Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Petemuan Koordinasi Nasional Poltekkes Kemenkes Prof. Ismunandar

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Petemuan Koordinasi Nasional Poltekkes Kemenkes Prof. Ismunandar"— Transcript presentasi:

1 PERAN, PELUANG, DAN DUKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN ERA INDUSTRI 4.0
Petemuan Koordinasi Nasional Poltekkes Kemenkes Prof. Ismunandar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 31 Juli 2019

2 BAYANGKAN SUATU HARI dengan mengintegrasikan data biomedis, klinis, dan ilmiah, kita dapat memprediksi penyakit, mengidentifikasi interaksi obat yang tidak diinginkan, mengotomatisasi diagnosis dan mempersonalisasikan terapi. Image: freepik.com

3 BAYANGKAN SUATU HARI dengan memanfaatkan big data, AI, robotik, yang diintegrasikan dalam berbagai aspek kehidupan (pendidikan, kesehatan, transportasi, industri, keuangan, dsb.) dapat mendukung layanan dan kenyamanan hidup manusia secara berkelanjutan. Image: freepik.com

4 INDONESIA >266 Juta Ke-7 Dunia Tahun 2030 Ke-4 Dunia Tahun 2050
Photo Credit: Ega Prakarsa, Universitas Pendidikan Indonesia INDONESIA Potensi Ekonomi Misi Kemenristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas Ke-7 Dunia Tahun 2030 Ke-4 Dunia Tahun 2050 >266 Juta Populasi : >266 Juta Negara kunci ASEAN (total populasi >640 juta) Negara demokrasi terbesar ke-3 dunia Kaya sumber daya alam (sumber daya alam perkapita > Tiongkok dan India) POPULASI EKONOMI EKONOMI Bonus Demografi McKinsey Global Institute, 2012 Pricewaterhouse Coopers (PwC), 2017

5 Tantangan Pendidikan Tinggi bidang Kesehatan :
Potret Kualitas Institusi Pendidikan dan Lulusan bidang Kesehatan “Disparitas Kualitas Institusi Pendidikan dan Lulusan …” Sumber : Data LAM-PTKes, Desember 2018 Data prodi meliputi program sarjana, magister, doktor, profesi dan spesialis-subspesialis Pimpinan PT perlu memanfaatkan umpan balik hasil uji kompetensi untuk perbaikan sistem pendidikan (input, proses, output) Akreditasi dan kelulusan uji kompentensi menjadi parameter utama dalam penentuan kuota nasional mahasiswa bidang kesehatan (saat ini telah diterapkan pada FK dan FKG)

6 Draft Standar Nasional Pendidikan bidang Kesehatan
Kesinambungan dan Harmonisasi Regulasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No.62/2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No.44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi PP No.4/2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Permenristekdikti No.32/2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi Harmonisasi & sinkronisasi Harmonisasi & sinkronisasi Harmonisasi & sinkronisasi UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran PP No.52/2017 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran Permenristekdikti No.18/2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Kedokteran UU No.36/2014 tentang Tenaga Kesehatan Draft Standar Nasional Pendidikan bidang Kesehatan UU No.38/2014 tentang Keperawatan lex specialis bidang kesehatan lex specialis bidang kesehatan

7 Kerangka Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
(dalam lingkup pendidikan tinggi kesehatan) LAM Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) INSTRUMEN AKREDITASI STATUS AKREDITASI AKREDITASI (MUTU INSTITUSI) PT dan stake-holders Implementasi Budaya Mutu STANDAR PENDIDIKAN & KOMPETENSI SN-Dikti SPMI PD-Dikti PENGGUNA (MUTU INDIVIDU) BLUE PRINT KOMPETENSI (soal) KUALITAS LULUSAN UJI KOMPETENSI Uji Kompetensi Nasional (Exit Exam) DEMAND (Global dan Nasional)

8 Peran manusia digantikan oleh mesin/robot/AI
INDUSTRI 4.0 & SOCIETY 5.0 Tantangan Era Disrupsi Teknologi Cyberspace Society 5.0 Physical Space BIG DATA & AI Mengemudi otomatis (automatic driving) AI mengusulkan seseorang Robot industry memproduksi secara otomatis SENSOR INFO (ANALISIS) Memberikan high-added value information Peran manusia digantikan oleh mesin/robot/AI Juta TENAGA KERJA GLOBAL BERALIH PROFESI 1,8 Juta PEKERJAAN DIGANTIKAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (McKinsey, 2017) (Gartner, 2017) Data Entry Data Analytic Big Data Taxi Online Taxi Driverless car 888 Teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada. Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).

