Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Instrumen April Akreditasi menunjukkan komitmen sebuah RS untuk meningkatkan keselamatan dan mutu asuhan pasien. Akreditasi memastikan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Instrumen April Akreditasi menunjukkan komitmen sebuah RS untuk meningkatkan keselamatan dan mutu asuhan pasien. Akreditasi memastikan."— Transcript presentasi:

1 instrumen 24 - 25 April 2018 1

2 Akreditasi menunjukkan komitmen sebuah RS untuk meningkatkan keselamatan dan mutu asuhan pasien. Akreditasi memastikan bahwa lingkungan pelayanan aman & RS senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf RS Akreditasi dapat sebagai cara efektif untuk mengevaluasi mutu suatu RS, yang sekaligus berperan sebagai sarana manajemen Proses akreditasi dirancang utk meningkatkan budaya keselamatan & budaya kualitas di RS, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan mutu & keamanan pelayanannya Akreditasi menunjukkan komitmen sebuah RS untuk meningkatkan keselamatan dan mutu asuhan pasien. Akreditasi memastikan bahwa lingkungan pelayanan aman & RS senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf RS Akreditasi dapat sebagai cara efektif untuk mengevaluasi mutu suatu RS, yang sekaligus berperan sebagai sarana manajemen Proses akreditasi dirancang utk meningkatkan budaya keselamatan & budaya kualitas di RS, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan mutu & keamanan pelayanannya 2 MUTU & KESELAMAT AN/KEAMA NAN ASUHAN PASIEN MUTU & KESELAMAT AN/KEAMA NAN ASUHAN PASIEN

3 Direktur Ketua Komite PMKP Sub Komite Mutu Sub Komite Keselamatan Pasien Sekretaris Sub Komite Manajemen Resiko STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PMKP

4 APA ITU MUTU ?  Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh orang yang berbeda namun berimplikasi pada superioritas sesuatu hal.  Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai mutu berbagai kondisi. APA ITU MUTU ?  Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh orang yang berbeda namun berimplikasi pada superioritas sesuatu hal.  Penilaian indikator dapat digunakan untuk menilai mutu berbagai kondisi. 4 indikator-luwi PENINGKATAN MUTU – INDIKATOR

5 DEFINISI MUTU RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT Derajat kesempurnaan pelayanan RSUD Aji Muhammad Parikesit Untuk Memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan Dengan Menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di RSUD Aji Muhammad Parikesit secara wajar, efisien, efektif Dan Diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosial budaya Dengan Memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Rumah Sakit dan masyarakat konsumen.

6 A PA ITU P ENINGKATAN M UTU ? Dalam kamus manual Standard JCI: Pendekatan pendidikan (edukasi) berkelanjutan dan perbaikan proses-proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien dan pihak2 yang berkepentingan lainnya. 6

7 I NDIKATOR ADALAH suatu cara utk menilai penampilan dari suatu kegiatan  merupakan variabel yg digunakan utk menilai perubahan

8

9 INDIKATOR YANG HARUS DIUKUR DI RSUD AM PARIKESIT 9 1. INDIKATOR MUTU KUNCI / MUTU UTAMA 2. INDIKATOR MUTU UNIT 3. INDIKATOR SPM 4. INDIKATOR NASIONAL

10 STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 10 Indikator area klinis (IAK) Indikator area manajemen (IAM) 5 Panduan Praktik Klinis yang di evaluasi Indikator penerapan SKP (ISKP) Pengukur an mutu PRIORITAS DATA ANALISIS DATA DAMPAK TERHADAP EFISIENSI & EFEKTIFITAS YAN (kendali mutu & biaya) DAMPAK TERHADAP EFISIENSI & EFEKTIFITAS YAN (kendali mutu & biaya)

11 KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA Komisi Akreditasi Rumah Sakit PPK - CP Standarisasi : - Obat -Pem penunjang - LOS Standarisasi biaya Kendali mutu & biaya

12 instrumen 24 - 25 April 2018 12 SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP ) SNARS 2018 SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP ) SNARS 2018

13 Keselamatan pasien RS adalah suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. 13 risk manj 10-11 juni 2014

14 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN KARS 2012 1. Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien 2. Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif 3. Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) 4. Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi 5. Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh 1. Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien 2. Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif 3. Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) 4. Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi 5. Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh KARS

