Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidy Harsono Widy Harsono Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
1 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Gede Raka Departemen Teknik Industri ITB Email: raka@bdg.centrin.net.id 19 April 2004
2
2 POKOK BAHASAN Konteks Global Konteks Global Konteks Nasional Konteks Nasional Konteks Lokal Konteks Lokal Dimensi Mutu di Era Masyarakat Pengetahuan dan Dunia yang Bergejolak Dimensi Mutu di Era Masyarakat Pengetahuan dan Dunia yang Bergejolak Perubahan yang Diperlukan Perubahan yang Diperlukan Peran Pemerintah Daerah dalam Proses Perubahan Peran Pemerintah Daerah dalam Proses Perubahan
3
3 KONTEKS GLOBAL Kesejahteraan yang berbasis modal maya Kesejahteraan yang berbasis modal maya - Peran modal fisik, seperti sumber daya - Peran modal fisik, seperti sumber daya alam, sebagai sumber kesejahteraan makin alam, sebagai sumber kesejahteraan makin berkurang berkurang - Peran modal maya, atau modal yang tak berwujud - Peran modal maya, atau modal yang tak berwujud makin besar. makin besar. - Empat jenis modal maya yang sangat - Empat jenis modal maya yang sangat diperlukan: modal intelektual, modal diperlukan: modal intelektual, modal sosial, kredibilitas, motivasi. sosial, kredibilitas, motivasi.
4
4 Modal Maya Kredibilitas Modal Intelektual Modal Sosial Motivasi © Gede Raka, 2004 Empat Unsur Modal Maya
5
5 KONTEKS GLOBAL Pengetahuan manusia berlipat dua setiap 18 bulan Pengetahuan manusia berlipat dua setiap 18 bulan Dunia yang tanpa batas, pergaulan yang makin pluralistik. Dunia yang tanpa batas, pergaulan yang makin pluralistik. Persaingan terbuka yang bersifat global Persaingan terbuka yang bersifat global Kesaling-ketergantungan antar bangsa Kesaling-ketergantungan antar bangsa Perubahan yang makin cepat dan makin sulit diramalkan. Perubahan yang makin cepat dan makin sulit diramalkan.
6
6 WAKTU
7
7 KONTEKS NASIONAL : KRISIS MODAL MAYA & MENIPISNYA MODAL FISIK Krisis modal intelektual Krisis modal intelektual Krisis modal sosial Krisis modal sosial Krisis kredibilitas Krisis kredibilitas
8
8 KONTEKS LOKAL Kekuasaan yang lebih besar Kekuasaan yang lebih besar Peluang kemajuan lebih besar bila kekuasaan dipakai secara efektif Peluang kemajuan lebih besar bila kekuasaan dipakai secara efektif Risiko kemunduran bila kekuasaan dipakai secara salah Risiko kemunduran bila kekuasaan dipakai secara salah Disparitas antar daerah Disparitas antar daerah Jebakan ‘kekerdilan’ Jebakan ‘kekerdilan’
9
9 RISIKO Tersesat dalam globalisasi Tersesat dalam globalisasi Menjadi korban globalisasi Menjadi korban globalisasi Kehilangan kendali atas masa depan sendiri Kehilangan kendali atas masa depan sendiri Menjadi beban bangsa lain Menjadi beban bangsa lain Kehilangan martabat sebagai sebuah bangsa Kehilangan martabat sebagai sebuah bangsa
10
10 BAGAIMANA MENGHINDARKAN RISIKO TERSEBUT DI ATAS? Segera Membangun Kembali Modal Maya Indonesia Melalui Inovasi di Bidang Pendidikan
11
11 PENDIDIKAN UNTUK APA? Pendidikan untuk membangun modal maya Pendidikan untuk membangun modal maya Pendidikan untuk mengembangkan potensi insani manusia dan masyarakat Indonesia Pendidikan untuk mengembangkan potensi insani manusia dan masyarakat Indonesia Pendidikkan untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa bermartabat di tengah-tengah bangsa lain di dunia Pendidikkan untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa bermartabat di tengah-tengah bangsa lain di dunia Pendidikan untuk membangun kehidupan yang bermakna Pendidikan untuk membangun kehidupan yang bermakna
12
12 Manusia dan masyarakat bermutu sebagai basis modal maya
13
13 Daya Tahan dan Daya Tumbuh di Lingkungan Bergejolak Kompetensi Visi hidup Karakter Kreativitas Dimensi mutu manusia untuk bertahan dan tumbuh di lingkungan yang bergejolak. © Gede Raka, 2004
