Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas XII

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas XII"— Transcript presentasi:

1 Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas XII
Penulis: Uti Darmawati Y. Budi Artati Editor: Icha Latifa Hanum Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

2 DISKLAIMER Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.

3 Daftar Isi Bab I Mengenal Seluk-beluk Surat Lamaran Pekerjaan
Bab II Sejarah Indonesia dalam Bingkai Karya Sastra Bab III Editorial sebagai Media Berpendapat Bab IV Menilai dan Mendiskusikan Isi Buku Fiksi dan Nonfiksi Bab V Teks Iklan, Media Komunikasi Efektif Bab VI Gagasan (Fakta dan Opini) dalam Artikel Bab VII Menyusun Berbagai Macam Maksud dalam Surat Dinas Bab VIII Refleksi Nilai Kehidupan dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi

4 Bab I Mengenal Seluk-beluk Surat Lamaran Pekerjaan
A. Pengertian dan Jenis Surat Lamaran Pekerjaan B. Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan C. Simpulan Sistematika dan Unsur Isi Surat Lamaran Pekerjaan D. Unsur Kebahasaan dalam Surat Lamaran Pekerjaan E. Penyusunan Surat Lamaran Pekerjaan

5 A. Pengertian dan Jenis Surat Lamaran Pekerjaan
Pengertian dan Fungsi Surat Lamaran Pekerjaan Jenis Surat Lamaran Pekerjaan

6 Fungsi Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan merupakan jenis surat pribadi resmi permohonan pekerjaan kepada kantor, perusahaan, atau instansi tertentu. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan Fungsi Surat Lamaran Pekerjaan a. Sebagai tanda bukti tertulis pengajuan surat permohonan pekerjaan b. Sebagai media atau alat komunikasi c. Sebagai bahan pertimbangan penerimaan pekerjaan

7 Berdasarkan sumber informasi lowongan pekerjaan
Berdasarkan jenis pembuatannya a. Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae). b. Surat lamaran pekerjaan yang dipisahkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae). a. Surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan media cetak. b. Surat lamaran pekerjaan berdasarkan informasi dari media audio (radio). c. Surat lamaran pekerjaan berdasarkan informasi dari orang lain. d. Surat lamaran pekerjaan berdasarkan inisiatif sendiri.

8 B. Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
Isi Surat Lamaran Pekerjaan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan Aspek Penting Surat Lamaran Pekerjaan

9 Isi surat lamaran pekerjaan yaitu informasi yang tertulis dalam surat lamaran pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan berisi permohonan seorang pelamar pekerjaan agar diterima bekerja di tempat yang dilamar.

10 5 6 7 8 1 2 3 4 Pembuka surat Isi surat Penutup surat Lampiran surat
Salam penutup, tanda tangan, dan nama terang 8 Tempat dan tanggal pembuatan surat 1 Lampiran surat 2 Nama dan alamat surat tujuan 3 Salam pembuka 4

11 Aspek-aspek penting yang harus ada dalam surat lamaran pekerjaan terdiri atas pernyataan umum (tesis) dan argumentasi. Pernyataan umum (tesis) berfungsi sebagai informasi awal terkait dengan pekerjaan yang akan dilamar. Sementara itu, argumentasi berfungsi menguatkan pernyataan umum (tesis).

12 C. Simpulan Sistematika dan Unsur Isi Surat Lamaran Pekerjaan
Simpulan sistematika dan unsur-unsur surat didapatkan dengan menggali informasi dalam surat lamaran. Informasi yang dapat digali seperti tempat dan waktu pembuatan surat lamaran, identitas pelamar, isi surat lamaran, informasi penguatan identitas pelamar, serta salam pembuka dan penutup.

13 1 2 3 4 D. Unsur Kebahasaan dalam Surat Lamaran Pekerjaan
Ketepatan pilihan kata 1 Kebenaran dan keefektifan struktur kalimat 2 Kepaduan paragraf 3 Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca 4

14 E. Penyusunan Surat Lamaran Pekerjaan
Cara menulis surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar sebagai berikut. 1. Gunakan bahasa yang baik dan benar. 2. Tulislah dengan kalimat singkat, padat, dan jelas. 3. Tulislah secara manual menggunakan tangan. 4. Perhatikan kebersihan surat lamaran pekerjaan. 5. Isi secara jelas data diri dan informasi tentang diri Anda dan lampirkan dokumen-dokumen pendukung. 6. Lampirkan sertifikat pendukung yang bisa menambah nilai lebih pada diri Anda.

15 Bab II Sejarah Indonesia dalam Bingkai Karya Sastra
A. Pengertian dan Ciri-Ciri dalam Cerita atau Novel Sejarah B. Informasi Penting dalam Cerita atau Novel Sejarah C. Nilai-Nilai dalam Cerita atau Novel Sejarah D. Kebahasaan Cerita atau Novel Sejarah E. Menulis Cerita atau Novel Sejarah Pribadi

16 A. Pengertian dan Ciri-Ciri Cerita dan Novel Sejarah
Apa itu cerita dan novel sejarah? Apa saja ciri cerita dan novel sejarah?

17 Pengertian Teks Cerita dan Novel Sejarah
Teks cerita sejarah adalah naskah cerita atau narasi rekaan yang mengandung unsur-unsur sejarah. Cerita sejarah sering dituliskan dalam suatu karya sastra yakni novel. Novel sejarah adalah novel yang menceritakan fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-usul atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai sejarah.

