Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

JURNAL NASIONAL BEREPUTASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "JURNAL NASIONAL BEREPUTASI"— Transcript presentasi:

1 JURNAL NASIONAL BEREPUTASI
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH untuk JURNAL NASIONAL BEREPUTASI

2 FUNGSI JURNAL ILMIAH (PERMENRISTEKDIKTI No
FUNGSI JURNAL ILMIAH (PERMENRISTEKDIKTI No. 9/2018 TENTANG AKREDITASI JURNAL ILMIAH Pasal 3) meregistrasi kegiatan kecendekiaan; mengarsipkan temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuan; mengakui hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah; mendiseminasikan hasil kegiatan kecendekiaan; mendiseminasikan hasil pengabdian kepada masyarakat; dan melindungi hasil karya peneliti/cendekiawan.

3 KRITERIA JURNAL NASIONAL YANG DAPAT DIAKREDITASI
(Permenristekdikti No. 9/2018 ttg Akreditasi Jurnal Ilmiah Pasal 4) (1) Jurnal Ilmiah paling sedikit memenuhi syarat: memuat artikel yang secara nyata memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang didasarkan pada hasil penelitian, perekayasaan, dan/atau telaahan yang mengandung temuan dan/atau pemikiran yang orisinil serta tidak plagiat; memiliki dewan penyunting jurnal berkualifikasi sesuai dengan bidang ilmu yang mewakili bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni; melibatkan mitra bestari berkualifikasi sesuai dengan bidang ilmu jurnal dari berbagai perguruan tinggi dan/atau badan penelitian dan pengembangan serta industri yang berbeda dari dalam dan/atau luar negeri yang menyaring naskah secara objektif; menggunakan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa; menjaga konsistensi gaya penulisan dan format penampilan; dikelola dan diterbitkan secara elektronik melalui jejaring teknologi informasi dan komunikasi; terbit sesuai dengan jadwal; dan memiliki nomor seri standar internasional secara elektronik (Electronic International Standard Serial Number/EISSN) dan pengenal objek digital (Digital Object Identifier/DOI). (2) Kementerian dapat memberikan dukungan infrastuktur untuk pemenuhan syarat Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dan huruf h.

4 Jadi, pada hakekatnya, tujuan menulis artikel di jurnal ilmiah adalah untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu. Artikel ilmiah akan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu jika isinya ada sesuatu yang baru. Penulis artikel baru dapat menyatakan ada sesuatu yang baru jika perkembangan ilmu mutakhir (garis depan ilmu) dapat dipaparkan (dalam bagian pendahuluan). Perkembangan ilmu mutakhir (garis depan ilmu) hanya dapat ditemukan di artikel di jurnal bereputasi terbitan mutakhir. Oleh karena itu, penelitian/kajian yang dilakukan harus berpijak (inspirasinya didasarkan) pada temuan-temuan yang dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah bereputasi terbitan mutakhir.

5 JENIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL ILMIAH
Artikel Hasil Penelitian (induktif, deduktif-induktif, deduktif) Jika dihasilkan dari penelitian dan pengembangan (R&D) yang berisi paparan proses menghasilkan suatu karya yang telah terbukti keandalannya, artikelnya diarahkan pada paparan bukti-bukti keandalan) (2) Artikel Ulasan; hasil menelaah temuan-temuan penelitian yang sudah dipublikasikan untuk disintesis yang menunjukkan garis depan perkembangan ilmu (state of the art)

6 Cara meningkatkan mutu naskah dari lokal/nasional menjadi universal berikut ini perlu dipertimbangkan: Menghapus lokasi pengumpulan data dalam judul Menghapus nama lokasi pelaksanaan penelitian dalam judul Mengubah rumusan judul dari yang bersifat kelembagaan menjadi bersifat konseptual/teoretis Mengubah paparan konteks penelitian di pendahuluan dari kelembagaan menjadi konseptual/teoretis (berpijak pada temuan penelitian sebelumnya) Membandingkan hasil analisis data dengan temuan-temuan penelitian sebelumnya yang dimuat dalam jurnal bereputasi. Mengubah rumusan simpulan yang semula bernuansa kelembagaan/lokalan/kenasionalan menjadi lebih bersifat konseptual/teoretis.

7 KOMPONEN ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN
Judul Penulis Abstrak Kata Kunci Pendahuluan Metode Hasil Pembahasan Simpulan Daftar Rujukan Secara populer, sistematika paparan isi artikel hasil penelitian biasa dikelompokkan dalam akronim IMRaD (Introduction, Method, Result, and Discussion).

