Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Jamzani Sodik. 7 Knowledge Based Society Resource Based Society Resource Based Economy Knowledge Based Economy DINAMIKA SOSIAL DAN EKONOMI GLOBAL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Jamzani Sodik. 7 Knowledge Based Society Resource Based Society Resource Based Economy Knowledge Based Economy DINAMIKA SOSIAL DAN EKONOMI GLOBAL."— Transcript presentasi:

1 Jamzani Sodik

2

3

4

5

6

7 7 Knowledge Based Society Resource Based Society Resource Based Economy Knowledge Based Economy DINAMIKA SOSIAL DAN EKONOMI GLOBAL YANG DIPENGARUHI PERKEMBANGAN IPTEK Sebelum abad 21 abad 21

8 8 Agricultural Economy Industrial Economy Tanah Tenaga Kerja Sumber Daya Alam Kapital Mesin Manajemen Iptek Inovasi Kewirausahaan Keunggulan Komparatif Keunggulan Kompetitif Knowledge Based Economy Pergeseran Paradigma Global Abad 20 - 21

9 9/26/2019 9 Peringkat daya saing negara-negara Asean dari 142 negara di dunia NoNegara2009-20102010-20112011-2012 1Singapore332 2Malaysia242621 3Brunei Darussalam3228 4Thailand38 39 5Indonesia544446 6Philipine878575 Sumber : world economic forum

10  Indonesia berada pada posisi ke 45 dari 140 negara dalam indeks daya saing global atau Global Competitiveness Index 2018.  Indeks tersebut dirilis oleh World Economic Forum (WEF). Sebelumnya,  Adapun sejumlah komponen yang diteliti dalam indeks tersebut antara lain institusi, infrastruktur, kesiapan teknologi informasi dan komunikasi, stabilitas makroekonomi, kesehatan, keterampilan, pangsa pasar, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, dinamika bisnis, hingga kapasitas inovasi.

11 Old modelNew model Pemerintah mendorong pembangunan ekonomi (dan non ekonomi )melalui kebijakan, regulasi dan insentif Pembangunan melalui kolaborasi melibatkan pemerintah berbagai level, perusahaan swasta, lembaga pendidikan dan riset, masyarakat dan sektor LN Membangun daya saing melalui bottom-up process agar individu, perusahaan dan kelembagaan mengambil tanggung jawab untuk mendapatkan collective added value plus X-efficiency atas keunggulan untuk beberapa spesialisasi pada lintas kabupaten/kota 11 Sumber: merangkum Michael E. Porter, 2009

12 12 “… “kemampuan ekonomi untuk menarik dan mempertahankan perusahaan dengan pangsa pasar yang stabil atau meningkat dalam suatu kegiatan sambil mempertahankan atau meningkatkan standar hidup bagi mereka yang berpartisipasi di dalamnya”. (Storper, 1997) “… daerah dan kota yang akhirnya kompetitif adalah tempat di mana perusahaan dan orang-orang ingin mencari dan berinvestasi.” (Kitson, Martin, and Tyler, 2004)

13 KOTA DAN GLOBALISAS Dalam sistem perekonomian dunia yang semakin terbuka, kota-kota di dunia akan saling berkompetisi terhadap investasi asing. Para investor asing tentunya memiliki berbagai kriteria penting dalam membandingkan factor endowments antar lokasi dan mengevaluasi resiko yang dapat disebabkan oleh pemerintahan di setiap lokasi dan berbagai konteks sosial lainnya. Adanya investasi akan mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, sehingga menghasilkan multiplier effect terhadap perekonomian lokal, regional, dan nasional.

