Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) SEKILAS KARYA ILMIAH
2
Pendahuluan Karya tulis yang dihasilkan seseorang tidak mutlak dinamakan karya ilmiah, karena karya ilmiah memiliki kekhususan, antara lain: Mengupas dan mempermasalahkan pengetahuan, menerapkan kebenaran ilmiah dan disajikan dengan metode ilmiah, serta menggunakan bahasa dan bentuk ilmiah. Beberapa ciri khas yang dijadikan dasar dalam penyusunan KTI, seperti: Logis, Obyektif, Sistematis, Andal, Dirancangkan, Akumulatif, Kontributif (LOSADAK). Pedoman Karya Tulis Ilmiah (KTI); merupakan standar minimum yang harus dipenuhi dalam menyusun suatu KTI, pengembangan tulisan tergantung gaya selingkung masing-masing pengelola Majalah Ilmiah/publishing house.
3
KTI terdiri dari tiga jenis:
Tujuan dari penyusunan pedoman KTI adalah memberikan pedoman/acuan dalam penyusunan KTI dari hasil penelitian, tinjauan/ulasan/review, dan kajian dalam majalah ilmiah, prosiding maupun buku. Pengertian KTI, Majalah Ilmiah, Prosiding, Buku, Bunga Rampai/Bagian dari Buku, Komunikasi Pendek, dan Ringkasan Eksekutif. KTI terdiri dari tiga jenis: KTI yang diterbitkan, adalah tulisan hasil penelitian dan atau pengembangan dan atau pemikiran yang disetujui oleh referee/penelaah/penyunting, disebarluaskan untuk diketahui umum dan diterbitkan oleh suatu badan penerbit KTI yang belum diterbitkan, adalah makalah hasil penelitian dan/ atau pengembangan dan/atau pemikiran* yang disetujui oleh referee/penelaah/penyunting, disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah antarunit organisasi litbang. KTI yang tidak diterbitkan, adalah makalah hasil litbang dan/atau pemikiran yang disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah dilingkungan unit organisasi litbang sendiri.
4
*) Makalah hasil litbang dan/atau pemikiran adalah tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis dan sintesis data hasil litbang dan/atau pemikiran yang belum pernah ditulis dan dipublikasikan orang lain. Majalah Ilmiah; majalah bersifat ilmiah artinya, majalah tersebut memuat naskah yang secara nyata mengandung data dan informasi yang memajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Prosiding; merupakan kumpulan KTI hasil suatu pertemuan ilmiah. Suatu prosiding yang benar adalah yang diterbitkan setelah prosiding selesai, penulis melakukan perbaikan karya tulisnya berdasarkan saran-saran selama seminar dan berdasarkan koreksi/pendapat dari editor.
5
Buku: suatu bentuk format penyimpanan kumpulan informasi dalam bentuk tulisan dan atau campuran dengan berbagai ragam bentuk ilustrasi yang bersifat tercetak atau secara digital yang dapat dibaca atau dicetak ketika diperlukan bila buku ditujukan untuk kepentingan dunia keilmiahan: disebut buku ilmiah (textbook), yaitu sebagai suatu format penyimpanan kumpulan informasi ilmiah yang berasal dari berbagai sumber informasi yang berkualitas dan dengan gaya bahasa ilmiah.
6
Bunga Rampai/Bagian dari Buku; kumpulan KTI hasil penelitian, tinjauan/ulasan/review, dan kajian mengenai satu topik permasalahn dengan pendekatan dari beberapa aspek/sudut pandang keilmuan. Komunikasi Pendek; KTI yang sangat pendek yang memuat informasi penting dan memiliki nilai ilmiah tinggi dan perlu segera diketahui dunia penelitian atau dapat juga merupakan laporan awal yang ringkas dan independen, memiliki kontribusi yang signifikan dan relevan untuk dipublikasikan.
7
Ringkasan Eksekutif; Berkaitan Penelitian: ringkasan eksekutif merupakan bagian pertama yang memberikan tinjauan dari semua bagian lain dalam sebuah tulisan ilmiah. Harus seringkas mungkin, namun masih dapat menyampaikan bagian-bagian penting. Tujuan: supaya dibaca dan meyakinkan stakeholders, bahwa penelitian yang dilakukan sangat penting dan bermanfaat. Pada umumnya dilakukan dalam penelitian kebijakan.