8 JUDUL Informatif mencerminkan isi artikel secara konseptual Memuat variabel atau konsep yang dicakup dalam artikel Tempat pelaksanaan penelitian tidak dicantumkan dalam judul Tempat pengumpulan data tidak dicantumkan dalam judul Hindari rumusan judul yang bernuansa kelembagaan

9 Oleh karena itu: Judul pada waktu masih menjadi proposal penelitian/tesis/disertasi perlu diubah karena mungkin masih berupa rancangan tentang penelitian yang akan dilakukan Inspirasi penulisan judul dicari dari bagian simpulan karena simpulan berisi esensi temuan penelitian yang bersifat konseptual/teoritis

10 Kata-kata yang mengarah pada metode penelitian tidak perlu dicantumkan dalam judul (Misalnya: “Studi Kasus pada SMA Negeri I Malang”) Kata-kata yang mencerminkan kelokalan perlu dibuang untuk menghindari kesan aspirasi lokal (Misalnya: “Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Kuliah Statistik”/”Kinerja Kepala Sekolah di Kabupaten Malang”) Judul yang bersifat kelembagaan diubah menjadi bersifat konseptual/teoretis (Misalnya: “Perbandingan antara Para Dosen Universitas X dan Para Dosen Universitas Y dalam Menyikapi Perubahan Status IKIP Menjadi Universitas” harus diubah menjadi judul yang bersifat keilmuan, misalnya menjadi “Resistensi terhadap Inovasi”).

11 Nama Penulis Tanpa disertai gelar akademik Nama lembaga asal penulis Disertai alamat untuk korespondensi Sponsor (ucapan terima kasih) di catatan kaki pada halaman pertama di catatan akhir sebelum daftar rujukan.

12 Jika penulis melakukan penelitiannya untuk memperoleh gelar S2 atau S3, nama Pascasarjana tempat penelitian dilakukan juga dapat disebutkan. Jika penulis jumlahnya lebih dari satu, perlu disepakati satu nama yang akan menjadi juru bicara (corresponding author) untuk berkorespondensi dengan para pembacanya Siapa saja yang berhak dicantumkan namanya sebagai penulis artikel hasil penelitian? (lihat bahan tentang “Authorship Score”).

13 ABSTRAK dan KATA KUNCI Abstrak ringkas dan padat (dalam 1 alinea) tentang ide-ide yang paling penting Abstrak memuat: masalah dan/atau tujuan penelitian prosedur penelitian ringkasan hasil penelitian simpulan Abstrak ditulis dalam Bhs Inggris utk bisa diakses sehingga memperoleh peluang untuk disitasi Kata kunci memuat kata-kata konseptual Jumlah kata kunci sekitar 3-5

14 PENDAHULUAN Memuat: Paparan garis depan perkembangan ilmu terkait topik yang diteliti dari hasil mengkaji temuan- temuan penelitian sebelumnya yang dimuat di jurnal terbitan mutakhir yang bereputasi Paparan kesenjangan penelitian sebelumnya wawasan rencana penelitian untuk mengisi kesenjangan penelitian yang akan menghasilkan kontribusi keilmuan yang “dijanjikan” rumusan tujuan penelitian

15 Semua hal yang terkait dengan paparan kajian teori, kajian pustaka, kerangka teori, atau definisi-definisi konseptual yang biasanya ada dalam Bab I dan/atau Bab II laporan penelitian/tesis/disertasi dipilih yang relevan saja untuk mendukung argumentasi penulis di bagian pendahuluan, ditulis secara integratif dalam paragraf-paragraf. Salah satu indikator kualitas isi pendahuluan adalah adanya hasil-hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dan dasar penulis melakukan penelitiannya

16 Bagian pendahuluan yang berisi paparan tentang konteks penelitian yang bernuansa kelembagaan (misalnya: ttg IKIP yang menjadi universitas) perlu diubah menjadi paparan konseptual ttg resistensi thd inovasi dan didukung oleh temuan penelitian sebelumnya ttg resistensi thd inovasi apapun di berbagai belahan dunia. Bagian pendahuluan artikel untuk jurnal diakhiri dengan alinea yang berisi masalah penelitian yang dirumuskan dalam bentuk tujuan penelitian, diletakkan sebelum paparan bagian Metode Penelitian