14 Perspektif Akademisi/Peneliti:  Konsep  Model (seleksi variabel, ukuran, data, relasi variabel)  Pencapaian daya saing (ranking, posisi)  Strategi penumbuhan daya saing Perspektif Pembuat kebijakan:  Lesson learned on Road trips  Best practice 14

15 15 Pelaku usaha di daerah produktif, tumbuh, dan memiliki pasar semakin luas, Perekonomian daerah mampu menarik pelaku usaha dan investor untuk membangun daerah bersama pemerintah, Perekonomian daerah mampu mengaktifkan semua pelaku usaha, lembaga dan pemerintah untuk meningkatkan total nilai tambah secara efisien, Daerah mampu menjaga dan meningkatkan standar hidup masyarakat.

16 16

17 17 Peradaban bangsa dipengaruhi perkembangan iptek Otonomi Daerah= tantangan penguatan daya saing Litbang iptek haruslah bersifat antisipatif Daya saing ditentukan oleh penguasaan dan pengembangan IPTEK LINGKUNGAN STRATEGIS IPTEK DAERAH

18 KESENJANGAN KEGIATAN LITBANG (INOVASI) DENGAN KEGIATAN EKONOMI 18 Inovator Pelaku Usaha Dukungan sumberdaya Transfer iptek -Orientasi ilmu, kurang visi bisnis -Hasil litbang sekedar laporan, monumen yg disimpan -Kurang aplikatif -Orientasi ilmu, kurang visi bisnis -Hasil litbang sekedar laporan, monumen yg disimpan -Kurang aplikatif -Orientasi keuntungan, kurang dukungan thd litbang, lebih murah beli ketimbang membuat -Kurang aplikasi iptek -Orientasi keuntungan, kurang dukungan thd litbang, lebih murah beli ketimbang membuat -Kurang aplikasi iptek Jurang kematian inovasi

19 SOLUSI; KEMITRAAN IPTEK DAERAH LITBANG PEMERINTAH PERGURUAN TINGGI PELAKU USAHA MASYARAKAT SISTEM INOVASI DAERAH UNGGULAN DAERAH Keterpaduan Proses litbang- Inovasi = bisnis Kerjasama antar pelaku 3 Pilar SIDa Jateng: -Kab/Kota Inovatif -Klaster -Desa Inovatif

20 20 SISTEM INOVASI NASIONAL (SINAS) Sistem Inovasi Nasional adalah sutau jaringan rantai antara institusi publik, lembaga riset dan teknologi, universitas serta sektor swasta dalam suatu pengaturan kelembagaan yang secara sistemik dan berjangka panjang dapat mendorong, mendukung, dan menyinergikan kegiatan untuk menghasilkan, mendayagunakan, merekayasa inovasi-inovasi di berbagai sektor, dan menerapkan serta mendiseminasikan hasilnya dalam skala nasional agar manfaat nyata temuan dan produk inovatif dapat dirasakan masyarakat (Perpres No. 32 Tahun 2010)

21 21 SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) Bagian dari jaringan Sistem Inovasi Nasional Bagian dari jaringan Sistem Inovasi Nasional Merupakan keseluruhan proses pengembangan inovasi yang melibatkan berbagai pihak meliputi Perguruan tinggi, Pengusaha, komunitas dan lembaga penelitian pemerintah dan swasta di daerah dalam rangka untuk memecahkan permasalahan2 yang dihadapi oleh MasyarakatMerupakan keseluruhan proses pengembangan inovasi yang melibatkan berbagai pihak meliputi Perguruan tinggi, Pengusaha, komunitas dan lembaga penelitian pemerintah dan swasta di daerah dalam rangka untuk memecahkan permasalahan2 yang dihadapi oleh Masyarakat Berbentuk jaringan koordinasi, informasi dan komunikasi serta kerjasama inovasiBerbentuk jaringan koordinasi, informasi dan komunikasi serta kerjasama inovasi Fokus pada sektor ekonomi unggulan daerah,Fokus pada sektor ekonomi unggulan daerah,

22 Litbang iptek menjadi pendukung prioritas pembangunan Jawa Tengah Iptek menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah Iptek menentukan daya saing daerah Daya dukung iptek perlu diperhatikan Investasi Iptek sangat penting Semua pihak bertanggungjawab terhadap investasi iptek