18 Ciri-Ciri Novel Sejarah Berlatar waktu dan tempat pada masa lalu.
Menceritakan kisah yang terjadi pada masa lalu. Berbentuk karya sastra. Menggunakan narasi dan dialog dalam penulisannya. Sering menggunakan konjungsi temporal. Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.

19 B. Identifikasi Informasi Penting dalam Cerita atau Novel Sejarah
Struktur novel sejarah Informasi penting dalam novel sejarah Perbedaan cerita sejarah dan novel sejarah

20 Unsur Intrinsik Unsur Ekstrinsik
Novel sejarah sebagai genre karya sastra mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik yang dapat dijadikan acuan untuk menggali informasi penting tentang kesejarahan. Unsur Intrinsik Unsur Ekstrinsik

21 Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks cerita sejarah, dalam hal ini cerita sejarah berwujud novel. Kepaduan antarunsur intrinsik inilah yang membuat sebuah teks cerita sejarah berwujud. Unsur intrinsik antara lain sebagai berikut. Tema Amanat Penokohan Sudut Pandang Latar Alur

22 Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar teks cerita sejarah
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar teks cerita sejarah. Unsur ekstrinsik tidak secara langsung memengaruhi isi dalam teks cerita sejarah. Unsur ekstrinsik sebagai berikut. Rekaman Kebesaran, Ketinggian, dan Kegemilangan Pemerintah Segi Corak Penceritaan Unsur Bias Unsur Keagamaan Unsur Politik Unsur Budaya Unsur Sosial

23 Struktur Teks Cerita Sejarah atau Novel Sejarah
Abstrak Orientasi Komplikasi Klimaks Resolusi Koda

24 Perbedaan Teks Cerita Sejarah dengan Novel Sejarah
a. Dibagi menjadi dua, yakni teks sejarah dan fiksi sejarah. b. Direkonstruksi berdasarkan fakta kejadian masa lalu. Novel Sejarah a. Dibagi menjadi dua, yakni novel sejarah fiksi dan non-fiksi. b. Bercerita tentang kejadian masa lalu dengan bumbu-bumbu sastra.

25 C. Nilai-Nilai dalam Cerita atau Novel Sejarah
Cara menggali nilai-nilai dalam cerita atau novel sejarah Nilai-nilai dalam cerita dan novel sejarah

26 Langkah-Langkah Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Cerita atau Novel Sejarah
a. Menganalisis perbuatan tokoh dalam cerita. b. Membaca cerita dalam novel sejarah secara saksama c. Menemukan nilai yang terkandung dalam cerita. d. Menyimpulkan nilai yang terkandung dalam cerita dengan bahasa sendiri.

27 Nilai-Nilai dalam Cerita dan Novel Sejarah
Nilai Moral Nilai Religius Nilai Budaya Nilai Kepahlawanan Nilai Sosial

28 D. Analisis Kebahasaan Cerita atau Novel Sejarah
Makna kias dalam cerita dan novel sejarah Bahasa dalam cerita dan novel sejarah

29 Bahasa Novel Sejarah Menggunakan Verba Aksi Menggunakan Keterangan Menggunakan Banyak Dialog Menggunakan Kata-Kata Sifat

30 Makna Kias dalam Novel Sejarah
Bahasa Kias Makna simbolik Ungkapan Majas Majas Perbandingan Majas Sindiran Majas Penegasan Majas Pertentangan

31 E. Penyusunan Cerita atau Novel Sejarah Pribadi
Langkah menyusun kerangka teks cerita sejarah Langkah menyusun cerita dan novel sejarah

32 Langkah-Langkah Membuat Kerangka Cerita Sejarah
1. Menentukan peristiwa sejarah yang akan dibuat cerita sejarah. 2. Wawancara, membaca buku referensi, dan sumber internet untuk mengumpulkan data peristiwa. 3. Membuat struktur cerita sejarah (abstrak, orientasi, komplikasi, klimaks, dan koda). 4. Memasukkan data sesuai dengan struktur cerita sejarah yang telah dibuat.

33 Langkah Penyusunan Cerita atau Novel Sejarah
1. Menggali informasi mengenai suatu peristiwa sejarah. 2. Mengumpul- kan cerita-cerita mengenai sejarah. 3. Menentukan cerita sejarah yang akan ditulis. 4. Membuat urutan peristiwa dalam cerita sejarah. 5 Menyusun kerangka cerita. 6. Membuat narasi cerita sejarah berdasarkan informasi dan urutan peristiwanya.

34 Bab III Editorial sebagai Media Berpendapat
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sifat Teks Editorial B. Informasi dalam Teks Editorial C. Ragam Informasi dalam Teks Editorial D. Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial E. Rancangan Teks Editorial

35 A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sifat Teks Editorial
Pengertian Teks Editorial Ciri-Ciri Teks Editorial Sifat Teks Editorial

36 Editorial disebut juga tajuk rencana.
Editorial atau tajuk rencana adalah opini yang berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat.

37 Teks editorial atau tajuk rencana pers papan atas memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Hati-hati. 2. Normatif. 3. Cenderung konservatif. 4. Menghindari pendekatan kritis yang tajam. 5. Pertimbangan aspek politis lebih besar daripada aspek sosiologis. Teks editorial atau tajuk rencana pers papan menengah ke bawah (middle-low media) memiliki ciri-ciri seperti berikut. 1. Lebih berani. 2. Atraktif. 3. Progresif. 4. Memilih pendekatan kritis bersifat tajam dan ”tembak langsung”. 5. Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis.

