Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehARIF SUPRIADI Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PERAN LINGKUNGAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP MAHLUK HIDUP OLEH NI WAYAN NILA LESTARI SULISTIYOWATI
2
PENDAHULUAN Alam lingkungan manusia terdiri dari komponen-komponen makhluk hidup dan tak hidup (benda-benda mati). Dalam mempelajari lingkungan hidup kita perlu memahami konsep-konsep ekologi. Ekologi merupakan salah satu dasar ilmu lingkungan juga merupakan suatu cara pendekatan dalam mempelajari makhluk- makhluk hidup, sedangkan kajian dasar adalah populasi dan komunitas.
3
Peran lingkungan terhadap mahluk hidup Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh- turnbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Makhluk hidup yang lain seperti hewan dan binatang-binatang mikroba serta tumbuh-tumbuhan, juga bisa hidup karena lingkungan hidupnya.
4
Burung mencari makanan dan sumber- sumber yang tersedia dan lingkungannya, yakni ulat, cacing, air, biji-bijian. Tumbuh-tumbuhan dapat hidup karena air, udara, humus, zat-zat hara dan sebagainya.
5
Peran lingkungan terhadap mahluk hidup 1. Lingkungan merupakan tempat tinggal Lingkungan yang aman dan nyaman merupakan tempat tinggal yang diperlukan oleh makhluk hidup. 2. Lingkungan sebagai tempat mencari makan (niche) Secara alami, lingkungan menyediakan berbagai sarana pemenuhan kebutuhan makhluk hidup termasuk makanan. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya makhluk hidup saling berinteraksi sehingga membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
6
Peran lingkungan terhadap mahluk hidup 3. Lingkungan sebagai tempat berlangsungnya aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya, dan Lain-lain. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. 4. Lingkungan sebagai wahana/tempat bagi kelanjutan kehidupan kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya
7
Interaksi mahluk hidup dengan lingkungannya Konsep Ekosistem Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, serta dengan benda tak hidup di lingkungannya, membentuk ekosistem. Ekosistem merupakan salah satu bidang kajian yang dipelajari dalam cabang biologi, yaitu ekologi. Ekologi mempelajarai tentang :
8
a)Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain dan ke dalam lingkungann dan faktor-faktor yang menyebabkannya. b)Perubahan populasi suatu spesies pada waktu yang berbeda dan factor- faktor yang menyebabkannya. c) Terjadinya hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
9
Komponen Ekosistem Komponen biotik meliputi komunitas makhluk hidup. Komponen Abiotik Suhu Cahaya Air Tanah Kelembapan Udara Garam-garam mineral Topografi
10
Interaksi antar individu membentuk populasi Sekumpulan makhluk hidup dari spesies yang sama yang hidup pada suatu waktu dan kawasan tertentu serta saling berinteraksi mambentuk populasi. Contoh : Populasi sapi, ikan, burung.
11
Interaksi antar populasi membentuk komunitas Interaksi antara populasi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal tertentu membentuk komunitas. Contoh komunitas adalah komunitas hutan hujan tropik Ada beberapa macam interaksi antarsesama makhluk hidup, baik antarindividu dalam populasi ataupun antarindividu berbeda populasi atau barbeda jenis (spesies). Berikut ini adalah beberapa bentuk interaksi antarspesies dalam suatu komunitas.
12
Kompetisi bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua mahluk hidup mengalami kerugian Predasi makhluk hidup yang memperoleh sumber- sumber yang diperlukan dengan memakan makhluk hidup lain. Simbiosis Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang me nyebabkan satu pihak mendapat keuntungan dan yang lain dirugikan Macam Interaksi Mahluk Hidup
13
simbiosis Komensalisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapat keuntungan dan yang lain tidak dirugikan atau diuntungkan. simbiosis Mutualisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan kedua pihak mendapat keuntungan Macam Interaksi Mahluk Hidup
14
Ntuk Interaksi antar komunitas dengan komponen Abiotik membentuk ekosistem Interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai lingkungan atau ekosistem. Interaksi tersebut dapat berupa proses memakan dan dimakan sehingga terjadi pemanfaatan energi dan daur ulang materi. Luas ekosistem itu tidak dapat ditentukan.