8
Cakupan dan Persyaratan Administratif
Cakupan isi yang disampaikan pada pedoman ini adalah standar/unsur-unsur minimal yang tertuang dalam KTI, mengenai teknis penempatan sesuai dengan kelaziman yang berlaku pada majalah ilmiah/lembaga litbang terkait. KTI yang termasuk dalam cakupan pedoman ini antara lain; KTI hasil penelitian, tinjauan/ulasan/review, kajian, komunikasi pendek, ringkasan eksekutif, bagian dari buku/bunga rampai, dan buku. Cakupan wilayah: majalah ilmiah, prosiding, bagian dari buku/bunga rampai, buku, dan ringkasan eksekutif, yaitu: lokal/kawasan/nasional, regional/internasional tetapi dikelola di Indonesia.
9
Persyaratan Administratif (1)
Majalah Ilmiah; memiliki ISSN, Editor, dan Mitra Bestari. Prosiding; memiliki Editor dan ISSN (kalau berkala seminarnya) atau ISBN (tidak berkala). Buku dan Bunga Rampai/Bagian dari buku; diterbitkan oleh badan usaha penerbitan (publishing house), baik di tingkat instansi/unit litbang pemerintah atau badan usaha penerbitan swasta nasional atau internasional yang memiliki fungsi sebagai usaha penerbitan (publishing house), memiliki ISBN baik untuk terbitan tunggal atau terbitan revisi selanjutnya, melewati proses editorial, yang mencakup pemeriksaan kebenaran keilmuan dan tata bahasa, isi paling sedikit 49 halaman (UNESCO), dengan ukuran A4.
10
d. Ringkasan Eksekutif; seperti laporan penelitian hasil litbang atau tinjauan/ulasan tidak/belum diterbitkan, yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.
11
Sistematika Penulisan KTI
Hasil Penelitian Judul Nama dan Alamat Penulis Abstrak dan Kata Kunci Pendahuluan, termasuk tinjauan pustaka/landasan teori/pustaka sebelumnya Metode Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: gambar, tabel, grafik, foto, diagram, dan lain-lain) Kesimpulan Saran (opsional) Ucapan Terima Kasih (opsional) Daftar Pustaka
12
Tinjauan/ulasan/review, dan kajian
Judul Nama dan Alamat Penulis Abstrak dan Kata Kunci Pendahuluan I s i Penutup Daftar Pustaka 3. Bunga Rampai/Bagian dari Buku Sistematika penulisan sama dengan KTI hasil penelitian, tinjauan/ulasan/review, dan kajian: lengkap Pendahuluan – Kesimpulan-Daftar Pustaka.
13
4. Komunikasi Pendek a. Hasil Penelitian
- Judul Nama dan Alamat penulis Abstrak Pendahuluan Metode, Hasil dan Pembahasan Isi Daftar Pustaka b. Tinjauan/ulasan/review, dan kajian
14
- Pendahuluan/Pengantar
Ringkasan Eksekutif - Pendahuluan/Pengantar - I s i 6. B u k u Sampul dan Nama Penulis Karya Cipta Pengantar dan atau Pernyataan Pembuka lainnya Daftar Isi Pendahuluan Batang Tubuh Buku Ucapan Penghargaan (Opsional) Indeks Glosarium (Opsional) Daftar Pustaka Bibliografi (Opsional) Lampiran (Opsional) Catatan: Adanya kesinambungan dalam perpindahan antar bab.
15
BAGIAN I Penjelasan Sistematika KTI
Hasil Penelitian, Tinjauan/Ulasan/Review, dan Kajian
16
J U D U L Spesifik, Jelas, Ringkas, Informatif;
Menggambarkan substansi atau isi dari tulisan; Mengandung unsur kata kunci; Menggugah rasa untuk membaca; Tidak perlu diawali dengan kata penelitian/ analisis/studi, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan. Dimungkinkan ada judul utama diikuti dengan penjelasan judul (subjudul); Dapat ditulis dengan huruf kapital. Dalam bidang ilmu tertentu terdapat judul yang berseri: penelitian yang dilakukan merupakan penelitian berkesinambungan. Ditulis dalam dua bahasa, misalnya: Indonesia + Inggris, dan sebaliknya.