38 Sifat teks editorial atau tajuk rencana sebagai berikut.
a. Krusial dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan media. b. Isinya menyikapi situasi yang berkembang dalam masyarakat luas. c. Memiliki karakter atau konsistensi teratur kepada para pembaca terkait sikap media massa. d. Terkait dengan kebijakan media bersangkutan.

39 fakta dan opini dalam teks editorial
B. Informasi dalam Teks Editorial fakta dan opini dalam teks editorial tipe teks editorial jenis teks editorial Terdapat tiga jenis teks editorial yaitu Interpretative Editorial, Controversial Editorial, dan Explanatory Editorial. a. Menjelaskan atau menginterpretasikan b. Kritis c. Persuasi (membujuk) d. Pujian Fakta adalah perihal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan dan sesuatu yang benar-benar terjadi. Fakta yang disajikan dalam teks editorial berupa peristiwa dan data terkait dengan peristiwa yang dibahas. Pendapat atau opini redaksi dalam teks editorial dapat berupa penilaian, kritik, prediksi (dugaan berdasarkan fakta empiris), harapan, dan saran penyelesaian masalah.

40 C. Ragam Informasi dalam Teks Editorial
Pendapat dan Argumen dalam Teks Editorial Isu Aktual dalam Media Informasi Saran terhadap Isu Faktual Penulis teks editorial akan memulai menulis dengan cara mendata peristiwa yang berkembang dalam masyarakat. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat tersebut, lalu diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan aktualitasnya, keluarbiasaannya (fenomenal), dan keterbantahannya (kontroversial). Beberapa unsur yang harus di-perhatikan saat menyampaikan argumen sebagai berikut. a. Berhubungan dengan masalah yang dibicarakan. b. Dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah. c. Tidak mengulang pendapat yang pernah disampaikan pihak lain. d. Disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat. e. Disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan. Unsur-unsur yang harus diperhatikan saat menyampaikan saran dalam teks editorial sebagai berikut. a. Menghindari emosi dan prasangka negatif. b. Mengungkapkan saran dengan objektif, logis, dan jujur. c. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan. d. Menyampaikan saran dengan urut, terperinci, dan tidak berbelit-belit sehingga saran mudah dipahami. e. Menghindari saran yang menyinggung urusan pribadi.

41 Struktur Teks Editorial Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial Struktur Teks Editorial Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

42 Struktur Teks Editorial
Penegasan Ulang Argumentasi Masalah/ Pernyataan Pendapat

43 Menggunakan kata-kata populer Menggunakan konjungsi kausalitas
Menggunakan kalimat retoris Menggunakan kata ganti petunjuk

44 E. Rancangan Teks Editorial
Penyusunan Teks Editorial Penyuntingan Teks Editorial

45 1 2 3 4 5 Langkah-langkah menyusun teks editorial atau tajuk rencana
Mengambil topik atau masalah penting yang memiliki sudut pandang berita terkini dan menarik perhatian pembaca. 2 Mengumpulkan informasi dan fakta, meliputi laporan objektif, dan melakukan riset. 3 Menganalisis masalah yang telah diangkat. 4 Memberikan solusi yang realistis terhadap masalah di luar pengetahuan umum. 5 Menulis kurang lebih 500 kata dengan menggunakan kata kerja dan tidak menggunakan kata ganti ”saya”.

46 Langkah-langkah menyunting teks editorial
Membaca kalimat demi kalimat untuk menemukan kesalahan penggunaan ejaan, pemilihan kata, atau pola kalimat. 1 Membenarkan kesalahan penggunaan ejaan, mengganti kata tidak tepat, dan memperbaiki kalimat tidak tepat. 2 Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. 3 Memperbaiki keruntutan paragraf yang tidak tepat dapat dilakukan dengan cara membuang paragraf tidak padu, menempatkan paragraf pada urutan yang tepat, atau menambah paragraf di antara paragraf yang tidak runtut. 4

47 BAB IV BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi) dan Nonfiksi B. Penilaian Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi) C. Penilaian Buku Nonfiksi D. Laporan Hasil Diskusi Buku Fiksi dan Nonfiksi

48 A. Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis , Butir-Butir Penting Buku Fiksi, dan Nilai-Nilai Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi) serta Nonfiksi Ciri-ciri buku fiksi dan nonfiksi Pengertian buku fiksi dan nonfiksi Unsur-unsur dalam buku nonfiksi Jenis-jenis buku fiksi dan nonfiksi Unsur-unsur dalam buku fiksi

49 Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita dan bersifat imajinatif. Buku fiksi tidak membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan terkadang isinya tidak perlu dipertanggungjawabkan secara faktual. Sementara itu, buku nonfiksi adalah buku yang berisi kejadian sebenarnya. Buku nonfiksi berisi informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

50 Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Nonfiksi
1. Menggunakan gaya bahasa. 2. Menggunakan kata-kata bersifat konotatif. 3. Berdasarkan imajinasi atau khayalan. Ciri-ciri buku nonfiksi : 1. Menggunakan gaya bahasa formal. 2. Menggunakan kata-kata bersifat denotatif. 3. Berdasarkan fakta. 4. Berbentuk tulisan ilmiah populer. 5. Berupa ide baru atau menyempurnakan ide yang pernah ditulis sebelumnya.

