Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI KELUARGA DIPERSIAPKAN OLEH:
DR. IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSC., MSC. DEPT. ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA 2019
2
OUTLINE PERMASALAHAN DI INDONESIA PENGERTIAN KELUARGA TEORI KELUARGA
5
PERMASALAHAN Angka perceraian di Indonesia dalam 5 tahun terakhir ( ) terus meningkat. Dari 2 juta pasangan menikah, sebanyak 15-20% bercerai. Data Kementerian Agama (2013) Tingkat perceraian 14,6 % atau sebanyak Tahun 2013 BKKBN menyatakan tingkat perceraian di Indonesia menempati urutan tertinggi se-Asia Pasifik. Tahun 2014, kasus perceraian yang diputus Pengadilan Tinggi Agama seluruh Indonesia mencapai kasus dan didominasi kasus cerai gugat.
6
Tren Media Digital Data Kemenkominfo (2014): Sebanyak 30 juta anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet, dan media digital saat ini menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang digunakan oleh anak-anak dan remaja. Mayoritas komunikasi remaja dilakukan dengan teman sebaya. Studi Kemenkominfo (2014) menyimpulkan: 1. Orang tua ketinggalan dari anak-anaknya dalam hal menguasai dan menggunakan media digital. 2. Hanya sedikit orang tua yang mengawasi anak- anak mereka ketika mengakses internet dan sedikit pula yang menjadi teman anaknya dalam jejaring sosial.
7
TANTANGAN LEDAKAN PENDUDUK DAN MASALAH SOSIAL MASYARAKAT
“MENYEJAHTERAKAN KELUARGA DAN ANAK”
8
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
9
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
EMPAT KELOMPOK PENDUDUK DENGAN KEBUTUHAN BERBEDA 11,37% 28,07 juta Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan 9
10
PERLU ILMU KELUARGA ADA DI IPB S1, S2, dan... Akan ada S3
11
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA-IPB
DIVISI ILMU KELUARGA; DIVISI ILMU PERKEMBANGAN ANAK; DIVISI ILMU KONSUMEN DAN EKONOMI KELUARGA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA-IPB
12
DEPARTMENT OF FAMILY AND CONSUMER SCIENCES
BUILDING INDONESIAN FAMILY STRENGTH IN MILLENIUM ERA
13
PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSEK MASY. PENGANTAR ILMU KELUARGA
KONSULTAN DI BIDANG KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSEK MASY. CCT PKH ( ) PPK, P2KP PUG, PKK LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DI BIDANG KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK PENINGKATAN KESEJAHT. MASYARAKAT PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN TARGET MDGs PENINGKATAN KUALITAS SDM (HDI, GDI, GEM) LULUSAN SARJANA KOMPETENSI DI BIDANG KELUARGA TENAGA PENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI GURU/ TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN WAJAR 9 TAHUN EFA , BOS PENGANTAR ILMU KELUARGA BIROKRAT DI PUSAT DAN DAERAH GAMBAR. LULUSAN DEPT-IKK-FEMA-IPB DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
14
Pengertian Keluarga: UU 52 Tahun 2009
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
15
Menurut Burgess dan Locke, 4 CIRI KELUARGA yaitu:
Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum
16
Family is the first and main educator for all human beings
Family is the school of love and trainers of management of stress, management of psicho-social-mental and spiritual, and educator of character building To educate women is to educate the whole nation
17
FUNGSI KELUARGA Fungsi Keagamaan Fungsi Sosial Budaya Fungsi Cinta Kasih Fungsi Perlindungan Fungsi Reproduksi Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Fungsi Ekonomi Fungsi Pembinaan Lingkungan
18
Tujuan Berkeluarga (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
Sakinah adalah ketenangan, kehebatan (percaya diri) dan kedamaian. Mawaddah adalah kelembutan tindakan, kelembutan hati, kecerahan wajah, tawadhuk, kejernihan pikiran, kasih saying, empati, kesenangan, dan kemesraan. Rahmah adalah kerelaan berkorban, keikhlasan member, memelihara, kesediaan saling memahami, saling mengerti, kemauan untuk saling menjaga perasaan, sabar, jauh dari kemarahan, jauh dari keras hati dank eras kepala, jauh dari kekerasan fisik dan kekerasan mental.
