Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SUPARJON POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SUPARJON POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik."— Transcript presentasi:

1 SUPARJON 196060200111003

2 POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2013: 117). POPULASI TERBAGI MENJADI DUA Populasi terbatas (definite) yaitu objek penelitiannya dapat dihitung, seperti luas tempat perusahaan, jumlah karyawan, jumlah barang, dan masih banyak lainnya. Populasi tak terbatas (infinite) yaitu objek penelitian yang mempunyai jumlah yang tak terbatas, atau sulit dihitung jumlahnya; seperti pasir di pantai.

3 MENENTUKAN POPULASI ADA 4 FAKTOR 1 2 3 4 Isi Cakupan Waktu Satuan Isi = karyawan PT. Citra Abadi Satuan = karyawan perusahaa n PT. Citra Abadi Cakupan = kabupaten malang Waktu= 2019 Contoh : Suatu penelitian tentang pendapatan karyawan PT. Citra Abadi di kabupaten malang tahun 2019. Maka populasi dapat ditetapkan dengan 4 faktor tersebut: POPULASI DAPAT DIBEDAKAN Populasi target merupakan populasi telah ditentukan sesuai dengan permasalahan penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingindisimpulkan. Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam peneltian yang dilakukan Populasi survei Populasi target Idealnya populasi survei dan populasi target survei sama, tapi karena berbagai sebab maka populasi target dan survei menjadi tidak sama. Contoh :

4 SAMPEL sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan yang diteliti. Sampel dipilih dengan cara hati- hati; dengan menggunakan cara tertentu dan benar. Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yang diberikan mewakili keseluruhan karakteristik yang terdapat pada populasi. Besarnya ukuran sampel hendaknya mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang dapat ditolerir dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik.  CIRI-CIRI SAMPEL YANG BAIK ALASAN KENAPA SAMPLING Ukuran populasi Masalah biaya Masalah waktu Percobaan yang sifatnya merusak Masalah ketelitian Masalah ekonomis KEUNTUNGAN PENGGUNAAN SAMPEL Biaya menjadi berkurang Lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data Lebih akurat Lebih luas ruang cakupan penelitian

5 JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING Probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Teknik non-probability sampling bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang nol. Artinya, pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu seperti judgment, status, kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya NON-PROBABILITY SAMPLING PROBABILITY SAMPLING

6 PROBALITY SAMPLING

7 1.CONTOH RANDOM SAMPLING Contoh 1, misal seorang peneliti memiliki daftar 100 orang populasi dan ingin memilih 10 orang untuk menjadi sampel. Pertama, semua orang dalam populasi ditandai dengan nomor 1-100. Nomor tersebut lalu diacak. Pengacakan bisa meniru model arisan atau sekarang bisa menggunakan aplikasi acak nomor. 10 individu yang nomornya keluar menjadi sampel penelitiannya. Teknik ini biasanya digunakan pada populasi yang homogen. Misal seseorang ingin meneliti tentang proses belajar di kelas dalam satu kelas. Total muridnya berjumlah 100 orang. Peneliti tersebut bisa mewawancarai secara mendalam 10 orang sebagai sampel. Contoh 2 : Sebuah populasi beranggotakan 4 elemen (e1, e2, e3, e4). Selanjutnya akan dipilih dua elemen sebagai sampel, maka kemungkinan kombinasi 2 sampel itu adalah sebagai berikut: Kemungkinan I : e1, e2 Kemungkinan II : e1, e3 Kemungkinan III : e1, e4 Kemungkinan IV : e2, e3 Kemungkinan V : e2, e4 Kemungkinan VI : e3, X4. Contoh: Dari 100 orang karyawan ingin diambil secara acak sistematis 10 karyawan sebagai sampel. Penyelesaiannnya dapat dilakukan sbb: 1.Menentukan banyaknya kelompok: k=100/10= 10, berarti ada 10 kelompok (tidak boleh lebh dari 10 kelompok). 2.Memberi nomor urut secara acak pada 100 orang karyawan tersebut dari 1, 2, 3 sampai 100. 3.Membagi keseluruhan anggota populasi menjadi 10 kelompok. Maka akan diperoleh kelompok pertama (kelompok A) berisi karyawan dengan nomor urut 1 hingga 10, kelompok kedua (kelompok B) dengan nomor urut 11 hingga 20, dst sampai kelompok J. 4.Mengambil satu unit sampel secara acak pada kelompok A (pertama) misalnya terambil karyawan nomor 3. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel pada kelompok yang berikutnya untuk satuan sampel yang berada segaris (memiliki jarak yang sama) dengan sampel nomor 3 tersebut. Anggota populasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang mempunyai nomor sbb: 2.CONTOH RANDOM SAMPLING

8 Kelompok: A B C D E F G H I J No.Terpilih: 3 13 23 33 43 53 63 73 83 93 Contoh : populasi adalah karyawan PT. KARYA JATI berjumlah 125, diperoleh besar sampel adalah 95. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian (marketing, produksi dan penjualan) yang masing- masing berjumlah : Marketing : 15 Produksi : 75 Penjualan : 35 Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masinng bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x = jumlah sampel yang ditentukan Marketing : 15 / 125 x 95 = 11,4 ≈11 Produksi : 75 / 125 x 95 = 57 Penjualan : 35 / 125 x 95 = 26.6 ≈ 27 Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 + 57 + 27 = 95 sampel. 3.Stratified sampling Jadi pengambilan sampel yang dilakukan benar-benar secara acak hanyalah pada pengambilan sampel pertama dari kelompok pertama. Sesudah sampel pertama tersebut terambil, maka sampel kedua, ketiga dst diambil secara sistematis dari kelompok kedua, ketiga dst.

