Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INDUSTRI ALAS KAKI JAWA TIMUR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INDUSTRI ALAS KAKI JAWA TIMUR"— Transcript presentasi:

1 INDUSTRI ALAS KAKI JAWA TIMUR
MENAKAR MASA DEPAN INDUSTRI ALAS KAKI JAWA TIMUR Kamis, 4 Juli 2019 BY : WINYOTO GUNAWAN

2 EKSPOR INDONESIA Sumber: BPS diolah Dalam jangka waktu 8 tahun ekspor alas kaki Indonesia tumbuh dua kali lipat, sejak mengalami rebound pada 2010 setelah sebelumnya mengalami penurunan di tahun 2009.

3 1. Pendahuluan Industri Alas Kaki Indonesia merupakan penyumbang devisa nasional terbesar ke sepuluh dengan nilai total mencapai US$ 4,9 Miliar pada tahun 2017. Pasar terbesar alas kaki Indonesia adalah Uni Eropa, Amerika Serikat, dan China (Branded).

4 20 NEGARA TUJUAN EKSPOR UTAMA ALAS KAKI INDONESIA
Sumber: BPS diolah

5 TUJUAN EKSPOR ALAS KAKI INDONESIA BERDASAR KAWASAN BENUA
Sumber: BPS diolah

6 PERTUMBUHAN EKSPOR BERDASAR KAWASAN EKONOMI (FREE TRADE)
SOUTH ASIAN ASSOCIATION FOR REGIONAL COOPERATION (SAARC) BANGLADESH INDIA MALDIVES NEPAL PAKISTAN SRI LANKA EUROPEAN UNION (EU) AUSTRIA BELGIUM CROATIA CYPRUS DENMARK FINLAND FRANCE GERMANY, FED. REP. OF GREECE HUNGARY IRELAND ITALY LITHUANIA MALTA NETHERLANDS POLAND PORTUGAL ROMANIA SLOVAKIA SLOVENIA SPAIN SWEDEN UNITED KINGDOM Sumber: BPS diolah ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS (ASEAN) BRUNEI DARUSSALAM CAMBODIA LAO PEOPLE'S DEM. REP. MALAYSIA MYANMAR PHILIPPINES SINGAPORE THAILAND VIET NAM NORTH AMERICAN FREE TRADE AGREEMENT (NAFTA) / UNITED STATES – MEXICO – CANADA (USMCA/ NEW NAFTA) CANADA MEXICO UNITED STATES THE EUROPEAN FREE TRADE ASSOCIATION (EFTA) ICELAND NORWAY SWITZERLAND

7 a. Dominasi Ekspor * Ekspor alas kaki dari Indonesia ke seluruh dunia didominasi oleh produk sepatu yang menggunakan bahan atasan (upper) dari kulit (52%), diikuti dengan sepatu dengan bahan / upper tekstil yang besarannya mencapai 34%. * Ekspor alas kaki Indonesia selama ini masih didominasi oleh industri-industri yang berada di kawasan Banten. Angka ekspornya 86% dilakukan di Jakarta yaitu dari Tanjung Priok dan Bandara Sukarno Hatta (Branded )

8 b. Pertumbuhan Ekspor Ekspor alas kaki Indonesia selama ini selalu tumbuh. Dalam 5 tahun terakhir, rata-rata value ekspor alas kaki Indonesia tumbuh 6,4% di sokong oleh Branded. Meski nilai ekspor Indonesia tumbuh, namun pertumbuhannya masih kalah dari Vietnam. Pada beberapa tahun sebelumnya pada kisaran tahun 2014, Vietnam mengalami lonjakan sebagai akibat adanya relokasi pabrik dari China. ( Peran G to G ) Tahun 2018 terjadi perang dagang antara Amerika dengan China, juga membawa berkah bagi Vietnam. ADIDAS sebagai salah satu brand terbesar berkomitmen untuk meningkatkan pembelian dari Vietnam dengan memindahkan pembelian dari China.

9 PESAING INDONESIA DI PASAR US
PERTUMBUHAN EKSPOR DI PASAR US PENGUASAAN PASAR DI US Sumber: trademap.org

10 PESAING INDONESIA DI PASAR EU
PERTUMBUHAN EKSPOR DI PASAR EU PENGUASAAN PASAR DI EU Sumber: trademap.org

11 PERTUMBUHAN EKSPOR ALAS KAKI INDONESIA Vs VIETNAM 1999-2018
RERATA PERTUMBUHAN EKSPOR Meskipun ekspor alas kaki Indonesia cenderung mengalami pertumbuhan, namun masih lebih rendah dari vietnam. Rerata pertumbuhan Indonesia sejak 1999 s/d 2018 Vs Vietnam sebesar 8,47% Vs 15,96% Sumber: BPS & Government Statistics Office of Vietnam (GOS)

12 VIETNAM MENJADI PESAING UTAMA INDONESIA
EKSPOR INDONESIA Vs VIETNAM DARI TAHUN Sumber: BPS & Government Statistics Office of Vietnam (GOS) Mulai pada tahun 2001 ekspor Indonesia “disalip” oleh Vietnam. Pada tahun 2001 ekspor Indonesia sebaliknya mengalami pelemahan.

