Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Salim Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 Menjadi Salah Satu Pusat Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Yang Menghasilkan Lulusan Unggul Di Tingkat Nasional Yang Memiliki Kecerdasan Spiritual, Intelektual, Emosional, Dan Sosial”. Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri Peminatan K3 Kesmas UHAMKA
2
Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri
A. Pengembangan Awal Manusia zaman dahulu menyadari bahwa efek toksik sejumlah beban seperti racun ular, racun tumbuhan, racun mineral seperti arsen, timbal, sianida beberapa diantaranya dimanfaatkan untuk berburu, membunuh, perang atau bunuh diri. Pembunuhan dengan bahan kimia beracun umum terjadi di Eropa waktu itu, sehingga untuk mencegah terjadinya peracunan orang senantiasa menemukan dan mengembangkan upaya pencegahan dan menawarkan racun.
3
Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri
A. 1) Hippocrates ( SM) Tulisan tentang penyakit akibat kerja, keracuan timbal pada pekerja pertambangan dan metalurgi. Tulisannya ini merupakan tulisan pertama dalam bidang kedokteran kerja (occupational medicine).
4
Sejarah Perkembangan Toksikologi
2) Maimonides ( ) Evolusi lebih kritis terhadap usaha ini baru dimulai oleh Moses bin Maimon atau Maimonides dalam bukunya yang terkenal “Racun dan Antidotumnya” pada tahun 1198 yang berisi satu petunjuk pertolongan ke pengobatan keracunan-keracunan kecelakaan dan disengaja dan gigitan-gigitan serangga, ular. Maimonides menyarankan pengisapan diterapkan ke sengatan serangga atau gigitan binatang sebagai satu cara pengeluaran racun, dan menyarankan penerapan satu pengikatan yang ketat diatas satu luka pada satu anggota gerak. Dia juga mencatat bahwa penyerapan toksin-toksin dari lambung dapat ditunda oleh pemberian bahan-bahan berminyak seperti susu, keju atau krem. Sebagai pengamat-pengamat yang kritis dan hati-hati.
5
Sejarah Perkembangan Toksikologi
3) Paracelsus ( ) Seorang dokter dan ahli kimia Swiss, yang dikenal sebagai Father of Toxicology. Dia menulis tentang toksikolgi yang terkait dengan pertambangan. Paracelcus kemudian merumuskan pandangan-pandangan yang revolusioner yang tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktur toksikologi yang ada. Dia mengangkat fokus mengenai " toksikon" yang merupakan zat kimia yang sungguh-sungguh ada.
6
Sejarah Perkembangan Toksikologi
3) Satu pandangan yang diberikan oleh Paracelcus yang menjadi sumbangan yang tinggi adalah : Percobaan merupakan hal yang penting dalam pemeriksaan respon-respon terhadap zat kimia. Orang harus membedakan mengenai sifat-sifat pengobatan dan sifat-sifat racun dari suatu zat kimia. Sifat-sifat ini terkadang dan tidak selu untuk sukar dibedakan kecuali oleh Dosis. Orang harus menegaskan tentang tingkat kespesifikan dari zat-zat kimia dan efek pengobatan dan efek toksisnya.
7
All substances are poisons: there is none which is not a poison
All substances are poisons: there is none which is not a poison. The right dose differentiates a poison from a remedy. (Paracelsus ( ). Suatu bahan kimia yang tidak beracun bisa menjadi beracun pada dosis tinggi. (Terlalu banyak sesuatu yang baik menjadi jelek). Bahan kimia berdaya racun tinggi bisa aman untuk kehidupan ketika diberikan dalam dosis yang sesuai. (Racun tidak berbahaya pada dosis rendah).