20
STRUKTUR KELUARGA Ayah Ibu A2 A3
KELUARGA UTUH (INTACT FAMILIES) KELUARGA TUNGGAL (SINGLE PARENT FAMILIES) A1 A2 A3 Masing-masing Anggota mempunyai: PERAN, TANGGUNG JAWAB, HAK, KEWAJIBAN STATUS DALAM KELUARGA
21
B A STRATEGI PEMBAGIAN PERAN DALAM KELUARGA J1 J3 J2
Gambar . Ilustrasi Pilihan Hidup Menuju Tujuan Bersama Keluarga dan Masyarakat melalui Kerjasama Gender yang Harmonis (Puspitawati, 2006a) PEREMPUAN LEBIH MEMENTINGKAN KARIERNYA LAKI2 LEBIH DOMINAN DAN OTORITER LAKI2 & PEREMPUAN BEKERJASAMA DGN PENUH TGJWB & PENGERTIAN STRATEGI PEMBAGIAN PERAN DALAM KELUARGA
22
KESETARAAN DAN KEMITRAAN GENDER SUAMI-ISTRI
23
”Apabila laki-laki dan perempuan hidup bersama, maka berdua akan membuat unit yang lebih kuat dibandingkan dengan kalau masing-masing hidup secara individual. Bersama, maka laki-laki dan perempuan yang berbeda personalitasnya akan menjalin hubungan, dan keduanya akan dibantu dan diberkati oleh Tuhan karena sudah menjadi Tim Tuhan yang baik”. ”Kedudukan suami dan istri adalah setara, yang artinya sejajar dalam arti sama-sama penting dan sama-sama berperan sesuai dengan pembagian peran yang disepakati. Konsep kesetaraan dalam perkawinan disini bukan sebagai suatu pemberontakan terhadap aturan budaya patriarki, namun sebagai suatu koreksi terhadap penyimpangan budaya patriarki yang digunakan oleh kaum lelaki untuk melanggengkan kekuasaan atas nama perkawinan”.
24
Meskipun dalam budaya patriarki laki-laki atau suami adalah pemimpin, namun makna “pemimpin keluarga” sebagaimana yang dilabelkan oleh sistim budaya patriarkhi adalah bermakna “pemimpin bersama secara kemitraan (partnership)” antara suami dan istri dengan saling melengkapi kemampuan dan kelemahan masing-masing. Jadi bukan kepemimpinan otoriter yang seakan-akan istri/ suami harus tunduk kepada kemauan salah satu pihak. Dengan demikian bentuk adil gender dalam keluarga diawali dari “Mitra kesejajaran/kesetaraan” antara suami dan istri (meskipun suami tetap menjadi pemimpin keluarga), yaitu masing-masing menjadi pendengar yang baik bagi pihak lain termasuk juga dari pihak anak-anak. Hubungan suami istri, bukanlah hubungan “ atasan dengan bawahan” atau “majikan dan buruh” ataupun “orang nomor satu (pemimpin) dan orang belakang (konco wingking atau orang dapur)”, namun merupakan hubungan pribadi-pribadi yang “merdeka (free–independent)”, pribadi-pribadi yang menyatu kedalam satu wadah kesatuan yang utuh yang dilandasi oleh saling membutuhkan, saling melindungi, saling melengkapi dan saling menyayangi satu dengan yang lain untuk sama-sama bertanggungjawab di lingkungan masyarakat dan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.
