Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehbudianto budianto Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
MAKROEKONOMI 1 Disajikan oleh: Budianto, S.E., M.Si. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar 1budianto@utu.ac.id
2
Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor 2budianto@utu.ac.id Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan
3
Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Dua Sektor budianto@utu.ac.id3
4
Penjelasan dari gambar di atas: 1.Perusahaan menggunakan faktor produksi yg dimiliki rumah tangga. Rumah tangga memperoleh pendapatan (gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan). 2.Sebagian besar pendapatan yg diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi. 3.Sisa pendapatan yg tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung di lembaga keuangan. 4.Pengusaha yg ingin melakukan investasi akan meminjam dana di lembaga keuangan. 4budianto@utu.ac.id
5
Hubungan Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan Pendapatan Disposebel (Yd) Pengeluaran Konsumsi (C) Tabungan (S) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 125 200 275 350 425 500 575 650 725 800 875 -125 -100 -75 -50 -25 0 25 50 75 100 125 budianto@utu.ac.id5
6
Penjelasan: Pada pendapatan yg rendah rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan yg ada (dissaving). Kenaikan pendapatan akan menaikkan pengeluaran konsumsi (biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi). Pada pendapatan yg tinggi rumah tangga akan mampu menabung (biasanya pertambahan pendapatan selalu lebih besar dari konsumsi). 6budianto@utu.ac.id
7
Kecenderungan Mengkonsumsi dan Menabung 1)Kecenderungan mengkonsumsi marjinal 2)Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata 3)Kecenderungan menabung marjinal 4)Kecenderungan menabung rata-rata budianto@utu.ac.id7
8
Kecenderungan Mengkonsumsi 1)Marginal Propensity to Consume (MPC) Perbandingan di antara pertambahan konsumsi (ΔC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (ΔYd) MPC = ΔC/ΔY d 2)Average Propensity to Consume (APC) Perbandingan di antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel ketika konsumsi tsb dilakukan (Yd) APC = C/Y d budianto@utu.ac.id8
9
Contoh Menghitung MPC dan APC Pendapatan Disposibel KonsumsiMPCAPC Rp 200.000 400.000 600.000 800.000 Rp 300.000 450.000 600.000 750.000 MPC Tetap 150/200=0,75 300/200=1,50 450/400=1,12 600/600=1,00 750/800=0,94 Rp 200.000 400.000 600.000 800.000 Rp 300.000 460.000 610.000 750.000 MPC Menurun 160/200=0,80 150/200=0,75 140/200=0,70 300/200=1,50 460/400=1,15 610/600=1,02 750/800=0,94 budianto@utu.ac.id9
10
Kecenderungan Menabung 1)Marginal Propensity to Saving (MPS) Perbandingan di antara pertambahan tabungan (ΔS) dengan pertambahan pendapatan disposibel (ΔY d ) MPS = ΔS/ΔY d 2)Average Propensity to Saving (APS) Perbandingan di antara tabungan (S) dengan tingkat pendapatan disposibel (Y d ) APS = S/Y d budianto@utu.ac.id10
11
Contoh Menghitung MPS dan APS Pend. Disposibel KonsumsiTabunganMPSAPS Rp 200.000 400.000 600.000 800.000 Rp 300.000 450.000 600.000 750.000 Rp -100.000 -50.000 0 50.000 MPS Tetap 50/200=0,25 -100/200=-1,50 -50/400=-0,25 0/600=0 50/800=0,062 Rp 200.000 400.000 600.000 800.000 Rp 300.000 460.000 610.000 750.000 Rp -100.000 -60.000 -10.000 50.000 MPS Naik 40/200=0,20 50/200=0,25 60/200=0,30 -100/200=-0,50 -60/400=-0,15 -10/600=-0,017 50/800=0,062 budianto@utu.ac.id11
12