15
Di permukaan bumi, mulai dari dasar samudera hingga puncak pegunungan yang tinggi serta beberapa ratus meter lapisan udara di atasnya, terdapat berbagai macam ekosistem yang saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumi ini dikenal sebagai biosfer atau ekosfer. Interaksi Antar ekosistem membentuk biosfer
16
produsen merupa kan makhluk hidup yang mampu menang kap energi cahaya matahar i untuk kegiatan fotosinte sis sehingg a dapat mengha silkan materi organik yang berasal dari materi anorgan ik. Contoh produse n adalah tumbuh an hijau konsumen merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam bentuk materi organik. Misalnya, dengan cara memakan makhluk hidup lainnya. Aliran energi
17
Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan senyawa- senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati (bangkai). Contoh jamur dan bakteri. Detritivor Merupakan organisme yang memakan partikel-partikel organik atau detritus. Contoh cacing tanah, siput, kutu kayu
18
Energi tersebut mengalir dalam satu arah melalui sejumlah makhluk hidup. Semua energi yang masuk ke dalam rantai makanan umumnya berasal dari cahaya matahari. Melalui proses fotosintesis energi tersebut diubah dan disimpan dalam tubuh makhluk hidup produser dalam bentuk energi kimia. Selanjutnya, energi tersebut mengalir ke konsumer pada berbagai tingkat trofik dalam ekosistem. Rantai makanan merupakan sebuah aliran energi makanan melalui sebuah ekosistem. Energi tersebut mengalir dalam satu arah melalui sejumlah makhluk hidup. Semua energi yang masuk ke dalam rantai makanan umumnya berasal dari cahaya matahari. Melalui proses fotosintesis energi tersebut diubah dan disimpan dalam tubuh makhluk hidup produser dalam bentuk energi kimia. Selanjutnya, energi tersebut mengalir ke konsumer pada berbagai tingkat trofik dalam ekosistem. Rantai makanan merupakan gambaran sederhana dari proses makan- dimakan yang terjadi di alam. Sebenarnya, proses makan-dimakan yang terjadi di dalam ekosistem adalah proses yang kompleks, dan apabila disusun secara lengkap akan diperoleh jaring-jaring makanan.
19
Contoh Rantai makanan
20
memperlihatkan hubungan populasi yang satu dengan populasi yang lain. Jaring-jaring yang menggambarkan hubungan makan-dimakan itu terbentuk agar kelangsungan hidup tiap populasi terjamin. Semakin kompleks jaring-jaring makanan, menunjukkan semakin kompleksnya aliran energi dan aliran makanan. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kestabilan komunitas dan kestabilan ekosistem. Jaring-jaring makanan
21
Contoh jaring-jaring makanan
22
Piramida jumlah individu Piramida bio massa Piramida energi Piramida ekologi
23
Piramida jumlah menggambarkan jumlah individu dalam populasi yang menempati tingkat trofik tertentu. Jumlah organisme yang menempati trofik I memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan organisme yang menempati tingkat trofik II. Jumlah organisme yang menempati tingkat trofik II juga lebih besar dibandingkan dengan jumlah organisme yang menempati tingkat trofik III, demikian seterusnya. Piramida jumlah individu
25
Biomassa adalah berat total komponen biotik suatu area tertentu pada suatu waktu tertentu. Biomassa tumbuhan diukur dari berat akar, batang, dan daun tumbuhan yang menempati areal tertentu. Biasanya dihitung sebagai berat kering per m2 (g/m2). Piramida biomassa dibuat berdasarkan berat total populasinya pada suatu waktu. Untuk mengukur biomassa seluruhnya, dilakukan dengan teknik sampling (cuplikan) guna memperkirakan keseluruhannya. Kelemahannya, piramida biomassa hanya menggambarkan keadaan ekosistem dalam waktu tertentu. Piramida biomassa