25
Untuk suami, meskipun menurut sebagian besar adat dan norma serta agama adalah kepala rumahtangga atau pemimpin bagi istrinya, namun tidak secara otomatis suami boleh semaunya dengan sekehendak hatinya menjadi pribadi yang otoriter, menang sendiri, dan berkeras hati mempimpin keluarga tanpa mempertimbangkan kemauan dan kemampuan intelektual istrinya. ”Hak seorang istri adalah menghargai hak suaminya, begitupula sebaliknya hak seorang suami adalah menghargai hak istrinya. Pasangan suami istri harus menyadari bahwa haknya adalah sama dan setara. Adapun kewajiban seorang istri yang harus patuh pada perintah suami dimaknai sebagai ungkapan penghargaan terhadap pemimpin keluarga. Namun demikian, suami juga harus membalas kepatuhan sebagai kewajiban istri dengan menjaga dan menghargai martabat istri sebagai orang merdeka yang dengan sadar patuh kepada suaminya”.
26
Status sebagai suami atau istri tidak berarti menghambat atau menghalangi masing-masing pihak dalam mengaktualisasikan diri secara positif (suami dan istri memang sudah mempunyai pekerjaan sebelum menikah, dan masing-masing mempunyai kemampuan intelektual dan ketrampilan masing-masing). Masing-masing mempunyai hak dan kewajiban untuk berperan serta dalam segala bidang di masyarakat. Justru, kalau memungkinkan, status baru suami istri dapat mendukung satu sama lain dalam melaksanakan peranserta individu dalam masyarakat. Suami dan istri harus mampu mengatur waktu dan berinteraksi dengan baik serta dapat berbagi tugas dalam menjalankan perannya masing-masing secara adil dan seimbang, karena pada hakekatnya semua urusan rumahtangga, baik aspek produktif, domestik, dan sosial kemasyarakatan, serta kekerabatan adalah urusan bersama dan tanggung jawab bersama suami istri. Oleh karena itu, kemampuan mengendalikan diri dan kemampuan bekerjasama didasari saling pengertian adalah kunci utama dalam membina kebersamaan.
27
JENIS KELAMIN DAN GENDER: Apa persamaannya? Apa perbedaannya?
28
PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER
JENIS KELAMIN (SEX) Perbedaan organ biologis laki-laki dan perempuan khususnya pada bagian reproduksi. G E N D E R Perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan hasil konstruksi sosial Ciptaan Tuhan Bersifat kodrat Tidak dapat berubah Tidak dapat ditukar Berlaku sepanjang zaman & di mana saja Buatan manusia Tidak bersifat kodrat Dapat berubah Dapat ditukar Tergantung waktu dan budaya setempat Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan & Menyusui. Laki-laki : Membuahi (spermatozoa)
29
PERBEDAAN OTAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Brizendine, 2006
PERBEDAAN OTAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Brizendine, The Female Brain, author seorang ahli neuropsikiatri) PEREMPUAN LAKI-LAKI Menggunakan sekitar kata per hari Menggunakan sekitar kata per hari Mengingat rincian pertengkaran Tidak dapat diingat sama sekali Pikiran tentang seks di otak perempuan setiap dua hari sekali Setiap menit Tahu apa yang dirasakan orang lain Tidak dapat melihat emosi kecuali seseorang menangis Cenderung membentuk ikatan yang lebih dalam dengan teman perempuan Cenderung kurang membentuk ikatan yang lebih dalam dengan teman lelaki
30
APA YANG DIMILIKI PEREMPUAN YANG TIDAK DIMILIKI LAKI-LAKI
SAAT JANIN: Sel-sel otak berkromosom XX, yang berarti lebih banyak gen untuk perkembangan otak dan sirkuit yang dimiliki perempuan. SAAT KANAK-KANAK: Estrogen tinggi hingga 2 tahun setelah kelahiran; sirkuit verbal dan emosional berkembang; minat utama adalah bermain. SAAT PUBERTAS: lebih banyak estrogen dan lebih sedikit testosteron; otak remaja perempuan berkembang 2 tahun lebih awal daripada otak remaja laki-laki; minat utama adalah daya tarik seksual
32
Menurut Duvall (1998) ada 8 tahapan keluarga, yaitu:
Tahapan 1: Keluarga yang baru menikah, Tahapan 2: Keluarga baru punya anak bayi, Tahapan 3: keluarga yang anaknya masih usia balita, Tahapan 4: Keluarga yang punya anak usia sekolah dasar, Tahapan 5: Keluarga yang anaknya usia remaja, Tahapan 6: Keluarga yang anaknya dewasa, Tahapan 7: Keluarga yang anaknya sudah mandiri dan meninggalkan rumah, dan Tahapan 8: Keluarga usia tua.