17
NAMA DAN ALAMAT PENULIS (1)
Nama Penulis Ditampilkan dengan jelas setelah judul tanpa disisipkan kata “oleh”; Ditulis lengkap tanpa menyebutkan gelar; Nama asli, bukan nama samaran; Penulisan nama tidak disingkat, namun bila terdapat penyingkatan nama, maka harus mengikuti kaidah dan konsisten. Nama penulis utama berada pada urutan paling depan
18
NAMA DAN ALAMAT PENULIS (2)
Alamat instansi/lembaga tempat penulis bekerja berkaitan erat dengan kompetensi, tanggung jawab, afiliasi, dan konsekuensi yuridis yang akan diemban oleh lembaga asal penulis; Dimungkinkan lebih dari satu, misal saat sabatikal di laboratorium dan alamat instansi lain. Alamat yang dicantumkan terlebih dahulu adalah alamat instansi dimana penelitian dilakukan. Penulis lebih dari satu orang : -dengan alamat yang sama: pencantuman satu alamat telah dianggap cukup untuk mewakili alamat penulis lainnya. - alamat yang berbeda: pencantuman alamat harus disebutkan semuanya. Untuk korespondensi dilengkapi alamat lengkap instansi, dan pos-el ( ), nomor telepon/faks instansi maupun penulis.
19
ABSTRAK DAN KATA KUNCI (1)
Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan tujuan agar hasil penelitian, tinjauan, ulasan, dan kajian perlu disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun internasional. Apabila KTI ditulis di luar bahasa Indonesia dan Inggris, maka penulisan abstrak dan kata kunci dalam bahasa Inggris harus tetap ada. Penulisan Abstrak dan Kata kunci: menggunakan huruf miring (italic).
20
ABSTRAK DAN KATA KUNCI (2)
Permasalahan pokok; Alasan penelitian dilakukan; Bagaimana penelitian dilakukan, menggunakan metode apa; Pernyataan singkat apa yang telah dilakukan atau apa hasil dan prospeknya. Abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan; Abstrak ditulis menerus dalam satu paragraf; Tanpa footnote/kutipan pustaka; Tanpa singkatan/akronim;
21
ABSTRAK DAN KATA KUNCI (3)
Bersifat mandiri (stand alone). Paling banyak memuat 200 kata dalam bahasa Inggris dan 250 kata dalam bahasa Indonesia atau yang ditentukan oleh editor. Kata kunci Merupakan kata/istilah yang paling menentukan/ mempengaruhi/paling inti dalam KTI; Mengandung pengertian suatu konsep; Mengandung cukup informasi untuk indexing dan membantu dalam penelusuran. Dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk dan terdiri antara 3–5 kata. Lazimnya dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI. Penulisan kata kunci dipisahkan dengan tanda koma.
22
PENDAHULUAN (1) Latar belakang Permasalahan atau Rumusan Masalah
Menjelaskan fenomena antara lain: teknis/sosial/kultural aktual bermasalah yang penting untuk diteliti/ditinjau/diulas/dan dikaji serta alasan ilmiah atau merepresentasikan teori yang didukung acuan pustaka. Perlu ada review mengenai penelitian terkait yang pernah dilakukan sendiri, maupun orang lain dan menjelaskan perbedaan dengan penelitian yang sedang dijalankan, dapat untuk melengkapi penelitian sebelumnya, ataupun penelitian baru. Permasalahan atau Rumusan Masalah Semua bidang ilmu (dalam penelitian) fenomena yang ada wajib dikaitkan dengan konsep ilmu pengetahuan. Permasalahan yang terjadi diidentifikasikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
23
PENDAHULUAN (2) Tujuan dan Manfaat penelitian, tinjauan, ulasan/review, dan kajian Berisi atau menggambarkan tujuan dan manfaat dari penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian yang akan diperoleh dan keterkaitannya dengan apa yang telah dilaporkan/diperoleh sebelumnya. Tujuan disampaikan secara spesifik. Hipotesis (bila ada dapat dicantumkan) Tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Hipotesis dan operasionalisasi konsep mutlak diperlukan khususnya dalam penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian (Bidang tertentu ): Laboratorium atau percobaan, alat spesifik yang digunakan, dan waktu penelitian.
