Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DETEKSI DINI DENGAN MANAJEMEN KOLABORATIF. Deteksi dini komplikasi - Masa Kehamilan » Trimester I » Trimester II » Trimester III – Masa Persalinan » Kala.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DETEKSI DINI DENGAN MANAJEMEN KOLABORATIF. Deteksi dini komplikasi - Masa Kehamilan » Trimester I » Trimester II » Trimester III – Masa Persalinan » Kala."— Transcript presentasi:

1 DETEKSI DINI DENGAN MANAJEMEN KOLABORATIF

2 Deteksi dini komplikasi - Masa Kehamilan » Trimester I » Trimester II » Trimester III – Masa Persalinan » Kala I » Kala II » Kala III – Masa Nifas » Kala IV » 6 jam » 6 hari » 6 minggu

3 Prinsip deteksi diniterhadap kelainan komplikasi dan penyulit yang lazim terjadi pada ibu masa kehamilan, persalinan dan nifas

4 Pemeriksaan kehamilan dini (early ANC detection) Kontak dini kehamilan trimester I Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu Skrining untuk deteksi dini Deteksi dini penyulit persalinan Pemanfaatan partograf pada setiap persalinan kala I aktif.

5 Kontak Dini Kehamilan Trimester I (sebelum 14 minggu) Informasi penting yang dapat diperoleh yaitu : Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil Mendeteksi dan menanganinya Melakukan tindakan dan pencegahan seperti, tetanus neonatorum, anemia, kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi Mendoronng prilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya

6 Pelayanan ANC berdasarkan Kebutuhan Individu Memberikan seluruh asuhan antenatal termasuk “7T” yaitu : 1.Timbang BB 2.Ukur tekanan darah 3.Ukur tingggi fundus uteri 4.Pemberian imunisasi TT 5.Pemberian tablet zat besi 6.Tes terhadap PMS 7.Temu wicara

7 Memberikan konseling khusus untuk kebutuhan ibu yang sesuai dengan masalahnya Kehamilan dengan masalah kesehatan / komplikasi yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi atau kerja sama penanganan Merujuk kedokter untuk konsultasi Melampirkn foto copi kartu kesehatan ibu hamil berikut surat rujukan Meneruskan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan Perencanaan diri meneruskan pemantaun kondisi ibu dan bayi selama kehamilan Perencanaan diri jika melahirkan dirumah tidak aman bagi ibu

8 Melakukan skrining untuk deteksi dini pada kehamilan Memberikan seluruh antenatal pada pemeriksaan kehamilan memerlukan sediktnya 4 kali kunjungan selama periode antenatal. Diantaranya : 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28minggu) 2 kali kunjungan selama trimester ketiga ( antara minggu 28-32 minggu dan sesudah minggu ke 36)

9  Memberikan konseling khusus untuk kebutuhan ibu sesuai dengan masalahnya  Kehamilan dengan masalah kesehatan, komplikasi yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi  Merujuk kedokter untuk konsultasi  menolong ibu menentukan pilihan yang tepat untuk konsultasi  Melampirkan fotocopi kartu kesehatan ibu hamil berikut surat rujukan  Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi  Meneruskan pemantaun kondisi ibu dan bayi selama kehamilan  Memberikan asuhan antenatal  Perencanaan dini jika melahirkan dirumah tak aman bagi ibu

10 Melakukan skrining untuk deteksi dini pada persalinan  Antisipasi adanya persalinan jika wanita tersebut menunjukkan tanda atau gejala sebgai berikut : 1.Nyeri abdomen yang bersifat intermiten setelah kehamilan 22 minggu 2.Nyeri disertai lendir darah 3. Adanya pengeluaran air dari vagina 4.Pastikan keadaan inpartu 5.Lakukan pemeriksaan dalam untuk menghindari kompliksi 6.Lakukan pemantaun dalam memntau kemajuan persalinan dengan menggunkan patograf pada ibu maupun pada jani 7.Menyedikan aau membuat surat rujukan bila terjadi komplikasi persalinan yang tidak dapat ditangani oleh bidan.