Hubungan antara MPC dan MPS, APC dan APS Pend. Disposibel MPCMPSMPC + MPSAPCAPS APC + APS Rp 200.000 400.000 600.000 800.000 0,75 0,25 MPC MPS Tetap 1 1,50 1,125 1,00 0,9375 -0,50 -0,125 0 0,0625 11111111 Rp 200.000 400.000 600.000 800.000 0,80 0,75 0,70 0,20 0,25 0,30 MPC MPS Berubah 1 1,50 1,15 1,017 0,9375 -0,50 -0,15 -0,017 0,0625 11111111 budianto@utu.ac.id12
13
Pembuktian Rumusan Y d = C + S APC = C/Y d, dan APS = S/Y d, maka, APC + APS = 1 ΔY d = ΔC + ΔS MPC = ΔC/ ΔY d, dan MPS = ΔS/ ΔY d, maka, MPC + MPS = 1 budianto@utu.ac.id13
14
Hubungan Pendapatan Nasional, Konsumsi Agregat dan Tabungan Agregat Pendapatan Nasional (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) 0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080 1200 90 180 270 360 450 540 630 720 810 900 990 -90 -60 -30 0 30 60 90 120 150 180 210 budianto@utu.ac.id14 Kurva fungsi konsumsi dan tabungan Hal. 117
15
Fungsi Konsumsi dan Tabungan Fungsi Konsumsi: C = a + bY C = 90 + 0.75Y Fungsi Tabungan: S = -a + (1-b)Y S = -90 + 0.25Y Fungsi Konsumsi: C = a + bY d Fungsi Tabungan: S = -a + (1-b)Y d Dimana: a = konsumsi RT ketika Pend.Nas adalah 0 b = MPC C = tingkat konsumsi Y = tingkat pendapatan nasional budianto@utu.ac.id15
16
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi 1)Pendapatan rumah tangga (household income) 2)Kekayaan rumah tangga (household wealth) 3)Tingkat bunga (interest rate) 4)Sikap berhemat 5)Keadaan perekonomian 6)Distribusi pendapatan 7)Tersedia tidaknya dana pensiun yg mencukupi budianto@utu.ac.id16
17
Investasi Penanaman modal atau pembentukan modal Pengeluaran penanam modal (investor) atau perusahaan untuk membeli barang- barang modal dan perlengkapan- perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian. budianto@utu.ac.id17
18
Yang digolongkan sebagai Investasi Pembelian berbagai jenis barang modal (mesin-mesin dan peralatan produksi) Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-bangunan lainnya. Pertambahan nilai stok barang-barang yg belum terjual, bahan mentah dan barang yg masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional. budianto@utu.ac.id18
19
Faktor-faktor Utama yang Menentukan Tingkat Investasi a.Tingkat keuntungan yg diramalkan akan diperoleh di masa depan. b.Suku bunga. c.Ramalan keadaan ekonomi masa depan. d.Kemajuan teknologi. e.Tingkat pendapatan nasional dan perubahan- perubahannya. f.Keuntungan yg diperoleh perusahaan-2 budianto@utu.ac.id19
20
Cara Menilai Kelayakan Investasi 1.Menghitung “nilai sekarang” dari pendapatan yg diperoleh di masa depan. Apabila Nilai sekarang pendapatan di masa depan > nilai sekarang modal yg diinvestasikan Maka Investasi dikatakan memperoleh keuntungan budianto@utu.ac.id20
21
Cara Menilai Kelayakan Investasi 2.Menghitung “tingkat pengembalian modal”. Apabila Nilai tingkat pengembalian modal > suku bunga Maka Investasi dikatakan menguntungkan budianto@utu.ac.id21
22
Marginal Eficiency of Investment (MEI) Efisiensi Investasi Marjinal Suatu kurva yg menunjukkan hubungan diantara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yg akan diinvestasikan. Suku Bunga dan Tingkat Investasi Kegiatan investasi hanya akan dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal ≥ suku bunga budianto@utu.ac.id22 Kurva MEI dan fungsi konsumsi, hal.126-128
23
Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor budianto@utu.ac.id23 Pend. Nas. (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) Investasi (I) Pengeluaran Agregat (AE) Keadaan Perekonomian 0 120 240 360 480 600 720 840 960 1080 1200 90 180 270 360 450 540 630 720 810 900 990 -90 -60 -30 0 30 60 90 120 150 180 210 120 210 300 390 480 570 660 750 840 930 1020 1110 EKSPANSI Y = C + I SEIMBANG KONTRAKSI
24
SELESAI WASSALAM budianto@utu.ac.id24
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.