Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulia Kurniawan Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Sesi 12: Teknik Pengumpulan Data Kualitatif
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“ Sesi 12: Teknik Pengumpulan Data Kualitatif Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM Pengumpulan Data, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
2
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Capaian Pembelajaran Menjelaskan tentang aplikasi pengumpulan data kesehatan secara kualitatif Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
3
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Tujuan Menjelaskan tentang aplikasi pengumpulan data kesehatan secara kualitatif Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
4
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pendahuluan Definisi : Metode Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia, serta peneliti tidak berupaya untuk menghitung dan mengkuantifikasi data kualitatif yagn diperoleh, jadi tidak mengalisis angka-angka (Afrizal, 2015) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
5
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pendahuluan Teknik penelitian kualitatif melibatkan identifikasi dan eksplorasi dari sejumlah variabel yang saling terkait Seringkali memberikan wawasan (motivasi, opini, sikap) terkait dengan sifat dan penyebab-penyebab masalah bagi mereka yang terkena dampak Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
6
Karakteristik Utama dari Penelitian Kualitatif (Creswell, 2014)
Natural Setting Peneliti kualitatif cenderung mengumpulkan data di lapangan tempat permasalahan yang sedang di teliti Key Instrument (peneliti sebagai alat kunci) Peneliti kualitatif mengumpulkan data sendiri dengan cara memeriksa dokumen, mewawancara partisipan/informan, observasi perilaku Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
7
Karakteristik Utama dari Penelitian Kualitatif (Creswell, 2014)
Multiple source of data (menggunakan berbagai sumber data) Peneliti kualitatif secara khusus mengumpulkan bentuk data yang bermacam-macam (hasil wawancara, observasi, dokumen, atau informasi visual) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
8
Karakteristik Utama dari Penelitian Kualitatif (Creswell, 2014)
4) Inductive and deductive data analysis Peneliti kualitatif membangun pola, kategori, dan tema dari tahapan dasar dengan cara mengorganisasi data menjadi informasi dan kesimpulan. Analisis data dimulai dari hal-hal yang khusus yang diperoleh dari bukti di lapangan yang kemudian diolah dan akhirnya menjadi teori Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
9
Karakteristik Utama dari Penelitian Kualitatif (Creswell, 2014)
5) Participant’s meaning (makna partisipan) Pada keseluruhan penelitian kualitatif, peneliti harus fokus untuk mempelajari makna yang harus dibawa/diberikan oleh partisipan terkait masalah/isu yang dialami 6) Emergent Design Proses penelitian pada penelitian kualitatif adalah emergent, artinya rencana penelitian tidak kaku, bisa berubah di lapangan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
10
Karakteristik Utama dari Penelitian Kualitatif (Creswell, 2014)
7) Reflexivity Pada penelitian kualitatif, peneliti menggunakan latar belakang pribadi, budaya, dan pengalamannya untuk mempertajam interpretasi 8) Holistic account peneliti kualitatif berusaha mengembangkan gambaran kompleks permasalahan atau isu yang sedang diteliti Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
11
Kapan Penelitian Kualitatif Digunakan?
Sebagai langkah awal untuk mengembangkan penelitian lanjutan (penelitian kuantitatif) Jika dilakukan setelah penelitian kuantitatif biasanya digunakan sebagai cara untuk menjelaskan atau memahami fenomena yang terjadi di masyarakat yang diteliti Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
12
Kapan Penelitian Kualitatif Digunakan?
3) Jika digunakan bersamaan dengan penelitian kuantitatif biasanya sebagai penguat dalam kesimpulan yang lebih komprehensif dan mendalam terhadap permasalahan yang diteliti 4) Dapat digunakan saat akan merancang kuesioner 5) Membuat hipotesis penelitian’ 6) Sebelum, saat, dan sesudah suatu program berjalan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
13
Mengapa Melakukan Penelitian Kualitatif?