17 METODE Secara ringkas dalam paragraf-paragraf memuat (tidak harus secara eksplisit; tidak harus diberi sub-judul): Desain/Prosedur penelitian Populasi & Sampel/Sumber data Alat/Instrumen&Bahan yang digunakan Bagaimana data dikumpulkan Bagaimana data dianalisis

18 Dalam pemaparannya, semua isi bagian metode ditulis dalam bentuk alinea yang terpadu (tidak dipaparkan secara terpisah seperti dalam laporan penelitian/tesis/ disertasi). Masing-masing komponen bagian metode sedapat mungkin dikaitkan satu sama lain secara bermakna. Kutipan-kutipan dari sumber pustaka tidak perlu ada dalam bagian metode; jika dianggap perlu, cukup disebut sumbernya saja tanpa ada yang dikutip.

19 Penulis cukup memaparkan apa saja yang memang dilakukan dalam penelitiannya tanpa harus menyebutkan label-label istilah yang belum tentu jelas bagi pembacanya. Ada kaidah yang berlaku dalam pemaparan bagian metode: Follow my recipe and you will get the same result Ibarat masak makanan, jika resepnya ditulis dengan jelas, orang lain bisa memasak sesuai dengan resep yang sama untuk menghasilkan makanan yang sama (can be replicated)

20 HASIL Berisi paparan hasil analisis menjawab pertanyaan penelitian
Hasil analisis data Hasil pengujian hipotesis Dapat disajikan dengan tabel atau gambar selain penyajian secara verbal untuk memperjelas

21 Oleh karena itu, jawaban terhadap semua pertanyaan penelitian ditulis dalam bagian ini; tabel harus berisi hasil analisis secara ringkas dan bermakna yang langsung dapat dipahami pembaca tidak boleh ada data mentah yang ditampilkan dalam tabel tabel tidak diberi garis-garis vertikal, dan garis horisontal hanya atas dan bawah saja

22 PEMBAHASAN Bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah
Bagian pembahasan berisi: Pemaknaan/penafsiran hasil analisis data membandingkan dengan hasil-hasil temuan penelitian sebelumnya pengintegrasian hasil-hasil penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan penyusunan teori baru atau modifikasi teori yang ada. Implikasi hasil penelitian

23 Oleh karena itu, dalam Bagian Pembahasan:
Istilah-istilah yang bersifat teknis statistik/metodologis perlu diberi makna yang langsung terkait dengan substansi bidang ilmu yang diteliti, misalnya setelah ditemukan adanya perbedaan yang secara statistik signifikan, perlu dibahas apakah perbedaan itu secara substantif juga bermakna (statistical significance vs practical significance) Harus ada hasil kajian pustaka berisi temuan-temuan penelitian sebelumnya yang digunakan oleh penulis untuk membandingkan dengan hasil-hasil penelitiannya. Temuan-temuan penelitian sebelumnya ttg topik yang sama dapat dimanfaatkan untuk membuat generalisasi secara logis sehingga yang semula beraspirasi lokal menjadi beraspirasi nasional, dan bahkan internasional (Misalnya penelitian ttg fosil temuan di Sangiran menjadi beraspirasi internasional jika dibandingkan dengan temuan fosil di belahan dunia lain yang dimuat di jurnal internasional).

24 SIMPULAN (1) Memuat jawaban atas pertanyaan penelitian dalam bentuk substantif, atau memaparkan inti sari hasil pembahasan Dalam bentuk esai, bukan dalam bentuk numerikal Memuat pernyataan hubungan antara fenomena/variabel/faktor yang mengarah pada pengembangan teoretis atau modifikasi teori. Simpulan yang baik adalah yang selalu diingat oleh penelitinya tanpa harus membaca lagi rumusannya.

25 SIMPULAN (2) Ada 2 pendekatan dalam menyusun simpulan:
Menjawab masalah penelitian yang diajukan pada bagian pendahuluan Merupakan inti sari hasil pembahasan yang dianggap paling penting/yang mengandung sesuatu yang baru (ini yang harus dipilih jika ingin meningkatkan artikel yang beraspirasi lokal/nasional/kelembagaan menjadi internasional).

26 Oleh karena itu, dalam bagian simpulan:
Paparannya dalam bentuk alinea yang mengalir yang berisi kaitan satu isi dengan isi yang lain. Jumlah isi yang dipaparkan tidak harus sama dengan jumlah pertanyaan penelitian; pilih yang dianggap penting dan menunjukkan temuan baru berdasarkan hasil pembahasan Gunakan istilah-istilah yang bermakna substantif dalam bidang ilmu dan hindari istilah-istilah teknis statistik/metodologis Ubah simpulan yang beraspirasi lokal/kelembagaan/nasional, misalnya hasil Penelitian Tindakan Kelas disimpulkan secara konseptual ttg hubungan antar variabel.

