Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46."— Transcript presentasi:

1

2 INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46

3 MATA Sel-sel saraf pada mata disebut photoreceptors, terdiri dari dua sel yaitu sel kerucut dan sel batang Sel-sel ini dirangsang oleh cahaya dan mengirimkan impuls ke otak melalui neuron optikus. Setiap bola mata berbentuk lingkaran dengan diameter + 1 inchi (25 mm)

4 Struktur Mata

5

6 KELENJAR LAKRIMAL: Memproduksi air mata yang bertugas membersihkan mata dan menjaga kelembapan mata Air mata juga mengandung zat kimiawi yang mencegah infeksi pada mata KONJUNGTIVA Selaput tipis yang mengeluarkan lendir yang berfungsi melindungi kornea dan menjaga kelembapan dan kebersihan kornea AQUEOUS HUMOR Cairan pada mata yang menjaga tekanan pada mata membawa nutrisi ke lensa dan kornea

7 Struktur Mata CORNEA Struktur bening yang memungkinkan cahaya masuk ke mata IRIS Struktur berwarna yang mengatur ukuran pupil PUPIL Celah pada iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata LENSA Struktur lunak dan bening, memfokuskan cahaya ke retina

8 Struktur Mata LIGAMEN SUSPENSORIS Struktur seperti pita yang menjaga lensa tetap pada tempatnya CILIARY MUSCLES Otot yang mengatur perubahan bentuk lensa VITREOUS HUMOR Struktur seperti jelly, bening, yang membantu mempertahankan kekuatan dan ketajaman bola mata SCLERA Lapisan pada bagian luar mata, kuat dan berfungsi untuk melindungi mata dari kerusakan

9 Struktur Mata CHOROID Lapisan berwarna gelap yang mencegah sinar dipantulkan kembali di bola mata RETINA Daerah yang sensitif terhadap cahaya yang terdiri dari sel-sel fotoreseptor (sel kerucut dan batang) yang mengubah energi cahaya menjadi pesan-pesan kimiawi NERVOUS OPTIKUS Saraf yang menyampaikan informasi visual ke otak

10 Akomodasi Proses dimana kecembungan lensa mata diperbesar krn proses aktif otot mata Melihat jauh/ istirahat : lensa pipih Melihat dekat : lensa cembung

11 Pupil mata Cahaya gelap : pengaruh simpatis  kontraksi otot polos radialis  midriasis / m’lebar Cahaya terang : pengaruh parasimpatis  kontraksi otot polos sirkularis  miosis /menyempit

12 Retina Mengandung: Reseptor penglihatan SEL RODS (BATANG) mempunyai fotopigmen : rhodopsin SEL CONES (KERUCUT) mempunyai fotopigmen : - erythrolabe; peka terhadap warna merah - chlorolabe; peka terhadap warna hijau - cyanolabe; peka terhadap warna biru

13 Bayangan Retina Obyek  Memantulkan gelombang cahaya (berkas cahaya)  Dibiaskan lensa  Retina (reseptor) Berkas cahaya datang  6 m  dibiaskan sejajar ke focus utama Berkas cahaya datang < 6 m  dibiaskan divergen/ menyebar Berkas cahaya akan berbelok/berbias/mengalami refraksi, bila: Berjalan dari satu medium ke medium lain yang berbeda kepadatannya kecuali bila jatuh tegak lurus

14 Sel batang maupun sel kerucut terdiri dari 3 segmen utama, yaitu : Segmen luar, berhubungan dengan lapisan pigmen retina. Di dalamnya terdiri dari ratusan hingga ribuan lempeng yang mengandung pigmen peka cahaya. Segmen dalam, mengandung sitoplasma, mitokondria beserta organela lainnya dan inti. Mitokondria berperan dalam menye-diakan energi untuk berfungsinya foto-reseptor. Badan sinaps, berhubungan dengan sel neuron berikutnya, yaitu sel bipolar dan sel horizontal. Di dalamnya banyak terkandung neurotransmiter.

15

16 JALUR PENYAMPAIAN INFORMASI VISUAL KE OTAK

17 Obyek diterima oleh masing-masing mata lalu kemudian diteruskan oleh nerus optikus. Masing-masing mata tidak sama dalam melihat obyek, pesan ini diteruskan hingga sampai optik kiasma. Di optik kiasma inilah terjadi penggabungan obyek yang dilihat oleh masing-masing mata. Dari optik kiasma akan diteruskan ke badan genikulat lateral yang berperan sebagai pemerkuat (relay) sinyal/impuls ke korteks visual (bagian otak yang menerima informasi visual) Sebelum sampai ke otak (korteks visual), maka impuls akan sampai ke thalamus. Di thalamus inilah akan diputuskan apakah informasi perlu disampaikan ke otak atau tidak (terkait gerak refleks)

18 JALUR PENYAMPAIAN INFORMASI VISUAL KE OTAK

19

20 CACAT MATA Yaitu terjadi ketidaknormalan pada mata, dan dapat di atasi dengan memakai kacamata, lensa kontak atau melalui suatu operasi JENISNYA Rabun Jauh (Miopi) Rabun Dekat (Hipermetropi) Mata Tua (Presbiop) Astigmatisma Katarak dan Glaucoma Buta Warna

21 RABUN JAUH (MIOPI) Dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm tetapi tidak dapat melihat benda benda jauh dengan jelas. Karena lensa mata tidak dapat memipih, sehingga bayangan terletak di depan retina

22 (a) (b) Penderita miopi (a) lensa mata terlalu kuat (panjang fokus lensa mata kecil) dan (b) bentuk mata terlalu memanjang. Kacamata dengan kekuatan lensa negatif untuk penderita miopi.

23 RABUN DEKAT (HIPERMETROPI) Dapat melihat dengan jelas benda jauh tetapi tidak dapat melihat benda benda dekat dengan jelas. Karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung, sehingga bayangan terletak di belakang retina

24 (a) (b) Penderita hiperopi (a) lensa mata terlalu lemah (panjang fokus lensa mata besar), bayangan jatuh di belakang retina dan (b) bentuk mata terlalu pipih (pendek). Koreksi penglihatan pada penderita hiperopi dengan pemasangan kacamata dengan kekuatan lensa positif.

25 Astigmatisma (Astigmatism) Astigmatisma merupakan bentuk cacat mata yang umum terjadi dimana kornea dan lensa mata tidak simetris. Katarak (Cataracts) Katarak merupakan terjadinya kondisi lensa mata yang buram. Katarak biasa terjadi pada usia lanjut, namun dapat juga terjadi akibat terkena radiasi UV, gelombang mikro, radiasi nuklir dan terkena bahan kimia tertentu. Pada penderita ini, lensa mata harus diambil dan dapat dibantu dengan menggunakan lensa mata positif dengan kuat lensa yang besar. Penderita dapat juga dibantu dengan memasang lensa mata tiruan untuk menggantikan lensa yang diangkat.

26 BUTA WARNA Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.

27 BUTA WARNA Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.

28 BUTA WARNA Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.

29 BUTA WARNA Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.

30 BUTA WARNA Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.


Download ppt "INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google