15 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) SNARS 2018 1. Sasaran I : Mengidentifikasi pasien dengan benar 2. Meningkatkan komunikasi yang efektif 3. Mengingkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai ( High Alert Medication ) 4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar 5. Mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh 1. Sasaran I : Mengidentifikasi pasien dengan benar 2. Meningkatkan komunikasi yang efektif 3. Mengingkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai ( High Alert Medication ) 4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar 5. Mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh

16 KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga identitas 1. nama pasien (  e KTP) 2. tanggal lahir atau 3. nomor rekam medis !!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus 16 Sutoto.KARS

17 CONTOH GELANG IDENTIFIKASI PASIEN

18 WARNA GELANG PASIEN 18 GELANG IDENTITAS Biru: Laki Laki Pink: Perempuan GELANG PENANDA: Merah: Alergi Kuning: Risiko Jatuh Ungu : Do Not Resucitate

19 SPO CARA IDENTIFIKASI PASIEN Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien: 1. Secara verbal : Tanyakan nama pasien 2. Secara visual: Lihat ke gelang pasien dua dari tiga identitas, cocokkan dengan perintah dokter Pertemuan berikutnya lihat secara visual ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitas 19 Sutoto.KARS

20 SPO SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGAS 1. Jelaskan manfaat gelang pasien 2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang.dll 3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi nama dan mengecek ke gelang 20 Sutoto.KARS

21 bentuk identifikasi harus dilakukan dalam setiap keadaan terkait intervensi kepada pasien. Misalnya, identifikasi pasien dilakukan sebelum: memberikan radioterapi, menerima cairan intravenous, hemodialisis, pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, katerisasi jantung, prosedur radiologi diagnostik dan identifikasi terhadap pasien koma

22 SASARAN 2 Meningkatkan komunikasi yang efektif

23 instrumen 24 - 25 April 2018 23

24 M AKSUD – T UJUAN SKP 2 24 1. Komunikasi efektif  komunikasi yang dilakukan secara akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi, dan tepat kepada penerima informasi untuk mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien. 2. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan atau tertulis. 3. INSTRUKSI secara LISAN/VERBAL baik langsung maupun per TELEPON  Mudah terjadi kesalahan. 4. PELAPORAN nilai diagnostik Kritis  mudah terjadi kesalahan SKP 2. PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

25

26

27

28 P ERINTAH L ISAN /L EWAT T ELEPON 1. Tulis Lengkap 2. Baca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA 3. Konfirmasi  lisan dan tanda tangan 1. Tulis Lengkap 2. Baca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA 3. Konfirmasi  lisan dan tanda tangan 28 Sutoto.KARS  ISI PERINTAH  NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PEMBERI PERINTAH  NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PENERIMA PERINTAH  TANGGAL DAN JAM  ISI PERINTAH  NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PEMBERI PERINTAH  NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PENERIMA PERINTAH  TANGGAL DAN JAM

29 SASARAN 3 Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai (High Alert Medications)

30 Jumlah obat yang sangat banyak dan nama yang mirip dapat menyebabkan medication error terutama pada kondisi sebagai berikut : 1. Pengetahuan terbatas akan nama obat 2. Obat-obatan yang baru tersedia di rumah sakit 3. Kemasan dan label mirip 4. Penggunaan yang mirip 5. Dosis, kekuatan, frekuensi minum obat sama 6. Tulisan yang tidak jelas 7. Salah memahami dalam perintah verbal

31 PENGERTIAN NOVEMBER 2016 31 SKP 3 Obat-obat yang memiliki RISIKO TINGGI menyebabkan bahaya bermakna bila digunakan secara keliru Obat-obat yang memiliki KEMIRIPAN dalam kemasan, tulisan dan pengucapan LOOK ALIKE SOUND ALIKE ATAU NORUM (NAMA OBAT RUPA UCAP MIRIP) LOOK ALIKE SOUND ALIKE ATAU NORUM (NAMA OBAT RUPA UCAP MIRIP)