Alasan Konseptual memberikan informasi yang lebih mendalam. Dapat mengelompokkan masyarakat berdasarkan persepsi, sikap, dan perilaku yang menjadi dasar keputusan/tindakan Alasan praktis kecukupan informan dipengaruhi oleh peneliti, waktu lebih singkat, pengumpulan data dapat dimodifikasi saat penelitian berlangsung. Hemat biaya, dan lebih fleksibel Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
14
Perbedaan Teknik Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Klasifikasi Kualitatif Kuantitatif Jumlah responden/informan Lebih sedikit Lebih banyak Jenis Pertanyaan Pertanyaan terbuka; teknik probing untuk menggali Pertanyaan sudah dibuat sistematis sesuai tujuan dan biasanya dengan pertanyaan tertutup Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
15
Perbedaan Teknik Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Klasifikasi Kualitatif Kuantitatif Kebutuhan kelompok pembanding Tidak perlu Diperlukan Teknik analisis data Lebih bervariasi Tergantung jenis data yang akan dianalisis Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
16
Perbedaan Teknik Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Klasifikasi Kualitatif Kuantitatif Waktu dan sumber daya Cocok ketika peneliti memiliki waktu dan sumber daya yang lebih sedikit Tergantung pada lamanya proses wawancara Pengambilan sampel Sampel (informan) tergantung pada isu yang diteliti Tergantung probabilitas dan keterwakilan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
17
Perbedaan Teknik Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Klasifikasi Kualitatif Kuantitatif Hipotesis Dapat menghasilkan hipotesis Menguji hipotesis Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
18
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Informan Penelitian Definisi : Subyek yang mengetahui informasi mengenai objek penelitian, baik dia sebagai pelaku maupun yang memahami objek yang sedang diteliti Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
19
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Informan Penelitian Penelitian kualitatif tidak mengenal adanya istilah populasi dan sampel Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian berawal dari kasus keberadaan individu atau kelompok dalam situasi sosial tertentu dan hanya berlaku untuk situasi sosial itu juga Penentuan siapa yang menjadi informan penelitian dapat dilakukan jika peneliti memahami masalah dan anatomi tempat penelitian Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
20
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Informan Penelitian Pada penelitian kualitatif, tidak ada generalisasi Peneliti hanya memberikan kesimpulan terhadap individu atau kelompok yang diamati saja yang mengalami situasi sosial tertentu Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
21
Pemilihan Informan Penelitian
Individu yang dipilih berdasarkan maksud/tujuan/.kegunaan penelitian (purposive) Informan, dokumen, atau materi visual dipilih yang paling tepat agar dapat membantu peneliti memahami masalah dan pertanyaan penelitian Tidak dilakukan pengambilan sampel secara random Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
22
Prinsip Pemilihan Sampel pada Penelitian Kualitatif
Appropiateness = Kesesuaian sampel dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan berkaitan dengan topik yang diteliti. Jika peneliti belum mengetahui siapa informan yang dipilih maka peneliti mencari key informan, dari key informan kemudian ditanyakan informan selanjutnya (snowball sampling) Adequacy = Kecukupan informan harus memenuhi kategori-kategori (mis : umur, pendidikan, pendapatan, agama..) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
23
Prinsip Pemilihan Sampel pada Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, jumlah informan tidak fokus pada sedikit atau banyaknya, tetapi apakah data dan informasi yang dikumpulkan sudah lengkap dan cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
24
Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas pada penelitian kualitataif tidak memiliki konotasi yang sama seperti pada penelitian kuantiatif Validitas kualitatif adalah peneliti memeriksa akurasi dari temuan-temuan dengan melakukan prosedur Reliabilitas kualitatif adalah peneliti konsisten di antara peneliti lainnya walaupun dalam proyek berbeda Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
25
8 Strategi Memastikan Validitas Kualitatif
