Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehselvi selistiawati M.Ilham Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Osteoarthritis (OA)
2
1.1 Latar Belakang Osteoarthritis (OA) adalah jenis arthritis yang umum dan paling sering terjadi di antara penyakit arthritis lainnya Osteoarthritis menyerang sendi- sendi tertentu Dampak fungsional OA terhadap kualitas hidup penderitanya, seringkali tidak dipedulikan Mendiagnosa osteoartritis penting agar penderita bisa dapat penatalaksanaan yang sesuai
3
1.2 Batasan Masalah Anatomi dan Fisiologi tulang Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Klasifikasi Patofisiologi, Patogenesis Gejala Klinis, Diagnosis Pemeriksaan Radiologis Diagnosis Banding PenatalaksanaanKomplikasiPrognosis
4
2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage Melalui proses osteogenesis menjadi tulang Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut osteoblast Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular Osteosit, osteoblas dan osteoklas
5
2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang Tulang Panjang Tulang Pendek (Carpals) Tulang Pendek Datar (Tengkorak) Tulang Yang Tidak Beraturan (vertebeae) Tulang Sesamoid
6
Fungsi Tulang Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh 1 Melindungi organ tubuh (misalnya jantung, otak dan paru-paru) dan jaringan lunak 2 Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan) 3 Membentuk sel-sel darah merah di dalam sum- sum tulang belakang (hematopoiesis) 4 Menyimpan garam mineral, mislanya kalsium, fosfor 5
7
2.2 Definisi Osteoarthritis (OA) bahasa Yunani arthron = sendi dan itis = inflamasi Osteoartritis (OA) penyakit degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Sendi penyangga berat badan vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki
8
2.2 Definisi Osteoartritis (OA) Gangguan sendi yang kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi, diikuti osteofit dan fibrosis pada kapsul sendi Timbul akibat Penuaan, trauma, atau akibat kelainan lain. Keadaan ini tidak berkaitan dengan faktor sistemik ataupun infeksi
9
A.Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya tekanan pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang diterima pada daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan sendi oleh karena suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis B.Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada sendi yang normal
10
2.3 Epidemiologi OA lutut radiologis di Indonesia 15,5 % pada pria dan 12,7 % pada wanita. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA Pasien OA biasanya mengeluh nyeri melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan. Lebih berat terus menerus mengganggu mobilitas
11
2.3 Epidemiologi Melaporkan satu dari tiga orang dewasa memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA. OA pada lutut merupakan tipe yang paling umum dijumpai Felson (2008) Dewasa kelompok umur 60-64 tahun = 22% Pria 23% OA lutut kanan, 16,3% OA lutut kiri Wanita 24,2% OA lutut kanan, 24,7% lutut kiri Joern et al (2010)
12
2.4 Etiologi dan Faktor Resiko UmurJenis KelaminSuku BangsaGenetikKegemukan Penyakit Metabolik Cedera Sendi, Pekerjaan, Olahraga Kelainan Pertumbuhan Faktor Lain
13
2.5 Klasifikasi OAPrimerIdiopatikSekunderTraumaGenetikMetabolik Osteo nekrosis
14
2.6 Patogenesis dan Patologis 1 Terjadi penurunan kadar proteoglikan, kolagen masih normal Chondrosit MMP kerusakan matrik Rawan sendi rusak celah sendi 2 Celah makin dalam (mendekati subchondral) 3 Celah mecapai subchondral pecah Rawan sendi tidak rata 4 Serpihan sendi masuk sinovial Aktivasi sinoviosit inflamasi Chondropsit mati Matrik tidak terbentuk
15
Patologis Kelainan Yang Dapat Ditemukan Tulang Rawan SendiTulangMembran SinovialKapsul SendiBadan LepasEfusiNodus heberden dan Bouchard
16
2.7 Gejala Klinis Nyeri Keluhan Utama Bertambah Dengan Gerakan Malam hari Sendi penopang tubuh
17
2.7 Gejala Klinis Kekakuan Gangguan Pergerakan Nodus Heberden dan Bouchard PembengkakanDeformitas
18
2.8 Diagnosis Pemeriksaan Fisik Krepitasi Tanda Peradangan Deformitas SendiPerubahan Gait Hambatan Gerak Pembengkakan Sendi yang Seringkali Asimetris
19
Foto Rontgen Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris Osteofit pada pinggir sendi Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral Kista tulangPerubahan struktur anatomi sendi
20
Grade of Osteoarthritis Description 0No radiographic findings of osteoarthritis 1Minute osteophytes of doubtful clinical significance 2Definite osteophytes with unimpaired joint space 3Definite osteophytes with moderate joint space narrowing 4 Definite osteophytes with severe joint space narrowing and subchondral sclerosis Tabel 2.1. Gambaran Radiologis Pada OA Menurut Kellgren & Lawrence Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006
21
Foto Rontgen Lateral Sendi Lutut Normal Foto Rontgen Sendi Lutut Normal Posisi AP Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
22