27
Piramida energi menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan dalam bentuk senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan. Energi yang tersimpan itu dikenal sebagai energi primer. Energi itu disetarakan dengan mengubah satuan berat kering ke satuan energi yang dinyatakan dalam kalori atau Joule. Dengan demikian, biomassa energi dinyatakan dalam kalori per m2 satuan waktu (kal/m2/tahun). Piramida energi
29
Daur Biogeokimia daur materi atau mineral ini berlangsung di dalam ekosistem (biosfer), mengalir melalui komponen: biotik, abiotik, reaksi kimia, dan seterusnya. Oleh karena itu, siklus materi tersebut disebut sebagai daur biogeokimia. Daur biogeokimia terjadi sejak munculnya makhluk hidup pertama kali di bumi. Daur biogeokimia mendukung proses berlangsungnya kehidupan. Makhluk hidup dapat memperoleh zat-zat dari lingkungannya, melakukan pertukaran zat, serta membuang zat-zat yang tidak berguna ke lingkungannya. Jika daur ini terhenti, proses kehidupan juga berhenti. Daur ini meliputi : Daur materi
30
Nitrogen banyak digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan baku pertumbuhan makronya. Adapun beberapa sumber nitrogen di alam dapat tersedia karena terjadinya proses pemecahan nitrogen di udara secara alami melalui kejadian berikut ini. Petir, petir mempunyai energi besar yang bisa digunakan untuk memecah N diatmosfer sehingga ia dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk Nitrat (NO3). Daur Nitrogen
31
Fiksasi, adalah kemampuan beberapa bakteri untuk mengikat nitrogen di udara (N2) menjadi bentuk terikat di tanah (NO3). Amonifikasi, adalah pengubahan senyawa amonia atau nitrat menjadi ammonium. Nitrifikasi, adalah proses konversi amonium menjadi nitrat dengan bantuan enzim nitrogenase melalui 2 tahapan yaitu tahap nitritasi dan nitratasi. Denitrifikasi, adalah suatu proses dalam daur nitrogen yang menyebabkan pelepasan nitrogen ke udara dipicu oleh kondisi anaerob di dalam tanah. Di
32
daur nitrogen dapat dilihat dalam ilustrasi berikut
34
Daur karbon dan oksigen Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui organisme fotoautotrop (tumbuhan hijau) dan kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dalam proses fotosintesis dan kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organik dan berpindah melalui rantai makanan, respirasi dan ekskresi ke lingkungan. Sedangkan, oksigen (O2) masuk ke komponen biotik melalui proses respirasi untuk membakar bahan makanan, lalu dihasilkan karbon dioksida (CO2). Daur karbon berkaitan erat dengan daur oksigen di alam.
37
Daur fosfor Di alam fosfor bersenyawa dengan beberapa unsur lain, misalnya dengan oksigen untuk membentuk ion-ion fosfat (PO 4 ). Adapun tumbuhan menyerap fosfor hanya dalam dalam bentuk senyawa fosfat ini. Daur fosfor berlangsung melalui beberapa tahapan panjang meliputi Pelapukan batuan fosfor Sebagian besar ketersediaan fosfor di alam bersumber dari hasil pelapukan batuan fosfat. Daur fosfor pada tanaman dan hewan Ion-ion fosfor diserap tumbuhan melalui perakaran dan digunakan untuk pertumbuhannya.
38
Penguraian fosfor organik Tumbuhan, hewan, organisme yang mati, serta feses, dan urinnya terurai menjadi fosfat organik melalui bantuan bakteri. Sedimentasi fosfor Laut, dalam hal ini adalah tempat terjadinya sedimentasi fosfor yang dibawa air melalui alirannya. Sedimentasi ini dimanfaatkan oleh ganggang dan beberapa tumbuhan air untuk pertumbuhannya. Pengangkutan fosfor dari laut ke darat Di tempat-tempat tertentu, burung guano yang memakan ikan-ikan laut telah berhasil mengangkut fosfor dari lautan ke darat.
