Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sesi 4 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sesi 4 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (1)"— Transcript presentasi:

1 Sesi 4 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (1)
M.K. Epidemiologi Sosial Alib Birwin, M.Epid Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“

2 EVOLUSI EPIDEMIOLOGI Hippocrates (460 BC – 337 BC)
The First Epidemiologist, ---- konsep analisis kejadian penyakit. 1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan. 2. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi 3. PostUlat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini. Galen ( ) The Father of Experimental Physiology. Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan epidemiologi. status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan Lifestyle factors.

3 Antonie van Leewenhoke (1632-1723)
…….LANJUTAN Antonie van Leewenhoke ( ) Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677). Jacob Henle & Robert Koch 1. Penemu sel 2. Penemu basil tuberkulosis (1882) 3. tuberkulin (1890) Max van patternkofer percobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu penyakit (kolera)

4 …….LANJUTAN John Snow ( ) Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang, tempat dan waktu. (the father of field epidemiology) James Lind Bapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C. Doll dan Hill 2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru

5 TAHAP EVOLUSI EPIDEMIOLOGI
Contagion Theory, kontak person Hippocratic Theory, Penyakit berasal dari lingkungan Miasmatic Theory, Sesuatu yang kotor, gas-gas busuk dari perut bumi Epidemic Theory, cuaca& geografi (tempat) Germ Theory, kuman (mikroorganisme) Teori Multikausa interaksi multi faktor (biologis, kimia, sosial)

6 Definisi, Tujuan, dan Strategi Epidemiologi
Ilmu yang mempelajari distribusi dan frekuensi dari penyakit/masalah kesehatan serta determinannya pada penduduk Tujuan: Mendiagnosis masalah kesehatan komunitas Menentukan riwayat penyakit dan etiologi penyakit merencanakan, memantau, dan menilai pelayanan kesehatan Strategi: Penelitian Surveilens

7 Konsep Modern, Jangkauan, dan Keunikan Epidemiologi
Epi= pada, Demos= penduduk, Logos= ilmu  Epidemiologi: ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang terjadi pada penduduk Jangkauan: Penyakit infeksi  penyakit non infeksi  masalah gizi, metabolisme, dll  masalah sosial (politik, ekonomi, budaya, hukum, dll)

8 Cont….. Keunikan: Epidemiologi mempelajari bukan individu tetapi kelompok individu. Ilmu kedokteran mempelajari individu Epidemiologi membandingkan antara kelompok yang satu dengan kelompok lain. Tetapi sosiologi dan antropologi juga membandingkan kelompok yang satu dengan kelompok lain. Hanya antropologi lebih kualitatif dari pada epidemiologi. Sedangkan sosiologi lebih kuantitatif dari pada antropologi. Karena itu ditinjau dari aspek kualitatif/kuantitatif timbul keraguan perbedaan antara sosiologi dan epidemiologi. Namun ada keunikan ketiga dari epidemiologi yang tidak dipunyai oleh sosiologi. Epidemiologi menyangkut pertanyaan apakah mereka dengan kondisi tertentu lebih sering mempunyai karakteristik atau faktor tertentu dari pada mereka yang tak punya faktor itu. Mereka dengan karakteristik atau faktor itu disebut “high risk group” (kelompok yang terancam).

9 Ukuran Masalah Kesehatan
Rate Ratio Proportional rate: morbidity & mortality Incidence rate Prevalance rate: point PR dan period PR Attack rate & secondary attack rate Cause spesific death rate CFR

10 Epidemiologi Deskriptif
Variabel Orang umur, gender, ras, agama, status perkawinan, status ekonomi, dll Variabel Tempat peta epidemiologi, spot-map, SIG, fokus, receptive area, faktor genetis dan kultural, perbandingan frekuensi penyakit antar negara Variabel Waktu endemi, epidemi, perioditas (siklik & musiman), secular trend

11 Sumber Data Data & informasi sama atau beda? Data primer
berikan contohnya Data sekunder Data tersier

12 Surveilens Epidemiologi
Definisi: Surveilans adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara sistematis dan terus menerus, sehingga dihasilkan informasi. Informasi kemudian di desiminasi (disebar luaskan) kepada pihak2 yang berkepentingan, sehingga dapat digunakan untuk antara lain: - identifikasi, investigasi dan control wabah - identifikasi populasi yang berisiko - menetapkan prioritas. - evaluasi hasil kegiatan program, dengan melihat angka incidence dan prevalence. - memantau trend penyakit

13 Definisi Wabah Undang‑undang RI No 4 th. 1984 tentang
wabah penyakit menular Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka Benenson, 1985 Wabah adalah terdapatnya penderita suatu penyakit tertentu pada penduduk suatu daerah, yang nyata‑nyata melebihi jumlah yang biasa Last 1981 Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa penderita penyakit, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, atau kejadian lain yang berhubungan dengan kesehatan, yang jumlahnya lebih banyak dari keadaan biasa

14 Selain kata wabah letusan (outbreak) kejadian luar biasa (KLB = unusual event) Di Indonesia pernyataan adanya wabah hanya boleh ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

15 Langkah-langkah Investigasi Wabah
Mempersiapkan lapangan kerja - investigasi - administrasi - konsultasi 2. Pastikan bahwa memang benar terjadi wabah 3. Lakukan diagnosis thd penyakit wabah tsb 4. Susun definisi kasus, identifikasi dan hitung jumlah kasus 5. Buat gambaran epidemiologi (O, T, W)

16 …..cont 6. Kembangkan hipotesis 7. Evaluasi hipotesis yang telah tersusun 8. Penting untuk selalu memperbaharui hipotesis, sesuaikan dengan perkembangan wabah (data laboratorium, lingkungan) 9. Impelementasikan upaya penanggulangan dan pencegahan wabah 10. Komunikasikan hasil temuan dari investigasi

17 The End…………. To be continued


Download ppt "Sesi 4 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google