32 CONTOH HA NOVEMBER 2016 32 SKP 3

33 Rumusan Masalah PENGUCAPAN MIRIP EX : EPINEPHRIN VS EPEDRIN, SIMARC VS SEMAX, DIPENHIDRAMIN VS DIMENHIDRINAT PENGUCAPAN MIRIP EX : EPINEPHRIN VS EPEDRIN, SIMARC VS SEMAX, DIPENHIDRAMIN VS DIMENHIDRINAT KEMASAN MIRIP EX : DEKSAMETASON AMPUL VS ATROPIN SULFAT AMPUL, EPINEPHRIN AMPUL VS FITOMENADION AMPUL, CENDO CATARLENT VS CENDO LYTERS KEMASAN MIRIP EX : DEKSAMETASON AMPUL VS ATROPIN SULFAT AMPUL, EPINEPHRIN AMPUL VS FITOMENADION AMPUL, CENDO CATARLENT VS CENDO LYTERS CONTOH LASA NOVEMBER 2016 33 SKP 3 KEKUATAN DOSIS CEFIXIME 100 MG dan CEFIXIME 200 MG, CAPTOPRIL 12,5 MG ; CAPTOPRIL 25 MG ; CAPTOPRIL 50 MG GLIMEPIRID 1 MG ; GLIMEPIRID 2 MG ; GLIMEPRID 3 MG ; GLIMEPIRID 4 MG KEKUATAN DOSIS CEFIXIME 100 MG dan CEFIXIME 200 MG, CAPTOPRIL 12,5 MG ; CAPTOPRIL 25 MG ; CAPTOPRIL 50 MG GLIMEPIRID 1 MG ; GLIMEPIRID 2 MG ; GLIMEPRID 3 MG ; GLIMEPIRID 4 MG

34 CONTOH LASA NOVEMBER 2016 34 SKP 3

35 SASARAN 4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar.

36 Standar SKP. 4 Rumah sakit memastikan Tepat-Lokasi, Tepat- Prosedur dan Tepat-Pasien sebelum menjalani tindakan dan atau prosedur. Standar SKP.4.1 Rumah sakit memastikan dilaksanakannya proses Time-out di kamar operasi atau ruang tindakan sebelum operasi dimulai. Standar SKP. 4 Rumah sakit memastikan Tepat-Lokasi, Tepat- Prosedur dan Tepat-Pasien sebelum menjalani tindakan dan atau prosedur. Standar SKP.4.1 Rumah sakit memastikan dilaksanakannya proses Time-out di kamar operasi atau ruang tindakan sebelum operasi dimulai.

37 C ONTOH PENANDAAN

38 Tujuan dari proses verifikasi pra-operasi adalah untuk a) Memastikan ketepatan tempat, prosedur dan pasien b) Memastikan bahwa semua dokumen yang terkait, foto (imajing), dan hasil pemeriksaan yang relevan, diberi label dengan benar dan tersaji c) Memastikan tersedianya peralatan medik khusus dan atau implant yang dibutuhkan

39 instrumen 24 - 25 April 2018 39 Sign In adalah suatu langkah – langkah penilaian kesiapan tindakan operasi yang dilakukan sebelum induksi anestesi (Before induction of anesthesia) Time Out adalah suatu langkah – langkah kegiatan melakukan verifikasi final terhadap tindakan pasien di kamar operasi sebelum insisi kulit (Before skin incision) Sign Out adalah suatu langkah – langkah kegiatan menilai kelengkapan tindakan operasi sebelum pasien meninggalkan kamar operasi (Before patient leaves operating room) Sign In adalah suatu langkah – langkah penilaian kesiapan tindakan operasi yang dilakukan sebelum induksi anestesi (Before induction of anesthesia) Time Out adalah suatu langkah – langkah kegiatan melakukan verifikasi final terhadap tindakan pasien di kamar operasi sebelum insisi kulit (Before skin incision) Sign Out adalah suatu langkah – langkah kegiatan menilai kelengkapan tindakan operasi sebelum pasien meninggalkan kamar operasi (Before patient leaves operating room)

40 SASARAN 5 Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

41 1.Setiap petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 6 langkah dari WHO 2.Menggunakan APD sesuai dengan indikasi 3.Menerapkan etika batuk/bersin 1.Setiap petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 6 langkah dari WHO 2.Menggunakan APD sesuai dengan indikasi 3.Menerapkan etika batuk/bersin

42

43 SASARAN 6 Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

44 Maksud dan Tujuan SKP. 6 Banyak cedera yang terjadi di unit rawat inap dan rawat jalan akibat pasien jatuh. Berbagai factor yang meningkatan riisiko pasien jatuh antara lain : a) kondisi pasien b) gangguan fungsional pasien (contoh gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan atau perubahan status kognitif) c) lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit d) riwayat jatuh pasien e) konsumsi obat tertentu f) konsumsi alkohol