33
10 Tahapan Periode Krisis Keluarga
Merupakan periode penyesuaian dan integrasi baru dalam keluarga untuk menuju keseimbangan keluarga pada tahapan perkembangan selanjutnya sebagai berikut: Krisis 1: Konsepsi, kehamilan dan kelahiran anak. Krisis 2: Pada saat anak mulai pandai bicara yang membutuhkan penyesuaian. Krisis 3: Pada saat anak mulai berhubungan dengan lingkungan di luar keluarga seperti sekolah yang melakukan penyesuaian dengan cara membawa dunia sekolah ke rumah dan guru merupakan kepanjangan dari pengasuhan (teachers are generally parental extensions). Krisis 4: Krisis yang terbesar pada saat anak remaja. Krisis 5: Krisis pada saat anak dewasa dan mulai meninggalkan rumah untuk menjadi mandiri yang mengakibatkan perasaan kehilangan. Krisis 6: Krisis pada saat anak dewasa menikah dan melakukan penyesuaian dengan menerima orang asing ke dalam keluarga. Krisis 7: Krisis pada saat perempuan menopause. Krisis 8: Krisis climacteric yaitu pada saat laki-laki mengalami penurunan aktivitas seksual. Krisis 9: Krisis menjadi nenek/kakek. Krisis 10: Krisis pada saat pasangan meninggal.
34
EKOSISTEM DALAM KELUARGA
Fisik Keluarga Fisik Sosial LINGKUNGANMIKRO LINGKUNGAN MAKRO Politik EKONOMI Tehnologi Sosial Budaya Sistem Masyarakat MODEL DEACON & FIREBAUGH,1988 BRONFENBRENNER, 1979 Alami Buatan Manusia Biologi HUBUNGAN KELUARGA & LINGKUNGANNYA
35
Pentingnya pemahaman teori atau paradigma dalam diskusi tentang keluarga dan anak.
36
PENGERTIAN TEORI ALAT UNTUK MEMAHAMI SUATU FENOMENA
SEBUAH PETUNJUK UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN-
37
PENTINGNYA MEMAHAMI TEORI ATAU KERANGKA KONSEPTUAL
MEMBERIKAN PANDUAN/PERSPEKTIF, IDE-2 DALAM MEMPELAJARI SUATU FENOMENA KERANGKA TEORI DAPAT MEMBANTU KITA UNTUK MENENTUKAN POLICY, INTERVENSI JANGKA PENDEK YANG BERKAITAN DENGAN TUJUAN JANGKA PANJANG
38
Peranan Fakta terhadap Teori
Fakta menolong memprakarsai teori. Fakta memberi jalan dalam mengubah atau memformulasikan teori baru. Fakta dapat membuat penolakan terhadap teori Fakta menukar fokus dan orientasi dari teori Fakta memperterang dan memberi definisi kembali terhadap teori.