8
Sejarah Perkembangan Toksikologi
4) Orfilla (1787 – 1853) Seorang dokter Orfilla yang lahir di Pulau Minorca, ia menjabat sebagai pimpinan pada Universitas Paris pada jaman pemerintahan Raja Louis VIII. Ia merupakan orang pertama yang meneliti tentang adanya hubungan antara zat-zat kimiawi yang dikenal sebagai racun dengan makhluk hidup. Orfilla juga mengajukan hubungan kimia dengan ilmu hukum. Dia menunjukkan perlunya analisa kimia dalam pembuktian hukum dari keracunan yang mematikan dan dia menemukan cara-cara untuk menemukan racun-racun, yang beberapa diantaranya masih dipergunakan sampai sekarang.
9
Sejarah Perkembangan Toksikologi
4) Orfilla (1787 – 1853) Satu hasil besar dari aktifitasnya adalah timbulnya bahan otopsi untuk tujuan penemuan dari keracunan kecelakaan dan keracunan-keracunan yang disengaja. Pengenalan mengenai pendekatan ini hidup terus dalam toksikologi modern sebagai satu bidang khusus yakni toksikologi forensik. Masa dari toksikologi modern ditandai oleh Orfilla dengan dimulainya sejumlah perkembangan-perkembangan analisa yang membuat peracunan dapat ditemukan. Hubungan yang erat diantara racun-racun dan yang gaib yang berkembang sebelumnya mulai ditinggalkan dengan kedatangan test atau penyelidikan untuk menentukan apakah telah terjadi satu pembunuhan.
10
Sejarah Perkembangan Toksikologi
B. Perkembangan Mutakhir Dengan berkembangnya penduduk dunia, masyarakat modern menuntut perbaikan kondisi kesehatan dan kehidupan, diantaranya gizi, pakaian, tempat tinggal dan transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan itu berbagai jenis bahan kimia harus diproduksi dan digunakan, banyak diantaranya dalam jumlah yang sangat besar. Diperkirakan berpuluh-puluh ribu jenis bahan kimia kini di produksi secara komersial di negara-negara industri.
11
Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri
Bagaimana Dengan Para Pekerja Di Industri Yang Terlibat Dalam Proses Pembuatan Dan Terpapar Langsung Oleh Bahan Kimia ?
12
Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri
Tumor anilin yang di temukan oleh Rehn (1985), ia adalah seorang ahli bedah Jerman, penelitiannya dalam kandung kecing 3 orang pekerja pabrik anilin. Peran anilin sebagai bahan pewarna, anilin baru dipastikan 40 tahun kemudian setelah dilakukan banyak penelitian pada hewan percobaan dan penelitian epidemiologik yang luas. Penemuan ini mengakibatkan membaiknya standar kerja dan pengawasan yang lebih ketat terhadap pewarna makanan yang disintesis.
13
Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri
Keracunan timbal yang dulu banyak ditemukan di daerah tertentu di negara industri kini hampir sama sekali hilang. Sukses besar ini dalam bidang kesehatan masyarakat dicapai berkat diterapkannya berbagai upaya pengendalian yang dirancang berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai penelitian toksikologi terhadap bahaya timbal. Bahaya timbal dapat sistem reproduksi, risiko keguguran pada ibu hamil, BBLR pada bayi. dll
14
Propek Masa Depan Bersama dengan modernisasi masa depan tidak dapat terhindari bahwa makanan dari sumber yang baru dan tidak konvensional seperti bioteknologi yang dibandingkan pertanian konvensional sangat sedikit membutuhkan tanah, merupakan andalan dalam meningkatkan pasokan makanan kita. Kemananan pangan semakin membutuhkan evaluasi kemananan yang memadai.
15
Propek Masa Depan Bersama dengan ilmu-ilmu lain, toksikologi dapat menyediakan bahan kimia alternatif yang lebih aman untuk pertanian, industri, dan kebutuhan konsumen melalui penentuan hubungan struktur toksisitas. Pengurangan toksisitas mungkin dapat dicapai dengan mengubah toksisitas sasaran atau dengan mengubah sifat toksikokinetiknya.
16
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.