23 23 Kabupaten/Kota Inovatif Adalah Adalah upaya mengembangkan keunggulan dan potensi lokal dengan penguatan SDM yang kompetitif dan sarana pendukung berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi Mampu meningkatkan kesejahteraan, hajat hidup masyarakat dan pembangunan daerahnya dengan memanfaatkan segala potensi untuk menghasilkan nilai lebih secara berkelanjutan dengan dasar ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh SDM berkualitas, menguasai iptek, kompetitif dan memiliki jiwa kewirausahaan

24 9/26/2019 24 Mengapa Kab/Kota Perlu Inovasi? Didorong oleh kenyataan persaingan global tinggi, adanya isu-isu penting seperti lingkungan, penurunan sumberdaya alam, meningkatnya jumlah penduduk dan masalah sosial, menuntut kualitas manusia yang kompetitif untuk dapat bersaing memanfaatkan sumberdaya yang minim untuk pemenuhan kebutuhan Daerah mampu berdiri sendiri, penguasaan iptek, keunggulan kompetitif, berkualitas, mampu bersaing, mampu melakukan inovasi untuk mengatasi kesulitan

25 Pimpinan Daerah menetapkan Kebijakan Pembangunan berbasis iptek Perangkat Daerah menyusun rencana kerja bersama stakeholder perekon omian lokal, Lakukan pengawasan dan evaluasi Hasil-hasil inovasi Dipahami potensi sumber daya daerah (Alam, SDM, Sarpras, dll) Agenda kerja Inovasi Infra struktur Iptek Kelemb agaan Pemda Regulasi, sistem inovasi, tim inovasi, sumber daya inovasi Aksi Inovasi; semua stake holder Daya Saing Daerah 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8

26 Sasaran Inovasi Ada 3 kategori sektor utama yang menjadi sasaran kreatifitas dan inovasi: 1. Penguatan Kelembagaan Pemda - Reformasi Birokrasi ; menata lembaga, pns, - pelayanan publik ; kinerja, kemampuan, sarana 2. Meningkatkan infrastruktur Iptek - Sarana dan prasarana; infrastruktur utama dan pendukung - SDM ; pendidikan masyarakat, budaya iptek - Penggunaan teknologi; teknologi informasi, TTG 3. Mendorong sektor perekonomian lokal (ciri khas) berbasis Iptek - perdagangan, jasa, industri; fasilitasi usaha - pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan; fasilitasi - pariwisata, budaya; peningkatan potensi, pengembangan

27 Bagaimana Penguatannya 1.Kepala Daerah: bangun komitmen kebijakan, bentuk kelembagaan, anggaran dan infrastruktur 2.SKPD: alokasikan sumberdaya untuk inovasi 3.Akademisi: transfer iptek, pendampingan, kerjasama 4.Pelaku usaha: investasi, fasilitasi, hubungan pasar 5.Masyarakat: partisipasi, kreasi, inisiatif Selalu melakukan peningkatan penguasaan iptek, melakukan monitoring dan evaluasi, kontrol publik, penguatan komitmen para pemimpin daerah, jalin kerjasama dengan daerah lain atau institusi yang terkait

28

29 Visi Jangka Panjang (Perda 15/2009): Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 adalah: 'PEKALONGAN KOTA BATIK, YANG MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA' Visi Jangka Menengah (Perda 10/ 2010: RPJMD 2010-2015) adalah: 'TERWUJUDNYA KOTA JASA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN MENUJU MASYARAKAT MADANI YANG BERBASIS NILAI-NILAI RELIGIUS' 3 Gagasan Utama Visi 2010-215:  Kota Jasa: 'The World's City of Batik' → Masyarakat wirausaha berbasis potensi terbaik-terunik daerah: 'Batik-Tenun-Tekstil'  Berwawasan Lingkungan: 'Green City' - > 'Nyaman untuk tempat tinggal & berdaya dukung untuk usaha'  Madani-Religius: 'Kota Yang Maju Berbasis SDM Yang Memiliki Keunggulan IPTEK dan IMTAQ yang tinggi' –> 'Smart & Creative City'