24
TINJAUAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI/PUSTAKA SEBELUMNYA
Teori-teori yang mendukung atau yang relevan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan. Penyajian scientific method atau landasan teori memerlukan acuan pustaka yang kuat, tajam dan mutakhir. Cara menyitir/mengutip pernyataan peneliti/penulis harus mengikuti ketentuan yang berlaku, yaitu sistem penomoran atau catatan perut (pengacuan berkurung). Tinjauan pustaka dibuat dengan mengemukakan hasil penelitian atau buku yang membahas subjek atau pendekatan teoritis yang sama sudah dilakukan orang lain atau penulis sendiri. Jurnal tertentu: pada pendahuluan atau berdiri sendiri.
25
METODE (1) Didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu: rasional, empiris, dan sistematis dengan sasaran hasil penelitian dan yang mutakhir. Perlu acuan pustaka, apabila sudah pernah dipublikasikan sebelumnya dan hal ini mencerminkan seberapa valid metode yang digunakan. Mengemukakan cara bagaimana peneliti menangani penelitiannya itu, mulai dari dimensi “pendekatan”, cara data dikumpulkan, dan cara menganalisis datanya, waktu penelitian . Harus jelas sehingga dapat diulang oleh pembaca (resep). Metode yang mengacu pada orang lain tidak perlu ditulis ulang. Hanya perlu disebutkan sumbernya, kecuali kalau ada modifikasi maka perlu dijelaskan modifikasinya.
26
METODE (2) Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagai berikut:
Penjelasan mengenai bahan dan peralatan serta metode yang digunakan (termasuk pisau analisis). Deskripsi/uraian mengenai prosedur yang dilakukan, meliputi: Penentuan/penetapan parameter /variabel; Metode pengumpulan data (sampling method); Metode pengolahan dan analisis data. Cantumkan rumusan matematisnya sehingga hasil numeriknya bisa dicek. Jelaskan cukup rinci sehingga metode ini dapat diulangi (repeatability). Umumnya berdiri sendiri, namun ada yang dimasukan dalam pendahuluan. Lokasi penelitian.
27
HASIL DAN PEMBAHASAN (1)
HASIL dan PEMBAHASAN dapat digabung atau dipisah. Misalnya: HASIL PEMBAHASAN dipisah dengan uraian masing-masing; Penampilan/pencantuman/tabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan metodologi; Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian teoritis yang telah dilakukan; Diskusikan atau kupas hasil analisis dan evaluasi, terapkan metode komparasi, gunakan persamaan, grafik, gambar dan tabel agar lebih jelas; Berikan interpretasi terhadap hasil analisis dan bahasan untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan kemanfaatan terkait dengen permasalahan dan tujuan penelitian. Hasil dan pembahasan merupakan hasil analisis fenomena di wilayah penelitian yang relevan dengan tema sentral kajian, hasil yang diperoleh dapat berupa deskriptif naratif, angka-angka, tabel/gambar/grafik, metode, algoritma, dan suatu alat.
28
HASIL DAN PEMBAHASAN (2)
Hasil analisis berbentuk interpretasi jika kualitatif; statistik atau tabulasi epsilon jika kuantitatif. Penulisan hendaknya runut diawali dari pemeriksaan data (verifikasi dan/atau validasi), mengulas struktur dan hubungan antar kelompok, analisisnya, hingga interpretasi hasil berdasar teori dan tidak bergeser dari alur yang telah ditetapkan oleh hipotesis. Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Berisi tentang penjelasan perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan maupun bagian dari suatu keragaman masalah yang telah dipublikasikan oleh orang lain, atau hasil dari penelitian sebelumnya jika merupakan rangkaian dari suatu kegiatan penelitian. Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokus kepada interpretasi dari hasil yang diperoleh dan bukan merupakan pengulangan dari bagian hasil. Rumusan matematis.
