Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehreza yogi surya Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
KELOMPOK 1 ANGGOTA : ANDRIAN AGUS RIYANTO (01) ANISSA RISQA AMALIA (02) ANISSA RISQA AMALIA (02) LULU DEWANING BUDI (14) LULU DEWANING BUDI (14) MONIK YULIA NUGROHO (18) MONIK YULIA NUGROHO (18) REZA YOGI ADI PRATAMA (27) REZA YOGI ADI PRATAMA (27) TITON DWI AL FAUZI (33) TITON DWI AL FAUZI (33)
2
ROEM ROYEN
3
LATAR BELAKANG PERUNDINGAN ROEM ROYEN AWALNYA DILATARBELAKANGI OLEH TERJADINYA SERANGAN DARI BELANDA KEPADA INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN. BELANDA MELAKUKAN SERANGAN KE YOGYAKARTA SERTA SERANGAN AGRESI MILITER BELANDA II. HAL INI DITAMBAH DENGAN ADANYA PENAHANAN PEMIMPIN INDONESIA MULAI MENGUNDANG KECAMAN DARI DUNIA INTERNASIONAL TERUTAMA DARI AMERIKA SERIKAT DAN DEWA PBB. TEKANAN DARI LUAR NEGERI YANG KEMUDIAN MEMBUAT PERLUNYA DILAKUKAN PERUNDINGAN INDONESIA DAN BELANDA. OLEH KARENA ITU KEMUDIAN DILAKUKAN PERUNDINGAN ROEM ROYEN YANG MENJADI JALAN MENUJU KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) YANG AKAN DIADAKAN DI DEN HAAG, BELANDA. TANGGAL PERJANJIAN ROEM ROYEN DIADAKAN MULAI DARI 14 APRIL SAMPAI 7 MEI 1948 DAN BERTEMPAT DI JAKARTA.
4
PROSES JALANNYA PERUNDINGAN PERJANJIAN ROEM ROYEN DIMULAI TANGGAL 14 APRIL 1948. DALAM PERJANJIAN ROEM ROYEN, PIHAK INDONESIA DIWAKILI OLEH MOHAMMAD ROEM BEBERAPA ANGGOTA SEPERTI ALI SASTRO AMIJOYO, DR. LEIMENA, IR. JUANDA, PROF. SUPOMO, DAN LATUHARHARY. SEDANGKAN PIHAK BELANDA DIWAKILI OLEH DR. J. HERMAN VAN ROYEN DENGAN ANGGOTANYA SEPERTI BLOM, JACOB, DR. VAN, DR. GEDE, DR. P. J. KOETS, VAN HOOGSTRATENDAN DAN DR. GIEBEN.
5
SEMENTARA PIHAK PENENGAH ADALAH UNCI (UNITED NATIONS COMISSION FOR INDONESIA) YANG DIKETUAI OLEH MERLE COCHRAN DARI AMERIKA SERIKAT. KEMUDIAN PERUNDINGAN INDONESIA DIPERKUAT DENGAN HADIRNYA DRS. MOH HATTA DAN SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX. PERUNDINGAN BARU SELESAI PADA TANGGAL 7 MEI 1949 DI HOTEL DES INDES, JAKARTA. PERJANJIAN INI MULAI DITANDATANGANI DAN NAMA PERJANJIAN INI KEMUDIAN DIPUTUSKAN UNTUK DIAMBIL DARI NAMA KEDUA PEMIMPIN DELEGASI, YAITU MOHAMMAD ROEM DARI PIHAK INDONESIA DAN HERMAN VAN ROYEN DARI PIHAK BELANDA.
6
HASIL PERUNDINGAN ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA HARUS MENGHENTIKAN SEMUA AKTIVITAS GERILYA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA AKAN MENGHADIRI KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) KEMBALINYA PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KE KOTA YOGYAKARTA ANGKATAN BERSENJATA BELANDA AKAN MENGHENTIKAN SEMUA OPERASI MILITER DAN MEMBEBASKAN SEMUA TAHANAN PERANG DAN POLITIK BELANDA MENYETUJUI REPUBLIK INDONESIA SEBAGIAN DARI NEGARA INDONESIA SERIKAT KEDAULATAN AKAN DISERAHKAN KEPADA INDONESIA SECARA UTUH DAN TANPA SYARAT BELANDA DAN INDONESIA AKAN MENDIRIKAN SEBUAH PERSEKUTUAN DENGAN DASAR SUKARELA DAN PERSAMAAN HAK BELANDA MEMBERIKAN SEMUA HAK, KEKUASAAN DAN KEWAJIBAN KEPADA INDONESIA
7
KESIMPULAN 1)PERJANJIAN ROEM-ROYEN MEWUJUDKAN KEINGINAN INDONESIA MERAIH KEDAULATAN 2)JALAN DIPLOMASI TERBUKTI LEBIH BAIK DARIPADA JALAN KEKERASAN ATAU PERANG YANG DAPAT MENYEBABKAN BANYAK KERUGIAN DAN SULIT TERCAPAINYA PERDAMAIAN ANTARA KEDUA BELAH PIHAK
8
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.