11 DETEKSI DINI PENYULIT PERSALINAN Partograf pada setiap persalinan kala I aktif 1.Djj 2.Air Ketuban U,J,M,D 3.Molase 4.Ø 5.Penurunan kepala 6.Waktu 7.Jam 8.Kontraksi 9.Oksitosin 10.Obat 11.Nadi, TD, Temperatur 12.Protein, Aseton dan volume urin

12 Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester I dan II

13 Anemia kehamilan adalah suatu kondisi kadar hemoglobin kurang dari 11 gr %.

14 Klasifikasi anemia (WHO) Normal > 11 gr% Anemia Ringan 8-11 gr% Anemia Berat < 8 gr%

15 Penyebab anemia devisiensi besi pada kehamilan Hiperpolemi, terjadinya pengenceran darah Pertambahan darah tidak sebanding dengam pertambahan plasma Kuranggya zat besi dalam makanan Gangguan pencernaan dan absorpsi

16 Penyebab anemia Kurang makan sayuran berwarna hijau Perdarahan akibat terlalu sering melahirkan Jarak kelahiran anak terlalu dekat Ibu hamil bekerja berat Adanya cacing tambang dalam usus

17 Gejala anemia Merasa lelah atau lemah Gampang mengantuk Lidah, bibir kuku, muka, Konjungtiva tampak pucat sekali Denyut jantung cepat Konsentrasi terganggu

18 Pengaruh anemia pada kehamilan, persalinan dan nifas Kehamilan : abortus, partus prematur persalinan :atonia dan partus lama nifas :infeksi, stres, produksi ASI rendah Gangguan pada janin : abortus, mikrosomi, PJT, BBLR.

19 PENATALAKSANAAN Pemberian suplemen zat besi 1-2 tablet perhari Rujuk bila < 8 gr%

20 Hipertensi dalam kehamilan Hipertensi dalam kehamilan adalah komplikasi serius trimester kedua-ketiga dengan gejala klinis seperti hipertensi, edema, protein uria, kejang sampai koma dengan umur kehamilan diatas 20 minggu dan dapat terjadi antepartum, intrapartum dan pasca partus.

21 Klasifikasi Hipertensi Kehamilan yang menyebabkan hipertensi. Hipertensi secara kebetulan Kehamilan yang memperburuk hipertensi Hipertensi sementara (transient hipertensi).

22 Pre-eklampsi Preeklampsi dan eklampsi adalah : penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan dengan gejala utama hipertensi yang akut pada wanita hamil dalam masa nifas. Klasifikasi preeklampsi - Pre-eklampsi ringan - Pre-eklampsi berat.

23 Penatalaksanaan Pencegahan Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-tanda bahaya, yaitu sakit kepala, gangguan penglihatan dan bengkaknya muka dan tangan dengan pemeriksaan antenatal yang baik, preeklampsi dapat di deteksi sedini mungkin sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadi komplikasi yang lebih serta berupa preeklampsi berat, eklampsi sampai kematian ibu dan anak.

24 Eklampsi Eklampsi dalam bahasa yunani berarti halilintar karena serangan kejang-kejang timbul tiba-tiba seperti petir. Gejala – gejala eklampsi - Stadium invasi - Stadium kejang tonik - Stadium kejang kolik - Stadium koma

25 Komplikasi - Lidah tergigit - Terjadi perlukaan dan fraktur - Gangguan pernafasan - perdarahan otak - Solusio plasenta - Merangsang persalinan.

26 Penatalaksanaan eklampsi Penderita eklampsi harus dirawat di RS Pengangkutan ke RS Sebelum di kirim berikan obat penenang untuk mencagah serangan kejang-kejang selama dalam perjalanan. Yaitu pethidin 100mg/ luminal 200 mg/ morfin 10 mg.

27 Sesampainya di RS pertolongan pertama adalah: a. Memberikan dan melapangkan jalan pernafasan b. menghindarkan lidah tergigit c. Pemberikan O2. d. Pemasangan infuse dekstros /glukosa 10%, 20%, 40%. e. Menjaga agar jangan sampai terjadi trauma, serta dipasang kateter tetap

28 Kehamilan ektopik Kehamilan dengan ovum yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri (tuba, ovarium, rongga perut)

29 Gejala KET Nyeri perut (bila mengangkat benda berat, BAB dan sedang istirahat) Perdarahan warna hitam Syok Nyeri bahu dan leher (iritasi diagfragma) Nyeri pada palpasi (perut tegang dan kembung) Pembesaran uterus Gangguan kencing Perubahan darah (Hb turun karena perdarahan)

30 penatalaksanaan Diagnosis dini Rujuk

31 Abortus Berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan < 20 mg (berat janin < 500 gr atau buah kehamilan belum mampua hidup diluar kandungan)