30 PENGUATAN KERANGKA KEBIJAKAN SIDa  Revisi perda RPJMD 2010-2015 → untuk penguatan kerangka kebijakan SIDA (Jadwal Legislasi Semester I – 2013). PENGUATAN KLASTER INDUSTRI BERBASIS POTENSI UNGGULAN LOKAL  Penguatan Klaster/ Sentra Batik → Pelatihan2 IKM Batik  Kajian Pengembangan Pekalongan Teknopolitan Industri Batik  Penyelenggaraan Pekan Batik Internasional (Okt 2013)  Pengembangan Pekalongan Minapolitan (Perikanan) PENYELARASAN TREND GLOBAL -> GREEN ECONOMY.  Pengembangan IPAL Batik Skala Rumah Tangga.  Kajian Kebutuhan Teknologi Batik Ramah Lingkungan.  Pengembangan TPST-TPST di Kelurahan2.

31 PENGEMBANGAN TEKNOPRENEURSHIP (Kewirausahaan Berbasis Iptek – Kreativitas)  Pendidikan Kewirausahaan sejak dini (Penyusunan Bahar Ajar Kewirausahaan Sejak Dini)  Fasilitasi Kewirausahaan Siswa SMK (SMK Incorporated)  Hibah Bersaing Untuk Kewirausahaan.  Pembinaan dan Pengembangan Wirausaha Baru (WUB) → Balai Inkubator Bisnis & Teknologi.  Pembinaan Wirausaha Pemuda Berbasis IPTEK (Kerjasama denganKemenpora)

32 PENGUATAN BUDAYA KREATIF-INOVATIF (SMART & CREATIVE CITY) 1. Mengikuti nominasi Creative City Unesco Kategori Craft & Folk. 2. Pameran Inovasi & Kreativitas Dalam Rangka Hari HAKTEKNAS – Gelar Teknologi Tepat Guna - > Usul agar dapat diintegrasikan dengan Agenda Nasional HAKTEKNAS. 3. Penguatan TV Lokal Untuk Promosi Potensi - Streaming TV Batik Melalui Internet. 4. Penguatan Pengembangan dan Penerapan E-Government Terpadu berbasis Free Open Source: a. Pemantapan FOSS Perkantoran dan SIM Keuangan-FOSS (Cash Basis) b. Pengembangan SIM Keuangan FOSS Berbasis Akrual. c. Integrasi Data dan Sistem Informsi – Berbasis SIAK Kependudukan. d. Penguatan Infrastruktur Jaringan dan Data Center.

33 33 Dasar Pemikiran: pengalaman keberhasilan suatu negara dgn daya saing tinggi yang berkelanjutan (8 faktor); Birokrasi kondusif; reformasi Pengembangan Budaya Inovasi Jaringan Informasi; antar stakeholder Pengembangan Klaster industri Daya dukung Iptek dan Informasi (ICT); Meningkatkan pelayanan dasar trend global; HKI, standar mutu,, dll Keunggulan lokal, (batik, tekstil, ikan) Tim Inovasi SK Walikota Tim Inovasi Daerah: 1.Pokja Pengembangan Budaya Inovasi, 2.Pokja Daya Dukung Jaringan dan Penyesuaian Trend Global 3.Pokja Pengembangan Kerangka Umum yang kondusif bagi inovasi 4.Pokja pengembangan klaster industry (batik, tekstil, tenun, pengolahan ikan) Fokus pengembangan IT, meliputi 3 aspek yaitu; 1.Suprastruktur: sosial= kebijakan, regulasi, SDM dan kelembagaan, teknikal= software TI 2.Infrastruktur; berupa jaringan interkoneksi, SKPD, kelurahan dan sekolah sehingga memudahkan informasi dan pelayanan publik. 3.Infostruktur; berupa aplikasi perangkat lunak dalam pelayanan publik. Fokus pengembangan IT, meliputi 3 aspek yaitu; 1.Suprastruktur: sosial= kebijakan, regulasi, SDM dan kelembagaan, teknikal= software TI 2.Infrastruktur; berupa jaringan interkoneksi, SKPD, kelurahan dan sekolah sehingga memudahkan informasi dan pelayanan publik. 3.Infostruktur; berupa aplikasi perangkat lunak dalam pelayanan publik. Kota Pekalongan yang kreatif inovatif, atau smart city Struktur organisasi perangkat daerah; Pada Kantor PDE, dibentuk bidang Inovasi