51 Jenis-Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi
Novel Roman Kumpulan cerpen Kumpulan puisi Drama Buku Nonfiksi Buku nonfiksi pengetahuan Buku pengayaan keterampilan Buku pengayaan kepribadian

52 Unsur-Unsur dalam Buku Nonfiksi
Kover buku atau sampul buku Kata pengantar Daftar isi Isi buku Daftar pustaka Glosarium Indeks

53 Unsur-Unsur Buku Fiksi
Unsur Intrinsik Buku Fiksi Tema Amanat Tokoh/Penokohan Sudut Pandang Latar Unsur Ekstrinsik Buku Fiksi Bahasa Latar Belakang Pengarang Nilai-Nilai dalam Karya Sastra

54 B. Penilaian Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi)
Nilai-nilai dalam buku fiksi Langkah-langkah menilai buku fiksi (kumpulan cerpen) Langkah-langkah menilai buku puisi

55 Nilai-Nilai dalam Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi)
Nilai Moral Nilai Sosial Nilai Budaya Nilai Religi Nilai Politik

56 Langkah Menilai Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen)
1. Mengajukan pertanyaan literal 2. Mengajukan pertanyaan interpretatif 3. Mengajukan pertanyaan integratif 4. Mengajukan pertanyaan kritis 5. Mengajukan pertanyaan kreatif

57 Langkah Menilai Buku Puisi
1. Memberi makna setiap kata dalam puisi. 2. Memaknai kata-kata kunci dalam puisi. 3. Mengetahui unsur-unsur intrinsik puisi. 4. Memberi tanda jeda.

58 C. Penilaian Buku Nonfiksi
Langkah Menilai Buku Nonfiksi Nilai-Nilai dalam Buku Nonfiksi Langkah Meresensi Buku Nonfiksi

59 Nilai-Nilai dalam Buku Nonfiksi
. Nilai-Nilai dalam Buku Pengetahuan Nilai-Nilai dalam Buku Keterampilan Nilai-Nilai dalam Buku Kepribadian Buku pengetahuan adalah buku yang berisi materi dan ilmu yang sering diajarkan dalam dunia akademis. Buku pengetahuan bersifat umum di kalangan masyarakat. Buku keterampilan adalah buku yang dapat memperkaya dan meningkatkan kemampuan dasar pembaca dalam rangka meningkatkan aktivitas praktis dan mandiri. Buku kepribadian merupakan buku-buku yang dapat meningkatkan kualitas kepribadian, sikap, dan pengalaman batin pembaca.

60 Langkah Menilai Buku Nonfiksi
Langkah menilai buku nonfiksi dapat dilakukan dengan meresensi. Menurut Slamet Soewandi (penulis buku Dasar-Dasar Meresensi Buku), ada beberapa langkah praktis yang dapat Anda gunakan untuk meresensi buku.

61 Langkah Meresensi (Menilai) Buku Nonfiksi
a. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi. b. Membaca buku yang diresensi secara saksama. c. Menandai bagian-bagian penting dalam buku. d. Membuat inti sari dari buku yang diresensi. e. Menentukan penilaian terhadap isi buku.

62 D. Laporan Hasil Diskusi Mengenai Buku Fiksi dan Nonfiksi
Unsur-unsur dalam laporan hasil diskusi buku Ulasan yang dideskripsikan dalam laporan hasil diskusi Penyusunan laporan hasil diskusi buku

63 Unsur-Unsur dalam Laporan Hasil Diskusi Buku
Topik masalah yang menjadi bahan diskusi Tujuan pelaksanaan diskusi Pelaksanaan diskusi Peserta diskusi

64 Ulasan yang Dideskripsikan dalam Laporan Hasil Diskusi
1. Narasumber yang menyampaikan isi buku. 2. Moderator yang memimpin diskusi. 3. Notulis (terkadang moderator diskusi juga merangkap tugas moderator). 4. Editor buku atau pihak penerbit buku. 5. Peserta diskusi.

65 Penyusunan Laporan Hasil Diskusi Buku
Latar belakang pelaksanaan diskusi buku Tujuan diskusi buku Topik buku Tempat, waktu, dan peserta diskusi buku Pendahuluan Uraian diskusi buku berisi ramu pendapat atau gagasan mengenai buku yang didiskusikan dan pokok pikiran dari panelis serta tanggapan peserta diskusi. Uraian Diskusi Buku Bagian ini berisi simpulan hasil diskusi buku yang diolah berdasarkan pokok-pokok pemikiran dalam diskusi buku. Simpulan

66 Bab V Teks Iklan, Media Komunikatif Kreatif
A. Definisi, Ciri, dan Fungsi Teks Iklan B. Isi (Informasi Penting dalam Iklan) C. Hubungan Makna dan Isi Teks Iklan D. Struktur dan Kebahasaan Teks Iklan E. Penyusunan Teks Iklan

67 A. Definisi, Ciri, Fungsi, dan Jenis Teks Iklan
Apa itu teks iklan? Ciri teks iklan Fungsi teks iklan Jenis teks iklan

68 Apa itu iklan? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia V (KBBI V) iklan berarti berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga berarti pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa dijual dan dipasang melalui media massa. Iklan dapat ditemui di majalah, surat kabar, televisi atau di tempat umum. Jadi, teks iklan adalah karangan atau naskah yang berisi berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik barang yang ditawarkan.