14
14 Kehidupan Yang lebih Bermakna Kecakapan Menanggapi Perubahan Kecakapan Memimpin Diri-sendiri Kecakapan Tumbuh dan Berkembang Bersama Orang lain Kecakapan Menciptakan Nilai Kecakapan untuk Kehidupan yang Lebih Bermakna © Gede Raka, 2004
15
15 PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DIPERLUKAN Perubahan cara pandang Perubahan cara pandang Perubahan suasana belajar Perubahan suasana belajar Perubahan proses belajar Perubahan proses belajar Perubahan pendekatan Perubahan pendekatan Parubahan materi Parubahan materi Perubahan peran kepala sekolah dan guru Perubahan peran kepala sekolah dan guru
16
16 PERUBAHAN CARA PANDANG Siswa bukanlah gelas kosong tetapi bibit-bibit unggul yang beraneka ragam Siswa bukanlah gelas kosong tetapi bibit-bibit unggul yang beraneka ragam Sekolah bukanlah pabrik, tetapi sebuah komunitas Sekolah bukanlah pabrik, tetapi sebuah komunitas Setiap kecerdasan penting, dan perlu dikembangkan sebaik mungkin. Setiap kecerdasan penting, dan perlu dikembangkan sebaik mungkin. Pendidikan di sekolah tidak hanya kegiatan pengalihan pengetahuan tetapi juga seluruh suasana, proses, dan ketauladan, yang mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung perkembangan potensi insani seseorang. Pendidikan di sekolah tidak hanya kegiatan pengalihan pengetahuan tetapi juga seluruh suasana, proses, dan ketauladan, yang mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung perkembangan potensi insani seseorang.
17
17 PERUBAHAN SUASANA atau LINGKUNGAN Suasana formal mekanistik menjadi suasana lebih informal, hangat dan menggembirakan. Suasana formal mekanistik menjadi suasana lebih informal, hangat dan menggembirakan. Suasana yang cenderung menghukum menjadi suasana yang apresiatif Suasana yang cenderung menghukum menjadi suasana yang apresiatif Suasana yang eksklusif dan homogen, menjadi suasana yang inklusif dan heterogen Suasana yang eksklusif dan homogen, menjadi suasana yang inklusif dan heterogen
18
18 PERUBAHAN PROSES (1) Proses belajar yang berpusat pada pengajar, menjadi lebih berpusat pada siswa. Proses belajar yang berpusat pada pengajar, menjadi lebih berpusat pada siswa. Proses belajar yang individual menjadi proses belajar individual dan belajar dalam team secara seimbang. Proses belajar yang individual menjadi proses belajar individual dan belajar dalam team secara seimbang. Proses belajar yang mekanistik menjadi proses belajar yang menggugah, memberi inspirasi Proses belajar yang mekanistik menjadi proses belajar yang menggugah, memberi inspirasi Proses belajar tidak hanya mengembangkan kemampuan, tetapi juga mencerahkan atau mengembangkan kesadaran baru, membangun keyakinan dan mengembangkan sikap. Proses belajar tidak hanya mengembangkan kemampuan, tetapi juga mencerahkan atau mengembangkan kesadaran baru, membangun keyakinan dan mengembangkan sikap.
19
19 PERUBAHAN PROSES (2) Proses belajar tidak hanya melalui pemahaman, penghafalan, dan analisis namun juga melalui observasi, imajinasi, eksplorasi dan refleksi. Proses belajar tidak hanya melalui pemahaman, penghafalan, dan analisis namun juga melalui observasi, imajinasi, eksplorasi dan refleksi. Proses belajar tidak hanya menekankan pada materi pelajaran, tetapi juga proses yang menekankan ‘belajar bagaimana belajar’ Proses belajar tidak hanya menekankan pada materi pelajaran, tetapi juga proses yang menekankan ‘belajar bagaimana belajar’ Proses belajar yang mengisolasi satu kecerdasan dari kecerdasan lain menjadi proses belajar yang mengembangkan semua kecerdasan secara simultan. Proses belajar yang mengisolasi satu kecerdasan dari kecerdasan lain menjadi proses belajar yang mengembangkan semua kecerdasan secara simultan.