45 Form Penilaian risiko jatuh: 1. Humpty Dumpty: untuk pasien 12 – 18 tahun 2. Morse Falls Scale : pasien dewasa > 18 dan < 60 tahun. 3. Penilaian pasien usia lanjut: usia 60 tahun ke atas. 4. Modifikasi Get Up & Go Test : Pasien Poliklinik dan IGD. Pasien anak di bawah 12 tahun dan pasien intensive care dinilai berisiko tinggi jatuh dan ditatalaksana sesuai panduan. Asesmen Resiko Jatuh

46 KAPAN MENGGUNAKAN PENANDA INI? ?

47 PENATALAKSANAAN RESIKO JATUH

48 FORM PENGKAJIAN RESIKO JATUH

49

50 50

51 APA ITU INSIDEN KESELAMATAN PASIEN Insiden keselamatan pasien (IKP) adalah setiap kejadian yg tidak disengaja & kondisi yg mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yg dapat dicegah pada pasien,terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC). 51

52 INSIDEN KESELAMATAN PASIEN Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien  pasien tidak cedera Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. Mis : defibrilator di IGD (+), tetapi rusak Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius. 52

53 A LUR P ELAPORAN I NSIDEN RSUD A JI M UHAMMAD P ARIKESIT

54 MANAJEMEN RISIKO

55 RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO

56 Proses Manajemen Risiko Risk Assesment Risk Register

57 P ENGELOLAAN DAN P ENGENDALIAN R ISIKO No.TingkatTindakan 1Ekstrim Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera dan perhatian sampai ke Direktur 2Tinggi Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari, analisis dengan detail dan memerlukan tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen 3Moderate Dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer / pimpinan klinis menilai dampak terhadap biaya dan kelola risiko 4RendahDilakukan investasi sederhana paling lama 1 minggu, yang diselesaikan dengan prosedur rutin.

58 O PSI P ERLAKUAN R ISIKO Klasifikasi Jenis Pengendalian Menghindari risiko 1212 Menghentikan kegiatan Tidak melakukan kegiatan Mengurangi risiko 1 23 4 1 23 4 Membuat Kebijakan/SPO (pembuatan dan pembaruan prosedur, standar dan check-list); Mengganti atau membeli alat; Mengembangkan sistem informasi (IT), pelatihan penyegaran bagi personil, seminar, pembahasan kasus; Melaksanakan prosedur (pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan bangunan dan instrumen yang sesuai dengan persyaratan; pengadaan bahan habis pakai sesuai dengan prosedur dan persyaratan. Mentransfer risiko 1212 Asuransi Alih dayakan pekerjaan Menerima risiko

59 CONTOH IDENTIFIKASI RISIKO Bagian/UnitRisiko Administrasi1.Dokumen hilang 2.Notulen tidak ditindaklanjuti 3.Salah pengiriman dokumen Keuangan1.Keterlambatan berkas klaim BPJS 2.Cost Recovery Rate Negatif 3.Tagihan ke pasien yg tidak terbayar Pemasaran1.Salah informasi pada brosur 2.Salah memberikan informasi ke masy. Yg tdk sesuai dg kondisi RS 3.Tidak ada marketing research setiap buat produk baru SIMRS1.Server sering bermasalah/eror 2.Gangguan Swithhub utama 3.Sparepart cadangan kosong

60 CONTOH IDENTIFIKASI RISIKO Bagian/UnitRisiko Pelayanan Pasien 1.Salah Assesment 2.Melakukan tindakan tdk sesuai prosedur 3.Salah melakukan tindakan SDM1.Kompetensi petugas kurang 2.Kecelakaan kerja 3.Jumlah petugas tidak sesuai dengan beban kerja Medikasi1.Salah label & dosis obat 2.Masalah persiapan/peracikan obat 3.Masalah pemberian informasi obat Penunjang1.Kerusakan panel listrik 2.Kesalahan dalam penulisan diet 3.Kondisi bangunan yang membahayakan

61 61 instrumen 24 - 25 April 2018


Download ppt "Instrumen April Akreditasi menunjukkan komitmen sebuah RS untuk meningkatkan keselamatan dan mutu asuhan pasien. Akreditasi memastikan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google