69 Ciri-Ciri Teks Iklan Bahasa Komunikatif Informatif dan komunikatif
1. Informatif dan komunikatif 2. Objektif dan jujur 3. Singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami 4. Tidak menyinggung pihak lain 5. Menarik 6. Bahasa Komunikatif

70 Fungsi Teks Iklan Sarana informasi Persuasi atau memengaruhi
Sarana edukasi kepada masyarakat Sarana memopulerkan jati diri agar lebih terkenal

71 Jenis Teks Iklan Pola Penyajian Sifat Iklan Tujuan Iklan Ruang Iklan
Iklan media cetak Iklan elektronik Pola Penyajian Iklan niaga Iklan nonniaga Sifat Iklan Iklan penawaran atau permintaan Iklan pengumuman Tujuan Iklan Iklan baris Iklan kolom (display) Ruang Iklan

72 B. Isi dalam Iklan Suara Nama produk Gambar Rangkaian kata Gerak
Isi iklan dapat ditentukan berdasar unsur-unsur berikut. Nama produk Gambar Rangkaian kata Gerak Suara

73 C. Hubungan Makna dengan Tujuan Isi dalam Teks Iklan
Gambar Kata Suara Tokoh Narator B E R K A I T N Musik

74 D. Struktur dan Kebahasaan Teks Iklan
Struktur Kebahasaan Persuasif Imperatif Berima Berkesan positif Ringkas Fakta 1 Judul atau nama produk 2 Penjelasan 3 Nama dan alamat pengiklan

75 E. Penyusunan Teks Iklan
Ide Kreatif dan Menarik Langkah penyusunan Teks Iklan

76 Langkah Penyusunan Teks Iklan
Mendeskripsikan objek iklan Menentukan media iklan Mencatat pesan yang akan disampaikan Menentukan judul iklan Menyusun kerangka teks iklan Membuat iklan semenarik mungkin Membaca dan meneliti kembali teks iklan Ciri kebaha-saan

77 BAB VI Gagasan (Fakta/Opini) dalam Artikel
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Artikel B. Evaluasi Informasi baik Fakta maupun Opini dalam Artikel C. Penyusunan Opini dalam Bentuk Artikel D. Analisis Kebahasaan Artikel E. Konstruksi Artikel dengan Memperhatikan Fakta dan Kebahasaan

78 A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Artikel
Pengertian dan Ciri-Ciri Artikel Jenis-Jenis Artikel

79 Pengertian dan Ciri-Ciri Artikel
Artikel merupakan tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual atau kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif) dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Berikut adalah ciri-ciri artikel. a. Ditulis berdasarkan fakta dan pandangan penulisnya. b. Mengandung gagasan aktual. c. Mengandung unsur intelektualitas atau pengetahuan. d. Bukan merupakan hasil plagiasi. e. Mengungkap masalah dan pemecahannya. f. Topik yang dibahas menyangkut kepentingan publik. g. Menampilkan identitas atau nama penulis.

80 Berdasarkan Sudut Pandang Penulis
Jenis-Jenis Artikel Berdasarkan Isi Berdasarkan Sudut Pandang Penulis Artikel Praktis Artikel Deskripsi Artikel Ringan Artikel Eksplanatif Artikel Halaman Opini Artikel Prediktif Artikel Analisis Ahli Artikel Preskriptif Artikel Religi

81 B. Evaluasi Informasi dalam Artikel
Menemukan Informasi dalam Artikel Membedakan Informasi (Fakta dan Opini)

82 Informasi dalam Artikel
Menemukan Informasi dalam Artikel Informasi dalam Artikel Opini Fakta Kalimat yang mengandung opini: Hujan di daerah perdesaan aromanya seperti rumput basah. Kalimat yang mengandung fakta: Aroma yang pertama dikenal sebagai petrichor dan yang lain disebut ozone.

83 Membedakan Informasi (Opini/Fakta)
Berupa pendapat Tidak terdapat bukti yang jelas Bersifat subjektif Belum teruji kebenarannya Peristiwa yang belum terjadi Benar-benar terjadi dan nyata Teruji kebenarannya Bukti terpublikasi secara Luas Bersifat objektif Keterangan waktu dan tempat jelas

84 C. Penyusunan Opini dalam Bentuk Artikel
Pendekatan Penyusunan Artikel Mengungkapkan Opini

85 Aspek penting dalam menyusun opini:
Argumentasi harus didukung data aktual berisi analisis subjektif konstruktif memberikan solusi atas masalah yang disampaikan Bahasa yang Digunakan ilmiah populer sesuai sasaran pembacanya kalimat tidak terlalu panjang mudah dibaca dan dipahami komunikatif dan efektif tidak bertele-tele

86 Terdapat enam macam pendekatan menulis artikel di media massa
dalam buku Menulis di Media Massa oleh Paryati Sudirman. 1. Menggunakan pendekatan deduktif 2. Menggunakan pendekatan induktif 3. Menggunakan pendekatan kronologis 4. Menggunakan pendekatan logis 5. Menggunakan pendekatan spasial 6. Menggunakan pendekatan topikal