- Gambar atas kiri:pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendi (tanda panah) - Gambar bawah kiri :pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai terbentuknya osteofit (tanda panah) -Gambar atas kanan:menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan destruksi padapada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka) - Gambar bawah kanan :ditemukan kista subchondral (tanda panah) Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
23
Pencitraan radiologis sinar-x pada osteoarthritis panggul Gambar atas:gambar pertama menunjukkan penyempitan celah sendi pada panggul (tanda panah putih), sklerosis subchondral (kepala panah putih), dan terbentuknya kista (kepala panah transparan). Gambar bawah:gambar kedua diambil 2 tahun setelah gambar pertama yang menunjukkan semakin menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) dan sklerosis (kepala panah putih). Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
24
OA pada jari tangan OA pada jari kaki Gambaran radiologis posteroanterior menunjukkan penyempitan ruang sendi interphalangeal, sklerosis subchondral, dan pembentukan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
25
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada lutut Gambaran radiologis anteroposterior lutut menunjukkan penyempitan ruang sendi, sklerosis, dan pembentukan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
26
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada pinggul Kedua gambar di atas menunjukkan penyempitan ruang superolateral sendi, sklerosis, kista subkondral, dan pembentukan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
27
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada panggul Rheumatoid arthritis dengan osteoartritis sekunder. Gambaran radiologis panggul anteroposterior menunjukkan penyempitan ruang sendi setiap sendi panggul. Perhatikan erosi (anak panah) dan osteofit (panah) Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
28
Adanya pembentukan osteofit dan penyempitan celah sendi pada sendi tungkai Gambaran sendi tungkai normal
29
Gambaran sendi panggul normal Adanya pembentukan osteofit pada sendi panggul
30
Osteofit pada sendi jari tangan (DIP 1) Pembentukan sklerosis subkondral
31
CT Scan dan MRI Gambaran MRI Sendi Lutut yang Normal Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
32
Radiografi Konvensional pada lutut : menunjukkan terjadinya penyempitan celah sendi pada kompartemen lateral (panah merah). MRI : menunjukkan focal grade 3 cartilage defect
33
A.Radiografi Konvensional : (sunrise pateilar projection) B. Axial CT Scan : Terdapat kista kecil di bagian apex patela C. MRI : T1 weighted Terdapat kista kecil di bagian apex patella D. MRI : T2 weighted Terjadi cartilage denudation
34
A. Radiografi Konvensional : tampak adanya sclerosis subchondral, penyempitan ruang sendi, dan osteofit B. MRI : tampak adanya sclerosis subchondral
35
A.Radiografi Konvensional : pembentukan osteofit B. CT Scan : tampak adanya osteophytosis pada kompartemen medial dan lateral C.MRI : osteophytosis terlihat lebih jelas dan nyata Terdapat intercondylar osteophyte
36
A.Radiografi Konvensional : tidak tampak tanda tanda pembentukan kista B. CT Scan : tampak kista subchondral yang kecil yang dikelilingi oleh thin sclerotic halo C.MRI : terlihat adanya kista subchondral (panah) yang memiliki intensitas tinggi
37
Pemeriksaan Lain Pemeriksaan LaboratoriumPetanda (Marker)
38
2.9 Diagnosis Banding Perbadingan OA dengan RA dan Gout Gambaran RadiologiOsteoartritisArtritis ReumatoidGout Daerah Predileksi Sendi penyangga berat badan seperti coxae, genu, vertebre Mengenai sendi-sendi kecil PIP, MCP, pergelangan siku, pergelangan kaki, dll Paling sering pada MTP 1 Celah sendiMenyempit Baik hingga menyempit Erosi Tidak adaErosif sekitar sendi Erosi pada pinggir tulang “over hanging lip” Punched out dengan garis sklerotik Simetri Tidak simetrisSimetris dan bilateralAsimetris Kista AdaAda (pseudocyst)Tidak Ada Osteofit Ada pada pinggir sendiTidak ada
39
Rheumatoid arthritis Adalah penyakit yang bersifat progresif, kronik, systemic inflamatory, yang mengenai synovial joint, Wanita > pria 3 : 1. Rheumatoid factor. Seronegatif rheumatoid factor
40
Osteoporosis. Joint space narrowing. Articular erosion. Synovial cyst/pseudo cyst Joint effusion. Soft tissue swlling Marginal erosion. Joint deformity----boutonniere, swan neck deformity Simetris
41
Erosif yang mengenai tulang karpal dan sendi Metakarpofalangs pada RA Sumber : Brant WE and Helms CA, editors. Fundamentals of Diagnostic Radiology 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007.p.1135
42
RAOA Sumber : The WHO Manual of Diagnostic Imaging
43
Perbedaan Gambaran Deformitas yang terjadi pada RA dan OA
44
Gambaran Radiologi Gout
45
Pembengkakan dan erosi pada sendi PIP-5 pada Gout Sumber : Berquist, Thomash H. Musculoskeletal Imaging Companion 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007.p.803-6
46
2.10 Tatalaksana Terapi Non- Farmakologis FarmakologisBedah
47
2.11 Prognosis Atasi nyeri Kasus Berat = Operasi Umumnya Baik
48
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.