20
20 PERUBAHAN PERAN GURU DAN KEPALA SEKOLAH Kepala sekolah tidak hanya pengawas atau administator, namun seorang pemimpin transformasional, pemimpin visioner, pembangun komunitas, dan pembelajar prima. Kepala sekolah tidak hanya pengawas atau administator, namun seorang pemimpin transformasional, pemimpin visioner, pembangun komunitas, dan pembelajar prima. Guru bukan mesin pengalih pengetahuan, namun fasilitator dan inovator dalam penciptaan suasana dan proses belajar, pemimpin transformasional, dan pembelajar prima. Guru bukan mesin pengalih pengetahuan, namun fasilitator dan inovator dalam penciptaan suasana dan proses belajar, pemimpin transformasional, dan pembelajar prima.
21
21 PERAN PEMERINTAH DAERAH Sebagai Fasilitator Sebagai Fasilitator Sebagai Inisiator Sebagai Inisiator Sebagai Pendukung Sebagai Pendukung Sebagai Enabler Sebagai Enabler Sebagai Inovator Sosial Sebagai Inovator Sosial Sebagai Penyedia Sumberdaya Sebagai Penyedia Sumberdaya
22
22 ‘SETIAP ORANG’ HENDAKNYA MENJADI AGEN PERUBAHAN Perubahan dalam bidang pendidikan akan terjadi bila setiap pihak yang terkait atau berkepentingan (stakeholders) menjadi agen perubahan. Perubahan dalam bidang pendidikan akan terjadi bila setiap pihak yang terkait atau berkepentingan (stakeholders) menjadi agen perubahan. Tantangan baru, kini dan di masa depan tidak bisa dihadapi dengan ‘mind set’ atau cara-pikir atau cara pandang masa lalu. Tantangan baru, kini dan di masa depan tidak bisa dihadapi dengan ‘mind set’ atau cara-pikir atau cara pandang masa lalu. Kepala sekolah dan guru adalah ujung tombak dalam perubahan ini; mereka perlu diberi peluang, didorong dan dibantu agar bisa mengembangkan diri semaksimal mungkin untuk mengahadapi tantangan pendidikan di abad 21. Kepala sekolah dan guru adalah ujung tombak dalam perubahan ini; mereka perlu diberi peluang, didorong dan dibantu agar bisa mengembangkan diri semaksimal mungkin untuk mengahadapi tantangan pendidikan di abad 21.
23
23 ‘SETIAP ORANG’ HENDAKNYA MENJADI AGEN PERUBAHAN Jangan mengulangi kesalahan pembangunan di masa lalu yang terlalu mementingkan modal fisik, dan mengabaikan pengembangan modal maya. Jangan mengulangi kesalahan pembangunan di masa lalu yang terlalu mementingkan modal fisik, dan mengabaikan pengembangan modal maya. Modal fisik akan habis, tetapi modal maya yang berbasis pada kualitas manusia dan masyarakat justru akan bertambah apabila dipakai. Modal fisik akan habis, tetapi modal maya yang berbasis pada kualitas manusia dan masyarakat justru akan bertambah apabila dipakai. Investasi dalam bidang pendidikan berarti investasi untuk membangun modal maya untuk menghadapai tantangan masa depan. Investasi dalam bidang pendidikan berarti investasi untuk membangun modal maya untuk menghadapai tantangan masa depan.
24
24 ‘SETIAP ORANG’ HENDAKNYA MENJADI AGEN PERUBAHAN Tidak ada masa depan yang cemerlang tanpa pendidikan yang bermutu. Tidak ada masa depan yang cemerlang tanpa pendidikan yang bermutu. Mempunyai kesempatan mengabdi di bidang pendidikan adalah sebuah kehormatan. Mempunyai kesempatan mengabdi di bidang pendidikan adalah sebuah kehormatan. Marilah kita pakai kesempatan itu sebaik- baiknya agar kehadiran kita dapat menjadi rahmat bagi orang-orang di sekitar kita. Marilah kita pakai kesempatan itu sebaik- baiknya agar kehadiran kita dapat menjadi rahmat bagi orang-orang di sekitar kita.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.