka panjang 315 253 232 Biaya konstruksi 142 Laba kotor 90 Laporan Posisi Keuangan (dalam juta) Aset lancar Persediaan Konstruksi dalam proses Dikurangi: Penagihan 300 Kelebihan biaya dan laba diakui dari penagihan 15 Piutang 100* 150* Kewajiban lancar Penagihan 650 Dikurangi: Konstruksi dalam proses 568 Kelebihan penagihan dari biaya dan laba diakui 82 Piutang: 2012 = 300 – 200 = 100 2013 = ( ) – ( ) = 150 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

52 Pendapatan – Konstruksi
Kerugian untuk Kontrak Jangka Panjang Kerugian di suatu periode di dalam kontrak yang menguntungkan Hanya di metode prosentase penyelesaian, peningkatan biaya yang diperkirakan memerlukan penyesuaian laba kotor yang diakui periode sebelumnya pada periode sekarang. Kerugian pada kontrak yang merugikan Terdapat di kedua metode, perusahaan harus mengakui keseluruhan perkiraan kerugian pada periode sekarang. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

53 Pendapatan – Konstruksi
Kerugian di suatu periode Pada contoh soal sebelumnya, asumsikan PT A memperkirakan biaya untuk menyelesaikan gedung pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 221 juta instead of Rp 142 juta. PT A akan mengakui kerugian sebagai berikut Biaya yang telah dikeluarkan (31/12/13) Rp 568 juta Perkiraan biaya penyelesaian (revisi) 221 juta Perkiraan total biaya Rp 789 juta Prosentase penyelesaian (568jt/789jt) 72% Penerimaan diakui tahun 2013 (800jt x 72%) – 360 juta Rp 216 juta Biaya diakui tahun 2013 253 juta Kerugian diakui tahun 2013 Rp 37 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

54 Pendapatan – Konstruksi
Kerugian di suatu periode PT A akan mencatat kerugian pada periode 2013 sebagai berikut Beban konstruksi 253 juta Konstruksi dalam proses (kerugian) juta Pendapatan 216 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

55 Pendapatan – Konstruksi
Kerugian di kontrak merugikan – prosentase penyelesaian Pada contoh soal sebelumnya, asumsikan PT A memperkirakan biaya untuk menyelesaikan gedung pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp juta instead of Rp 142 juta. Biaya yang telah dikeluarkan (31/12/13) Rp 568,0 juta Perkiraan biaya penyelesaian (revisi) 319,5 juta Perkiraan total biaya 887,5 juta Perkiraan total kerugian (887.5jt – 800jt) Rp 87,5 juta Prosentase penyelesaian (568jt/887.5jt) 64% Penerimaan diakui tahun 2013 (800jt x 64%) – 360jt Rp 152,0 juta Kerugian diakui tahun 2013 Pembalikan laba kotor 2012 45,0 juta Perkiraan total kerugian kontrak 87,5 juta Beban kerugian tahun 2013 Rp 284,5 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

56 Pendapatan – Konstruksi
Kerugian di kontrak merugikan PT A akan mencatat pendapatan, beban, dan kerugian tahun 2013 sbb: Metode prosentase penyelesaian Beban konstruksi 284,5 juta Konstruksi dalam proses (kerugian) 132,5 juta Pendapatan 152,0 juta Metode pemulihan biaya Beban konstruksi 253 juta Pendapatan 253 juta Kerugian dari kontrak jangka panjang 87,5 juta Konstruksi dalam proses (kerugian) 87,5 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

57 Pendapatan – Konstruksi
Pengungkapan di Laporan Keuangan Kontraktor konstruksi harus mengungkapkan: Pendapatan yang diakui selama periode dan metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak dan tingkat penyelesaian. Untuk kontrak yang sedang berlangsung, perusahaan harus mengungkapakan jumlah agregat biaya yang dibebankan dan laba bersih yang diakui, jumlah uang muka, dan jumlah retention. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

58 Referensi Utama Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI

59 Terima Kasih Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
atau Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI


Download ppt "PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 -10."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google