9 Permintaan TENAGA KERJA VOKASI DI MASA DEPAN (s.d. 2025) [781.600]
Sumber: Roadmap Kebijakan Pengembangan Vokasi di Indonesia, Kemenko Perekonomian, 2018 Orang Penambahan Pekerjaan Akibat Pertumbuhan Ekonomi Pekerjaan Yang Hilang Akibat Otomatisasi Jumlah Neto Peluang Pekerjaan Yang Tersedia [ ]

10 Harapan masyarakat terhadap teknologi dapat meningkatkan layanan kesehatan
Sumber: PwC Health Research Institute consumer survey, March 2017 (1,501 responden di AS)

11 Peluang Teknologi Kesehatan 4.0
Big Data Peluang Teknologi Kesehatan 4.0 “Kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan besar dari dampak RI 4.0” (The Economic Intelligence Unit)

12 Peluang Teknologi Kesehatan 4.0
Sumber: Components of IoT-based health monitoring system Internet of Things Peluang Teknologi Kesehatan 4.0 Sistem informasi dan pelayanan medis jarak jauh Sumber: Amir M. Rahmani (2017), Exploiting Smart E-Health Gateways at the Edge of Healthcare Internet-of-Things: A Fog Computing Approach

13 Peluang Teknologi Kesehatan 4.0
No longer science fiction, AI and robotics are transforming healthcare (PwC, 2018) Artificial Intelligence Peluang Teknologi Kesehatan 4.0 Sumber: PwC (2018)

14 Tantangan dan Peluang Bidang Kesehatan pada RI 4.0
Literasi Data Big Data Deteksi mutakhir untuk emerging risks/diseases Riset klinis dan translasi “kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan besar dari dampak RI 4.0” (The Economic Intelligence Unit) Literasi Teknologi Aplikasi TIK & Artificial Intelligent Sistem informasi dan pelayanan medis jarak-jauh Genome Editing Disruptive Innovation Generasi Milenial Literasi Manusia Tenaga Kesehatan Inter-profesional/transprofesional Pelayanan dan pendidikan dengan pendekatan interprofesi/transprofesi (collaborative practice & inter/transprofessional education) Outcome value-based healthcare Literasi digital, knowledgeable, entrepreneur Yoon, What We Need to Prepare for the Fourth Industrial Revolution. Healthcare Informatics Research. Economist Intelligence Unit. From transplants to implants December. care/transplants-implants

15 Membangun negeri dimulai dari perguruan tinggi
Perguruan Tinggi berperan menyiapkan lulusan berkualitas, kompetitif, berkarakter, dan terampil

16 Health & Education Systems
Harmonisasi Sistem Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan dengan Pendekatan Kolaboratif The Global Strategy on Human Resources for Health in 2030 (WHO, 2016): recommends a coordinated approach to link Human Resources for Health planning and education; and encouraging IPE and collaborative practice (CP). Local Context Improved health outcomes Health & Education Systems Stregthened health system Collaborative practice Collaborative practice-ready Optimal health services Present & future health workforce Inter-professional education Health workforce Shifting Paradigm Fragmented health system Local health needs

17 Standardisasi Profesionalisme Tenaga Kesehatan
PENDIDIKAN PELAYANAN Harmonisasi Naskah Akademik Sistem Pendidikan Standar Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Capaian Pembelajaran dan KKNI Standar Kompetensi Kerja Standar Profesi Standar Pelayanan Kode Etik Profesi (Pelayanan) Standardisasi output pendidikan Standardisasi kompetensi nakes Blue Print of Professionalism Assessment Prinsip Student Assessment Validitas Reliabilitas Feasibilitas Dampak bagi mahasiswa & institusi pendidikan Pilar Profesionalisme Profesionalisme Etik Kompetensi Otonomi Kolegialitas Professionalism Assessment (Uji Kompetensi bagi Mahasiswa bidang Kesehatan)

18 PEMBANGUNAN POLITEKNIK BARU
Sub-sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Industri/ Manufaktur Konstruksi Listrik, Gas, Air Minum Pertambangan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan Transportasi, Maritim Pariwisata Jasa (real estate, commerce) Sosial, Kesehatan Jumlah Politeknik Rencana 131 37 34 12 36 265 Kebutuhan Jumlah PT Ideal 200 70 40 17 50 388 Estimasi Tenaga Kerja Vokasi/Tahun 600,000 210,000 15,000 5,000 120,000 50,000 10,000 150,000 1,165,000 Kerjasama Kemenperin + industri PUPR + industri ESDM + industri ESDM Kementan, KKP Kemenhub Kemenpar PUPR Kemenkes Lokasi 133 Kawasan Industri, WPPI, dan KEK Semua provinsi minimal penambahan 1 PT Aceh, Jawa Timur, Kalimantan Tengah KEK Teluk Bintuni dan KEK Galang Batang Semua provinsi minimal penambahan 1 PT Morotai, Buton + lokasi 3 T untuk bandara dan pelabuhan baru Destinasi Prioritas: Mandalika, Morotai, Tanjung lesung, Kalayang, Wakatobi, Labuan Bajo Kalimantan Tengah, NTB Sumber: Data tenaga kerja BPS 2019 dan berbagai sumber

19 PERMENRISTEKDIKTI 54/2018 Penyelenggaraan Program Diploma Dalam Sistem Terbuka Pada Perguruan Tinggi
Sistem terbuka dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian pendidikan (multy entry—multy exit system). Sistem terbuka: gelar bersama (joint degree) atau gelar ganda (double degree) berdasarkan kurikulum bersama (joint curriculum). Lulusan akan memperoleh sertifikat kompetensi dan ijazah program diploma. PT dapat mengubah program DIII menjadi program DIV untuk meningkatkan kompetensi lulusan atas izin Menteri .

