Problem Solving Kebencanaan Gempa Bumi (Kab.Tanggamus) Membangun sistem peringatan dini bencana (early warning system) Membuat peta kerawanan bencana &

Presentasi berjudul: "Problem Solving Kebencanaan Gempa Bumi (Kab.Tanggamus) Membangun sistem peringatan dini bencana (early warning system) Membuat peta kerawanan bencana &"— Transcript presentasi:

1 Problem Solving Kebencanaan Gempa Bumi (Kab.Tanggamus) Membangun sistem peringatan dini bencana (early warning system) Membuat peta kerawanan bencana & jalur evakuasi Menyiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian sementara Pasca Gempa bumi Memahami ancaman bencana Memahami kerentanan wilayah Upaya Tindak Lanjut Rehabilitasi, Rekonstruksi & Pemulihan Evaluasi Perumusan Kebijakan Pengembangan Wilayah berbasis kebencanaan di Masa Depan

2 Model kebijakan Pengembangan Wilayah harus disusun berdasarkan rangkaian proses sebagai berikut:  Mengidentifikasi potensi pengembangan wilayah pesisir  Mengidentifikasi potensi bencana alam yang sering terjadi di wilayah pesisir yang bersangkutan  Mengevaluasi implementasi kebijakan pengembangan wilayah pesisir existing.  Merumuskan kebijakan pengembangan wilayah pesisir berperspektif mitigasi bencana alam

3

4 1. Jangan Panik 2. Drop, Cover and Hold On

5 Gunakan pelindung kursi atau meja Jika tidak ada pelindung sama sekali Jika dekat dengan dinding, merapat ke dinding Proses Evakuasi melalui tangga

6 SELAMA PROSES EVAKUASI, ANJURKAN TETAP MELINDUNGI KEPALA

7

8 Problem Solving Kebencanaan Tsunami (Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan)  Nilai Kesiapsiagaan Masyarakat = 58,2 (Hampir Siap) Sebelum Kejadian  Mengedukasi masyarakat sekitar dan Memberikan informasi mengenai karakteristik daerah yang mereka tempati  Membuat perencanaan evakuasi dan menyiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian  Melakukan latihan cara evakuasi dengan seluruh masyarakat secara berkelanjutan

9 Perencanaan Evakuasi Memerlukan Pemahaman yang Baik tentang Risiko Tsunami yang Dihadapi Masyarakat

10 Prinsip-Prinsip Perencanaan Evakuasi Siapa yang harus terlibat dalam perencanaan? Semua pemangku kepentingan dari Pemerintah daerah, Universitas, NGO, … Siapa yang harus mengetahui rencana evakuasi? Setiap anggota masyarakat

11 Merancang Strategi Waktu evakuasi Zona (-zona) evakuasi dan area aman Cara evakuasi Rute evakuasi & bangunan evakuasi Kapan melakukan evakuasi Merancang Strategi dan Peta Evakuasi Tindakan-tindakan pendukung: Pengaturan lalu-lintas Dukungan evakuasi bagi fasilitas umum yang rentan Rambu-rambu evakuasi

12 Saat Kejadian:  Masyarakat sebisa mungkin mengontrol kepanikan dengan segera keluar dari rumah/gedung  Menghentikan aktivitas di sekitar pantai dengan bergerak menjauhi pantai  Segera menuju ketempat perlindungan sementara yang ketinggiannya masih lebih tinggi dari muka air.

13 Cara-Cara Evakuasi

14 Waktu Menjadi Faktor Paling Penting! Peringatan Dini No. 2 10 – 30 menit Peringatan Dini No. 3 30 – 60 menit Rentang Waktu Peringatan Dini No. 4 Ancaman Tsunami berakhir Peringatan Alam 100% Kepastian Tsunami Waktu untuk reaksi Tingkat Kepastian Gempa Peringatan Dini No. 1 5 – 7 menit

15

16 Waktu untuk Evakuasi Tsunami Meliputi Sebelum dan Selama Tsunami… Rencana Evakuasi Tsunami Melakukan pencarian dan penyelamatan, pertolongan pertama, bantuan air bersih dan pangan, alokasi tempat penampungan sementara untuk pengungsi, dsb Rencana Tanggap Darurat dan Bantuan Kemanusiaan Rencana Kontinjensi Tsunami …dan merupakan bagian dari Rencana Kontinjensi Tsunami Sebelum tsunami (sampai 60 mnt setelah gempa)(sampai beberapa jam) Selama tsunami Setelah tsunami (dari beberapa jam sampai beberapa hari atau minggu) Evakuasi (diri) ke tempat aman di luar dan ke bangunan-bangunan evakuasi vertikal di dalam area bahaya tsunami Gempa

17 Setelah kejadian:  Mengecek keberadaan anggota keluarga, membangun posko darurat, memeriksakan kesehatan fisik agar tidak terjadi wabah penyakit dan menyediakan kegiatan terapi trauma.  Memindahkan dan membangun kembali pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi ketempat yang jauh dari pantai.  Merekontruksi fasilitas kritis dengan standar bangunan tahan gempa dan tsunami. Agar saat bencana terjadi fasilitas tersebut bisa optimal dalam mengevakuasi warga MASUKAN :  Pemerintah berkerjasama dengan BMKG dan pusat geologi untuk memiliki alat pendeteksi sinyal getaran yang mencatat sinyal gempabumi vulkanik.  Mengkonservasi dan Menanam hutan mangrove dan vegatasi lainya serta bersama- sama menjaga untuk melestarikannya.

18 HUNIAN SEMENTARA KORBAN TSUNAMI