27 DAFTAR RUJUKAN Lengkap sesuai dgn yang diacu dalam teks:
semua yang dirujuk dalam teks masuk ke daftar rujukan semua yang ada dalam daftar rujukan memang dirujuk dalam teks Lebih banyak menggunakan pustaka primer (hasil penelitian) dan mutakhir (5 atau 10 th terakhir) Tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti gaya selingkung yang berlaku di jurnal yang bersangkutan (pelajari Guide for Authors/GFA)

28 Jumlah rujukan tidak menjadi indikator mutu rujukan.
Oleh karena itu, kualitas rujukan ditandai dengan terpenuhinya tiga kriteria: Relevansi dengan bidang ilmu yang diteliti Kemutakhiran sumber pustaka (minimal 80% terdiri atas pustaka yang terbit 5 atau 10 th terakhir) Keprimeran, sebaiknya yang dimuat dalam jurnal bereputasi (minimal jumlahnya 80%) Jumlah rujukan tidak menjadi indikator mutu rujukan. Penulis harus tahu jurnal yang dituju untuk mengetahui gaya selingkungnya (GFA)

29 Contoh “Standar Mutu Artikel” yang perlu dicermati jika mengirimkan naskah ke jurnal nasional terakreditasi, seperti misalnya yang digunakan di JIP:

30 STANDAR MUTU ARTIKEL JIP

31 JUDUL Judul bernuansa nasional atau global (lokasi penelitian dipaparkan di bagian metode, tidak disebut di judul).

32 FORMAT Artikel menggunakan format essai dalam bentuk paragraf paragraf, dan tidak menggunakan sistematika pembaban rinci ala skripsi/tesis/disertasi.

33 PENDAHULUAN Bagian Pendahuluan (jumlah halaman maksimal 20%) berisi (a) paparan perkembangan terkini bidang ilmu yang diteliti yang argumentasinya didukung oleh hasil kajian pustaka primer dan mutakhir, (b) paparan kesenjangan, (c) argumentasi peneliti dalam menutup kesenjangan tersebut sebagai janji kontribusi penelitian ini bagi perkembangan ilmu, dan (d) paparan tujuan penelitian

34 METODE Bagian Metode (jumlah halaman maksimal 20%) berisi paparan tentang segala sesuatu yang memang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian secara jelas seolah-olah memberi peluang peneliti lain untuk melakukan replikasi atau verifikasi terhadap penelitiannya. Hindari definisi-definisi yang dikutip dari buku dalam paparan di bagian Metode. Desain penelitian yang sudah menjadi pengetahuan umum tidak perlu ada sumber yang dirujuk.

35 HASIL (dan Pembahasan)
Bagian Hasil (maksimal 20%) dan Pembahasan (30-40%) dipaparkan secara berurutan atau terpadu dalam Bagian “Hasil dan Pembahasan”. Paparan bagian hasil berisi hasil analisis data. Jika ada tabel/bagan/gambar berisi paparan hasil analisis yang sudah bermakna dan mudah dipahami maknanya secara cepat. Tabel/bagan/gambar tidak berisi data mentah yang masih dapat diolah. Paparan bagian pembahasan berisi pemberian makna secara substansial terhadap hasil analisis dan perbandingan dengan temuan-temuan sebelumnya berdasarkan hasil kajian pustaka yang relevan, mutakhir dan primer. Perbandingan tersebut sebaiknya mengarah pada adanya perbedaan dengan temuan penelitian sebelumnya sehingga berpotendi untuk menyatakan adanya kontribusi bagi perkembangan ilmu.

36 SIMPULAN Simpulan (maksimal 1 halaman)
dalam bentuk alinea (bukan numerik) berisi temuan penelitian sebagai sintesis antara hasil analisis data dan hasil pembahasan, lebih menonjolkan hal-hal yang baru yang memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu. Hindari penggunaan istilah teknis statistik dan metodologi penelitian.

37 DAFTAR RUJUKAN Daftar rujukan berisi semua yang dirujuk dalam teks yang berasal dari sumber yang (a) relevan, (b) minimal 80% mutakhir (10 tahun terakhir), dan (c) minimal 80% primer, terutama dari artikel jurnal.

38 TERIMA KASIH


Download ppt "JURNAL NASIONAL BEREPUTASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google