Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan."— Transcript presentasi:

1 Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs

2 SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan Milenium Development Goals “MDGs” yang dimana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi kerangka pembangunan yang berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula menggunakan konsep MGDs sekarang diganti dengan SDGs. Singkatan dari sustainable development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembanngunan dan perundingan Negara- negara di dunia. Definisi

3 Tujuan SDGs antara lain.. 1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya dimana-mana 2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosika pertanian berkelanjutan 3. Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua segala usia 4. Menjamin kualitas pendidikan inklusif, adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua 5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. 6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua 7. Menjamin akses keenergi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern untuk semua 8. Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan ekonomi, kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua

4 Upaya Akselerasi Pencapaian SDGS A. Keluarga Sejahtera Sebagai Pilar Utama Kesehatan Ibu, Remaja, Dan Anak 1. Meningkatkan Kesehatan Ibu 2. menurunkan angka kematian anak

5 C. Hasil Kualitatif dan Kuantitatif Upaya Promotif dan Preventif Kematian Ibu dan Anak Serta Dampak dalam Pencapaian SDGS 1. Hasil Kualitatif dan Kuantitatif Provinsi Papua saat ini masih kekurangan tenaga bidan sebanyak 2.565 orang. Sebagian besar kampung-kampung di Papua hingga kini tidak ada tenaga kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Yosef Rinto di Merauke, mengungkapkan, tenaga bidan tersebut dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu melahirkan guna menurunkan angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi. "Papua kini sedang gencar-gencarnya berupaya menurunkan angka kematian ibu dan anak," ujarnya. Untuk mengatasi kekurangan tenaga bidan, Dinas Kesehatan Papua, tengah memberdayakan dan melatih kembali kader-kader kesehatan di kampung-kampung. "Ini supaya mereka bisa melakukan pengobatan sederhana," katanya. Di samping itu, juga menugaskan para bidan dan perawat dari kampung ke kampung selama enam bulan. Mereka juga akan melatih dukun-dukun bersalin untuk membantu persalinan di kampung. Selain kekurangan tenaga bidan, menurut Rinto, sarana kesehatan di Papua juga masih terbatas. Karena itu, saat ini didorong pembangunan rumah sakit-rumah sakit di kabupaten pemekaran dan puskesmas-puskesmas pembantu di kampung-kampung. Saat ini di di seluruh Papua ada 27 rumah sakit, 686 puskesmas, dan 462 polindes.

6 2. Upaya Promotif dan Preventif Upaya promotif adalah suatu usaha pelayanan kesehatan ini pertama. Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. :

7 A.Gerakan dan Upaya Dibidang Kesehatan Masyarakat Dalam Akselarasi Penurunan AKI dan AKB di Indonesia. Tahun 2011, AKI di Indonesia mencapai 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Diperkirakan 10.500 ibu di Indonesia mati saat melahirkan tiap tahunnya. Pada tahun 2015, AKI ditargetkan turun menjadi 102 kasus per 100.000 kelahiran untuk mencapai tujuan pembagunan MilleniumDevelopment Goals (MDGs). a. Kematian Ibu 1. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan AKI 1. Making Pregnancy Safer ( MPS ) a. Strategi sector kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan b. Akibat kematian dan kesakitan ibu dan bayi c. Merupakan penekanan atau focus dari upaya safe motherdood 1. Making Pregnancy Safer ( MPS ) a. Strategi sector kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan b. Akibat kematian dan kesakitan ibu dan bayi c. Merupakan penekanan atau focus dari upaya safe motherdood 2. Strategi PMS a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak ditingkat dasar dan rujukan b. Membangun kemitraan yang efektif c. Mendorong pemberdayaan perempuan d. Keluarga dan masyarakat e. Meningkatkan system surveilans f. Monitoring dan informasi KIBLA, pembiayaan. 2. Strategi PMS a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak ditingkat dasar dan rujukan b. Membangun kemitraan yang efektif c. Mendorong pemberdayaan perempuan d. Keluarga dan masyarakat e. Meningkatkan system surveilans f. Monitoring dan informasi KIBLA, pembiayaan. 3. Pesan kunci MPS a. Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil b. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat c.Setiap wanita usia subur mempunyai akses pencegahan kehamilan dan penanganan komplikasi keguguran 3. Pesan kunci MPS a. Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil b. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat c.Setiap wanita usia subur mempunyai akses pencegahan kehamilan dan penanganan komplikasi keguguran

