Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehdian tri widojo Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
DILEMA ETIK, PENYELESAIAN, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIAN OKTA N, NS. MH
2
DILEMA ETIK Kondisi yang terjadi dalam pelayanan,yang mengharuskan untuk menapis, melakukan analisa dan sintesa serta menetapkan keputusan yang “terbaik” bagi klien, terutama bagi kesehatan dan integritasnya sebagai manusia
3
Masalah etik yang terjadi selama pelayanan harus diselesaikan dengan pendekatan pengambilan keputusan etik
4
Rujukan dalam penyelesaian masalah etik : 1. Ungkapan yang pernah disampaikan klien sebelumnya 2. Agama/ keyakinan klien 3. Pengaruh eksistensi klioen terhadap keluarga 4. Kemungkinan tidak menyenangkan yang dapat terjadi 5. Prognosis yang mungkin terjadi apabila dilakukan atau bila tidak dilakukan suatu upaya penyelesaian atau suatu tindakan
5
KERANGKA PEMECAHAN DILEMA ETIK (Kozier, 2004) 1. Mengembangkan data dasar 2. Mengidentifikasi konflik 3. Mengkaji berbagai alternatif tindakan 4. Menetapkan pengambil keputusan 5. Membuat keputusan
6
LANGKAH PENYELESAIAN (Poter&Perry,2005) 1. Menunjukkan maksud baik 2. Mengenali pentingnya eksistensi seseorang 3. Mengmpulkan informasi yang relevan 4. Mengidentifikasi prinsip etis yang sesuai 5. Mengusulkan tidakan 6. Melaksanakan tindakan
7
TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEORI UTILITARISME Kepercayaan adanya kegunaan Dipercaya bahwa semua manusia mempunyai perasaan menyenangkan dan sakit Ketika mengutamakan adanya konsekuensi keputusan dibuat seharusnya memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan ketidaksenangan
8
Prinsip umum adalah didasari bahwa tindakan moral menghasilkan kebahagiaan yang besar bila menghasilkan jumlah atau angka yang besar
9
Tindakan individu didasarkan atas prinsip kegunaan dan aturan moral. Tindakan dikatakan baik bila didasari aturan moral yang baik.
10
IMMANUEL KANT (1724-1804) 1.Sesuatu dikatakan baik dalam arti sesungguhnya adalah kehendak yg baik, kesehatan, kekayaan, kepandaian adalah baik, jika digunakan dg baik oleh kehendak manusia, tetapi jika digunakan dg kehendak jahat, akan menjadi jelek sekali. 2.Kehendak menjadi baik jika bertindak karena kewajiban. TEORI DEONTOLOGY
11
Kalau seseorang bertindak karena motif tertentu atau keinginan tertentu berarti disebut tindakan yg tidak baik.
12
3.Bertindak sesuai kewajiban disebut legalitas W.D. ROSS “Setiap manusia mempunyai intuisi akan kewajiban, semua kewajiban berlaku langsung pada diri kita”
13
4.Kewajiban untuk mengatakan kebenaran merupakan kewajiban utama, ganti rugi, terima kasih, keadilan berbuat baik, dsb Dengan memahami kewajiban, akan terhindar dari keputusan yang menimbulkan konflik atau dilemma.
14
TEORI HEDONISME ARISTIPPOS (433-355 SM) 1.Sesuai kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Akan tetapi ada batas untuk mencari kesenangan 2.Hal yg penting adalah menggunakan kesenangan dg baik, dan tidak terbawa oleh kesenangan.
15
EPIKUROS (341-270 SM) 1.Dalam menilai kesenangan (hedone) tidak hanya kesenangan inderawi, tetapi kebebasan dari rasa nyeri, kebebasan dari keresahan jiwa juga. 2.Apa tujuan akhir dari kehidupan manusia adalah kesenangan
16
JOHN LOCKE (1632-1704) Kita sebut baik bila meningkatkan kesenangan dan sebaliknya dinamakan jahat kalau mengurangi kesenangan atau menimbulkan ketidaksenangan.
17
TEORI EUDEMONISME ARISTOTELES (384-322 SM) Dalam buku Ethika Nikomakheia 1.Dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita. 2.Seringkali kita mencapai suatu tujuan untu mencapai tujuan yang lain lagi
18
3. Semua orang akan menyetujui bahwa tujuan akhir hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia) 4. Seseorang mampu mencapai tujuannya jika menjalankan fungsinya dengan baik, keunggulan manusia adalah akal dan budi. 5. Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan kegiatan yang rasional.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.