87 D. Analisis Unsur Kebahasaan Artikel
Adverbia Konjungsi Kosakata

88 Adverbia 1. Adverbia Kualitatif 2. Adverbia Kuantitatif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adverbia merupakan kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, atau kalimat, misalnya sangat, lebih, dan tidak. Adverbia disebut juga kata keterangan. 1. Adverbia Kualitatif 2. Adverbia Kuantitatif 3. Adverbia Limitatif 5. Adverbia Kewaktuan 6. Adverbia Kecaraan 5. Adverbia Kontrastrif 6. Adverbia Keniscayaan 4. Adverbia Frekuentif

89 Konjungsi selain itu, misalnya, padahal, justru sejak, sebelumnya
Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. selain itu, misalnya, padahal, justru Konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi sejak, sebelumnya Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan hubungan sebab akibat supaya, agar Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan harapan

90 Kosakata untuk mempermudah pemahaman pembaca
Kosakata adalah perbendaharaan kata. Penulis artikel memerlukan kosakata yang menarik untuk meyakinkan pembaca atas opini yang disampaikannya. untuk mempermudah pemahaman pembaca Istilah Umum mengandung peristiwa mutakhir (up to date) Aktual Kosakata yang sedang ramai dibicarakan masyarakat Fenomenal frasa yang menerangkan suatu subjek maupun objek Keterangan Oposisi

91 E. Penyusunan Artikel dengan Memperhatikan Fakta
Menyusun Artikel Sesuai Fakta Menyajikan Artikel

92 Langkah menyusun artikel:
Penutup atau Simpulan Isi Pembuka Judul Langkah menyusun artikel: 1. Menentukan tema. 2. Menetapkan tujuan penulisan. 3. Menentukan fakta yang berkaitan dengan tema. 4. Menentukan opini-opini berdasarkan fakta. 5. Menyusun opini-opini dan fakta menjadi artikel padu. 6. Membuat kalimat simpulan berdasarkan opini. Konstruksi artikel

93 Penyajian Artikel b. c. d. 1. Menggunakan kutipan kata-kata seseorang, biasanya ditandai dengan adanya tanda petik dua (”. . .”). 2. Menggunakan sudut pandang penulis dalam bentuk penafsiran terhadap fakta. 3. Menggunakan kata yang tidak pasti (mungkin, rasanya). 4. Menggunakan kata yang bertujuan menyampaikan sesuatu (sebaiknya, saran, pendapat).

94 Bab VII Menyusun Berbagai Macam Maksud dalam Surat Dinas
A. Surat Dinas B. Isi dan Sistematika Penulisan Surat Dinas C. Simpulan Sistematika dan Unsur-Unsur Isi Surat Dinas D. Kebahasaan Surat Dinas E. Penyusunan Surat Dinas

95 Pengertian dan Fungsi Surat Dinas
A. Surat Dinas Pengertian dan Fungsi Surat Dinas Ciri Surat Dinas

96 Pengertian Surat Dinas
Surat dinas adalah surat yang isinya berkenaan dengan kedinasan. Surat dinas merupakan surat resmi yang ditulis oleh instansi, jawatan, atau organisasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan instansi, jawatan, atau organisasi. Pengertian Surat Dinas Fungsi Surat Dinas a.Sebagai alat komunikasi tulis yang efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. b.Sebagai alat bukti tertulis dan merupakan suatu bukti yang sah. c.Sebagai alat bukti historis atau pengingat. d.Sebagai duta organisasi. e.Sebagai pedoman kerja.

97 Ciri-Ciri Surat Dinas Terdapat kepala surat (kop surat) serta nama instansi/lembaga pada bagian kepala surat. Surat dinas memiliki nomor surat dan juga lampiran sebagai berkas pendukung. 1 2 Surat dinas kadang dilengkapi dengan stempel atau cap dari instansi/lembaga yang mengeluarkannya. Surat dinas menggunakan bahasa baku dan resmi, serta dibuat dalam format tertentu. 5 3 4 Pada bagian surat terdapat salam pembuka dan salam penutup sebagai bentuk kesopanan dalam berkomunikasi melalui surat.

98 B. Isi dan Sistematika Penulisan Surat Dinas
Isi Surat Dinas Sistematika Penulisan Surat Dinas Pedoman Penulisan Surat Dinas yang Baik

99 Isi Surat Dinas 01 02 03 04 05 06 07 permohonan pengantar undangan
pengantar tugas pernyataan 01 pengantar penerangan pengumuman 02 03 04 05 06 07 © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint library

100 04 01 03 02 Kop surat (logo dan identitas instansi)
Penutup surat (salam penutup, tanda tangan, dan nama terang) 04 01 © Copyright PresentationGO.com – The free PowerPoint template library Isi surat (salam pembuka, alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup) 03 02 Pembuka surat (nomor, lampiran, hal, tanggal, dan alamat tujuan surat)

101 2) Menetapkan urutan maksud surat secara sistematis dan logis.
1) Menetapkan dahulu maksud dari hal yang diberitahukan, diminta, atau ditanyakan secara jelas. 2) Menetapkan urutan maksud surat secara sistematis dan logis. 3) Menghindari pemakaian akronim dan singkatan yang belum lazim, terlebih singkatan yang dibuat atas kemauan sendiri. 4) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baku, sederhana, lugas, sopan, dan menarik. 5) Menghindari pemakaian kata-kata asing dan kata-kata daerah. 6. Mengetik surat dengan rapi.