13 c. Kebutuhan Bahan Baku Kebutuhan bahan baku untuk industri alas kaki Indonesia selama ini masih mengandalkan supply dari impor. China menjadi penyumbang utama impor material untuk industri Indonesia. Sementara supply dalam negeri untuk kebutuhan kulit lokal tergantung pada tingkat konsumsi daging masyarakat.

14 IMPOR MATERIAL ALAS KAKI
Lain-lain meliputi: Dari Kayu, dari besi/baja, dari tembaga, dai alumunium, sol dalam, sol lengkap, pelindung kaki, pembalut kaki dan barang semacam itu serta bagiannya. Impor material tidak termasuk meliputi: impor kulit, impor tekstil, impor biji plastik (EVA), bahan kimia.  

15 IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI ALAS KAKI
Kebutuhan bahan baku untuk industri alas kaki Indonesia selama ini masih mengandalkan supply dari impor. Total impor bahan baku Industri Alas Kaki Indonesia mencapai US$ ,00. China menjadi penyumbang utama impor material untuk industri Indonesia. Vietnam juga telah menjadi penyumbang untuk bahan baku Indonesia.

16 Bagi Industri Alas kaki
PERMASALAHAN Bagi Industri Alas kaki

17 A. Daya saing industri alas kaki Indonesia.
Yaitu : 1. SDM (Sumber daya manusia) 2. Persaingan Global. 3. Kondisi demand 4. Kondisi Industri pendukung

18 B. Sumber Daya Manusia * SDM cost saat ini adalah yang terbesar ke-2 bagi Perusahaan setelah cost bahan baku. * Cost SDM adalah biaya riel yang tidak bisa disubstitusikan, sehingga cost SDM menjadi isu utama industri alas kaki yang padat karya. 1. Sebagai industri yang padat karya, industri-industri alas kaki Indonesia terdampak dengan tingginya upah buruh di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, DKI Jakarta,Banten,serta kawasan Depok,Bogor dan Bekasi. Untuk menghindari industri menjadi tidak kompetitif, saat ini sudah terjadi relokasi industri ke daerah-daerah dengan upah minimum yang lebih kompetitif. 2. Setelah kepastian dalam penghitungan upah minimum diatur dengan Peraturan Pemerintah, saat ini serikat mendorong kenaikan upah melalui mekanisme upah sektoral yang kenaikannya menjadi tidak terukur. 3. Fenomena relokasi pabrik yang terjadi belum didukung oleh regulasi, tingginya pesangon masih menjadi kendala. 4. Politisasi isu-isu pekerja asing berdampak pada inspeksi yang mengganggu kelangsungan bisnis.

19 SEBARAN INDUSTRI MASIH TERKONSENTRASI DI BANTEN
EKSPOR ALAS KAKI BERDASARKAN DAERAH (PROVINSI) PENGELUARAN DAERAH NILAI (USD) DKI 4,285,454,162.03 JATIM 491,588,826.31 JATENG 286,223,107.53 KEPRI 30,954,632.73 BALI 18,725,730.48 NTT 203,894.13 PAPUA 88,961.41 SUMUT 26,095.60 JABAR 20,250.76 DIY 5,739.00 KALUT 1,571.66 KALBAR 1,190.14 TOTAL  5,113,294,162 Aktifitas ekspor banyak dilakukan melalui Tanjung Periok Jakarta, hal ini dikarenakan sebagian besar Industri berada di wilayah Banten dan Jabar. Sehingga UMK + UMSK yang tinggi di Banten akan berdampak pada ekspor alas kaki secara nasional

20 SDM COST INDUSTRI ALAS KAKI = INDUSTRI PADAT KARYA + BERORIENTASI EKSPOR Kenaikan UMK + UMSK = Beban bagi industri Tambahan beban berarti pengurangan disektor lain atau menaikkan harga Penambahan beban pada sektor produksi = mengurangi daya saing produk Kehilangan buyer dan potensial buyer

21 C. Persaingan Global * Sejatinya kondisi industri di Vietnam hampir sama dengan Indonesia. Di Vietnam juga masih ketergantungan terhadap impor. Ketergantungan industri di Vietnam mencapai 70% perusahaannya yang masih bergantung pada impor. Tiap tahun Vietnam mengimport +USD 300 Miliar kulit binatang dan kulit sintetis. Vietnam baru bisa 100% menggunakan material lokalnya untuk jenis sepatu canvas. *Sepintas dari komparasi antara Indonesia dan Vietnam, mereka unggul pada upah minimum yang lebih efisien. * Selain Vietnam, beberapa negara yg mengalami pertumbuhan ekspor yang sangat besar antara lain : Cambodia (422,8%), Myanmar (427,70%), North Korea (684,4%), Barbados (702,6%).

