Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI"— Transcript presentasi:

1 KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI
Disampaikan Pada pertemuan pertama Oleh : Tatik rohmawati,s.ip.,m.sI 11/7/2019 Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.

2 Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama bagi  seluruh bangsa Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai setiap aspek dari Indonesia sendiri. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Lulusan program sarjana diharapkan akan menjadi intelektual dan atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional. Maka dari itu mengapa sangat penting pendidikan kewarganegaraan sebagai karkter pada perguruan tinggi karena mereka akan mampu membuka lapangan kerja yang memiliki dasar nasionalisme. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

3 Tujuan dapat menciptakan generasi-generasi yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, cinta bangsa dan tanah air, cerdas, berkarakter, yang dapat memajukan NKRI, dapat membanggakan negara dan dapat berpikir dan bertindak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

4 Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi
Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua. Proses perkembangan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor yang khas baik faktor bawaan (nature) dan lingkungan (nurture) dimana orang yang bersangkutan tumbuh dan berkembang. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

5 Soemarno Sudarsono mengatakan ada enam hal dalam membentuk karakter, yaitu kejujuran, keterbukaan, keberanian mengambil resiko, bertanggung jawab, memenuhi komitmen dan kemampuan berbagi. Karakter tidak dapat diajarkan, akan tetapi diperoleh dari pengalaman, oleh karena itu harus dilatihkan. Kebiasaan sehari-hari dapat menghasilkan pengalaman belajar. Pembangunan moral dan karakter lebih efektif melalui dialogik dengan mendiskusikan kasus nyata yang diangkat melalui proses pelatihan itu. Dengan adanya pendidikan karakter yang diterapkan di Perguruan Tinggi maka diharapkan mahasiswa dapat merancang visi masa depan untuk diri sendiri, lingkungan, dan keluarga dan membentuk masyarakat madani yang kreatif dan inovatif. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

6 Arti penting kewarganegaran
Hakikat dari pendidikan kewarganegaraan itu sendiri merupakan upaya sadar serta terencana untuk mencerdaskan segala kegidupan bangsa serta menumbuhkan jati diri bangsa serta moral bangsa sebagai suatu dasar pelaksanaan hak dan kewajiban bela negara, demi kelangsungan hidup serta kejayaan bernegara. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

7 Dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan berusaha mengembangkan :
nilai-nilai cinta tanah air; kesadaran berbangsa dan bernegara; keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara; nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup; kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta kemampuan awal bela negara. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

8 Pentingnya pendidikan karakter di perguruan tinggi
Perguruan tinggi memiliki pilihan dalam mengajarkan pembentukan karakter yaitu dapat mengintegrasikannya secara alami dengan kurikulum standar maupun mengajarkan beriringan dengan kurikulum standar. Dengan demikian jika perguruan tinggi tidak menyusun program pendidikan karakter tersendiri namun mengintegrasikannya kedalam kurikulum standar yang sudah ada. Tentu saja hal ini membawa konsekuensi cara pengajaran yang berbeda dan cara pemberian nilai yang berbeda, tidak lagi mengevaluasi penguasaan teori atau kemampuan kognitif mahasiswa namun lebih jauh mengevaluasi implementasi karakter atau nilai-nilai luhur. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

9 pendidikan karakter di perguruan tinggi akan menemui kndala karena adanya pendapat yang keliru yaitu : Perguruan tinggi, khususnya dosen, tidak memiliki kepentingan dengan pembentukan karakter, karena mereka direkrut bukan untuk melakukan hal tersebut Karakter seseorang sudah terbentuk sebelum masuk ke perguruan tinggi dan merupakan tanggung jawab orangtua untuk membentuk karakter anaknya. Karakter merupakan istilah yang mengacu pada agama atau idiologi konservatif tertentu, sementara itu perguruan tinggi di barat secara umum melepaskan diri dari agama atau idiologi tertentu Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

10 Beberapa kondisi diluar kurikulum yang perlu diperhatikan perguruan tinggi karena hal-hal tersebut mendukung suksesnya implementasi pendidikan karakter menurut Melinda dan Berkowitz (2005) adalah : budaya kampus dan praktik-praktik interpersonal yang menjamin bahwa mahasiswa diperlakukan dengan perhatian dan hormat, Dosen, staf menjadi model karakter yang baik bagi mahasiswa, menghidupkan nilai-nilai dalam interaksi keseharian dengan mahasiswa, memberikan kesempatan pada mahasiswa memiliki otonomi dan pengaruh dalam pengelolaan perguruan tinggi seperti memberikan wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa, memberikan kesempatan mahasiswa untuk reflesi, berdebat maupun berkolaborasi mencari pemecahan masalah isu-isu moral, sharing visi dan sense of collectivity and responsibility, social skill training artinya kampus menyelenggarakan pelatihan bagi mahasiswa yang tujuannya agar mahasiswa dapat melakuan penyesuaian jangka panjang dengan memperkuat ketrampilan pemecahan masalah interpersonal, memberi kesempatan lebih pada mahasiswa untuk berpartisipasi dalam dalam kegiatan pelayanan masyarakat oleh kampus yang bisa menaikkan perilaku moral. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