Tiangulate = Triangulasi mengumpulkan data dari sumber yang berbeda mengenai informasi yang sama. Caranya dengan mencari sumber yang lebih banyak dalam informasi yang berbeda Member check = cek teman setim tanyakan ke teman setim tentang sumber data yang digunakan, data dan informasi yang diperoleh, maupun laporan akhir Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
26
8 Strategi Memastikan Validitas Kualitatif
3) Gunakan deskripsi yang banyak dan kaya untuk menyatakan temuan, dengan menyampaikan banyak pandangan mengenai tema penelitian 4) Mengklarifikasi bias yang mungkin terjadi dalam penelitian 5) Menampilkan juga informasi negatif atau berbeda dan menentang terkait tema Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
27
8 Strategi Memastikan Validitas Kualitatif
6) Menyediakan waktu yang lebih panjang di lapangan 7) Melakukan wawancara sebaya (peer debriefing) dilakukan dengan menempatkan sesorang yang mengulas dan bertanya tentang tema penelitian, sehingga laporan akan sampai pada orang lain selain peneliti Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
28
8 Strategi Memastikan Validitas Kualitatif
8) Menggunakan jasa auditor eksternal, yaitu orang yang tidak mengenal peneliti dan tidak mengetahui penelitian itu, sehingga dapat memberikan opini obyektif Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
29
Memastikan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
Dokumentasikan seluruh prosedur penelitian yang dilakukan Dokumentasikan setiap langkah-langkah dan metode yang dilakukan secara detail dan lengkap Dua hal diatas dilakukan agar orang lain dapat melakukan atau mempraktikkan metode penelitian dengan cara yang sama Dapat dilakukan juga dengan memastikan tidak ada kesalahan dalam ketepatan transkrip dan pengodean Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
30
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Teknik Kualitatif Wawancara mendalam (in depth interview) Wawancara bebas terstruktur Kelompok diskusi terarah (FGD) Observasi Telaah dokumen Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
31
Prosedur Proses Penyajian Data Kualitatif
Tidak jauh berbeda dengan penelitian kuantitatif Menjelaskan sampel dari populasi Mengurutkan dan mengurangi atau mengoding data (processing data) Menyajikan ringkasan data dan menginterpretasikan Menarik kesimpulan Mengembangkan strategi untuk menguji hasil guna membuktikan validitasnya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
32
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
1. Deskripsi Sampel Deskripsikan informan Jika datanya ada, tabulasia identitasnya (umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, dsb) Jelaskan siapa informan kunci, siapa peserta FGD, sejauhmana FGD mewakili kelompoknya, pada situasi apa observasi dilakukan, bagaimana reaksi yang diobservasi digunakan untuk interpretasi data lebih akurat Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
33
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
2. Processing Data Segera setelah data dikumpulkan, field notes (catatan lapangan) harus dikembangkan menjadi catatan yang teratur dan lengkap Catatan harus merefleksikan sedekat mungkin apa yang didiskusikan, tambah dengan hasil observasi Atur dan kurangi data dan informasi yang tidak perlu! Gunakan kode untuk pengaturan data Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
34
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
2. Processing Data Coding dilakukan tidak menggunakan angka tetapi menggunakan label atau singkatan Contoh : FGD perubahan praktik menyusui Jen Mak B = Jenis makanan bayi Frk Mak B = Frekuensi makanan bayu Jen Mak Lun : Jenis makanan lunak Letakkan kode pada pinggir kiri halaman. Gunakan pinggir kanan halaman field notes untuk memberikan catatan yang timbul pada waktu membacanya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
35
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
3. Meringkas Data Meringkas data dan disajikan dalam bentuk matriks, diagram, flow chart, dan tabel Mendaftar data yang termasuk dalam kategori yang sama mendaftar semua data yang mempunyai kode yang sama; perlu disebutkan diambil dari field notes no…. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
36
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
3. Meringkas Data Cara meringkas data dapat digunakan : Matriks menyerupai tabel, tetapi terdiri dari kata-kata bukan angka Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
37
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