34

35

36 Desa yang mampu memanfaatkan sumberdaya desa dengan cara yang baru berdasarkan Iptek serta kearifan lokal untuk kesejahteraan masyarakat, kemajuan desa dan peningkatan taraf hidup masyarakat dengan melibatkan segenap unsur desa. Pelayanan Publik; pelayanan dasar administrasi, pendidikan, kesehatan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan; menjadi sektor terpadu, dikelola dengan sentuhan iptek UMKM; sesuai dengan potensi desa Sarana & Prasarana; pembangunan dengan memanfaatkan berbagai program scra terpadu Syaratnya: SDM kompeten, budaya iptek, komitmen pemerintah desa, peran masyarakat, 36

37  Sumberdaya alam semakin menurun, jumlah penduduk bertambah, kebutuhan meningkat, perlu upaya optimalisasi pemanfaatan Sumberdaya Desa untuk memenuhi kebutuhan  Membanjirnya produk dari luar, kualitas bagus, jumlah banyak, persaingan ketat, produk desa terancam tergususr, perlu penguatan daya saing  Penguasaan iptek penting untuk menciptakan produk baru berkualitas, dengan cara baru, teknologi baru, sehingga dapat bersaing dengan produk lain, baik di pasar lokal maupun global 9/26/2019 37

38 Kepala Desa Merumuskan Visi, Misi dan Strategi pembangunan desa Menyusun rencana aksi pembangunan desa berbasis iptek Penga wasan, evaluasi Kesejahteraan masy, & Daya Saing Desa Dipahami potensi sumber daya daerah (Alam, SDM, Sarpras, dll) Peningkatan Produktifitas Masy. Pertanian kebun, dll IKM/UKM Pelibatan unsur desa (aparat, masy) Inovasi Sektor Unggulan Desa berbasis iptek 1 2 3 4 5 6 7 8 Membangun kelembagaan inovasi desa (SDM iptek yg inovatif) Mambangun kesepahaman Pariwisata Ternak, ikan, dll 9

39  Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten memberi bantuan, fasilitasi, pembinaan dan pengawasan  Pemerintah Desa merencanakan pembangunan bersama masyarakat, mengkoordinasi pembangunan dengan melibatkan Masyarakat  Masyarakat desa turut partisipasi aktif dan mengawasi pembangunan  Perguruan tinggi atau akademisi bias memberi transfer iptek dan pendampingan  Pelaku usaha bisa investasi dan kerjasama usaha  Agar bisa kerjasama, kita harus saling kenal lewat jaringan, organisasi atau difasilitasi pemerintah daerah

40 1. Desa Ponggok adalah nama salah satu desa di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 2. Panggungharjo adalah contoh kisah sukses lain dari tata kelola desa yang baik. Terletak di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul 3. Desa Majasari terletak Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

41

42

43

44 TERIMAKASIH


Download ppt "Jamzani Sodik. 7 Knowledge Based Society Resource Based Society Resource Based Economy Knowledge Based Economy DINAMIKA SOSIAL DAN EKONOMI GLOBAL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google