102 C. Simpulan Sistematika dan Unsur Isi Surat Dinas
Simpulan sistematika dan unsur-unsur surat didapatkan dengan menggali informasi dalam surat dinas. Informasi yang dapat digali seperti instansi pengirim, waktu pembuatan, tujuan pembuatan surat, penerima surat, inti surat, dan orang yang bertanggung jawab dalam surat dinas tersebut. Sistematika dan unsur-unsur surat lamaran pekerjaan juga dapat disimpulkan berdasarkan letak dan fungsinya.

103 D. Unsur Kebahasaan dalam Surat Lamaran Pekerjaan
Ketepatan penggunaan ejaan Ketepatan penggunaan kalimat efektif Ketepatan pemilihan kata

104 E. Penyusunan Surat Dinas
Mengetahui tujuan pembuatan surat Membuat konsep surat Mengecek kesalahan teknis dan berbahasa Mencetak surat Memberi paraf pada surat 5 4 3 2 1

105 Bab VIII Refleksi Kehidupan Melalui Buku Fiksi dan Nonfiksi
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Buku Pengayaan (Nonfiksi) dan Buku Drama B. Informasi dalam Buku Pengayaan dan Drama C. Simpulan Informasi dalam Buku Nonfi ksi dan Fiksi D. Nilai-nilai dalam Buku Pengayaan dan Fiksi (Drama) E. Refleksi Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Buku Nonfiksi dan Fiksi (Drama)

106 A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Buku Pengayaan (Nonfiksi) dan Buku Drama
Pengertian Buku Nonfiksi dan Fiksi Ciri Buku Nonfiksi dan Fiksi Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi

107 Pengertian Buku Nonfiksi dan Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita dan bersifat imajinatif. Buku fiksi tidak membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan terkadang isinya tidak perlu dipertanggungjawabkan. Buku Fiksi Buku nonfiksi adalah buku yang berisi kejadian sebenarnya. dan berisi informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Penyusunan buku nonfiksi membutuhkan pengamatan dan data sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan.

108 Ciri-Ciri Buku Nonfiksi dan Fiksi
a. Menggunakan gaya bahasa formal. b. Menggunakan kata-kata bersifat denotatif. c. Berdasarkan fakta. d. Berbentuk tulisan ilmiah populer. e. Berupa ide baru atau menyempurnakan ide yang pernah ditulis sebelumnya. Buku Fiksi a. Menggunakan gaya bahasa. b. Menggunakan kata-kata bersifat konotatif. c. Berdasarkan imajinasi atau khayalan.

109 Jenis-Jenis Buku Nonfiksi dan Fiksi
Buku nonfiksi pengetahuan Buku pengayaan keterampilan Buku pengayaan kepribadian Buku Nonfiksi Novel Roman Kumpulan naskah drama Kumpulan puisi Drama Buku Fiksi

110 B. Informasi dalam Buku Pengayaan dan Drama
Informasi apa yang didapat dari buku nonfiksi dan fiksi? Bagaimana cara menemukan informasi dalam buku nonfiksi dan fiksi?

111 Informasi dalam Buku Nonfiksi
Berdasarkan ide atau gagasan pokok yang ditemukan, Anda dapat memahami isi buku yang dibaca. Penentuan ide pokok paragraf berdasarkan kalimat utamanya. Ide pokok atau gagasan pokok tiap paragraf termuat dalam kalimat utama paragraf tersebut. Kalimat utama biasanya terletak di awal, di akhir, serta di awal dan di akhir paragraf. Informasi dalam buku nonfiksi juga dapat ditemukan dengan cara memperhatikan unsur-unsur buku nonfiksi.

112 Unsur-Unsur Buku Nonfiksi Unsur-Unsur Buku Fiksi (Drama)
a. Data Buku atau Identitas Buku 1) Judul buku 2) Penulis atau pengarang 3) Nama penerbit 4) Cetakan dan tahun terbit 5) Tebal buku dan jumlah halaman b. Kata Pengantar atau Prakata c. Daftar Isi d. Jumlah Bab atau Pokok Pikiran Bab e. Glosarium f. Daftar Pustaka a. Tema: gagasan utama yang menjiwai keseluruhan cerita. Tema dalam drama dituliskan secara tersirat b. Alur atau Plot: jalan cerita yang mempunyai hubungan sebab-akibat. c. Latar: Latar merujuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. d. Tokoh dan Penokohan: pelaku yang mengemban peristiwa dalam drama sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita. e. Sudut Pandang: Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan karya fiksi kepada pembaca. f. Amanat: pesan yang ingin disampaikan penulis kepada penonton. g. Dialog: percakapan dalam sandiwara atau cerita. Dialog memiliki tiga elemen penting. Ketiga elemen tersebut yaitu tokoh, wawancang, dan kramagung.

113 C. Simpulan Informasi dalam Buku Nonfiksi dan Fiksi
Bagaimana cara menyimpulkan informasi dari buku nonfiksi dan fiksi? Bagaimana bentuk simpulan informasi dari buku nonfiksi dan fiksi?