11 Meskipun berbagai strategi dan pendekatan yang digunakan mungkin berbeda namun tujuannya adalah sama yaitu mendorong dan menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan dan menerapkan moralnya sendiri ketika berada dalam tekanan lingkungan Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

12 SUMBER HISTORY, SOSIOLOGI, POLITIK TENTANG PENDIDIKAN KEWARGANENGARAAN
Secara historis, pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah dimulai jauh sebelum Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka. Dalam sejarah kebangsaan Indonesia, berdirinya organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena pada saat itulah dalam diri bangsa Indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa walaupun belum menamakan Indonesia. Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari wilayah Nusantara berikrar menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia Pada tahun 1930-an, organisasi kebangsaan baik yang berjuang secara terang-terangan maupun diam-diam, baik di dalam negeri maupun di luar negeri tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

13 Akhirnya Indonesia merdeka setelah melalui perjuangan panjang, pengorbanan jiwa dan raga, pada tanggal 17 Agustus Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia periode pasca kemerdekaan Indonesia, tahun1945 sampai saat ini, bangsa Indonesia telah berusaha mengisi perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui berbagai cara, baik perjuangan fisik maupundiplomatis. Perjuangan mencapai kemerdekaan dari penjajah telah selesai, namun tantangan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang hakiki belumlah selesai. PKn pada saat permulaan atau awal kemerdekaan lebih banyak dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh para pemimpin negara-bangsa. Dalam pidato-pidatonya, para pemimpin mengajak seluruh rakyat untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Seluruh pemimpin bangsa membakar semangat rakyat untuk mengusir penjajah yang hendak kembali menguasai dan menduduki Indonesia yang telah dinyatakan merdeka. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

14 (3) Pendidikan Kewargaan Negara (1968).
Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah dapat digali dari dokumen kurikulum sejak tahun sebagaimana dapat diidentifikasi dari pernyataan Somantri (1972) bahwa pada masa Orde Lama mulai dikenal istilah: (1) Kewarganegaraan (1957); isi mata pelajaran PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan kewarganegaraan (2) Civics (1962); lebih banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional, UUD, pidato-pidato politik kenegaraan yang terutama diarahkan untuk "nation and character building” bangsa Indonesia (3) Pendidikan Kewargaan Negara (1968). Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

15 Bagaimana sumber politis PKn pada saat Indonesia memasuki era baru?
Pada awal pemerintahan Orde Baru, Kurikulum sekolah yang berlaku dinamakan Kurikulum Dalam kurikulum tersebut di dalamnya tercantum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara. Dalam mata pelajaran tersebut materi maupun metode yang bersifat indoktrinatif dihilangkan dan diubah dengan materi dan metode pembelajaran baru yang dikelompokkan menjadi Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila Dalam Kurikulum 1968, mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran wajib untuk SMA. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan korelasi, artinya mata pelajaran PKn dikorelasikan dengan mata pelajaran lain, seperti Sejarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, Hak Asasi Manusia, dan Ekonomi, sehingga mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara menjadi lebih hidup, menantang, dan bermakna. Dan masih banyak beberapa perubahan kurikulum Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

16 Disimpulkan bahwa secara historis, PKn di Indonesia senantiasa mengalami perubahan baik istilah maupun substansi sesuai dengan perkembangan peraturan perundangan, iptek, perubahan masyarakat, dan tantangan global. Secara sosiologis, PKn Indonesia sudah sewajarnya mengalami perubahan mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Secara politis, PKn Indonesia akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perubahan sistem ketatanegaraan dan pemerintahan, terutama perubahan konstitusi. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

17 Dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan
Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk perilaku warga negara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku positif dan negatif. PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa. Sebaliknya PKn perlu melakukan intervensi terhadap perilaku negatif warga negara yang cenderung negatif. Oleh karena itu, kurikulum PKn termasuk materi, metode, dan system evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan IPTEK. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

18 kesimpulan Tujuan diadakannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini tidal lain karena ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini jelas sangat dibutuhkan untuk membangun suatu negara yang hebat. Kita tentu tidak ingin masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan pendidikan kewarganegaraan ini kembali terjadi di masa yang akan datang. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik nantinya. Jika hal ini terwujud maka tidak akan ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan, dan kualitas pendidikan yang rendah, banyaknya kasus korupsi, dan daerah-daerah yang semakin tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, Indonesia membutuhkan pasrtisipan dari masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini untuk dapat mengamalkan pembelajaran yang dipelajari dari pendidikan kewarganegaraan. Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019

19 TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT
ALHAMDULILLAH… TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT Materi Kewarganegaraan, By Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. 11/7/2019


Download ppt "KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google