Bapak dan Ibu. KONDISI KETIKA SETIAP INDIVIDU DALAM KOMUNITAS TIDAK BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN,PEMBUANGAN TINJA YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT SANGAT BERPENGARUH.

Presentasi berjudul: "Bapak dan Ibu. KONDISI KETIKA SETIAP INDIVIDU DALAM KOMUNITAS TIDAK BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN,PEMBUANGAN TINJA YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT SANGAT BERPENGARUH."— Transcript presentasi:

1 Bapak dan Ibu

2

3 KONDISI KETIKA SETIAP INDIVIDU DALAM KOMUNITAS TIDAK BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN,PEMBUANGAN TINJA YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT SANGAT BERPENGARUH PADA PENYEBARAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN, SEHINGGA UNTUK MEMEUTUSKAN RANTAI PENULARAN INI HARUS DILAKUKAN REKAYASA PADA AKSES INI. Apa itu ODF (OPEN DEFECATION FREE ) ?

4 KARAKTERISTIK DESA ODF Satu komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF jika : 1.Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja/ kotoran bayi hanya ke jamban. 2.Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar. 3.Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran manusia. 4.Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban sehat. 5.Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban. 6.Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat. 7.Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100% KK mempunyai Jamban sehat. 8.Di sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia sarana jamban dan tempat cuci tangan(dengan sabun) yang dapat digunakan murid-murid pada jam sekolah. 9.Analisa kekuatan kelembagaan di kabupaten menjadi sangat penting untuk menciptakan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan masyarkat ODF dapat tercapai.

5 TAHUKAH BAPAK & IBU ? Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk bakteri koli-tinja. Sebagian diantaranya tergolong sebagai mikroba patogen, seperti bakteri salmonela typhi penyebab demam tifus, bakteri vibriocholerae penyebab kolera, virus penyebab hepatitis A, dan virus penyebab polio.

6 DAMPAK BAB SEMBARANGAN SANITASI, KUALITAS AIR, PERILAKU “BURUK” TB PARU MALARIAMALARIA ISPAISPA DIAREDIARE DBDDBD KERACUNAN MAKANAN KECACINGANKECACINGAN KULITKULIT LEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSIS HEPATITIS A STUNTING/TUMBUH PENDEK

7 KENAPA TERJADI ?

8 DOLONG

9 DOLBON

10 DOLWAH

11 DOLUNG

12 SOLUSI ? BUDAYAKAN...... BUANG AIR BESAR DI JAMBAN ATAU WC YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DAN BUDAYAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

13 Permasalahan yang dihadapi 1.Masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa membangun jamban sehat itu mahal 2.Lebih enak BAB di sungai, tinja dapat untuk pakan ikan. 3.Kebiasaan adat budaya sejak dulu, sejak nenek moyang 4.Sebagian Masyarakat mengeluhkan Keterbatasan sarana air bersih jika kemarau tiba.

14 KENAPA HARUS DI STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN ? Air mengalir dari Atas ke bawah, Dari Hulu ke Hilir dan bakteri e-coli akan terbawa oleh air yang tercemar Hulu, Atas Hilir, Bawah Beribu-ribu e-coli

15 JAMBAN (WC) YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN Syarat nya : 1.Memiliki Closet 2.Pembuangan ke Cubluk atau Septiktank 3.Jarak dari Sumber Air Minimal 10 meter CLOSET CUBLUK

16 JAMBAN SEDERHANA Yang Memenuhi Syarat

17 DATA PERSENTASI STBM SMART KEPEMILIKAN JAMBAN UNTUK KECAMATAN MANONJAYA TAHUN 2019

18 Persentase kepemilikan jamban di wilayah Kecamatan Manonjaya keseluruhan dari 12 desa yaitu 79,26% Menengah diatas Rata-rata nasional

19 DIHARAPKAN BULAN MEI DAN JUNI BISA TESELENGGARAKAN DEKLARASI UNTUK 6 DESA YANG BELUM ODF