32 Klasifikasi Abortus iminen ( abortus mengancam) Abortus insipien atau abortus sedang berlangsung Abortus inkomplit (sebagian buah kehamilan sudah keluar sebagian lagia ada dirongga rahim) Abortus komplit (seluruh buah kehamilan telah keluar secara lengkap) Abortus tertunda Misd abortion Abortus habitualis (abortus yang berulang sebanyak 3 kali atau lebih)

33 Gejala abortus iminen Perdarahan bercak Nyeri perut bawah yang ringan Kehamilan masih berlanjut dan mungkin dapat dipertahankan

34 Penatalaksanaan abortus iminen Bila kehamilan masih utuh rawat jalan Tidak melakukan aktifitas berlebihan Hubungan seksual Bila perdarahan berhenti dilanjutkan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal Bila perdarahan terus berlanjut nilai ulang kondisi janin anjurkan untuk USG atau konsul Sp0G.

35 Penanganan abortus insipien

36 Abortus inkomplit Anamnesis : Darah banyak, nyeri kontraksi rahim, dapat terjadi syok Penanganan : - atasi dahulu syok atau perbaiki keadaan umum -Uterotenika (metilergo 0,125 ml gr) -Antibiotik berspektrum luas selama 5 hari

37 Abortus komplit Anamnesis : perdarahan dari jalan lahir sedikit, pernah keluar buah kehamilan, pemeriksaan dalam ostium tertutup bila terbuka teraba rongga uterus kosong. Penatalaksanaan -Antibiotik -uterotunika

38 Missed abortion Anamnesis : perdarahan bisa ada atau tidak ada Pemeriksaan : TFU lebih kecil dari umur kehamilan, bunyi jantung tidak ada penanganan : rujuk

39 Abortus habitualis Penatalaksanaan Rujuk

40 Molahidatidosa Perubahan abnormal dari villi chorionic menjadi sejumlah kista yang menyerupai buah angguar yang dipenuhi denga cairan

41 Pemeriksaan janin : -DJJ negatif -Tidak ada balotement -Tidak ada rangka janin pada rongsen -Tidak ada pergerakan janin Pemeriksaan ibu : -Palpasi uterus membesar, teraba lembek, tidak ada bagian - bagian janin -Servik lembek -Perdarahan pervaginam -Hiperemesis lebih sering dan lama

42 penatalaksanaan

43 Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester III

44 Kehamilan Ganda

45 Definisi : > 1 janin dalam uterus. Monozygot dan dizygot. Conjoined twins. Insidensi : 1/200 – 1/20. Kejadian meningkat pada : – Ras tertentu. – Garis ibu. – Induksi ovulasi. Presentasi.

46 Penegakan diagnosis : – Anamnesis : Kembar? Induksi ovulasi? Keluhan >>>. Gerakan janin >>>. – Pemeriksaan fisik : Tinggi FUT. Leopold. DJJ > 1. – USG.

47 Komplikasi : – Keluhan ibu. – Preeclampsia. – Malpresentasi. – Perdarahan. – Prematuritas. – Gangguan pertumbuhan. – Seksio sesaria. Rujuk.

48 Ketuban Pecah Sebelum Waktu

49 Definisi : sebelum kehamilan aterm. Insidensi : 10%. Etiologi : – Infeksi. – Polihidramnion. – Inkompetensia serviks. – Kehamilan ganda. Penegakan diagnosis : Keluarnya cairan ketuban dari OUE  lakmus.

50 Komplikasi : – Prematuritas. – Infeksi. – Prolaps tali pusat. Penatalaksanaan : – Usia kehamilan? – Aktif atau konservatif? – Pematangan paru. – Antibiotika. – Perawatan neonatus.

51 Polihidramnion

52 Definisi : > 2 liter  keluhan. Insidensi : 0.5%–1.0%. Etiologi : – Janin (kelainan kongenital). – Plasenta (tumor plasenta). – Kehamilan ganda. – Ibu (penyakit DM, jantung dan ginjal).

53 Penegakan diagnosis : – Keluhan. – Pemeriksaan fisik : Kulit mengkilap dan tegang. Tinggi FUT. Leopold. DJJ sulit didengar. USG.

54 Komplikasi : – Preeklampsia. – Malpresentasi. – Ketuban pecah. – Prematuritas. – Perdarahan. – Proses persalinan.

55 Penatalaksanaan : – Pengenalan faktor risiko. – Mengurangi keluhan  amnioreduksi. – Antisipasi HPP.

56 Oligohidramnion

57 Definisi :  100 ml atau ICA  5, tanpa KP. Etiologi : – Kelainan plasenta. – Kelainan janin (ginjal dan PJT). – Post maturitas. Penegakan diagnosis : – Tinggi FUT  PJT. – Gerak janin berkurang. – Malpresentasi. – USG.