29
HASIL DAN PEMBAHASAN (3)
Acuan pustaka harus dimunculkan ketika membandingkan hasil atau pembahasan dengan publikasi sebelumnya. Hindari penyajian ilustrasi berwarna, kecuali jika warna mengandung arti dan keterangan ilustrasi memakai huruf yang jelas terbaca serta notasi yang lazim dan konsisten memakai notasi satuan. Ilustrasi : merupakan rangkuman dari hasil aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel gambar, foto, dan sebagainya. Tabel dan gambar : harus memiliki judul dan diikuti detail eksperimen dalam “legend” yang harus dapat dimengerti tanpa harus membaca manuskrip. Pemakaian citra : harus disebutkan tahun dan sumber produknya, gambar dari acuan harus disebutkan sumbernya. Garis pada grafik: harus jelas terlihat berbeda satu dengan yang lain bila lebih dari satu kurva. Foto : tekstur yang jelas, kontras dapat menyajikan informasi selengkapnya. (minimal 300 dpi).
30
KESIMPULAN (1) Merupakan bagian akhir suatu tulisan ilmiah yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang diteliti, bukan tulisan ulang dari pembahasan dan juga bukan ringkasan. Disampaikan secara singkat dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk penyampaian butir-butir kesimpulan secara berurutan. Kesimpulan khusus berasal dari analisis, sedangkan kesimpulan umum adalah hasil generalisasi atau keterkaitan dengan fenomena serupa di wilayah lain yang diacu dari publikasi terdahulu. Harus menjawab pertanyaan dan permasalahan riset yang diungkapkan pada pendahuluan.
31
KESIMPULAN (2) SARAN (opsional)
Pada produk peta, kesimpulan disampaikan pada keterangan bilamana memang ada pembahasan sebelumnya. Segitiga konsistensi yang penting untuk dipenuhi (masalah-tujuan-kesimpulan harus konsisten), sebagai upaya check dan recheck. SARAN (opsional) Dapat berisi rekomendasi akademik atau tindak lanjut nyata atas kesimpulan yang diperoleh.
32
UCAPAN TERIMA KASIH (opsional)
Dimungkinkan dapat menentukan siapa yang patut diberikan ucapan terima kasih, baik secara individu institusi, ataupun pemberi donor.
33
DAFTAR PUSTAKA (1) Disusun berdasarkan aturan masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah yang dimungkinkan adanya perbedaan istilah maupun cara, namun memiliki arti yang sama, dengan mengacu standar international, atau disesuaikan dengan gaya selingkung dari majalah ilmiah/prosiding terkait. Perbedaan cara penyusunan daftar pustaka oleh masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah memiliki alasan tersendiri: untuk mempermudah pencantuman, efisiensi ruangan tulisan hingga efisiensi dan kemudahan pada penelusuran kembali melalui berbagai cara. Yang dijadikan acuan, artinya adalah hanya yang diacu yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka, acuan dari hasil komunikasi langsung tidak dimasukkan di daftar acuan. Kemutakhiran pustaka acuan dilihat dari tahun publikasi pustaka acuan, yaitu paling lama dalam kurun lima tahun terakhir tergantung bidang keilmuannya.
34
DAFTAR PUSTAKA (2) Semakin banyak daftar pustaka yang diacu dari jurnal ilmiah terakreditasi/terbaru/internasional, dan buku (acuan primer): mutu tulisan semakin bagus. Terlalu banyak mengutip dari tulisan sendiri: kurang baik, kecuali untuk bahan orasi ilmiah (minimal 30%). Semakin banyak sumber acuan primer yang dijadikan rujukan (dibandingkan misalnya dengan textbook), maka semakin tinggi pula bobot dan mutu suatu tulisan. Sumber acuan (full paper): paling sedikit 10 sumber acuan dalam tulisan. Acuan primer sebanyak 80% dari total acuan. KTI tinjauan/ulasan/review : paling sedikit 25 sumber acuan. Personal communication : dapat menjadi acuan, namun bukan termasuk acuan primer.
35
DAFTAR PUSTAKA (3) Format penulisan dengan indeks nama maupun angka/nomor (numeric system) dapat diterima tergantung kelaziman dan batasannya. Disarankan menggunakan format angka/nomor, karena berdampak pada efisiensi ruangan (halaman) dan kemudahan penelusuran tanpa harus terpaku pada urutan alfabetis. Pada produk peta, bila ada acuannya harus dicantumkan pada lembar keterangan.