8 1. Gerakan yang dilakukan dalam menurunkan angka AKI 1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan cakupan pelayanan a. Pertolongan persalinan oleh nakes b. Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai dengan standar. c. Pencegahan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran d. Pemantapan kerjasama lintas program dan sektoral e. Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan cakupan pelayanan a. Pertolongan persalinan oleh nakes b. Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai dengan standar. c. Pencegahan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran d. Pemantapan kerjasama lintas program dan sektoral e. Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat 2. Peningkatan kapasitas manajemen pengelolaan program melalui peningkatan kemampuan pengelolaan program agar mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi ( P1-P2-P3) sesuai daerah. 3. Sosialisasi dan advokasi melalui penyusunan hasil informasi tentang masalah yang dihadapi daerah sebagai subtansi untuk soialisai dan advokasi.

9 B. Kematian bayi 1. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah kematian bayi a. Peningkatan kegiatan imunisasi b. Peningkatan ASI eksklusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang c. Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi d. Program MTBS dan MTBM e. Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan BBL cepat f. Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman dan perawatan pasca persalinan sesuai standar kesehatan g. Program asuh h. Keberadaan bidan desa i. Perawatan neonatal dasar (perawatan tali pusat, metode kanguru, IMD) a. Peningkatan kegiatan imunisasi b. Peningkatan ASI eksklusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang c. Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi d. Program MTBS dan MTBM e. Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan BBL cepat f. Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman dan perawatan pasca persalinan sesuai standar kesehatan g. Program asuh h. Keberadaan bidan desa i. Perawatan neonatal dasar (perawatan tali pusat, metode kanguru, IMD)

10 1. Gerakan mencegah kematian bayi Bidan  Menerapkan program ASUH ( awal sehat untuk hidup sehat ) yang memfokuskan kegiatan pada keselamatan dan BBL ( 1-7 hari )  Mengintensifkan kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan berisi pelayanan dan konseling perawatan bayi dan ibu nifas yang bermutu. Masyarakat  Menyebarkan pentingnya asuhan 7 hari pertama pasca persalinan bagi kehidupan bayinya  Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan oleh bidan desa  Mencatat dan melaporkanadanya ibu hami, ibu melahirkan dan bayi meninggal pada bidan di desa  Mendukung dan mempertahankan keberadaan bidan di desa. Bidan  Menerapkan program ASUH ( awal sehat untuk hidup sehat ) yang memfokuskan kegiatan pada keselamatan dan BBL ( 1-7 hari )  Mengintensifkan kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan berisi pelayanan dan konseling perawatan bayi dan ibu nifas yang bermutu. Masyarakat  Menyebarkan pentingnya asuhan 7 hari pertama pasca persalinan bagi kehidupan bayinya  Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kunjungan rumah 7 hari pertama pasca persalinan oleh bidan desa  Mencatat dan melaporkanadanya ibu hami, ibu melahirkan dan bayi meninggal pada bidan di desa  Mendukung dan mempertahankan keberadaan bidan di desa.

11 KESIMPULAN Secara garis besar, 17 tujuan SDGs dapat dikelompokkan dalam empat pilar, yakni pembangunan manusia, pembangunan ekonomi,pembangunan lingkungan hidup, dan governance. Pilar pembangunan manusia lekat dengan penyediaan pelayanan dasar sehingga tujuan SDGs yang dapat dikelompokkan dalam beberapa sektor. Sektor-sektor itu adalah menjamin kehidupan yang sehat, memastikan pemerataan kualitas pendidikan dan pendidikan inklusif serta pembelajaran seumur hidup untuk semua, mengakhiri kemiskinan dan mencapai kesetaraan gender, serta memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.

12


Download ppt "Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google