114 Simpulan Informasi dalam Buku Nonfiksi dan Fiksi
Simpulan informasi dari buku dapat berupa ikhtisar/rangkuman dan sinopsis. Ikhtisar/Rangkuman Ikhtisar berarti pandangan secara ringkas (yang penting-penting saja); ringkasan. Ringkasan adalah hasil meringkaskan; ikhtisar; singkatan cerita. Ikhtisar disebut juga rangkuman. Ikhtisar adalah bentuk ringkas suatu bacaan. Merangkum suatu bacaan berarti memendekkan bacaan. Merangkum bacaan sama artinya mengambil inti sari bacaan. Sinopsis Sinopsis dapat dikatakan sebagai bentuk ringkas karya sastra. Mengapresiasi karya sastra tidak cukup hanya membaca sinopsis. Sinopsis hanya mengungkapkan alur cerita. Sinopsis biasanya terdapat di sampul belakang sebuah karya sastra. Sinopsis berisi ringkasan cerita. Jadi, sinopsis dibuat hanya untuk karya sastra berbentuk novel, cerpen, dan drama.

115 Penyusunan Simpulan Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
Langkah Penyusunan Ikhtisar/Rangkuman Membaca bacaan dengan cermat dan teliti. Menentukan ide pokok atau gagasan pokok setiap paragraf, lalu dicatat sebagai informasi penting. Menyusun ide pokok-ide pokok tersebut menjadi inti sari bacaan. Menyelaraskan dan memperbaiki kalimat-kalimat supaya menjadi paragraf padu dan layak sebagai ikhtisar bacaan. Penyusunan Sinopsis Membaca cerita dengan saksama. Menulis susunan alur atau jalan cerita. Memberikan pemaparan buku menggunakan bahasa peringkas yang mengutamakan aspek persuasif dan harus sesuai dengan cerita aslinya.

116 D. Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan dan Fiksi (Drama)
Nilai-nilai dalam buku nonfiksi Nilai-nilai dalam buku fiksi (drama) Penilaian buku nonfiksi dan fiksi

117 Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan (Nonfiksi)
Berdasarkan isinya, buku pengayaan dapat dibedakan menjadi buku pengetahuan, buku keterampilan, dan buku kepribadian. Tiap-tiap buku mengandung nilai-nilai sebagai berikut. Buku Pengetahuan Nilai-nilai moral dan budaya. Buku Keterampilan Nilai yang dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) pembaca. Buku Kepribadian Nilai yang dapat meningkatkan kualitas kepribadian, sikap, dan pengalaman batin pembaca.

118 Nilai-Nilai dalam Buku Fiksi (Drama)
Nilai-Nilai Abstrak dalam Naskah Drama Nilai Didaktis: nilai yang menyoroti secara khusus nilai pendidikan dalam sebuah drama. Nilai pendidikan terdiri atas pendidikan watak, pendidikan sikap hidup, dan pendidikan moral. Pendidikan watak: nilai yang dapat dilihat dari tokoh-tokoh dalam drama. Sementara itu, penilaian terhadap watak tokoh-tokoh dalam drama dapat diketahui dari cara pengarang menggambarkan perwatakan tokoh-tokoh tersebut. Dalam drama, sebagian besar karakter tokoh digambarkan dalam dialog-dialog antartokoh. Berdasarkan dialog-dialog antartokoh tersebut, tecermin watak atau karakter para tokohnya. Pendidikan sikap hidup: nilai yang dapat digunakan untuk menyikapi kehidupan. Pendidikan moral: nilai yang dapat diambil dari sebuah drama yang menyoroti berbagai moralitas masyarakat. Nilai sosial: nilai petunjuk umum dan pengarah tingkah laku serta kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai budaya: nilai-nilai berupa bahasa, sistem pengetahuan, sistem peralatan, dan sistem religi.

119 Penilaian Buku Nonfiksi dan Buku Fiksi
Nilai-nilai dalam buku nonfiksi (pengayaan) dapat dicari dengan meresensi buku; yakni mempertimbangkan, pengulasan, penilaian sebuah buku. Penilaian Buku Nonfiksi (Pengayaan) Nilai-nilai dalam buku fiksi dapat dicari menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dikelompokkan mulai dari pemahaman literal, interpretatif, integratif, kritis, dan kreatif. Penilaian Buku Fiksi (Drama)

120 Apa itu tulisan refleksi dari buku nonfiksi dan fiksi?
E. Refleksi Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Buku Nonfiksi dan Fiksi (Drama) Apa itu tulisan refleksi dari buku nonfiksi dan fiksi? Bagaimana cara merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam buku nonfiksi dan fiksi?

121 Pengertian Tulisan Reflektif
Penulisan reflektif merupakan tulisan yang merespons sesuatu tanpa sengaja, tanpa perencanaan. Ciri-Ciri Tulisan Reflektif Tanpa perencanaan, tanpa kerangka tulisan, cepat, dan instan. Bersifat personal, subjektif, dan ringkas.

122 Langkah-Langkah Penyusunan Refleksi Buku Nonfiksi dan Fiksi (Drama)
6. Periksa dan editlah untuk merapikan tulisan yang telah dibuat. 5. Jangan merefleksikan nilai-nilai yang tidak terdapat dalam buku. 4. Gunakan kata-kata santun. 3. Susunlah refleksi Anda terhadap buku tersebut 2. Refleksikan nilai-nilai dalam buku dengan pengalaman atau sudut pandang Anda. 1. Membaca buku dengan intensif dan cermat. Jika perlu, ulangi sampai benar-benar paham.

123 Terima Kasih


Download ppt "Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas XII"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google