40
Daur sulfur Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapai, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H 2 SO 4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam. Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO 4 ),
42
Keterkaitan kegiatan manusia terhadap kerusakan dan pelestarian lingkungan Lingkungan yang bersih tidak hanya diperlukan untuk sekadar estetika, tetapi sangat penting dalam mempertahankan kesehatan manusia juga. Yang paling dikenal luas, dampak kesehatan dapat dikaitkan dengan faktor-faktor seperti polusi, perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati. Masalah kesehatan dapat dibawa oleh kualitas lingkungan yang buruk, kurangnya sanitasi, penggunaan bahan kimia berbahaya dan kualitas air yang buruk juga.
43
Kesehatan dan lingkungan industrialisasi sekarang adalah ancaman utama bagi lingkungan bersih. Polusi industri sekarang menjadi penyebab utama polusi udara dan limbah beracun Kondisi lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia dapat dikelola dan bahkan dicegah dengan perawatan lingkungan yang lebih baik dan terprogram. Sebuah lingkungan yang bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga kita semua. Ada banyak keuntungan untuk memiliki lingkungan yang bersih dan beberapa diantaranya: penyakit menular berkurang, meningkatkan kualitas hidup, kualitas makanan yang lebih baik, energi bersih bagi generasi mendatang..
44
Masalah lingkungan Pencemaran Pencemaran Air Adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Akibat yang dapat ditimbulkan berupa banjir, erosi, kekurangan sumber air, wabah penyakit, tanah longsor, kerusakan ekosistem sungai, serta mengakibatkan kerugian untuk nelayan. Pencemaran Udara Adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber- sumber alami maupun kegiatan manusia. Pencemaran Tanah Adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Akibat pencemaran tanah dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar
45
Kesehatan dan lingkungan Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain Merusak tanaman, mempengaruhi kualitas air permukaan dan bersifat korosif Hujan asam Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global diantaranya Pencairan es dikutub, kerusakan lapisan ozon, perubahan iklim Efek rumah kaca
46
Penanganan terhadap pencemaran tanah Remediasi Adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (on-site) dan ex-situ (atau off- site). Bioremediasi Adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
47
Masalah Lingkungan yang di hadapi di Indonesia Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan Polusi air dari limbah industri dan pertambangan Polusi udara di daerah perkotaan Asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan Penghancuran terumbu karang Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju Pembuangan sampah tanpa pengolahan Semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara
48
Upaya- Upaya Untuk Mengatasinya Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
49
Pengelolaan limbah Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi
50
Pengelolaan Air Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa didaur ulang. Jika tidak bisa didaur ulang, limbah harus dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan. Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya harus turut mengawasi dan menjaga pelestarian air. Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup harus tegas, para pelanggar harus diganjar dengan sanksi yang sesuai.
51
Pengelolaan Sampah Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengelola sampah. Lokasinya harus jauh dari permukiman penduduk. Penerapan prinsip 4R: replace (mengganti), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Penempatan bak sampah yang terpisah antara oraganik dan anorganik sehingga mempermudah pengelolaannya. Memproduksi dan memasyarakatkan peralatan untuk mendaur ulang sampah. Mengadakan kerja bakti secara berkala.
52
Pengelolaan Hutan Melakukan reboisasi Jika ingin menebang kayu, lakukan sistem tebang pilih Masyarakat, lembaga swadaya, dan pemerintah harus mengawasi dan menjaga hutan Memberikan sanksi berat bagi penebang hutan liar
53
Pengelolaan Pantai Reboisasi hutan bakau Pembuatan peraturan yang membatasi penambangan pasir Masyarakat terutama nelayan ikut berperan aktif dalam menjaga daerah pesisir pantai Pemberian tanggung jawab untuk konservasi hutan di sepanjang pantai bagi pengusaha yang bergerak di bidang wisata bahari
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.