Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016)

Presentasi berjudul: "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016)"— Transcript presentasi:

1 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016)

2 Pemakaian Huruf A. Huruf abjad B. Huruf Vokal C. Huruf konsonan D. Huruf Diftong E. Gabungan Huruf Konsonan F. Huruf Kapital G. Huruf Tebal

3 Huruf Kapital 1.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. contoh : Penelitian itu akan selesai dalam waktu satu jam. 2.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang termasuk julukan. Contoh : Dewi Sartika, Jenderal Kancil, Mujair Catatan : a. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya : ikan mujair, mesin diesel, 5 ampere, 10 volt. b. Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti,boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Misalnya : Abdul Rahman bin Zaini, Ayam Jantan dari Timur, Mutiara dari Selatan.

4 3. Huruf Kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. misalnya : Adik bertanya,”Kapan kita pulang?” “ Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan. misalnya: Bimbinglah hambaMu ke jalan yang Engkau beri rahmat. 5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang megikuti nama orang. Misalnya: Sultan Hasanuddin Irwansyah, Magister Humaniora b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaaan, profesi serta jabatan. Misalnya ; Terimakasih, Kiai Selamat pagi, Dokter.