58 Komplikasi : – Deformitas. – Gangguan pertumbuhan paru. – Kompresi tali pusat. – Hipoksia janin  kematian. Penatalaksanaan : – Amnioinfusi. – PJT? – Per vaginam?

59 PREMATUR Persalinan yang berlangsung antara umur kehamilan 20 – 36 minggu dan berat badan lahir janin < 2500 gr

60 Faktor resiko KPD Piwayat persalinan Riwayat abortus sebelumnya Perdarahan antepartum Hipertensi dalam kehamilan Kehamilan dengan AKDR Kelainan letak Kehamilan ganda; polihidramnion, oligohidramnion Penyakit infeksi pada ibu Trauma fisik atau psikis Penyalahgunaan atau kecanduan napza

61 Penatalaksanaa Konpirmasi umur kehamilan dengan berbagai cara Pemantauan tanda – tanda vital ibu dan janin Penilaian kontraksi (lama, frekuensi dan pengaruh terhadap pembukan servik) Rujuk

62 Post matur Kehamilan yang berlangsung > 42 mg dihitung dari HPHT

63 Penatalaksanaan Konfirmasi usia kehamilan yang akurat: menghindarkan intervensi yang tidak diperlukan yang berbahaya dan memeberikan pelayanan efektif pada kehamilan yang benar Rujuk

64 IUFD Diagnosis : tidak adanya tanda – tanda kehidupan janin dalam rahim, DJJ negatif Etiologi : kelainan kromosom, diabet, infeksi, trauma fisik / fsikis, tidak diketahui. Penatalaksanaan : rujuk

65 Sistem Rujukan

66 Sistem rujukan Definisi Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional serta tidak di batasi oleh wilayah administrasi.

67 Tujuan Sistem rujukan Tujuan system rujukan adalah untuk meningkatan mutu, cakupan dan efisien pelaksanaan pelayanan kesehatan secara terpadu.

68 Terdapat dua jenis istilah rujukan yaitu Rujuk Medik : Pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu menanganinya secara rasional. Rujukan Kesehatan : Hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.

69 Tata laksana rujukan dapat berlangsung antara lain Internal antar petugas di satu rumah sakit. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas. Antara masyarakat dan puskesmas. Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya. Antara puskesmas dan rumah sakit dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

70 SKEMA RUJUKAN DAN JENJANG PELAYANAN RS. KABUPATEN PUSKESMAS BIDAN DESA (POLINDES) POSYANDU DUKUN BERSALIN

71 Faktor-Faktor Penyebab Rujukan 1.Riwayat bedah sesar 2.Pendarahan pervaginaan 3.Persalinan kurang bulan 4. Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang pecah 5.Ketuban pecah lebih dari 24 jam 6.Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan 7.Ikterus 8.Anemia berat 9.Tanda / gejala infeksi 10. Preklamsia / hipertensi dalam kehamilan 11. Tinggi fundus 40 cm / lebih 12. Gawat janin 13. Primipara dalam fase aktif kala 1 persalinan 14. Presentasi bukan belakang kepala 15. Presentasi ganda 16. Kehamilan ganda (gemeli) 17. Tali pusat menumbung 18. Syok

72 Persiapan – persiapan yang Harus Di perhatikan dalam Melakukan Rujukan “BAKSOKUDA” Jenjang pelayanan kesehatan adalah : Tingkat Desa Tingkat Masyarakat Fasilitas pelayanan kesehatan Profesional Tingkat I Fasilitas Pelayanan kesehatan Profesional Tingkat II Fasilitas Pelayanan Kesehatan Profesional Tingkat III Untuk mengingat hal-hal penting dalam melakukan rujukan dapat digunalkan istilah “BAKSOKUDA” ( Bidan, alat, keluarga, Surat, Obat, Kendaraan, Uang).

73 B (Bidan) : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratanBidan A (Alat) : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set, tensimeter dan stetoskop K (keluarga) : Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat rujukan. S (Surat) : Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat. U (Uang) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila terjadi perdarahan

74 Tindak lanjut penderita Ø Untuk penderita yang telah dikembalikan Ø Harus kunjungan rumah bila penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi tidak melapor

75

76 Sistem Rujukan


Download ppt "DETEKSI DINI DENGAN MANAJEMEN KOLABORATIF. Deteksi dini komplikasi - Masa Kehamilan » Trimester I » Trimester II » Trimester III – Masa Persalinan » Kala."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google