9 4.Cluster sampling n = besar sampel (jumlah cluster) minimum N = besar populasi Z 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir C = jumlah seluruh cluster di populasi σ 2 = ∑(a i – m i P) 2 /(C’-1) dan P = ∑a i /∑m i a i = banyaknya elemen yang masuk kriteria pada cluster ke-i m i = banyaknya elemen pada cluster ke-i C ’ = jumlah cluster sementara Contoh : Dinas Kesehatan Kab.X Papua ingin mengetahui cakupan imunisasi lengkap pada anak. Dari hasil survey imunisasi pada tingkat propinsi Papua 1 tahun yang lalu diperoleh cakupan imunisasi lengkap sebesar 70%. Pada penelitian ini, peneliti juga merencanakan untuk menggunakan metode sampel cluster 2 tahap dengan menggunakan 20 klaster. Pada tahap pertama akan dipilih desa dan pada tiap desa terpilih lalu akan dipilih sejumlah anak berumur 1- 2 tahun secara acak sederhana. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan kesalahan maksimum terhadap cakupan imunisasi di populasi sebesar 5% dan derajat kepercayaan 95%?. Diket : P = 70% d = 5% CI = 95% Ditanya : n total dan n cluster? Jawab : n = 100 X 2 = 200 anak Maka untuk sampel di 20 cluster adalah 200/20 = 10 anak untuk tiap cluster

10 1. Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan 2. Accidental Sampling (Sampel tanpa sengaja) 3. Quota Sampling (Sampel Kuota) 4. Saturation Sampling (Sampel Jenuh) 6. Snowball Sampling (Sampel Bola Salju) Non probability sampling (non random sampling)

11 Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Teknik ini digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti. Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih- pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif. Kelebihannya unit-unit yang terakhir dipilih dapat dipilih sehingga mereka mempunyai banyak kemiripan. Kelemahannya Memunculka n keanekaragaman dan bias estimasi terhadap populasi dan sampel yang dipilihnya. 1.Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan) Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor sponantanitas, artinya siapa saja yang tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dnegan karakteistik maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden) Contoh: Seorang ilmu ahli Bahasa Inggris ingin mengetahui sejauh mana pengaruh buku yang dikarangnya. Cara pengambilan sampel, yaitu: dibatasi jumlah sampelnya misalnya 30 orang, setiap orang yang datang ke lembaganya (para siswa diberi informasi dan apabila berminat sesuai dengan kemampuannya dijadikan responden), setelah dipelajari buku selama satu minggu, responden segera memberi kabar atau saran tentang buku yang dipelajarinya. Kelebihannya Mudah dan cepat digunakan. Kelemahannya Jumlah sampel mungkin tidak representative karena tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu. 2.Accidental Sampling (Sampel tanpa sengaja)

12 Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan. Kelebihannya : Memerlukan waktu yang cepat dan Membutuhkan biaya yang murah. Kelemahannya “ada unsur” convenience sampling. Teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, ini syaratnya populasi tidak banyak, atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil. Kelebihannya yaitu Memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel. Sedangkan Kelemahannya yaitu Tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang besar. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian. 3.Quota Sampling (Sampel Kuota) 4.Saturation Sampling (Sampel Jenuh) Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil semakin menjadi besar. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi hanya tahu satu atau dua orang berdasarkan penilaian biasa dijadikan sebagai sampel. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden terus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti. Kelebihannya Bisa digunakan dalam situasi tertentu sedangkan kelemahannya yaitu perwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat di sampel yang sudah dipilih. 5.Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)

13 Populasi seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jenis-jenis populasi adalah populasi terbatas dan populasi tidak terbatas. Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut atau sebagai wakil dari populasi yang diteliti. Ciri-ciri sampel yang baik adalah sampel dipilih dengan cara hati-hati, harus mewakili populasi dan besarnya ukuran sampel dapat diterima secara statistik. Alasan penggunaan sampling adalah ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis. Keuntungan penggunaan sampel adalah biaya menjadi berkurang, lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data, lebih akurat dan lebih luas ruang cakupan penelitian. Cara mengambil sampel atau teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non Probability sampling. Populasi seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jenis-jenis populasi adalah populasi terbatas dan populasi tidak terbatas. Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut atau sebagai wakil dari populasi yang diteliti. Ciri-ciri sampel yang baik adalah sampel dipilih dengan cara hati-hati, harus mewakili populasi dan besarnya ukuran sampel dapat diterima secara statistik. Alasan penggunaan sampling adalah ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis. Keuntungan penggunaan sampel adalah biaya menjadi berkurang, lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data, lebih akurat dan lebih luas ruang cakupan penelitian. Cara mengambil sampel atau teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non Probability sampling. KESIMPULAN

14 Terimakasih


Download ppt "SUPARJON POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google