22 D. Global Demand * Untuk saat ini terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dunia. Disisi lain market baru potensial bagi produk alas kaki Indonesia adalah adanya fakta peningkatan kelas menengah yang begitu pesat terjadi di ASIA, meliputi kelas menengah yaitu di : China, India, Vietnam dan termasuk Indonesia. * Di tingkat dunia, Indonesia adalah eksportir alas kaki terbesar ke-6 (enam) dunia. CHINA ITALY VIETNAM INDIA BRAZIL INDONESIA

23 E. Bahan Baku Pendukung 1. Kebutuhan baku dan bahan pendukung untuk industri alas kaki Indonesia 65% disuplay dari import. Ketergantungan terhadap bahan baku impor mengakibatkan kurangnya daya saing industri alas kaki Indonesia. 2. Tidak berkembangnya industri komponen bahan baku dan bahan penolong, seperti industri asesoris, industri komponen, industri penyamakan kulit, dan sebagainya merupakan salah satu penyebab ketergantungan pada bahan baku dan pendukung import. 3. Skala ekonomi dan jumlah industri dalam negeri penyedia baku belum cukup mampu mendukung keberlanjutan produksi alas kaki.

24 A. SDM Konsistensi dalam Implementasi PP 78 tahun 2015 yang memberikan kepastian beban upah minimum bagi Perusahaan. PP 78/2015 merupakan terobosan terhadap cara penetapan upah minimum yang lebih bermartabat, terukur dan pasti. Untuk saat ini mekanisme tersebut dianggap sebagai pendekatan yang paling fair. Bagi Karyawan dengan ada PP 78/2015 maka hampir dipastikan selama ekonomi negeri ini dan inflasi terus tumbuh maka upah minimumnya pasti akan ikut menyesuaikan. Berbeda dengan dulu, yang bahkan ada beberapa daerah yang UMPnya stagnan tidak tumbuh. * Bagi pelaku usaha, pertumbuhan UMP menjadi lebih pasti dan terukur. Sehingga bisa meminimalisasi kenaikan yang terlalu tinggi yang bisa mengganggu jalannya usaha. Meskipun jika melihat kenaikannya maka konsekwensinya tiap tahun pasti akan ada kenaikan UMP.

25 PP 78 /2015 TENTANG PENGUPAHAN
Memberikan kepastian hukum dalam hal pengaturan/penetapan kenaikan Upah Minimum karena memberikan kejelasan formula penghitungan kenaikan UMK Namun kepastian kembali muncul karena adanya ketentuan mengenai Upah Minimum sektoral. Umumnya UMSK ditetapkan oleh pemda dengan melihat kinerja industrinya. Karena kinerja ekspor alas kaki sangat besar sehingga kemudian dijadikan sebagai industri unggulan oleh Pemda. Implikasinya ada kewajiban mengenai UMSK 2019 harus dilakukan review penetapan kriteria dalam PP 78 /2015 yang berpotensi menjadi beban bagi industri

26 2. Insentif Pajak bagi existing industri guna mendorong daya saingnya di tingkat global * Existing investor / Pabrik yang sudah jalan selama bertahun-tahun saat ini ada pada seperti makan buah simalakama, maju (ekspansi) salah mundurpun (tutup/relokasi) juga salah. Untuk bertahan dengan UMK di daerah Banten yang tinggi tidak mungkin dilakukan, namun di sisi lain untuk melakukan relokasi memerlukan effort yang sangat besar. Dengan adanya insentif berupa keringanan pajak untuk existing industries diharapkan dapat memberikan kompensasi atas UMK yang tinggi dan terus meningkat. Tax holiday bisa disiapkan oleh pemerintah pusat dan/atau juga oleh pemerintah daerah yang juga memiliki Local Taxaxing Power.