3. Meringkas Data Cara meringkas data dapat digunakan : Matriks gambaran dengan kotak atau lingkatan yang terdiri dari variabel-variabel dan panah yang menunjukkan hubungan antara variabel Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
38
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
3. Meringkas Data Cara meringkas data dapat digunakan : b) Diagram gambaran dengan kotak atau lingkatan yang terdiri dari variabel-variabel dan panah yang menunjukkan hubungan antara variabel Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
39
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
3. Meringkas Data Cara meringkas data dapat digunakan : c) Flow Chart Jenis diagram khusus yang menggambarkan tahapan kegiatan atau keputusan logis Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
40
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
3. Meringkas Data Cara meringkas data dapat digunakan : d) Tabel bagan dengan baris dan kolom berisi data dalam sel dan kotak. Kadang-kadang data kualitatif dapat dikategorikan dan dihitung, jawaban terhadap pertanyaan terbuka dapat diringkas dengan cara tersebut e) Teks Narasi Penting dalam menyajikan data kualitatif adalah datanya terdiri dari narasi. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
41
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Mengambil Kesimpulan Langkah-langkah pembuatan dan justifikasi kesimpulan : Mengatur/membuat urutan data dalam hubungannya dengan tujuan Kategorisasi/memberikan tanda pada data yang mempunyai karakteristik/pola yang sama Menyajikan ringkasan data Identifikasi variabel-variabel dan hubungan antara variabel Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
42
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Mengambil Kesimpulan 4) Identifikasi variabel-variabel dan hubungan antara variabel Misalnya : Jika peneliti menemukan di antara ibu-ibu yang menyapih anaknya sangat awal, sebagian bekerja, peneliti bisa mengasumsikan bahwa bekerja berpengaruh pada penyapihan awal. Dari studi lain juga ditemukan hal yang sama. Selanjutnya harus ditemukan jawaban, apakah ibu membawa anaknya ke tempat kerja atau ibu bekerja dekat rumah sehingga dapat menyusui saat istirahat? Atau apakah ibu mengkombinasi ASI dengan alternatif lainnya? Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
43
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Mengambil Kesimpulan 5) Menemukan variabel Confounding atau intervening Kadang variabel yang diteliti secara logika berjalan bersama-sama tertapi tidak ditemukan suatu hubungan, mungkin ada variabel lain yang mempengaruhi asosiasi tersebut. Mis:Pada program malaria kontrol, ditemukan bahwa desa dengan rumah-rumah yang disemprot siang hari mempunyai insiden malaria lebih tinggi daripada yang disemprot pagi hari. Melalui observasi partisipasi baru dikethuai bahwa para penyemprot menggunakan sebagian besar DDT pada pagi hari, sehingga beban untuk membawa pada siang hari lebih ringa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
44
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Mengambil Kesimpulan 6) Mencari rantai dari fakta secara logis. Apabila peneliti utama membuat hubungan antara sebuah variabel yang berhubungan dan mengarah ke suatu hasil (outcome) maka ia membuat suatu rantai dari fakta yang logis. mis : Temuan/outcome : Kejadian diare Temuan 1 : Beberapa ibu memberikan pisang Temuan 2 : Beberapa ibu tidak memberikan ASI Temuan 3 : Hanya seorang yang memberikan oralit POLA : Beberapa ibu memberikan makanan lunak pada anak yang terkena diare dam beberapa ibu mengurangi pemberikan cairan, hanya seorang yang memberikan oralit. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
45
Kesalahan dalam menafsirkan Hasil Kualitatif
Melakukan kuantifikasi hasil FGD ; “kira-kira 40% informan menyetujui adanya Posyandu di sore hari…” Tidak menggali komentar informan lebih dalam Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
46
Kesalahan dalam menafsirkan Hasil Kualitatif
3) Tidak berhasil melakukan sintesis dan konseptualisasi hasil FGD mis : Penelitian tentang KB didapat hasil 4 faktor pemilihan kontrasepsi, salah satunya adalah “kemudahan”, kemudahan dalam hal apa? (kemudahan memakai, dapat dibawa-bawa, mudah diperoleh), selanjutnya apa yang dimaksud “kemudahan memakai” (mudah memasang, mudah mengingat, mudah menyimpang, mudah membuang) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
47
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Terima Kasih Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.