36
DAFTAR PUSTAKA (4) Sebagian besar jurnal ilmiah internasional mengacu pada beberapa gaya penulisan yang diterapkan oleh beberapa organisasi, antara lain: American Psychological Association (APA), atau biasa disebut gaya Harvard. Modern Language Association (MLA) Chicago Manual of Style (CMS), atau disebut gaya Turabian Council of Science Editor (CSE); American Medical Association (AMA), International Commitee of Medical Journal Editors (ICMJE), atau disebut gaya Vancouver. Untuk e-journal disarankan menggunakan hyperlink (apabila dimungkinkan) Untuk bidang ilmu yang baru/khusus, bisa dikecualikan tanpa daftar pustaka.
37
Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Bunga Rampai/
BAGIAN II Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Bunga Rampai/ Bagian dari Buku
38
Penjelasan sistematika penulisan sama dengan KTI hasil penelitian, tinjauan/ulasan/review, dan kajian. KTI yang dimuat dalam bentuk bunga rampai/bagian dari buku merupakan KTI yang berdiri sendiri, apabila dikeluarkan dari badan bunga rampai, tidak menjadikan hilangnya substansi tujuan penulisan bunga rampai. Isi harus lengkap, utuh dan independen.
39
Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Komunikasi Pendek
BAGIAN V Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Komunikasi Pendek
40
Penjelasan Sistematika penulisan sama dengan KTI hasil penelitian, tinjauan/ulasan/review, dan kajian, namun isi yang disampaikan lebih ringkas. Lazimnya jumlah halaman komunikasi pendek adalah 1-3 halaman. Daftar pustaka yang diacu: minimal 8.
41
Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Ringkasan Eksekutif
BAGIAN IV Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Ringkasan Eksekutif
42
Pendahuluan/Pengantar
Pembukaan atau kata pengantar singkat mengenai apa yang akan disampaikan/dilaporkan.
43
ISI Ringkasan apa yang ingin disampaikan/laporkan, Berisi ringkasan yang menyeluruh dan lengkap, tetapi titik berat pada temuan penelitian, yang diikuti dengan saran, rekomendasi dan implikasi teoritis dan kebijakan, serta manfaat dan kepentingan penelitian.
44
Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Buku (Unsur II.A.)
BAGIAN II Penjelasan Sistematika KTI dalam bentuk Buku (Unsur II.A.)
45
Sampul & Nama Penulis Informasi mengenai Judul lengkap, nama penulis, nama editor/penelaah (bila diperlukan), afiliasi lembaga asal penulis, institusi penerbit, institusi pencetak, kota penerbitan, tahun penerbitan. Penempatan halaman judul berfungsi pula sebagai sampul utama buku tersebut yang dapat terbuat dari berbagai bentuk bahan, dengan berbagai variasi layout dan estetika halaman sampul.
46
Karya Cipta Mengandung informasi mengenai status kepemilikan baik untuk karya cipta penulisan maupun penerbitan buku. International Standard Book Number (ISBN), serta bila ada call number library/International Standard Bibliographic Description (ISBD) sesuai dengan sistem yang diadopsi oleh publishing house yang bersangkutan.
47
Pengantar dan/atau Pernyataan Pembuka lainnya
Merupakan halaman yang menyajikan: ungkapan baik dari penulis ataupun pihak ketiga untuk para pembaca, memuat penghargaan, alasan atau harapan dari terbitnya buku yang bersangkutan. Dapat dilanjutkan dengan halaman foreword, yaitu ulasan singkat dari seseorang (penulis atau pihak ketiga) mengenai pandangan kualitas/nilai dari isi buku tersebut. Penempatan foreword dapat juga diletakkan di belakang sampul depan.
48
Daftar Isi Merupakan daftar organisasi kandungan sebuah buku yang dapat ditelusuri hingga ke bagian perletakannya (halaman). Mencakup daftar bagian bab atau turunanya dari isi buku dan bila ada daftar pendukung lainnya seperti; daftar tabel, gambar, ilustrasi, dan lain sebagainya mulai dari hal sampul hingga halaman penutup buku.