27 Perundingan Putaran ke-8
b. Persaingan Global 1. Segera selesaikan negosiasi FTA Indonesia-EU CEPA dan inisiasi negoisasi dagang dengan US sebagai market terbesar alas kaki. Tarif bea masuk produk alas kaki Indonesia ke Eropa mencapai 11-30%, sehingga kalah bersaing dengan China dan Vietnam. Misalnya saja saat ini Vietnam sudah memiliki FTA dengan Eropa dan USA dalam TPP. Meskipun kemudian terkesan ada perubahan sikap US terhadap TPP. Pemberlakuan FTA, dapat meningkatkan investasi di Industri alas kaki dari peralihan industri alas kaki dari China sehingga akan menyerap banyak tenaga kerja. Note : TPP : Trans Pasific Partnership. FTA : Free Trade Agreement. EU : European Union CEPA : Comprehensive Economic Partnership Agreement Perundingan Putaran ke-8

28 2. Tax Holliday bagi investasi baru untuk menambah kapasitas dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia Perang dagang antara US dengan China harus diambil peluangnya untuk menarik investasi pabrik dari China untuk relokasi ke Indonesia. Untuk dapat menarik investasi diperlukan paket yang menarik berupa Tax holliday. Dengan penambahan investasi baru, maka akan dapat juga memacu pertumbuhan ekspor Indonesia.

29 OPORTUNITY PENINGKATAN EKSPOR ALAS KAKI INDONESIA
Tanpa adanya FTA maka tarif bea masuk produk alas kaki Indonesia ke Eropa mencapai 11% , sehingga kalah bersaing dengan Vietnam, karena mereka memili FTA dengan Eropa. Pemberlakukan FTA, dapat meningkatkan investasi di industri alas kaki dari peralihan industri alas kaki dari China sehingga akan menyerap banyak tenaga kerja. Perang dagang antara US dengan China harus diambil peluang untuk menarik investasi pabrik dari China untuk relokasi ke Indonesia. Untuk dapat menarik investasi diperlukan paket yang menarik berupa Tax Holiday. Saat ini sector alas kaki sudah mendapat insentif berupa Tax Allowance namun masih dirasakan kurang menarik oleh pelaku industri.

30 c. Demand terhadap produk alas kaki
1. Mengarus-utamakan dan menjadikan industri berbasis ekspor sebagai kelompok industri unggulan. * Demand terhadap produk alas kaki di tingkat global masih terus tumbuh, termasuk juga dengan demand di dalam negeri. Karena itu industri alas kaki merupakan industri penting dalam tata perekonomian Indonesia. 2. Mendorong dan memfasilitasi local champion untuk memasuki pasar ASEAN dan global; Memberikan berbagai insentif, bimbingan dan fasilitasi kepaada pelaku usaha nasional yang memiliki brand (merk) dagang yang terdaftar sebagai merek asal Indonesia untuk bersaing di tingkat global. 3. Menjaga pasar domestik dari serbuan produk-produk impor baik yang legal maupun illegal. Menjaga pasar domestik dari serbuan produk impor, guna menjaga kelangsungan industri dalam negeri yang berorientasi pada pasar domestik.

31 DEMAND ALAS KAKI Demand terhadap produk alas kaki di tingkat global masih terus tumbuh, termasuk juga dengan demand di dalam negeri. Karena itu Industri Alas Kaki harus tetap dijadikan sebagai industri unggulan Indonesia. Merek-merek sepatu lokal selama ini hanya mampu bersaing ditingkat domestic. Bahkan keberadaannyapun semakin terdesak dengan merek-merek global dan produk import, untuk itu: Mendorong dan memfasilitasi local champion untuk memasuki pasar ASEAN dan global; Menjaga pasar domestik dari serbuan produk-produk impor baik yang legal maupun yang illegal.

32 d. Bahan Baku 1. Menumbuhkan industri kulit nasional.
Ekspor alas kaki dengan atasan/upper dari kulit mencapai setidaknya 50% dari seluruh ekspor Indonesia. 2. Match making antara industri tekstil Indonesia dengan industri alas kaki. Belum bisa sinerginya antara industri alas kaki dengan industri tekstil indonesia berdampak ketergantungan Indonesia terhadap impor tekstil. 3. Mendorong industri bahan baku (UMKM) untuk bisa menjadi supplier industri yang ada di PLB ( Pusat Logistik berikat ). Selama ini ketergantungan impor terhadap bahan baku industri, salah satunya adalah karena industri bahan baku lokal belum bisa memenuhi persyaratan perijinannya. Kendala utama industri (UMKM) tersebut karena dipersyaratkan mengenai status kepemilikan lahan, sedangkan mereka umumnya hanya bisa di lahan sewa.

33 TERIMA KASIH


Download ppt "INDUSTRI ALAS KAKI JAWA TIMUR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google