Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DG ANSIETAS. Kecemasan bisa dirasakan oleh semua mahluk /10/20 10 cemas blok2 2.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DG ANSIETAS. Kecemasan bisa dirasakan oleh semua mahluk /10/20 10 cemas blok2 2."— Transcript presentasi:

1 ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DG ANSIETAS

2 Kecemasan bisa dirasakan oleh semua mahluk.... 10/10/20 10 cemas blok2 2

3 10/10/20 10 cemas blok2 3

4 Apakah kecemasan itu,....???? 10/10/20 10 cemas blok2 4

5 Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, yang dpt menentukan status kesehatan jiwa seseorang 2 10/10/20 10 cemas blok2 5

6 Pengelolaan cemas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan individu dlm upaya mencapai kesehatan jiwanya, dg. tolok ukur : Mampu memelihara keseimbangan scr mantap Tabah Penuh pengertian Mampu mengambil keputusan yg tepat Memiliki tg. jawab dlm menghadapi kehidupan Menikmati karunia TUHAN 10/10/20 10 cemas blok2 6

7 Kecemasan adalah ketegangan dalam diri sendiri tanpa objek, objek kecemasan tidak disadari dan berkaitan dengan kehi – langan “Self-Image” ( Freud’87) Kecemasan timbul karena adanya ancaman terhdp self-esteem oleh orang yg terdekat. Pada orang dewasa kecemasan dialami bila “prestise” dan martabat diri terancam oleh orang lain. ( Sulivan’89) 10/10/20 10 cemas blok2 7

8 Pengertian Ansietas  Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).  Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.  Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.  Manusia muali merasakan sejak bayi  Berhenti kalau mati.

9 Karakteristik Ansietas  Mpk emosi dan bersifat subyektif.  Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).  Bisa ditularkan  Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri.  Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan

10 Tingkat Ansietas 1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas. 2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus pd perhatian segera.

11 Tingkat Ansietas 3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain. Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas. 4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah

12 Panik  Hilang kontrol  Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan.  Disorganisasi kepribadian.  Meningkatnya aktivitas motorik  Menurunnya kemampuan menghubung-hubungkan.  Distrosi persepsi  Hilangnya pikiran rasional  Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.  Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan exhaustion ~ kematian

13 Rentang Respon Ansietas AdaptifMaladap tif Antisi pasi RinganSedangBeratPanik

14 Pengkajian  Faktor Predisposisi  Faktor Presipitasi  Mekanisme Koping  Perilaku

15 Faktor Predisposisi 1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi. 2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.

16 Faktor Predisposisi  Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)  Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.

17 Faktor Predisposisi  Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.

18 Faktor Presipitasi  Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.  Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.  Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.

19 Perilaku  Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.  Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit  Perilaku: motorik, afektif, kognitif

20 Efek fisiologis ansietas  Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar- debar, TD , pinsan, TD , N .  Pernafasan:  P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.  Neuromuskuler:  refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.

21 Efek fisiologis ansietas  Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.  Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.  Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal- gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.

22 Respon Perilaku  Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi.  Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.

23 Respon Perilaku  Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.

24 Mekanisme Koping 1. Task Oriented (orientasi pd tugas)  Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.  Realistis memenuhi tuntutan situasi stres  Disadari dan berorientasi pd tindakan  Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)

25 Mekanisme Koping 2. Ego oriented:  Task oriented tdk selalu berhasil  Melindungi “self”  Berguna pd ansietas ringan ~ sedang  Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk  Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism)

26 Defens Mechanism  Kompensasi  Denial  Displacement  Disosiasi  Identifikasi  Intelektualisasi  Introyeksi  Isolasi  Proyeksi  Rasionalisasi  Reaksi formasi  Regresi

27 Diagnosis Keperawatan Menurut NANDA:  Ansietas  Koping individu tidak efektif  Takut Contoh dx lengkap:  Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.  Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.  Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.

28 Tujuan  Menurunkan tingkat kecemasan klien.  Mendukung dan melindungi klien

29 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.  Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.

30 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.

31 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.

32 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat  Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.

33 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.

34 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 1. Bina hubungan saling percaya:  Dengar dengan hangat dan responsif  Beri waktu kepada klien untuk berespon  Beri dukungan utk ekspresi diri. 2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:  Kenali perasaan diri  Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd klien  Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar dan berkembang

35 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 3. Bantu klien mengenal ansietasnya:  Bantu klien mengekspresikan perasaan.  Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.  Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.  Pertanyaan terbuka. 4. Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas :  Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas.  Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.  Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu

36 Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 5. Bantu klien mempelajari koping yg baru  Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.  Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.  Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu  Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien  Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat keadaan ansietasnya.  Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku  Anjurkan penggunaan koping yg baru

37  Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.  Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi  Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.


Download ppt "ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DG ANSIETAS. Kecemasan bisa dirasakan oleh semua mahluk /10/20 10 cemas blok2 2."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google