49
Pendahuluan Mengandung ungkapan dari penulis yang menjelaskan apa yang terkandung dalam buku tersebut dan latar belakang pendekatan dari topik yang ditulis. Menjelaskan alur bagian buku (bab) yang terkandung serta bagaimana pembaca menggunakannya.
50
Batang Tubuh Buku (1) Isi dari keseluruhan topik yang dibicarakan, yang diuraikan secara runut dalam bentuk tulisan per bagian bab, sub bab serta bagian bagian kecil bab lainnya yang disertai dengan berbagai format ilustrasi pendukung. Struktur dari setiap bab atau turunannya, mencerminkan jumlah informasi yang disajikan oleh penulis, jumlah suatu perbandingan yang dibuat baik diantara atau didalam setiap bab atau turunannya dan tingkat kepentingan pengungkapan dari setiap topik didalam struktur bab badan isi buku. Penulis harus mampu menunjukkan keterurutan isi tulisan serta hubungan antar bab atau turunannya yang ditulisnya.
51
Batang Tubuh Buku (2) Penggunaan bahasa adalah bahasa teknis ilmiah dengan ketertelusuran sumber isi yang merupakan suatu kompilasi informasi dari sumber sumber ilmiah asli yang dapat dengan mudah ditelusuri sumber aslinya. Format penulisan isi buku dapat berupa suatu karya tulis yang langsung menuliskan sumber sitasinya atau merangkumnya terakhir di bagian Daftar Pustaka.
52
Ucapan Penghargaan (Opsional)
Mengungkapkan isi hati penghargaan penulis terhadap berbagai pihak individu, lembaga, nara sumber atau lainnya yang dianggap berkontribusi positif selama proses penulisan dan penerbitan buku. Versi tertentu: di bagian pengantar dan/atau pernyataan pembuka lainnya Memuat daftar narasumber sebagai pemegang hak cipta atas berbagai macam bentuk format ilustrasi (foto, grafik, tabel, dll) yang dipergunakan di dalam buku di luar dari bagian yang telah tersitasi dalam daftar Daftar Pustaka.
53
Indeks Sederatan susunan kata/kata-kata/peristilahan yang terkandung dalam buku yang menjadi kata penting bagi pembaca. Tersusun secara alfabetis dan dibarengi dengan penempatan keterangan pada halaman di mana kata-kata/peristilahan tersebut terdapat di dalam buku.
54
Glosarium (Opsional) Kumpulan kamus singkat atas singkatan/kata-kata/peristilahan teknis tertentu yang perlu lebih diperjelas lagi maksud/pengertiannya. Ditulis secara alfabetis.
55
Daftar Pustaka Kandungan informasi yang ada dalam suatu buku ilmiah merupakan kompilasi sitasi dari berbagai sumber yang lebih dahulu terbit. Sehingga informasi yang dihadirkan bukan selalu buah pikiran pikiran penulis. Sumber asli hasil sitasi harus dicantumkan seluruhnya dengan lengkap dalam Daftar Pustaka.
56
Bibliografi (Opsional)
Merupakan sumber informasi diluar format hasil karya tulis yang sudah dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Merupakan sumber informasi lain dari mana penulis mempelajari dan mendapatkan ide untuk penulisannya di dalam buku.
57
Lampiran (Opsional) Informasi tambahan diluar dari apa yang telah tercantum dalam isi/badan buku. Tambahan informasi, dengan segala bentuk format tampilannya, yang lebih memperjelas dari apa yang telah disitir dalam isi buku.
58
KOMPOSISI BAGIAN Pembagian persentase per bagian harus
rasional dan proporsional sesuai bidang ilmu.
59
P E N U T U P Pedoman ini merupakan salah satu upaya LIPI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama pada dunia penelitian dan pengembangan. Pedoman ini merupakan standar untuk dijadikan acuan bagi penulisan sebuah KTI. Diharapkan pihak-pihak terkait dapat memberikan saran dan masukan, meskipun LIPI senantiasa melakukan evaluasi dan kajian yang akan menyesuaikan kekinian iptek dan sesuai kebutuhan pemangku kepentingan.
60
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.