20 Program Diploma IV - MEMES
Magister Terapan Exit – Ijazah D-IV + Transkrip + Serkom RPL 4 Diploma IV – Jenjang 6 KKNI Entry Permenristekdikti 54/2018 Exit – Ijazah D-III + Transkrip + Serkom Industri RPL 3 Diploma III – Jenjang 5 KKNI Entry Program Diploma IV - MEMES Dunia Kerja Exit – Ijazah D-II + Transkrip + Serkom RPL 2 Diploma III – Jenjang 4 KKNI Pelatihan Entry Skema MEMES Diploma I – Jenjang 3 KKNI Pengalaman Sekolah Menengah Atas (Umum/Kejuruan)

21 Penyelenggaraan Program Studi Dengan Sistem Terbuka
(Multi Entry Multi Exit System - MEMES) Prodi D3/D4 Capaian Pembelajaran Memiliki rencana Penyelenggaraan prodi Sistem terbuka dan instrumen RPL Memiliki Asesor RPL Dosen 2 (dua) kali secara berturutan berstatus minimal terakreditasi B dan masih berlaku pada saat pengusulan sesuai jenjang KKNI berdasarkan uji kompetensi kerja dan evaluasi kinerja lulusan dengan sertifikasi kompetensi yang relevan dan berkualifikasi paling rendah jenjang 8 KKNI sesuai SN-DIKTI pasal 26 dan 27 Memiliki Lembaga Sertifikasi LSP-P1 Memiliki Mitra DU/DI Memiliki surat dukungan asosiasi profesi/asosiasi industri Memiliki Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Pelaksanaan Prodi Sistem Terbuka Lulusan terserap di dunia kerja atau berwirausaha berdasarkan studi pelacakan selama 3 (tiga) tahun terakhir dengan persentase yang layak dan/atau kerjasama Lembaga Sertifikasi terakreditasi lainnya tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa yang memiliki badan hukum dan telah beroperasi paling sedikit 5 (lima) tahun

22 Menuju pembangunan kesehatan berkelanjutan di era industri 4.0
Kebijakan Kemenristekdikti LITERASI BARU Literasi Data Menuju pembangunan kesehatan berkelanjutan di era industri 4.0 Kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital. Mengembangkan Kapasitas ‘Literasi Baru’ Literasi Teknologi Memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (Coding, Artificial Intelligence, Engineering Principles, & Biotech). Diarahkan dapat menunjang sistem pembelajaran, disertai dengan penguatan softskill yang tidak dimiliki AI/robot: Lead Empathize Create Judge Literasi Manusia Humanities, Komunikasi, & Desain. + Pembelajar Sepanjang Hayat (Aoun, MIT, 2017)

23 LIFELONG LEARNING Lifelong learning is becoming an economics imperative (Economics, 2017). Banyak pekerjaan yang berkembang cepat saat ini, tidak kita temui pada 20 tahun yang lalu. Kecepatan perubahan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan industri pun semakin meningkat. Belajar sepanjang hayat perlu difasilitasi oleh perguruan tinggi (karena pendidikan tidak berhenti setelah memperoleh ijazah). Sumber: diadaptasi dari Accenture, Digital Disruption in Education (2018)

24 Kesimpulan: Kebijakan Pendidikan Tinggi Kesehatan di Era RI 4.0
Reorientasi Kurikulum Prodi yang Adaptif Sistem MEMES (Multi Entry Multi Exit System)/ RPL. Mendukung reskilling & upskilling (lifelong learning). Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Capaian Pembelajaran Kurikulum Pendidikan Interprofesi/ Transprofesi Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kesehatan melalui Pengembangan Academic Health System Literasi baru (data, teknologi, humanities) diinternalisasi dalam kurikulum  penguatan mahasiswa PTKes dengan pengetahuan teknologi IR 4.0 (Artificial Intelligence, IoT, Big Data, dsb). Penelitian Klinis dan Translasi Pemanfaatan Teknologi untuk Inovasi Pembelajaran Evidence-informed policy untuk kebijakan kesehatan Pemanfaatan Big data / Knowledge Management System bidang kesehatan Sistem perkuliahan berbasis daring (online/blended learning). Sistem pembelajaran digital. Pengembangan mata kuliah daring nasional.

25 Terima Kasih


Download ppt "Petemuan Koordinasi Nasional Poltekkes Kemenkes Prof. Ismunandar"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google