39
Pentingnya Keluarga dalam Pembentukan SDM Bangsa
40
STABLE, PREDICTED ENVIRONMENT STRONG EMOTIONAL BONDS
FAMILY VALUES HARMONIOUS SOCIAL RELATIONSHIPS LOVE COMMITMENT RESPONSIBILITY RESPECT FAMILY TOGETHERNESS CONCESUS STABLE, PREDICTED ENVIRONMENT DEVOTED PARENTS STRONG EMOTIONAL BONDS HIGHLY QUALIFIED HUMAN BEING DEMOCRATIC OPEN HONEST RESPONSIBLE RELIABLE JUSTICE HARDWORKER TRUTH LOVER FAITH IN GOD FAMILY IS THE FUNDA- MENTAL UNIT OF SOCIETY H E A L T Y F M I
41
SOCIAL ORDER & PROSPERITY
KELUARGA KONVENSIONAL LIBERAL VITAL PATRIARKI PERAN M/F BERBEDA FAMILY IS THE BASIC UNIT OF SOCIETY M/F TIDAK SETARA KONFLIK ?? EGALITER PERAN M/F SAMA FAMILY IS NOT THE BASIC UNIT M/F HARUS HARMONIS?? SOCIAL DISORDER REVITALISASI NILAI-NILAI FOKUS PADA SDM SETARA TAPI HARMONIS SOCIAL ORDER & PROSPERITY
42
TEORI-TEORI YANG MELANDASI INSTITUSI KELUARGA
MAKRO: STRUKTURAL-FUNGSIONAL SOSIAL-KONFLIK MIKRO: Social-exchange Theory Symbolic Interaction Theory Family Development Theory TEORI GENDER/FEMINISME
43
PERAN KELUARGA DALAM PENGASUHAN DAN PEMELIHARAAN ANAK MENUJU KUALITAS SDM HANDAL
44
Konsep Pembentukan Karakter
Pembentukan Karakter adalah gambaran pola realitas kehidupan (rumah tangga, kantor, masyarakat) yang ada dalam pikiran kita. 44
45
Fetal Development 9 9 10 10 9
46
Sistem syaraf mulai terbentuk saat dalam kandungan
Sistem syaraf mulai terbentuk saat dalam kandungan. Selama itu (janin) setiap menitnya bertambah neuron di otaknya Setelah bayi lahir neuron tidak bertambah lagi tapi serabut terus bertambah sesuai dengan usia. Saat berumur 20 tahun, serabutnya paling banyak. Setelah lewat usia 20 tahun jumlah serabut terus berkurang. Embrio Janin Kanak kanak 20 Tahun 40 Tahun 60 Tahun
47
Perkembangan Otak pada Usia 6 Minggu
Otak yang tumbuh pada embrio, dengan banyak aliran pembuluh darah, hampir sama besarnya dengan tubuh embrio itu sendiri.
49
“LOSS GENERATION” Pertumbuhan otak lahir 2 th 5 th
Investasi terlambat, hasil tidak optimal Investasi tepat waktu 100% 80% “LOSS GENERATION” Pertumbuhan otak umur lahir 2 th 5 th
50
“LOSS GENERATION” Pertumbuhan otak lahir 2 th 5 th
Investasi terlambat, hasil tidak optimal Investasi tepat waktu 100% 80% “LOSS GENERATION” Pertumbuhan otak umur lahir 2 th 5 th
51
Tantangan Globalisasi di Abad 21
52
Curriculum Vitae Penyaji
Nama : Dr. Ir. Hj. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc. Pendidikan S1 Agribisnis, Fak Pertanian, IPB S2 Family & Consumer Sciences, Iowa State Univ., USA S2 Family Sociology, Iowa State Univ., USA S3 Gizi Masyarakat & Sumberdaya Keluarga, IPB Pekerjaan Dosen S1 di Dept. IKK-FEMA IPB; Dosen S2 dan S3 di FEMA IPB Kepala Divisi Ilmu Keluarga, Fakultas Ekologi Manusia-IPB Ketua Divisi Pemberdayaan Keluarga, PKGA-IPB Jabatan Lain Anggota Tim Pakar - Kelompok Kerja Gender-Kemendikbud- RI Anggota Tim Pokja Pembangunan Keluarga, Kemensos RI Tim Ahli Penyusun Indikator Ketahanan Keluarga-KPPPA-RI Tim Penyusun Desain Pembangunan Keluarga-Bappenas Alamat Dept. IKK-FEMA-IPB Jl. Puspa- Kampus IPB Darmaga Telpkantor: (0251) ; Fax: (0251) HP ; herienpuspitawati.wordpress.com
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.